Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Ismail Khozen
Abstrak :
ABSTRACT
Pemuka agama memiliki kedudukan sosial yang penting dalam masyarakat Indonesia. Segala ucapan, perbuatan, dan tingkah laku mereka banyak dijadikan sebagai sumber keteladanan oleh masyarakat. Pemuka agama dianggap memiliki pemahaman keagamaan di atas rata-rata orang kebanyakan. Adanya perbedaan pendapat mengenai kebolehan pajak yang pada umumnya disebabkan oleh perbedaan penafsiran mengenai ada atau tidaknya kewajiban lain di samping zakat telah menimbulkan diskursus sehingga penting untuk diteliti. Untuk itu, penelitian ini mencari tahu persepsi di kalangan pemuka agama Islam mengenai kewajiban perpajakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan termasuk penelitian cross-sectional. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner kepada pemuka agama Islam di Kota Depok. Hasil penelitian ini menunjukkan pimpinan pesantren di Kota Depok memiliki persepsi positif atau setuju dengan kewajiban perpajakan yang berlaku.
ABSTRACT
Religious leaders have an important social status among Indonesian society. Their speech, deeds, and behavior are often referred to by society. Religious leaders are considered to have a religious understanding above the average people. But, the existence of differences of opinion about tax abilities that are generally caused by differences in interpretation of the presence or absence of other obligations in addition to zakat has led to become discourses which important to be examined. Therefore, this research finds out the perception among Islamic religious leaders about tax obligations. This study used a quantitative approach and included a cross sectional study. Data were collected by distributing questionnaires to Pesantren leaders in Depok City. The results of this study indicate that the pesantren leaders in Depok City has a positive perception or agree with the existing tax obligations.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aminah
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas peranan yang dilakukan oleh Habib Abdurrahman Al Habsyi dalam upayanya memenangkan pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta pada Pemilihan Umum Presiden Tahun 2014 di Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan studi kasus, dengan cara mengumpulkan data melalui wawancara mendalam dan analisis data sekunder seperti artikel, berita, dan media publikasi online. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Habib Abdurrahman Al Habsyi berperan sebagai political broker dalam upaya memenangkan pasangan Prabowo-Hatta. Sebagai political broker Habib Abdurrahman Al Habsyi memanfaatkan role set dan role facilities yang dimilikinya. Penelitian ini menemukan tiga bentuk peranan yang dilakukan Habib Abdurrahman Al Habsyi dalam upayanya memenangkan pasangan Prabowo-Hatta yakni, pertama sebagai fasilitator yang mempertemukan jamaah dan masyarakat dengan pasangan Prabowo-Hatta. Kedua, sebagai penggerak massa yang menyerukan fatwa secara lisan kepada jamaah dan masyarakat untuk mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Ketiga, pembentuk opini yang mempengaruhi masyarakat dan jamaah untuk mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Kemudian penelitian ini juga menemukan bahwa hasil Pilpres 2014 di Kecamatan Senen-Jakarta Pusat menyatakan bahwa pihak Prabowo-Hatta kalah.
ABSTRACT
This research explains about role of Habib Abdurrahman Al Habsyi, as an attempt to win Prabowo Hatta as President and Vice President Candidate in Indonesia presidential election 2014, focuses in Senen sub district, Central Jakarta. This research uses qualitative methods, through in depth interview with multiple respondents and literature study method such as articles, news, and online media publication. This reasearch shows that Habib Abdurrahman Al Habsyi has political broker role, as an attempt for the triumph of Prabowo Hatta. Al Habsyi using his role set and role facilities in order to implement his broker role. This research found three form of roles by Habib Abdurrahman Al Habsyi. First, as a facilitator in meetings with society and worshipers with Prabowo Hatta. Second, as a persuader for society and worshiper to vote for Prabowo Hatta through direct fatwa. Third, to construct, influence also gathering society and worshiper opinion to vote for Prabowo Hatta. Furthermore, this research found that the result of Indonesia presidential election 2014 stated that Prabowo Hatta doesn rsquo t win the election.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fadmi Sustiwi
Bandung: Mizan Pustaka, 2017
922 FAD d
Buku Teks Universitas Indonesia Library