Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jalaluddin Rakhmat
Bandung: Remaja Rosda karya, 2002
226.6 JAL r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Naskah disalin di Surakarta pada bulan Juli 1929. Menurut keterangan, naskah ini menyalin dari naskah KBG 3 (atau Br 3?), namun identifikasi ini jelas keliru. Keterangan penyalinan/penulisan naskah tidak ditemukan dalam teks. Naskah salinan ini terdiri dari beberapa teks yang masing-masing berisi antara lain: 1. Kitab Insan Kamil, menguraikan beberapa perlambang Tuhan yang diberikan kepada Nabi Muhammad sebagai Rasulullah, yaitu dada, hati, jantung, budi, angan-angan, sukma, dan rahsa (keadaan atma) (h.l). 2. Wirayating Guru, berisi keterangan mengenai wedaran rasa ngelmi betal mukadas terhadap wanita (h.3). 3. Penerapan ilmu kesempurnaan yang terbagi atas empat hal, yaitu iman, tauhid, ma'rifat, dan Islam yang disertai pula keterangan mengenai makna keempat hal tersebut (h.6). 4. Tanda-tanda hari kiamat, seperti munculnya sifat jahat yang akan membuat kehancuran terhadap lingkungan yang datang dari sadherek sakawan gangsal pancer, yang terletak di dalam badan manusia sendiri. Sifat jahat ini dapat ditangkal dengan cara anampekena rahsaning jati wisesa, yang berarti meluruskan angan-angan (h.8). 5. Deskripsi mengenai puncak kenikmatan akibat telah terbukanya warana dan telah melihat jaman karahmatulah (h. 15).
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.20-A 16.06
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Brandes, Dr.
Abstrak :
Mengenai Serat Jiljalaha, Dr. Brandes, dalam “Tijdschrift voor Taal Land en volkenkunde van Nedeland’s Indie” tahun 1894 menyatakan atau menyebutkan Serat Jiljalaha sebagai sebuah “Khotbah dari syaitan”. Pada bagian awal Serat Jiljalaha dikisahkan Jeng Kiyai Jajal Lanat memberikan nasehat pada anak cucunya, jika menerima uang dari Belanda sebaiknya di pinjam-pinjamkan kepada orang banyak dengan meminta surat sebagai tanda yang berhutang, dan jangan terlalu banyak memberi kepada orang lain, kecuali priyayi tersebut akan menghantarkan uang. Nasihat-nasihat dari Jeng Kiyai Jajal Lanat kepada anak cucunya tersebut adalah nasihat yang “menyesatkan” yang jauh dari kebaikan.
Semarang: G.C.T. Van Dorp, 1895
BKL.1101-LL 14
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library