Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anggie Renaisance Zulkarnain Putri
Abstrak :
Seni mural merupakan salah satu karya seni melukis atau menggambar pada permukaan permanen. Banyak wilayah di Indonesia yang menerapkan seni mural ini untuk memperindah suatu ruang dan membangun identitas kota, salah satunya adalah seni mural yang terdapat di Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh seni mural terhadap identitas tempat yang terbentuk di Kelurahan Cikini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan analisis deskriptif dengan pendekatan keruangan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara secara daring dan observasi lapangan. Hasil penelitian ini adalah karakteristik tempat seni mural yang ditinjau berdasarkan site terbagi menjadi tembok bangunan umum dan tembok pagar pembatas. Tembok bangunan umum terbagi menjadi tiga, yaitu fasilitas transportasi, fasilitas keamanan, dan fasilitas pendidikan. Berdasarkan situation, karakteristik tempat seni mural ditinjau berdasarkan kondisi keramaian masing-masing tempat seni mural. Seni mural yang dihasilkan di Kelurahan Cikini berpengaruh terhadap identitas tempat yang terbentuk di masing-masing tempat seni mural. Seni mural menambahkan identitas tempat yang baru, yaitu berupa tempat yang menggambarkan mahasiswa/seniman IKJ dan The Last Supper versi budaya lokal, taman yang cantik, tembok yang terlukis berbagai kesenian yang ada di Jakarta, serta tempat yang menggambarkan ajakan untuk mengubah kondisi Kali Pasir yang sering terjadi tawuran dan kondisi warga Kwitang yang sering mengonsumsi narkoba. ......Mural art is one of the art works of painting or drawing on a permanent surface. Many regions in Indonesia apply this mural art to beautify a space and build a city identity, one of which is mural art in Cikini Village, Menteng District, Central Jakarta. This study aims to determine the effect of mural art on the identity of the place formed in Cikini Village. The research method used is a qualitative method and descriptive analysis with a spatial approach. Data collection methods used are bold interviews and field observations. The result of this research is the place of mural art which is reviewed based on the site which is divided into public building walls and parapet walls. The walls of public buildings are divided into three, namely transportation facilities, security facilities, and educational facilities. Based on the situation, the characteristics of the mural art venues are reviewed based on the crowd conditions of each mural art venue. The mural art produced in Cikini Village has an effect on the identity of the place that is formed in each mural art place. The mural art adds a new identity to the place, in the form of a place that depicts students/artists of IKJ and the local cultural version of The Last Supper, a beautiful garden, a wall painted with various arts in Jakarta, as well as a place that depicts an invitation to change the condition of Kali Pasir brawls often occur and the condition of Kwitang residents who often consume drugs.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bucarest : Editions Meridiane, 1971
FRE 759.493 PEI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Blasius Suprapta
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chon, Ho-t`ae, 1959-
Seoul: Seoul National University Press, 2007
751.73 CHO d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Handaru Pratama
Abstrak :
Perkembangan seni di ruang kota mengalami transformasi seiring berkembangnya kota di dunia. Beberapa jenis seni yang muncul di ruang kota sebagai manifestasi dari dialektika sosio-spasial adalah seni jalanan dan graffiti. Meskipun dikonstruksikan sebagai aktivitas laki-laki, namun di Indonesia terdapat sebuah komunitas bernama Ladies on Wall, yang mewadahi perempuan yang aktif pada dua bidang seni tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana seniman perempuan menggunakan mural dan graffiti sebagai strategi dalam mengakses dan mengklaim ruang kota. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode etnografi, penelitian ini menunjukan bahwa seniman perempuan memiliki tantangan yang lebih besar daripada laki-laki yang menggeluti hal yang sama. Penulis melihat hal ini disebabkan oleh keterbatasan perempuan dalam mengakses ruang publik yang dalam penelitian ini dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu psikologi, budaya dan kebijakan. Selain itu, penelitian ini menunjukan bahwa tantangan juga datang dari dalam subkultur graffiti itu sendiri yang berupa tekanan dari graffiti writer laki-laki dan fenomena poser pada kelompok graffiti perempuan. Meskipun demikian, perempuan-perempuan tersebut dapat bernegoisasi dengan keadaan ruang kota yang tidak aman dan ramah terhadap mereka melalui beberapa strategi. Melalui mural dan graffti, seniman perempuan tersebut dapat mengakses ruang kota secara penuh dan mengklaim kembali ruang kota dengan menciptakan ruang sosial dan diferensial baru bagi mereka.
The development of art in urban spaces have experienced a massive transformation as the city itself grows. Some of the arts that are found in cities as a manifestation from socio-spatial dialectics are street art and graffiti. Even though it is constructed as a commotion for male, in Indonesia, there is a community called Ladies on Wall, that enables female to be present in that two types of arts. This study aims to analyze how female artists uses mural and graffiti as a strategy to access and claim urban spaces. Using the qualitative and ethnography method, this study will show how female artists faces various challenges that are far bigger than what male faces in the same area of interest. Writer sees this as a cause of females limitation in accessing public places in which there are three main factors; psychology, culture and policy. Other than that, this study shows that challenges also come from graffiti subculture itself, which is the pressure from male graffiti writers and poser phenomenon from female graffiti groups. Even so, the female artists are able to negotiate with the current situation of the urban space-not safe but still accessible with strategies. Through mural and graffiti, female artists are able to fully access urban places and claim their space by creating new social places for themselves.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T55182
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gray, Basil
London : Faber and Faber Ltd, 1959
755.943 GRA b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jun, Ho-tae
Seoul Korea: SNU Preaa, 2004
KOR 759.951 9 JUN g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jon, Ho-tae, 1959-
Korea Seoul: Pulbit, 2006
KOR 729.5 JON g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Singh, Madanjeet
New York : New York Graphic Society, 1956
R 751.73 SIN i
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jeon, Ho-Tae
Seoul: National University Press, 2007
KOR 759.951 9 JEO d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>