Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alfi Zulfa Nooraida
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi representasi American Dream dalam film Amerika yang berjudul The Greatest Showman (2017) (TGS). Terinspirasi dari kisah hidup tokoh self-made man di abad ke-19 yang bernama P.T. Barnum, film TGS menceritakan perjalanan karakter Barnum menjadi pebisnis sirkus dengan menggunakan struktur naratif rags to riches pada abad ke-19. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis dengan pendekatan kualitatif, yang berfokus pada karakter Barnum dan karakter pemain sirkus Barnum yang merepresentasikan kaum minoritas beraneka ragam ras, warna kulit, dan keunikan fisik. Penelitan ini berargumen bahwa film TGS merekonstruksi American Dream di abad ke-19. TGS memahami bahwa American Dream bukan lagi mengenai kesuksesan finansial semata, melainkan keseimbangan antara pemenuhan pribadi dan kepentingan keluarga, tanpa harus mengagungkan pencapaian duniawi seperti reputasi dan kekayaan. Penelitian ini juga berargumen bahwa film TGS menggambarkan sirkus Barnum sebagai versi utopis American Dream dengan menciptakan komunitas yang memberi kesempatan yang setara bagi semua kelas dan ras untuk tampil dan mendapatkan apresiasi atas kemampuannya. Akan tetapi, penelitian ini juga menemukan bahwa representasi American Dream dalam film TGS masih tetap melanggengkan hak istimewa laki-laki berkulit putih.

This study aims to analyze and evaluate the representation of the American Dream in the American film entitled The Greatest Showman (2017) (TGS). Inspired by the life story of a self-made man in the 19th century, P.T. Barnum, TGS tells the journey of Barnum's character to become a circus businessman in 19th-century through rags to riches narrative structure. This study uses a descriptive-analytical method with a qualitative approach, which focuses on the character of Barnum and the character of the Barnum circus performers who represent minorities of various races, skin colors, and physical uniqueness. This research argues that TGS reconstructs the concept of the American Dream of the 19th century. TGS understands that the American Dream is no longer about financial achievement, but a balance between personal fulfilment and family integrity, without glorifying secular accomplishments such as reputation and wealth. This study also argues that TGS portrays Barnum's circus as a utopian version of the American Dream by creating a community that provides equal opportunities for all classes and races to perform and gain an appreciation for their abilities. However, this study finds the representation of the American Dream in the TGS film still perpetuates the privilege of white men."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gemilang Sayyef Al-Haq
"

Film Gundala merupakan sebuah fenomena menarik dalam dunia perfilman Indonesia yang sempat menjadi salah satu topik paling hangat dibicarakan di social media pada pertengahan tahun 2019. Hanya dalam waktu 7 hari penonton film Gundala telah mencapai lebih dari 1 juta penonton dari seluruh Indonesia. Tidak heran apabila film ini meraih sejumlah prestasi yang membanggakan bagi perfilman Indonesia di kancah nasional maupun internasional. Kesuksesan ini menarik perhatian dari peneliti untuk mencari tahu apa yang membuat penonton puas terhadap film Gundala dikaitkan dengan teori terbaru Movie Marketing Mix dan Word of Mouth (WOM). Movie Marketing Mix dalam penelitian ini terdiri dari variabel People, Script, Features Promotions, dan Satisfaction. Ternyata dalam penelitian ini ditemukan bahwa variabel Script dan Word of Mouth memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan dari penonton film Gundala.

 

Kata Kunci:

Film, Movie Marketing Mix, Word of Mouth, Satisfaction

 


Gundala Movie was an interesting phenomenon for Indonesian movie industry which had been one of the hottest topic discussed on social media in mid 2019. In just 7 days, Gundala reached more than 1 million viewers across the country. No wonder if the film had a numbers of proud achievements for Indonesian movie industry in national level to international level. This success leads to the writer’s attention to do find out about what is the reason the behind Gundala movie audience’s satisfaction associated with the latest theory of Movie Marketing Mix and Word of Mouth (WOM). Movie Marketing Mix in this study consisted of the variable People, Script, Features Promotions, and Satisfaction. It turns out that in this study it was found that the Script and Word of Mouth variables had a significant influence on the satisfaction of Gundala film viewers.

 

Keywords:

Films, Movie Marketing Mix, Word of Mouth, Satisfaction

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library