Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sisy Ayu Anggraini
Abstrak :
Festival musik merupakan salah satu jenis hiburan insidental yang banyak digelar di DKI Jakarta. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, festival musik telah mengalami perkembangan yang pesat. Hal tersebut membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh festival musik. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 mengatur tentang Pajak Hiburan, khususnya tentang penyelenggaraan festival musik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan pengawasan dan proses pemungutan pajak hiburan sebagai upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah DKI Jakarta. Pengawasan dan proses pemungutan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap pihak penyelenggara festival musik sudah maksimal atau belum. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini adalah pengawasan yang dilakukan oleh Suku Badan Pendapatan Kota bersama UPPPD masih terdapat kendala. Kendalanya ada pada proses pengawasan dan proses pemungutan pajak hiburan atas penyelenggaraan festival musik. Pajak hiburan atas penyelenggaraan festival musik yang dikenakan terhadap tiket yang telah di porporasi masih berpotensi menimbulkan kecurangan. Kecurangan yang dimanfaatkan oknum yang tidak bertanggung jawab merugikan banyak pihak. Penerimaan pajak hiburan atas penyelenggaraan festival musik seharusnya dapat melebihi dari apa yang ditargetkan. Namun pelaksanaannya yang tidak maksimal dapat mempengaruhi penerimaan pajak hiburan yang berimbas pada turunnya penerimaan Pendapatan Asli Daerah DKI Jakarta. ...... Music festival is one type of incidental entertainment that is often held in DKI Jakarta. In the past 10 years, the music festival has experienced rapid development. This makes the DKI Jakarta Provincial Government utilize the potential of the music festival. Law No. 28/2009 regulates Entertainment Taxes, specifically regarding music festivals. This study aims to analyze the implementation of supervision and entertainment tax collection processes as an effort to increase the Original Revenue of DKI Jakarta. The supervision and collection process carried out by the DKI Jakarta Provincial Government of the organizers of the music festival is maximal or not. This research uses qualitative research methods with data collection techniques through in-depth interviews and literature studies. The results of this study are the supervision conducted by Badan Pendapatan Daerah of DKI Jakarta with UPPPD there are a lot of obstacles. The obstacle lies in the process of supervision and the process of collecting entertainment tax for organizing music festivals. Entertainment tax for organizing music festivals that are levied on tickets validation still has the potential to cause fraud. Fraud used by irresponsible people is detrimental to many parties. The entertainment tax revenue for organizing a music festival should be more than what is targeted. However, the implementation that is not optimal can affect entertainment tax revenue which has an impact on the decline in revenue from DKI Jakarta Regional Revenue.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saka Akhmam Bazas
Abstrak :
Tahun 2019 ini menjadi tahun yang cerah untuk pariwisata di Indonesia, terbukti bahwa jumlah kunjungan tertinggi ada pada tahun 2019, salah satu yang mendorong pariwisata adalah festival musik di Indonesia. Fenomena ini tentu menjadi peluang besar bagi pengelola festival. pengelolaan festival musik menuntut pengelolaan pemasaran yang baik. Pengelolaan festival musik yang tidak profesional akan berdampak pada mengecewakan pengunjung. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk memahami faktorfaktor apa saja yang berpengaruh dalam membentuk kepuasan dan loyalitas pengunjung terhadap festival dengan studi kasus berupa We The Fest 2019. Festival ini adalah salah satu festival terbesar di Indonesia yang mengusung tema musik, makanan, fashion, dan seni. Sampel yang digunakan 286 responden dengan kriteria berusia 18 tahun ke atas dan telah mengunjungi We The Fest 2019, dan dianalisis menggunakan Pemodelan Persamaan Struktural. Hasilnya menunjukkan bahwa sosialisasi dan kualitas memiliki pengaruh paling besar terhadap kepuasan pengunjung. ......The year 2019 has been a bright year for tourism in Indonesia, it is evident that the highest number of visits was in 2019, one of the things that drives tourism is music festivals in Indonesia. This phenomenon is certainly a great opportunity for festival managers. music festival management demands good marketing management. Unprofessional music festival management will result in disappointing visitors. So this study aims to understand what factors influence the satisfaction and loyalty of visitors to the festival with a case study in the form of We The Fest 2019. This festival is one of the largest festivals in Indonesia that carries the theme of music, food, fashion, and art. The sample used was 286 respondents with criteria aged 18 years and over and had visited We The Fest 2019, and analyzed using Structural Equation Modeling. The results show that socialization and quality have the greatest influence on visitor satisfaction.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vito Auditya
Abstrak :
Festival musik alam merupakan salah satu jenis festival musik dengan popularitas tinggi di Indonesia. Musik sebagai komoditas dan festivalnya adalah bagian dari bauran pemasaran. Festival musik alam dianggap unik karena pemilihan tempatnya yang tidak biasa dan memiliki identitas tempat yang berbeda dengan festival musik pada umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui identitas tempat yang dibentuk penyelenggara dan terbentuk pada benak penonton dan mencari hubungan antara keduanya lewat bauran pemasaran. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner untuk penonton dan wawancara untuk penyelenggara dan informan ahli (pengamat musik). Analisis yang digunakan adalah analisis spasial deskriptif dan komparatif. Identitas tempat yang dirancang oleh penyelenggara adalah sebuah festival musik yang berbeda tempat (place) dan suasananya (product) pada festival lainnya sehingga memberi kesan mendalam. Disisi lain, selain suasana alamnya, penonton juga mempertimbangkan musisi (product) yang hadir, sesuai dengan selera anak muda sebagai penonton utama festival musik alam. Hubungan antara identitas tempat penonton dan penyelenggara adalah keduanya memiliki kesamaan, yaitu tentang kenyamanan dan akses (place), serta produk yang sesuai dengan keinginan yang dapat memberikan kesan mendalam jangka panjang yang berbeda. Tidak ada signifikansi pengaruh harga (price) dan promosi (promotion) dalam penentuan identitas tempat festival musik alam. Bagi penonton, tempat (place) diselenggarakannya festival musik tidak terlalu bermakna dalam penengambilan keputusan. Hal yang paling penting adalah penampil dan pengelolaan festival (product). Sedangkan, bagi penyelenggara, tempat (place) penyelenggaran merupakan satu target dan pencapaian tertentu, selain penampil (product).
The natural music festival is a music festival type with high popularity in Indonesia. Music as a commodity is part of the marketing mix aspect. Natural music festivals are considered unique because of the unusual selection of venues, the venue that has a different place identity than music festivals in general. This study aims to determine the place identity formed by the festival music organizer and by the audience's perspectives and find out the relation between these two through the marketing mix approach. Data from the audience were collected by questionnaires, whereas information from the organizers and the music experts were collected through an in-depth interview. The result finalizes throughout the descriptive and comparative spatial analysis. The place identity proposed by the organizer is a music festival that has a special place and exclusive atmosphere (product) from other festivals so that it gives a deep impression. On the other hand, besides the natural atmosphere, the audience consideration is also to the musician's (products) performance. The musicians should fulfill the young audience's preference. The common perspective of place identity that is formed by the organizer and the audience is the coziness atmosphere and access factor, as well as the product that meets the audience's needs. In the long term, these factors can give a deep impression. The price and promotion did not determine the place identity of the natural music festival. For the audience, the music festival venue is not significant in the decision-making process.  The most important thing is the performer and the festival management (as the product). In contrast, the venue is a specific achievement for the organizer, in addition to the product (viewer).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shera Ferrawati
Abstrak :
ABSTRACT
Skripsi ini membahas strategi-strategi pemasaran dan pengembangan Fuji Rock Festival. Fuji Rock Festival adalah salah satu festival musik terbesar di Jepang. Seiring perkembangan waktu, Fuji Rock Festival tidak hanya terbatas pada musik rock saja, melainkan melibatkan pula genre musik lainnya seperti genre popular. Sejak tahun pertama diselenggarakannya, Fuji Rock Festival terus melakukan strategi-strategi pemasaran dan pengembangan dalam pengelolaan Fuji Rock Festival sehingga dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan pengunjung dan juga bintang tamu, bahkan sampai melebarkan eksistensinya dengan ikut terlibat dalam aksi kemanusiaan dan penggalangan dana di Jepang.
ABSTRACT
The focuses of this study are marketing and development strategies of the Fuji Rock Festival. Fuji Rock Festival is one of the biggest music festival in Japan. Over the years, Fuji Rock Festival is not only about rock music, but also involve the other musical genres such as popular genre. Since it was held, Fuji Rock Festival continues to do the marketing strategies and development strategies in the management of Fuji Rock Festival, so from year to year continues to increase in visitors and also the guest stars, even to widen its presence to become involved in humanitarian action and fundraising in Japan.
2016
S70062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abdu Rauf
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari faktor hubungan festival musik dengan pengunjungnya yakni program quality, information quality, facility quality, souvenir quality, dan environment quality terhadap satisfaction pengunjung terhadap festival musik tersebut dan pengaruh dari satisfaction, perceived value, motivation, group norm, dan social identity terhadap revisit intentions pada festival musik tersebut serta penelitian ini dilakukan pada festival musik di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode PLS-SEM dengan data primer yang dikumpulkan peneliti melalui kuesioner yang disebar di internet. Penelitian ini menemukan bahwa program quality, information quality, facility quality, souvenir quality, dan environment quality memiliki pengaruh positif terhadap satisfaction. Penelitian ini juga menemukan bahwa motivation tidak memiliki pengaruh terhadap revisit intentions. Selanjutnya, satisfaction, perceived value, group norm, dan social identity memiliki pengaruh positif terhadap revisit intentions.......This study aims to determine the effect of relationship between music festival and visitors which are program quality, information quality, facility quality, souvenir quality, and environment quality toward satisfaction of visitors and effect of satisfaction, perceived value, motivation, group norm, and social identity toward revisit intentions of music festival in Indonesia. This study useing PLS-SEM by collecting data with online administered questionnaire. The results of this study show that program quality, information quality, facility quality, souvenir quality, and environment quality have a positive influence on satisfaction. The results of this study also show that motivation has no effect on revisit intentions. In the other hand, satisfaction, perceived value, group norm, and social identity have a positive influence on revisit intentions.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library