Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Phelps, Guy
London: Victor Gollanez, 1975
791.43 Phe f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Irawanto
Yogyakarta: Media Pressindo, 1999
791.43 Ira f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Phelps, Guy
London: Victor Gollanez, 1975
791.43 Phe f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Goldman, William
London: Bloomsbury, 2000
791.437 5 GOL w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pane, Armijn
Jakarta: Badan Musjawaratan Kebudayaan Nasional, 1953
791.430 ARM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pane, Armijn
"Buku ini berisi tentang produksi cerita film di Indonesia karya Armijn Pane. Menurut Armijn Pane, film bukan hanya suatu hasil kesenian melainkan juga menjadi hasil suatu industri ..."
Djakarta: Badan Musjawarat Kebudajaan Nasional, 1953
K 384.8 ARM p
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Rogin, Michael Paul.
London: BFI publishing, 1998
791.436 1 ROG i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hirsch, Froster
New York: AFI Press, 1991
R 792 HIR a
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Kurnia
"Dari awal kelahirannya hingga fenomena kontemporer, pertumbuhan industri perfilman Indonesia mengalami pasang surut yang tiada henti. Penelitian ini tertarik membahas posisi dan resistensi industri perfilman nasional terhadap industri film dunia dan sudut pandang ekonomi politik yang dimodifikasi dengan penggunaan world-system theory. Mengingat sudah berpuluh tahun industri perfilman global dikuasai Amerika (Hollywood), kajian ini juga akan melihat aspek historisitas perfilman dunia. Selain itu, mengingat Indonesia bukan satu-satunya negara di Asia yang industri perfilmannya terhegemoni Hollywood, penelitian ini juga melakukan komparasi terhadap industri perfilman India, Thailand, Singapura dan Korea. Untuk itu, sangat relevan jika peneliti mengungkap : Bagaimana karakteristik world film system yang menggiring pada dominasi Hollywood? Bagaimana proses akumulasi kapital terjadi dalam film dunia? Bagaimana relasi industri perfilman Indonesia sebagai periphery terhadap Hollywood sebagai core dibandingkan dengan industri film negara lain di Asia? Bagaimana perubahan kekuasaan dan kepentingan dalam industri perfilman Indonesia? Bagaimana perkembangan industri perfilman Indonesia merubah posisi core-periphery dalam industri film global?
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma kritis dengan tipe penelitian kualitatif. Untuk pengumpulan data di lapangan digunakan tiga teknik : document analysis berupa buku, dokumen resmi, artikel jurnal cetak rnaupun intemet, hasil penelitian terdahulu dan artikel media massa; indepth¬interview dengan regulator perfilman, pekerja film dan pengamat pertilman; dan observasi. Data yang didapat kemudian dianalisa melalui analisa ekonomi politik kritis dengan varian konstruktivisme kerangka berpikir world-system theory.
Hasil temuan di lapangan menunjukkan bahwa industri perfilman global lebih banyak berkembang di Amerika terutama ketika Hollywood memasuki masa keemasan sistem studionya. Sejak itu teknologi maupun genre film dunia di negara
dunia ketiga termasuk Asia dipengaruhi oleh Hollywood. Meskipun begitu, kehadiran teknologi televisi yang diikuti perkembangan media global membuat industri pefilman dunia melakukan pertunangan dengan media lain. Tak heran jika kemudian dunia media global sejak 1990-an dikuasai oleh beberapa perusahaan besar (TNCs). Proses akumulasi kapital yang dilakukan perusahaan besar ini membuat struktur pasar industri film dunia bersifat oligopolic. Relasi yang muncul antara core (Hollywood) dengan negara Asia (periferi) adalah kecenderungan ketergantungan mereka terhadap supply film dari Hollywood. Ketergantungan ini sengaja di-maintain oleh pemain-pemain kuat Hollywood didukung oleh lembaga-lembaga ekonomi internasional serta armada distribusi intemasional yang kuat.
Kuatnya dominasi Hollywood ini tak berarti akan menimbulkan respon dan resistensi yang sama dari negara-negara Asia lainnya. India menunjukkan keberhasilannya melakukan imitasi Hollywod dengan upaya plusnya menumbuhkan sense lokal dalam film-filmya. Thailand mulai maju ke pentas film dunia internasional dengan mengambil wilayah lain baik secara geografis maupun muatan teks film yang ditawarkan sekaligus bekerjasama dengan industri perfilman Hollywood. Singapura dengan sadar menempatkan industri perfilmannya yang masih kecil untuk terbuka terhadap dominasi Hollywood. Sementara Korea menerapkan strategi integratif untuk mengalahkan film Amerika dengan membuat film nasionalnya menguasai pasaran film Korea.
Sementara itu dalam industri perfilman Indonesia, tampak bahwa negara kurang responsif terhadap perkembangan film dunia. Regulasi film yang dibuat pada masa Orde Baru sudah tidak relevan dengan perkembangan konteks sosial politik pasca reformasi. Selain itu, belum ada upaya jelas menumbuhkan produksi film nasional sekaligus melakukan upaya resistensi terhadap gempuran film impor. Pasar film sendiri menunjukkan film nasional hares bersaing ketat dengan meluapnya film impor di pasaran, televisi dan pembajakan cakram VCD dan DVD. Meskipun begitu, langkah awal untuk menuju pertumbuhan status periferi perfilman Indonesia mulai muncul. Terdapat resistensi yang kuat dari segolongan sineas yang mempunyai background keilmuan film untuk memproduksi film yang berkualitas sekaligus memadukan dengan strategi pasar balk nasional maupun intemasional. Mereka menciptakan pasar dan penonton film baru sekaligus memasarkan film nasional melalui ajang-ajang festival intemasional. Hal yang sama juga dilakukan oleh para sineas film independen yang mempunyai pola produksi dan distribusi yang unik.
Kajian di atas menunjukkan bahwa penggunaan world system theory dalam analisis ekonomi politik secara teoritis memberikan sumbangan yang besar terutama dalam menunjukkan konteks makro industri perfilman nasional dalam tatanan film dunia. Di samping ini, perspektif ini juga memungkinkan penggunaan analisis historis materialis untuk melihat ke belakang pertumbuhan industri film nasional dan global yang mempengaruhi fenomena kontemporer industri perfilman Indonesia. Modifikasi world-system theory dan ekonomi politik media dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa cistern film dunia berikut struktur yang memuat relasi core-periphery bersifat dinamis yang tergantung dengan konteks waktu dan geografis. Respon serta resistensi industri film Indonesia dan negara-negara lain di Asia terhadap dominasi film Hollywood tidaklah bersifat sama. Oleh karena itu, sangat relevan jika pada kajian mendatang dilakukan analisis yang lebih mendalam dan mikro terhadap proses konsumsi ataupun resistensi melalui teks film dalam melihat pertumbuhan industri film nasional.
Sedangkan secara praktis, penelitian ini memberikan pemetaan terhadap permasalahan, tantangan dan prospek masa depan industri perfilman Indonesia yang tak hanya dilihat dari level nasional, melainkan juga global, nasional dan intemasional yang membutuhkan komitmen yang tinggi baik dari pemerintah, pekerja film dan khalayak untuk memanfaatkan momentum panting pertumbuhan film nasional era paska reformasi ini."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22615
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hazhiyah Zharfa
"ABSTRAK
Media massa merupakan alat yang digunakan manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhannya seperti
menghabiskan waktu luang, berkumpul bersama teman atau keluarga, melepas stress, mendapat rasa nyaman, mendapat bahan percakapan, membantu beristirahat, mendapatkan informasi terbaru serta mendapatkan sensasi kesenangan. Salah satu media yang digunakan khalayak untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan tersebut yaitu film. Film dianggap menarik karena cara penyampaiannya yang menggunakan cerita dengan menggunakan gambar-gambar dan suara-suara. Salah satu film yang menarik, dan yang terkenal adalah film Beauty and the Beast yang dirilis pada 17 Maret tahun 2017 lalu oleh The Walt Disney Company. Film ini menarik karena memiliki genre fantasi, serta termasuk sebagai film 2017 terlaris kedua sepanjang masa. Makalah ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman mengenai pemenuhan kebutuhan khalayak di Indonesia dalam menonton film Beauty and the Beast yang dirilis tahun 2017 lalu. Makalah ini menggunakan metode perolehan datanya yaitu dari data pustaka dan data wawancara. Pembahasan dari makalah ini memaparkan bahwa terdapat pemenuhan kebutuhan khalayak dalam menonton film Beauty and the Beast (2017) dan terdapat penjabaran kategorikategori kebutuhan yang terpenuhi berdasarkan pendekatan Uses and Gratification serta penelitian yang sudah ada sebelumnya. Didapatkan bahwa adanya dominasi pada tiga kategori kebutuhan, yaitu kebutuhan enjoyment, kebutuhan social interaction, dan kebutuhan excitement.

ABSTRACT
Mass media is a tool used by humans to fulfill various needs such as spending free time, gathering with friends or family, releasing stress, get enjoyment, getting conversation material, relax, get the latest information and get a sensation of excitement. One of the media used by audiences to obtain these needs is film. Films are considere interesting because of the way they are delivered using stories using images and sounds. One interesting film, and famous is the film Beauty and the Beast which was released on March 17 in 2017 by The Walt Disney Company. This film is interesting because its fantasy genre, and is included as the second best-selling 2017 film of all time. This paper aims to gain an understanding of fulfilling the needs of audiences in Indonesia in watching the film Beauty and the Beast released in 2017. This paper uses the data acquisition method, namely from library data and interview data. The discussion of this paper explains that there is fulfillment of the needs of the audience in watching the film Beauty and the Beast (2017) and there is an elaboration of the categories of needs fulfilled based on the Uses and Gratification approach and pre-existing research. It was found that there was dominance in"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>