Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutiara Meridhita
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang salah satu bagian dari kata pinjaman, yaitu loanword yang dapat ditemukan dengan mudah dalam perbendaharaan kata bahasa Rusia, dalam kasus ini adalah pinjaman dari bahasa Prancis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan metode kepustakaan dengan korpus Новейший Словарь Иностранных Слов и Выражений (Novejsij Slovar 'Inostrannyx Slov i Vyrazenij) 'Kamus Terbaru Kata-kata dan Ekspresi Asing'. Hasil penelitian membuktikan bahwa semua kata benda pinjaman (dalam hal ini loanword) yang dipinjam ke dalam bahasa Rusia mengalami proses importasi dan tidak mengalami substitusi morfemis, akan tetapi lebih cenderung menyesuaikan terhadap bahasa sumber. Ada beberapa loanword yang mengalami perubahan fonetis karena menyesuaikan dengan sistem pembunyian bahasa Prancis, namun ada pula yang berdasarkan sistem ortografi bahasa Prancis.
This thesis studies about one kind of borrowing words called loanwords which can easily be found in Russian vocabulary, in this case, a borrowing from French. This research uses qualitative method and literature method, using corpus Новейший Словарь Иностранных Слов и Выражений (Novejsij Slovar 'Inostrannyx Slov i Vyrazenij) 'New Dictionary of Foreign Words and Expression'. The result of this research proves that all the loanwords which is borrowed into Russian encountered the process of importation, with no morphemic substitution, but tend to adapt with source language. There are some loanwords that encounter phonetic changes because of the adaption of the phonation system of French, but there are some loanwords that are borrowed based on its orthography.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42752
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rosalia Leliany
Abstrak :
Skripsi ini bertolak dari ketidakpuasan penulis terhadap penelitian yang pernah dilakukan oleh tim peneliti dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa terhadap bahasa Melayu dialek Bangka, karena tidak sedikitipun pernah menguraikan struktur bahasa Melayu dialek Bangka subdialek Jebus. Dari 5 subdialek yang pernah disebutkan oleh tim peneliti tersebut, yakni subdialek Mentok, subdialek Blinyu, subdialek Toboali, subdialek Bangka Tengah, serta subdialek Jebus atau subdialek Melayu Bangka Cina, hanya subdialek Jebus tersebut yang struktur bahasanya tidak pernah sedikitpun diuraikan ataupun dijelaskan, baik dari segi fonologi maupun morfologinya. Padahal di awal tulisan, ketiga penelitian tersebut mengakui dan meyakini adanya dialek Melayu Bangka Cina yang wilayah pemakaiannya di sekitar Jebus. Atas dasar alasan inilah, penulis merasa perlu melengkapi dan menyempurnakan penelitian tentang struktur bahasa dari dialek tersebut, khususnya mengenai morfofonemik.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S11014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mudjanattistomo
Abstrak :
Seperti tertera pada djudulnja, uraian ini bertudjuan untuk mendeskripsikan beberapa morfem jang produktif dalam bahasa Indonesia. Oleh sebab dasar buraian ini adalah Linguistik Deskriptif, maka pembahasannja berpokok pada bahasa Indonesia jang dipergunakan pada masa sekarang. Tentang penjelidikan jang bersifat diachronic berada diluar pembitjaraan ini. Informan. Didalam mengerdjakan pembahasan ini penjusun berhubunganb dengan beberapa orang jang telah biasa mempergunakan bahasa Indonesia dalam hidup sehari-hari selaku informan. Penjusun mengadjukan beberapa kalimat atau kata Indonesia dan mentjatat mana jang dibenarkan oleh mereka itu, bahkan kadang-kadang penjusun membiarkan seorang informan bertjeritera sambil mengutip kalimat atau kata-kata jang perlu untuk didjadikan bahan uraian ini_
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1961
S10887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mujakir
Abstrak :
Pembahasan mengenai prefiks ber- dan men- telah banyak dilakukan oleh ahli bahasa dewasa ini. Para ahli bahasa tersebut berusaha semaksimal mungkin untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan makna kedua prefiks tersebut dalam hubungannya dengan proses penggabungan antara kedua prefiks itu dengan morfem dasar. Proses penggabungan afiks dengan morfem dasar menimbulkan pelbagai peri laku, back pada saat berlangsungnya maupun setelah terjadinya proses itu. Perilaku ini, biasanya ditentukan oleh afiks yang bergabung dengan morfem dasar itu karena pada dasarnya tiap-tiap afiks mempunyai kekhasan sendiri-sendiri. Kekhasan yang penulis maksudkan disini adalah kemampuan afiks itu melekat dengan morfem dasar dengan memperhitungkan fungsi dan makna afiks tersebut jika bergabung dengan morfem dasar. Sebagai contoh, proses penggabungan prefiks men- + tanam = menanam. Di sini, ada aspek morfofonemis (Ramlan, 1980 : 52) yaitu perubahan fonem /N/ menjadi /n/, kemudian ada aspek sintaksis ( Kridalaksana, 1986 : 50) yaitu hasil dari proses penggabungan tersebut menghasilkan verba aktiv transitif, dan ada aspek semantis (Kridalaksana, 1988 : 39) yaitu ada makna gramatikal 'melakukan' dalam prefiks men-. Menurut pendapat penulis, jika yang bergabung itu prefiks di atau prefiks lainnya, belum tentu bentuk, fungsi, dan makna kedua prefiks itu sama. Hal inilah yang penulis maksudkan dengan kekhasan afiks masing-masing itu. Namun jika kite mendapatkan bentuk bertanam yang berpasangan dengan bentuk menanam, mungkin kits harus melihat lebih teliti karena kedua bentuk ini dibangun oleh prefiks yang berbeda, tetapi sering kita temukan dalam struktur klausa yang sama. Sepengetahuan penulis, para ahli bahasa memusatkan analisisnya pada tiap-tiap afiks, baik dari segi bentuk, fungsi, maupun maknanya. Akan tetapi, yang penulis ketahui, mereka belum mengupas secara terinci interaksi prefiks ber- dan men- dalam morfem dasar yang sama. Kupasan mereka terpusat pada bentuk-bentuk yang tidak menimbulkan interaksi antara prefiks satu dengan prefiks lainnya. Para ahli bahasa yang penulis maksudkan itu, antara lain, Keraf (1984 : 94) yang mengemukakan fungsi, bentuk, dan makna afiks masing-masing, diantaranya prefiks ber- dan men-. Dardjowidjojo (1983 : 6) memperlihatkan Janis morfem dasar yang mampu bergabung dengan prefiks men- dan kemungkinan morfem dasar tersebut berganbung dengan men-kan atau men-i.Karangan-karangan dart penulis lainnya akan penulis tuangkan dalam bab 2 : Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori. Maksud penulis mengetengahkan tulisan para ahli bahasa tersebut adalah untuk memperlihatkan bahwa sejauh ini belum ada tulisan yang jelas mengenai interaksi prefiks ber- dan men-. Namun, diantara para ahli bahasa dewasa ini, ada uraian yang diketengahkan oleh Sutan Takdir Alisjahbana dan Harimurti Kridalaksana yang menguraikan interaksi prefiks ber- dan men- dalam morfem dasar bebas. Menurut pendapat penulis, uraian kedua ahli itu berdekatan dengan topik penelitian penulis. Alisjahbana (1978 : 22) mengemukakan bahwa interaksi prefiks ber--dan men- pada morfem dasar yang sama akan menyulitkan kita dalam membedakan kedua bentuk tersebut. Dengan memperhitungkan aspek maknanya, Alisjahbana membedakan ber- sebagai penanda keadaan dan men- sebagai penanda pekerjaan. Kridalaksana (1986 : 54) mengemukakan masalah interaksi prefiks ber- dan men- dengan melihat aspek semantisnya. Untuk membedakan bentuk yang berprefiks ber- atau men-, Kridalaksana menggunakan aspek tulis dan atelis, yaitu dengan melihat tuntas atau tidak tuntasnya pekerjaan yang diperlihatkan oleh verba berprefiks ber- atau men-. Menurut pendapat penulis, kedua ahli bahasa tersebut sudah membuka jalan bagi penulis untuk melakukan penelitian dan melihat aspek-aspek yang ada dalam proses penggabungan prefiks ber- maupun men- dengan morfem dasar, serta melihat aspek yang ada dalam interaksi prefiks ber- dengan men-. Oleh karena itu, dalam skripsi yang diberi judul Interaksi prefiks ber- dan men- dalam morfem dasar. penulis akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengungkapkan segala aspek yang diakibatkan oleh proses penggabungan maupun interaksi prefiks ber- dan men-.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aswa Fitriyanti Widyahardani
Abstrak :
Redoplikasi adalah proses pengulangan sebagian atau seluruh bentuk kata yang dianggap menjadi dasarnya. Kesimpulan dari pengertian di atas adalah reduplikasi merupakan bentuk pengulangan kata. Beberapa kesamaan dan perbedaan reduplikasi morfemis antara bahasa Korea dan bahasa Indonesia menjadi hasil temuan dalam skripsi ini.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S15855
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yoka Juniansyah Aminda
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas kala dan aspek dalam verba ?ta serta variannya dalam kalimat bahasa Jepang. Penelitian ini mengidentifikasi kala dan/atau aspek yang terdapat dalam verba ?ta serta variannya dalam kalimat bahasa Jepang menggunakan identifikasi kala oleh Matsuo Soga (1983) dan Isao Iori (2001) serta identifikasi aspek oleh Matsuo Soga (1983). Kata keterangan waktu, jenis verba, dan bentuk verba dalam kalimat merupakan hal penting dalam identifikasi kala dan aspek pada verba ?ta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa verba ?ta dalam bahasa Jepang dapat memiliki kala saja, aspek saja, serta kala dan aspek.
ABSTRACT
This thesis analyses tenses and aspects in verbs ?ta and its variants in Japanese sentences. This research identifies tenses and aspects of verbs ? ta and its variants in Japanese sentences by using tenses identification of Matsuo Soga (1983) and Isao Iori (2001) and using aspects identification of Matsuo Soga (1983). Time adverbials, verb classifications, and verb forms are three main points in tenses and aspects analysis of verbs ?ta and its variants in Japanese sentences. The result of the research indicates that Japanese verbs -ta can has only a tense, an aspect, and can have both tense and aspect.
2016
S64318
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Maurits Dakhtar Soaloon
Jakarta: Djambatan, 1983
499.251 SIM r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Imam Fauzi
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas perbedaan transkripsi grafemis fonem dan morfem bahasa Jawa dalam percakapan grup pesan instan Line dan WhatsApp. Perkembangan bahasa Jawa akibat perkembangan media sosial terutama Line dan WhatsApp diperlihatkan melalui perubahan transkripsi grafemis. Sumber data penelitian ini berasal dari sembilan grup percakapan bahasa Jawa di pesan instan Line dan WhatsApp yang mewakili tiga dialek besar bahasa Jawa Banyumas, Jawa Timur, dan Solo . Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu dengan cara mendekripsikan temuan berupa perbedaan transkripsi grafemis bahasa Jawa yang terjadi pada fonem-fonem dan pada afiks tertentu.
ABSTRACT
This study focused on differences grapheme transcription phoneme and morpheme of Javanese language in Line and WhatsApp. Development of Javanese language due to the development of social media, especially Line and WhatsApp are shown from the differences grapheme transcription. This study will be discussed with data in the form of nine conversations of the Javanese language group in Line and WhatsApp that representing three major dialects of Javanese language Banyumas, East Java, and Solo . This research used qualitative method, namely by way of describing findings in form of the differences grapheme transcription that occurred at certain phonemes and affixes.
2017
S70025
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salombe, Cornelius
Jakarta: Djambatan, 1982
499.221 5 SAL b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Athapaskan languages are well known for their intricate morphology, in particular the complexity of their verbs. The significance of these languages for linguistic theory is widely acknowledged. In this book Keren Rice offers a rich typological survey of morpheme ordering in Athapaskan verbs, with implications for both synchronic grammar and language change. Arguing against a view that sees morpheme order in Athapaskan languages as templatic and essentially without principle, she shows that verb structure is in fact widely predictable across languages if appropriate syntactic factors and an overarching principle of semantic scope are taken into account. The presentation also includes a detailed study of argument and aspectual systems. This landmark volume is the first major comparative study of its type for the Athapaskan language family, combining descriptive depth with a contemporary theoretical perspective. Clear and insightful, it will be welcomed by Athapaskanists, typologists, and historical and theoretical linguists alike.
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2000
e20394758
eBooks  Universitas Indonesia Library