Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arief Budiman
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas lirik lagu dan video musik Talking Heads dalam kaitannya dengan kehidupan sosial masyarakat Amerika dekade 1980an. Fokus dari penelitian ini adalah menunjukkan bahwa grup musik Talking Heads telah melahirkan karya-karya yang mengritik kehidupan sosial masyarakat Amerika 1980an dengan satir melalui lirik-lirik lagu dan video musik mereka. Lima lirik lagu dan video musik dari Talking Heads dianalisis melalui pendekatan semiotik dengan menggunakan teori analisis wacana dari Teun A. van Dijk dan teori mitos dari Roland Barthes. Lirik lagu Talking Heads akan dianalisis menggunakan teori analisis wacana dari Teun A. van Dijk yang menekankan teorinya kepada tiga buah elemen pembangun teks, yaitu teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Teori ini digunakan untuk mengetahui makna-makna yang terkandung dalam lirik-lirik lagu Talking Heads. Video musik Talking Heads akan dianalisis menggunakan teori mitos Roland Barthes yang menekankan teorinya kepada elemen denotasi dan konotasi pada teks.Teks disini diartikan sebagai cuplikan-cuplikan gambar video yang akan diteliti. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa grup musik Talking Heads telah membuat karya-karya seperti lirik lagu dan video musik yang mengandung unsur-unsur satir untuk mengritik kehidupan sosial masyarakat Amerika dekade 1980an.
ABSTRACT
This thesis discusses Talking Heads’ song lyrics and music videos in relation to American social life in the 1980s. The focus of this thesis is to show how Talking Heads has produced satirical works that criticized American social life through their song lyrics and music videos. Five lyrics and music videos are analyzed through semiotic perspective using Teun A. van Dijk’s discourse analysis theory and Roland Barthes’ myth theory. Talking Heads’ song lyrics will be analyzed using Teun A. van Dijk discourse analysis theory that emphasize to the three elements that connecting the dots such as text, social cognition and social context of the song lyrics. This theory use to reveal the meaning of the Talking heads’ song lyrics. Talking Heads’ music videos will be analyzed using Roland Barthes’ myth theory that emphasize to the element of denotation and connotation through the text. Text can be interpreted as the slide of pictures from the videos of Talking Heads. It is concluded that Talking Heads’ works such as song lyrics and music videos contains element of satire to criticize American social life in the 1980s.
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chase, Gilbert
New York: McGraw-Hill, 1955
780.973 CHA a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gusikoff, Lynne
New York: Facts on File Publications, 1984
781.773 GUS g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Howard, John Tasker
New York: Thomas Y. Crowell, 1946
780.973 HOW o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Timothy
Abstrak :
Penulisan yang berjudul Perkembangan Musik Heavy Metal Dan Pengaruhnya Terhadap Kaum Muda Amerika Serikat: 1981-1989 ini akan menitikberatkan fokus penelitiannya pada perkembangan musik heavy metal itu sendiri dan pengaruh yang dibawa musik yang bersangkutan bagi kaum muda Amerika Serikat pada kurun waktu yang telah ditentukan tersebut. Pembahasan mengenai musik heavy metal sendiri akan lebih ditekankan pada perkembangan musik tersebut pada tahun 1980-an, dimana musik yang bersangkutan dapat dikatakan mencapai puncak kejayaan popularitasnya. Kemudian, berangkat dari hal tersebut, akan dicoba untuk menganalisa mengenai dampak apa saja yang diakibatkan musik tersebut bagi kaum muda Amerika Serikat yang merupakan basis penggemar musik yang dimaksud, dalam kurun waktu tersebut. Agar penelitian lebih bersifat obyektif dan tidak bejalan berat sebelah, maka penulisan ini juga akan membahas mengenai pandangan maupun kritik yang dilayangkan berbagai kalangan untuk melihat pro-kontra pendapat atas kemunculan dan dampak yang dibawa oleh musik yang bersangkutan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S12103
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Bimantara
Abstrak :
Artikel ini mengeksplorasi dampak signifikan Nirvana terhadap perkembangan gerakan grunge di Amerika Serikat dari tahun 1987 hingga 1994. grunge merupakan sebuah gerakan budaya yang berasal dari Seattle, Washington, yang berkembang pada akhir tahun 1980-an hingga awal tahun 1990-an. Puncak popularitas grunge di Amerika Serikat terjadi pada awal tahun 1990-an, ditandai dengan kemunculan Nirvana. Nirvana merupakan sebuah grup band yang didirikan oleh Kurt Cobain dan Krist Novoselic di Aberdeen, Washington, pada tahun 1987. Kehadiran mereka membawa perubahan yang signifikan dan memicu serangkaian peristiwa dalam budaya masyarakat dan industri musik Amerika. Artikel ini ditulis menggunakan metode sejarah yang dielaborasikan dengan pendekatan hermeneutika musik. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa Nirvana memiliki pengaruh besar dalam meningkatkan popularitas gerakan grunge. Kesuksesan album mereka yang berjudul Nevermind menandai masuknya genre musik grunge ke panggung utama musik Amerika dan membuat musik alternatif memiliki semakin banyak penggemar. Selain pencapaian komersial, Nirvana juga membawa aspek-aspek revolusioner dalam ideologi dan estetika musik, memperkaya lanskap budaya Amerika pada masa itu. ......This article explores the significant impact of Nirvana on the development of the grunge movement in the United States from 1987 to 1994. Grunge is a cultural movement originating from Seattle, Washington, that evolved from the late 1980s to the early 1990s. The peak of grunge's popularity in the United States occurred in the early 1990s, marked by the emergence of Nirvana. Nirvana is a band founded by Kurt Cobain and Krist Novoselic in Aberdeen, Washington, in 1987. Their presence brought about significant changes and triggered a series of events in American societal and music industry culture. This article utilizes a historical method elaborated with a hermeneutic approach to music. The research found that Nirvana had a profound influence in enhancing the popularity of the grunge movement. The success of their album titled Nevermind marked the mainstream entry of the grunge music genre onto the American music stage and garnered an increasing fan base for alternative music. Beyond commercial achievements, Nirvana also brought revolutionary aspects to the ideology and aesthetics of music, enriching the cultural landscape of America during that era.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Schleifer, Ronald
Abstrak :
Traditionally, ideas about twentieth-century 'modernism' - whether focused on literature, music or the visual arts - have made a distinction between 'high' art and the 'popular' arts of best-selling fiction, jazz and other forms of popular music, and commercial art of one form or another. In Modernism and Popular Music, Ronald Schleifer instead shows how the music of George and Ira Gershwin, Cole Porter, Thomas 'Fats' Waller and Billie Holiday can be considered as artistic expressions equal to those of the traditional high art practices in music and literature. Combining detailed attention to the language and aesthetics of popular music with an examination of its early twentieth-century performance and dissemination through the new technologies of the radio and phonograph, Schleifer explores the 'popularity' of popular music in order to reconsider received and seeming self-evident truths about the differences between high art and popular art and, indeed, about twentieth-century modernism altogether.
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2011
e20385335
eBooks  Universitas Indonesia Library