Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizavia Mardhika Putri
Abstrak :
Organization well off inside area nominalizing particle always change, cause of that organization with economic base must be more responsive with change in era free market, in other that for organization can survive from tight competition. PT. EMS Indoappliances to confront the free market with tight competition attempt to create opportunity with rise new business in Indonesia. To deal with new business PT. EMS need human resources with good skill dan personality. Human play an important role in build, manage and develop organization. The leader have a big challenge to motivate the employee to work harder and make the employee more productive to achieve aim organization/company, for that situation the leader need to know the knowledge abaout motivation. This research has objective to know about work motivation of the employee in PT. EMS Indoappliances and also to know employee PT.EMS Indoappliaces perception about motivation. The research in PT.EMS Indoappliances take around 45 sample (fourty five) of responden from 62 (sixty two) of EMS employee. The research rapproachement to quantitative methode, to process questionnaire data become frequency table and interview data to support the research. This research based on Frederich Herzberg theory which devide work motivation into 2 (two) dimension that is intrinsic dimension and extrinsic dimension. Intrinsic dimension is motivation factor from work it self such as acknowledgement, achievement, work it self, responsibility, promotion and development career. And the extrinsic dimension it is came from outer work such as company administration policy, company supervision, work condition, work relation, salary and work peacefulness. Result from this research are that Intrinsic motivation factor more dominated than extrinsic factor, this result has positive value because be in accordance with FrederichHerzberg theory that intrinsic factor ( factor from work it self ) will be main trigger for employee and will give employee gratification by doing they job, extrinsic factor only impact as a trigger to the employee for a while because the trait for maintenance.Further the employee perception about work motivation in PT.EMS indoappliances for intrinsic factor very good and for extrinsic factor is well. The suggestion from this research that PT.EMS indoappliances company management should be more enrich of the jobdesk from each employee and give the employee more responsible to make each employee more productive,creative and also improve their skill not only doing administration, marketing and support only. The management PT.EMS indoappliances need to concern for the employee carrer, rotation for allay employee bored with their job desk and routine activity and training from the company should be more manage. And the PT. EMS management need more concern about amount of salary and allowance for the employee because there is still negative perception, also the annuity for the employee to make they feel safe, comfortable and loyal.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adil Kurnia
Abstrak :
Dalam beberapa tahun terakhir ini terjadi perkembangan yang menggembirakan dari bisnis perparkiran yang dieklola secara modern di Indonesia. PT. X yang saat ini memiliki lebih kurang 7800 karyawan tampil sebagai pioneer sekaligus menjadi market leader. Untuk mempertahankan posisi market leader dari ancaman para kompetitor yang semakin progresif dituntut upaya keras dari PT. X untuk membenahi pengelolaan bisnisnya yang masih lemah khususnya dalam hal kualitas sumber daya manusia. PT. X saat ini memiliki keluhan bahwa hampir pada semua unit operasional perparkiran yang dikelolanya terjadi penyalahgunaan/manipulasi uang penerimaan parkir yang merugikan perusahaan baik secara finansial, etika/moral karyawan maupun citra perusahaan di masyarakat. Dalam upaya mengatasi dampak kerugian yang dialami maka manajemen PT. X merasa perlu untuk segera merancang program intervensi yang mampu mencegah terjadinya perilaku tersebut sekaligus meningkatkan motivasi serta perilaku kerja yang produktif. Berdasarkan teori yang dikaji, perilaku karyawan dalam bentuk penyalahgunaan/manipulasi uang yang merugikan perusahaan disebut dengan perilaku kontraproduktif (contraproductive behaviour). Timbulnya perilaku ini dapat berpangkal pada kurangnya kepuasan kerja yang dapat disebabkan oleh: faktor pekerjaan, faktor individu/pribadi, faktor sosial dan faktor kesempatan berkembang. Setelah mengkaji data sekunder maupun data primer melalui kuesioner dan wawancara, disimpulkan bahwa masalah utama dari permasalahan di atas adalah: (a) faktor pekerjaan: job description kurang Iengkap-terinci, prosedur kerja (SOP) kurang detil-ketat, sifat pekerjaan berhubungan langsung dengan uang, dan kurangnya keamanan kerja (status kontrak); (b) faktor individu; status sosial-ekonomi kurang, kebiasaan/budaya hidup kurang baik, etos kerja kurang dan penghayatan agama kurang; (c) faktor sosial: lemahnya kualitas penyeliaan atasan (pengawasan kurang ketat), sikap/perilaku negatif rekan kerja, dan lingkungan bergaya hidup konsumtif; dan (d) faktor kesempatan berkembang: kurangnya kesempatan mengembangkan diri, dan kurangnya pemberian pengakuan/penghargaan dari perusahaan atas perilaku/prestasi yang ditampilkan/dicapai karyawan. Secara teoritik ada beberapa alternatif solusi sebagai intervensi terhadap masalah di atas, yaitu : Intervensi Strategis, berupa pembentukan budaya kerja yang bertujuan memberikan pedoman kepada karyawan dalarn bersikap dan berperilaku kerja; Intervensi Teknostruktural, berupa penyempurnaan job description dan SOP unit operasional yang bertujuan memberikan panduan operasional pelayanan parkir secara akurat dan ketat sehingga mempersempit kesempatan manipulasi uang parkir; Intervensi Manajemen SDM, berupa penyusunan sistem penghargaan & hukurnan yang bertujuan memberikan pengakuan/penghargaan kepada karyawan yang menampilkan perilaku/prestasi positif dan sebaliknya memberikan sanksi/hukuman kepada karyawan berperilaku/berprestasi tidak diharapkan. Intervensi Proses Manusia, bempa pelatihan peningkatan motivasi dan etos kerja karyawan operasional yang bertujuan agar mereka dapat mengenal potensi dirinya, hambatan-hambatan, teknik memotivasi, dan etos kerja positif/negatif serta konsekuensinya. Berdasarkan analisis terhadap keuntungan dan kerugian masing-masing allematif solusi di atas, maka dipilih pelatihan peningkatan motivasi dan etos kerja sebagai alternatif terbaik untuk direkomendasikan kepada pihak Manajemen PT. X mengingal alternatif ini secara umum lebih baik dalam hal efektivitas, durasi, sumber daya dan biaya, dibandingkan ketiga alternatif solusi lainnya. Pelatihan peningkatan motivasi dan etos kerja yang direkomendasikan berisi: sasaran, silabus, metode, tempat, durasi, peserta, pelatih, evaluasi dan biaya pelatihan. Pelatihan dilaksanakan secara bertingkat diawali dengan memberikan Pelatihan Untuk Pelatih dan Pelatihan Motivasi dan Etos Kerja kepada para atasan di unit operasional parkir (Assistant Manager hingga Regional Manager) dalam rangka menyiapkan mereka menjadi pelatih untuk pelatihan kepada level pengawas dan level pelaksana. Pada akhir pelatihan, dilakukan pemantauan (monitoring) dan evaluasi oleh atasan terhadap perubahan perilaku peserta di tempat kerja. Dengan mengikuti pelatihan ini diharapkan karyawan akan memiliki motivasi tinggi dan etos kerja positif yang dapat menumbuhkan kepuasan kerja tinggi sehingga dapat mencegah timbulnya perilaku kontraproduktif khususnya dalam penyalahgunaan uang pembayaran parkir.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Rizka Dani Anggita
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji beberapa elemen dari work characteristics (konidisi kerja yang buruk, kesempatan pertumbuhan karir dan dukungan sosial) terhadap turnover intention pada pekerja garmen di Indonesia dan Vietnam. Selain itu, penelitian ini juga menguji efek mediasi burnout terhadap kondisi kerja yang buruk dan turnover intention serta efek mediasi kepuasan hidup terhadap dukungan sosial dan turnover intention. Total sampel dalam penelitian ini terdiri dari 2897 pekerja garmen Indonesia dan 2840 pekerja garmen Vietnam. Hasil dari penelitian menemukan bahwa kondisi kerja yang buruk berpengaruh signifikan terhadap burnout dan mengarah pada turnover intention pekerja di dua negara. Untuk kesempatan pertumbuhan karir, hasil pada pekerja Indonesia menunjukkan bahwa dengan adanya kesempatan promosi, hal tersebut tidak membuat turnover intention pekerja menurun. Kondisi ini berbeda dengan Vietnam, dimana dengan adanya promosi, hal tersebut berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention pekerja. Sedangkan untuk dukungan sosial, kedua negara menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dari dukungan sosial terhadap kepuasan hidup. Namun, adanya dukungan sosial yang diterima dari beberapa pihak tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap turnover intention di dua negara. ......This study aims to examine several elements of work characteristics (poor working conditions, career growth opportunity and social support) on turnover intention of garment workers in Indonesia and Vietnam. In addition, this study also examines the mediating effects of burnout on poor working conditions and turnover intention as well as mediation of life satisfaction with social support and turnover intention. The total sample in this study consisted of 2897 Indonesian workers and 2840 Vietnamese workers. The results of the study found that poor working conditions affect worker burnout and leads to turnover intention in two countries. For career growth opportunity, the results for Indonesian workers show that with the presence of promotion opportunities, this does not make their intention to move to decline. This condition is different from Vietnam, where promotion has a negative and significant effect on employee turnover intention. As for social support, both countries show that there is a positive effect of social support on life satisfaction. However, the existence of social support received from several parties did not have a significant effect on turnover intention in both countries.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sean Joshua Natawidjaja
Abstrak :
Perusahaan Crutchfield Chemical Engineering memiliki divisi penelitian dan pengembangan khusus yang dikenal sebagai Corporate Technological Development (CTD). Selama bertahun-tahun, banyak orang telah diberhentikan, mengakibatkan perubahan moral dan kinerja karyawan. Menurut Burke, direktur polimer di divisi CTD, penurunan motivasi dan kinerja terutama terlihat di tim Absorb tidak seperti tim Lumen. Dalam penelitian ini kita akan melihat bagaimana gaya kepemimpinan yang berbeda berdampak pada inovasi dan kinerja tim. ......Crutchfield Chemical Engineering company has a special research and development division known as the Corporate Technological Development (CTD). Over the years, many people have been laid off, resulting in changes of employees’ morale and performance. According to Burke, the director of polymers in the CTD division, the decrease on motivation and performance is especially apparent in the Absorb team unlike the Lumen team. Within the study we will see how different leadership styles impact the innovation and performance of teams.  
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Sajidah
Abstrak :
Hal yang paling mendasar yang menjadikan sebuah bangsa maju atau tertinggal adalah besar atau tidaknya etos kerja yang dimiliki masyarakatnya. Di beberapa negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, etos kerja yang lemah seringkali menjadi permasalahan yang cukup serius dan memerlukan penyelesaian yang komprehensif dan gradual. Tentang peranan agama sehubungan dengan perkembangan kehidupan manusia, Soejatmoko (1985) tidak ragu-ragu menyatakan bahwa agama merupakan faktor utama yang berperan dalam mewujudkan pola-pola persepsi dunia bagi manusia. Dan persepsi ada relevansinya dengan aktivitas keduniaan yang dimotivasi oleh sistem keyakinan agama. Dalam agama Islam begitu banyak nilai-nilai yang menganjurkan umatnya untuk beretos kerja tinggi. Karakteristik etos kerja Islami digali dan dirumuskan berdasarkan konsep iman sebagai fondasi dan amal shaleh. Karena etos kerja tidak menjadi Islami bila tidak dilandasi konsep iman dan amal shaleh, sebab sekalipun kerja itu bermanfaat dan bersifat keduniaan bagi banyak orang, tanpa dasar iman tidak akan membuahkan pahala di akherat kelak. Di antara nilai-nilai yang diyakini dan mempengaruhi etos kerja yang tinggi atau Islami adalah sikap tawakal pada seseorang dan yakin atau percaya akan kemampuan diri sendiri. Oleh karena itu, variabel-variabel dalam penelitian ini adalah tawakal, percaya diri dan etos kerja. Adapun rumusan masalahnya adalah apakah ada hubungan antara tawakal dan percaya diri dengan etos kerja? Etos kerja perspektif Islam adalah etos kerja yang merupakan pancaran keyakinan seorang muslim bahwa kerja berkaitan dengan tujuan mencari ridha Allah. Dalam hal ini indikatornya adalah niat ikhlas karena Allah untuk mencari rida-Nya, bekerja keras dan memiliki cita-cita yang tinggi. Tawakal memiliki pengertian sebagaimana yang peneliti lansir dari Al-Tabari adalah sikap seorang muslim yang menggantungkan kendali urusan mereka hanya Allah, menerima ketentuannya dan yakin akan pertolongannya. Dengan demikian indikator dari variabel ini adalah menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah berusaha semaksimal mungkin, menerima akan takdir-Nya dan yakin akan pertolongan-Nya. Adapun percaya diri memiliki pengertian sbb, yaitu kemampuan seseorang dalam menyatukan dan menggerakkan motivasi sehingga menghasilkan tindakan yang sesuai harapan. Dalam hal ini percaya diri memiliki 5 indikator, yaitu: optimis, memiliki motivasi berprestasi lebih tinggi, mandiri, berani mencoba dan selalu introspeksi. Penelitian ini dilakukan di PT. Pandu Siwi Sentosa dengan populasi 506 orang. Adapun sampel yang diambil oleh peneliti adalah 100 orang. Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan analisa korelasi ganda dan partial, untuk mengetahui hubungan antara tawakal, percaya diri dan etos kerja, Selain itu Juga menggunakan analisa regresi linier berganda untuk menggambarkan sumbangsih kedua variabel, yakni tawakal dan percaya diri secara bersamaan dalam menjelaskan varian variabel etos kerja. Dari uji anova variabel tawakal bersama percaya diri, memiliki nilai probabilitas ρ < 0,05 dan pada model ini menunjukkan .000 􀀀 , maka ini berarti hipotesa alternatif yaitu variabel tawakal dan percaya diri mempunyai hubungan terhadap etos kerja dapat dipertahankan. Dalam hal ini variabel tawakal bersama percaya diri memberikan kontribusi terhadap etos kerja sebesar 22,3%. Adapun kontribusi tawakal saja terhadap etos kerja bernilai 19,5%. Sedangkan percaya diri sangat kecil, yaitu 1,21%. Berdasarkan hasil kesimpulan dan hasil analisa yang ada, peneliti memberi saran kepada berbagai pihak terkait akan pentingnya digalakkan program yang bertujuan untuk meningkatkan ketawakalan bagi para karyawan. Dengan pemahaman tawakal yang baik, maka diharapkan karyawan pun dengan sendirinya memiliki etos kerja yang lebih baik. Selain itu perlu ditingkatkan sikap percaya diri agar para karyawan memiliki semangat yang tinggi untuk menuju kepada etos kerja yang lebih baik pula. Hendaknya ada simulasi dalam pelaksanaannya hingga sikap itu mampu dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan bukan karena paksaan.
The most fundamental thing that makes a nation is behind or ahead of, or not job ethos of the community. In some countries the majority of the populations are Muslim, work ethos that are often weak enough to be a serious problem and requires a comprehensive and gradual. About role of religion referring to the development of human life, Soejatmoko ( 1985) doesn't hesitate expressing that religion is primary factor standing in realizing perception patterns of world for man. And perceptions there are the relevancy with mundane activity motivated by religion confidence system. In Islam so much values suggesting the believer for having ethos high job. Job ethos characteristic Islam dug and formulated based on believe concept as foundation and pious charitable. Because job ethos doesn't become Islam when is not based on believe concept and pious charitable, because even if the useful job and haves the character of mundane for many people, groundless of believe will not produce fruit reward in eternity/the beyond later. Among values believed and influences high job ethos or Islam is position tawakal at someone and is sure or believes in oneself ability. Therefore, a variable in this research is tawakal, self confidence and job ethos. As for the problem formula are there relation between tawakal and self confidence with job ethos? The Job Ethos in perspective of Islam is job ethos which is radiation of confidence a moslem that job relates to purpose of looking for ridha God. In this case the indicator is candid intention because God to look for His rida, strives and has high aspiration. Tawakal has understanding as which researcher publishes from Al-Tabari was position a moslem draping business control they God only, receives the rule and is sure the help would. Thereby indicator from this variable is deliver all business to God after trying maximum, receives His destiny to and is sure His help would. As for self confidence has understanding as follows, that is ability of someone in uniting and moves motivation causing yields action appropriate hope. In this case self confidence has 5 indicator, that is: optimism, has motivation of higher achievement, self-supporting, dare to try and introspecting. This research done in PT. Pandu Siwi Sentosa with population 506. As for sample taken by researcher is 100. Examination of this research hypothesis applies double correlation analysis and partial, to know relation between tawakal, self confidence and job ethos, Besides Also applies doubled linear regression analysis to depict second contribution of variable, namely tawakal and self confidence concurrently in explaining job ethos variable variant. From test anova variable tawakal with self confidence, has probability value? < 0,05 and at this model shows . 000 ? , hence this means hypothesizing alternative of that is variable tawakal and self confidence has relationship to defensible job ethos. In this case variable tawakal with self confidence gives contribution to job ethos equal to 22,3%. As for contribution of just tawakal to valuable job ethos of 19,5%. While very small self confidence, that is 1,21%. Based on result of the conclusion and analysis result, researcher gives suggestion to various related partieses for the importance of emboldened program with aim to increase ketawakalan to all employees. With understanding of tawakal which is good, hence expected employee also by itself has better job ethos. Besides need to be improved position of self confidence that the employees have spirit of high for towards to better job ethos also. Shall there are simulation in the execution is finite is the position can be executed with eyes open and not because of constraint.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T32874
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
KPPN percontohan Jambi, Bangko, dan Muara Bungo memerlukan kinerja yang tinggi untuk memberikan pelayanan yang prima kepada stakeholder di wilayah kerjanya. Kinerja pegawai dipengaruhi oleh motivasi kerja yang merupakan pendorong bagi seseorang untuk melakukan aktivitas dan kepemimpinan yaitu cara memimpin memanfaatkan kekuatan yang tersedia untuk memimpin para pegawainya serta disiplin kerja yang merupakan kesadaran dan kesediaan pegawai menaati semua peraturan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari variabel motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada KPPN Percontohan Jambi, Bangko, dan Muara Bungo. Variabel yang digunakan adalah motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan disiplin kerja sebagai variabel bebas dan kinerja pegawai sebagai variabel terikat. Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan metode sensus, dimana semua populasi menjadi sampel. Analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian sejalan dengan kajian teori yang dipakai dalam penelitian ini yaitu untuk variabel motivasi kerja sesuai dengan teori Herzberg bahwa motivasi dapat membentuk pribadi yang dapat meningkatkan kinerja dalam pencapaian tujuan organisasi, untuk variabel gaya kepemimpinan sejalan dengan teori Jalur Sasaran yang dikembangkan oleh Robert House dimana gaya kepemimpinan dapat membantu pegawai untuk meningkatkan kinerjanya.
JOMUT 10:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Intention of research this is the to assess and analysis how far influence between Leadership styles, Motivation and Job Discipline to employee performance in BTKL-PPM kelas I Medan Office. Population in research this is the all employees at BTKL-PPM kelas I Medan of 59 one who all populations are referred made as sample. Method of data intake that used in research this is the method of survey.
JEBUHN 2:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Saebani
Abstrak :
Tingginya tingkat kriminalitas dengan modus yang semakin canggih dan bervariatif yang mengakibatkan rneningkamya penghuni Lembaga Pemasyarakatan Pria Tangerang yang cukup signifikan dibanding dengan jumlah petugas yang tetap, maka terjadi ketidakseimbangan yang sangat mencolok dan penambahan beban tugas yang sangat tinggi terhadap petugas Lembaga Pemasyarakatan. Apabila hal ini tidak dapat dipecahkan secara baik akan menimbulkan frustasi bagi para petugas, sehingga akan mengganggu pelaksanaan tugas. Untuk itu, dituntut adanya perubahan, perbaikan dan peningkatan disiplin kerja Petugas Lembaga Pemasyarakatan dengan cara pemenuhan kepuasan kerja dan kompensasi yang memadai. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan kepuasan kerja dan kompensasi dengan disiplin kerja petugas Lembaga Pemasyarakatan Pria Tangerang. Dalam Penelitian ini populasi berjumlah 180 orang dengan anggota yang heterogen serta berstrata berdasarkan kepangkatan, oleh sebab itu, teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah Proportionate Stratified Random Sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner, sedang teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini melalui pendekatan statistik non parametrik, yakni analis korelasi Spearman rho. Hasil penelitian ini ternyata dengan tingkat kepercayaan 99% terdapat hubungan yang sangat kuat antara kepuasan kerja dengan disiplin kerja sebesar 0,930, dan hubungan kompensasi dengan disiplin kerja sebesar 0,867. Untuk meningkatkan disiplin kerja petugas Lembaga Pemasyarakatan Pria Tangerang adalah dengan pemberian peningkatan kepuasan kerja khususnya yang berkaitan dengan penerapan peraturan yang tegas bagi seluruh pegawai tanpa membedakan pangkat dan golongan agar memacu disiplin kerja petugas Lembaga Pemasyarakatan Pria Tangerang dalam melaksanakan tugasnya sehingga mencapai tingkat disiplin kerja yang tinggi, Melakukan evaluasi terhadap kompensasi yang diberikan kepada petugas Lembaga Pemasyarakatan Pria Tangerang terutama dalam bentuk tunjangan kesejahteraan lainnya seperti pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) serta mempertimbangkan sistem penggajian yang diberikan kepada petugas Lembaga Pemasyarakatan Pria Tangerang melalui evaluasi kebutuhan standar hidup dan evaluasi pekerjaan untuk memicu petugas Lernbaga Pemasyarakatan Pria Tangerang melaksanakan tugas secara disiplin.
The high rate of criminality with its very advance and vary methods that raise the occupancy rate in Male Correctional Institution compare to the availability of the officer create unequal load of working for the officer. If this condition cannot be improved, it will raise frustration among the officer and disturb their duty. It demands changing, improvement and enhancement of the officer?s discipline by giving suitable job satisfaction and compensation. The aim of the research is to identify the relation of job satisfaction and compensation on officer?s discipline of work in the institution. The amount of the population is 180 who vary based on their rank and background, that is why the sampling collection method is proportional stratified random sampling. Data is collected by questionnaire and the analysis is used non-parametric statistical approach, which is rho Spearman correlation analysis. The result of the research shows the strong influence between job satisfaction and discipline of work in the rate of 0.930 and the relation of compensation and discipline of work in the rate of 0.867. To improve the officer?s discipline, it is important to improve their job satisfaction relate to implement strict rule of law to increase the discipline. It is also important to evaluate the compensation given to the ofticer?s such as bonus in the religious holiday and better remuneration system in order to improve their discipline.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22094
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arsyiana Komala Dewi Nasrun
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dukungan atasan dan trait competitiveness terhadap self-efficacy dan work engagement karyawan di rumah sakit kusta Dr. Sitanala Tangerang. Dari hasil data dan pengujian hipotesis yang menggunakan uji analisis SEM, diperoleh hasil bahwa dukungan atasan dan trait competitiveness secara signifikan berpengaruh positif terhadap self-efficacy dan work engagement yang terdiri dari vigor, dedication dan absorption. Self-efficacy secara signifikan berpengaruh negatif terhadap dimensi work engagement yang terdiri dari vigor, dedication, dan absorption. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif eksplorasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified sampling proporsional. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menyebarkan kuesioner ke setiap divisi yang telah ditetapkan jumlah sampelnya. Peneliti menyarankan agar RSK. Dr. Sitanala Tangerang menciptakan budaya pembelajaran dalam organisasi yang bersifat terbuka, memberikan penghargaan kepada karyawan yang memiliki prestasi, semangat dan dedikasi dalam pekerjaan dan meningkatkan dukungan atasan melalui pelatihan mentoring dan coaching. ......The purpose of this research is to examine the effect supervisor support and trait competitiveness on self-efficacy and work engagement employee at leprosy hospital Dr. Sitanala Tangerang. From the results of the data and hypothesis testing using SEM analysis, obtained the result that supervisor support and trait competitiveness significant positive impact on self-efficacy and work engagement consists of vigor, dedication and absorption. At self-efficacy variable significant negative on work engagement consists of vigor, dedication and absorption. This research is quantitative eksplanative. Sampling technique using proporsional stratified sampling. Data collection methods used in this study go round each division through the questionnaire. The researcher suggests that creating a learning culture in the organization is open, give awards to employees who have the achievements, spirit and dedication in their work and enhance employer support through mentoring and coaching training.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44611
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Septanto
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan hubungan antara budaya organisasi dengan semangat kerja spirit at work pada perusahaan startup teknologi PT. XYZ. Dalam penelitian ini, variabel budaya organisasi menggunakan enam dimensi utama, yaitu teamwork and conflicts, climate and morale, information flow, involvement, supervision, dan meetings. Kemudian dimensi yang terdapat pada variabel semangat kerja spirit at work adalah engaging work, spiritual connection, sense of community, dan mystical experience. Pada penelitian ini diambil berdasarkan 30 responden yang merupakan karyawan tetap perusahaan startup teknologi PT. XYZ baik dari level manajerial maupun non-manajerial. Penelitian ini menggunakan uji korelasi spearman untuk mengukur tingkat suatu hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang sangat kuat antara budaya organisasi dengan semangat kerja spirit at work pada perusahaan startup teknologi PT. XYZ.
ABSTRACT
The purpose of this research is to explain the relationship between organizational culture with spirit at work on a technology startup company PT. XYZ. In this research, organizational culture variables using six main dimensions, namely teamwork and conflicts, climate and morale, information flow, involvement, supervision, and meetings. Then the dimensions contained in the variable spirit at work are engaging work, spiritual connection, sense of community, and mystical experience. In this research were taken by 30 respondents who are permanent employees of technology startup company PT. XYZ from managerial level, and non managerial. This research used Spearman correlation test to measure the level of a relationship between the dependent and independent variables. The result from this research obtained that there is a very strong relationship between the organization culture with spirit at work on a technology startup company PT. XYZ.
2016
S65938
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>