Syarienazka Putri Pranggono
Abstrak :
Terdesaknya Jepang untuk memerdekakan bangsa-bangsa jajahannya pada akhir Perang Dunia II menandai berakhirnya Perang Dunia II dan berubahnya Korea Selatan menjadi negara asuhan Amerika Serikat (AS). Peristiwa tersebut dilanjutkan dengan Perang Korea yang mengakibatkan keterpurukan kondisi Korea Selatan. AS pun membantu untuk memberdayakan Korea Selatan dengan memberikan berbagai bantuan, salah satunya dengan mendirikan The Asia Foundation untuk mempermudah aliran dana. Setelah pemberdayaan berlangsung, muncul keinginan AS untuk terlibat dalam psywar melawan pengaruh komunis. Dalam upayanya, AS menemukan kekurangan dari industri perfilman Korea Selatan yang dirasa dapat membantunya dalam psywar. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor di balik pemberdayaan yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap industri perfilman Korea Selatan. Dengan menggunakan metode sejarah, penelitian ini menunjukkan hasil bahwa AS gagal untuk mencapai tujuan mendirikan board of anti-communist directors sebagai usaha memenangkan perang psikologis. Namun, dapat disimpulkan bahwa AS tetap berhasil memberdayakan perfilman Korea Selatan serta menyebarkan pengaruh propaganda di dalamnya.
......Japan’s urgency to liberate the nations that they colonized at the end of World War II marked the end of World War II and the change of South Korea into a United States (US) care state. This event was followed by the Korean War, which resulted in a downturn in South Korea's conditions. The US then helped to empower South Korea by providing various forms of assistance, one of which was to establish The Asia Foundation to facilitate the flow of funds. During the empowerment period, the US wanted to be involved in a psychological war (psywar) against communist influences. In its efforts, the US found a drawback in the South Korean film industry, which they saw as a way to help them win the war. Based on this background, this study aims to identify the factors behind US empowerment in the South Korean film industry. Using historical method, this study shows that the US failed to achieve its goal of establishing a board of anti-communist directors as an effort to win the psychological war. However, it can be concluded that the US still succeeded in empowering South Korean films and spreading their propaganda influence in them.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library