Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diandra Renya Rosari
Abstrak :
Proses kerja di bagian Bagging Off memiliki risiko MSDs untuk pekerja. Penelitian ini menggambarkan tingkat risiko ergonomi yang berpotensi menyebabkan gangguan muskuloskeletal pada pekerja dan gambaran dari keluhan subjektif gangguan muskuloskeletal dari pekerja di PT. JAPFA Comfeed Indonesia Unit Tangerang. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan REBA dan RULA untuk menilai tingkat risiko ergonomi pada setiap tahap proses kerja dan Nordic Body Map (NBM) untuk mengetahui di mana keluhan pada pekerja. Berdasarkan penilaian REBA pada proses palleting bekerja menunjukkan tingkat risiko sangat tinggi, penilaian RULA pada proses penjahitan menunjukkan tingkat risiko yang sangat tinggi dan penilaian REBA pada proses pengantongan menunjukkan tingkat risiko tinggi dan tingkat risiko sedang. Penilaian NBM menunjukkan ada 20 pekerja memiliki keluhan di pinggang, 8 pekerja mengeluh di bawah pinggang dan 7 pekerja memiliki keluhan di leher bagian atas dan bahu kanan. Tingkat risiko dapat dikurangi dengan menyediakan Pallet Adjustable Berdiri untuk proses kerja palleting, mendesain ulang tempat kerja pada proses penjahitan dan memberikan kursi yang cocok untuk pekerja pada proses pengantongan. Selain itu, pekerja harus meregangkan otot sebelum bekerja, di tengah-tengah bekerja dan setelah bekerja, dan kemudian bekerja dengan postur tubuh yang benar. ......Working process in section Bagging Off has the risk of MSDs to workers. This study describe the risk level of ergonomic which potentially causing musculoskeletal disorders to workers and an overview of complaint subjective musculoskeletal disorders on workers at PT. JAPFA Comfeed Indonesia Unit Tangerang. The design of this study is cross sectional using REBA and RULA to assess the ergonomic risk level at each stage of working process and Nordic Body Map (NBM) to know where the complaints on workers. Based on REBA assessment on working process of palleting showed very high risk level, RULA assessment on working process of sewing showed very high risk level and REBA assessment on working process of bagging showed high risk level and medium risk level. NBM assessment showed there is 20 workers have complaint in waist, 8 workers have complain in under waist and 7 workers have complaint in upper neck and right shoulder. This level of risk can be reduced by providing Adjustable Pallet Stand to working process of palleting, redesign workplace on working process of sewing and providing chair which is suitable to workers on working process of bagging. Besides that, workers have to stretch the muscles before working, in the middle of working and after working, and then working with the correct posture.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febriani Imelda Binti Ali
Abstrak :
Gangguan otot rangka merupakan suatu cedera atau gangguan pada otot, saraf, tendon, sendi, tulang rawan, dan cakram tulang belakang yang dapat mempengaruhi gerakan tubuh manusia atau sistem muskuloskeletal. Pekerja pada industri konstruksi memiliki risiko tinggi untuk mengalami keluhan gangguan otot rangka karena aktivitas pekerjaanya banyak melibatkan postur yang tidak alamiah, manual handling, dan pekerjaan berulang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko fisik, individu, dan psikososial yang berkaitan dengan keluhan gejala gangguan otot rangka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Juli 2022 yang melibatkan 55 pekerja struktur dan finishing Proyek Pembangunan Gedung Perkantoran X di Bekasi Tahun 2022. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data diantaranya adalah Rapid Entire Body Assessment (REBA), kombinasi kuesioner psikososial, dan Nordic Musculockeletal Questionnaire (NMQ). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan signifikan antara; faktor risiko fisik dengan keluhan pada bahu, leher dan punggung bawah dalam 12 bulan dan 7 hari terakhir, tuntutan kerja dengan keluhan pada punggung bawah dalam 7 hari terakhir, dan kendali terhadap kerja dengan keluhan pada leher dalam 12 bulan terakhir. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian dan intervensi lebih lanjut untuk mengurangi risiko keluhan gejala gangguan otot rangka pada pekerja struktur dan finishing. ......Musculosceletal Disorders (MSDs) are injuries of the muscles, nerves, tendons, joints, cartilage, and spinal discs that can affect the movement of the human body or the musculoskeletal system. Workers in the construction industry have a high risk of MSDs because their work activities involve many unnatural postures, manual handling, and repetitive work. The purpose of this study was to analyze the physical, individual, and psychosocial risk factors associated with complaints of musculoskeletal symptoms. This research was conducted in February – July 2022 involving 55 structural and finishing workers in the X Office Building Construction Project in Bekasi in 2022. This study used a cross sectional study design. The instruments for collected data are Rapid Entire Body Assessment (REBA), a combination of psychosocial questionnaires, and the Nordic Musculockeletal Questionnaire (NMQ). The results of this study indicate a significant relationship between; physical risk factors with complaints on the shoulders, neck and lower back in the last 12 months and 7 days, work demands with complaints on the lower back in the last 7 days, and control of work with complaints on the neck in the last 12 months. Therefore, it is necessary to carry out further control and intervention to reduce the risk of complaints of s musculoskeletal symptoms in structural and finishing workers.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library