Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ruben Yoel Adrian
Abstrak :
Lemak biji tengkawang kaya akan asam stearat yang merupakan emulgator alami. Dengan ini, terdapat potensi penggunaan lemak biji tengkawang sebagai basis emulsi seperti losio. Pemanfaatan lemak biji tengkawang dapat dikombinasikan dengan bahan alam lain seperti minyak biji kelor untuk membuat losio dengan efek mencerahkan dan menjaga kulit dari pembentukan keriput. Efek ini disebabkan oleh kandungan vitamin E yang merupakan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formula losio minyak biji kelor dengan lemak biji tengkawang sebagai basis yang stabil. Lemak biji tengkawang melalui tahapan pemurnian sebagai salah satu upaya standarisasi. Losio dibuat dengan menggunakan homogenizer yang kemudian dikarakterisasi dan dievaluasi stabilitasnya selama 12 minggu pada kondisi normal dan dipercepat. Digunakan konsentrasi lemak biji tengkawang sebesar 9%, 10%, dan 11% dengan konsentrasi minyak biji kelor sebesar 30%. Sediaan losio menunjukkan stabilitas yang baik suhu ruang selama 12 minggu. Ketiga formula stabil pada penyimpanan kondisi normal dan paling stabil formula F3 pada kondisi dipercepat. Pada suhu tinggi terjadi pemisahan pada F1 dan F2. Dilakukan analisis ukuran partikel dan potensial zeta, dan didapatkan rata-rata ukuran partikel sebesar 2722±115 nm, indeks polidispersitas 0,393±0,180 dan potensial zeta sebesar -46,8±5,4 mV. Dilakukan penetapan kadar vitamin E pada sediaan losio dengan menggunakan metode KCKT. Didapatkan kadar vitamin E pada sediaan losio F1, F2, dan F2 berturut-turut sebesar 0,36; 1,05; dan 1,16 mg/kg pada minggu ke-0. Setelah penyimpanan 12 minggu, kembali dilakukan penetapan kadar vitamin E dimana terjadi penurunan kadar vitamin E. ......Tengkawang seed fat is rich in stearic acid which is a natural emulsifier. With this, there is potential to use tengkawang seed fat as an emulsion base such as lotion. The use of tengkawang seed oil can be combined with other natural ingredients such as moringa seed oil to make a lotion with a brightening effect and protects the skin from the formation of wrinkles. This effect is caused by the content of vitamin E which is an antioxidant. This study aims to develop a lotion formula for moringa seed oil with tengkawang seed oil as a stable base. Tengkawang seed fat goes through purification stages as one of the standardization efforts. The lotion was made using a homogenizer which was then characterized and evaluated for its stability for 12 weeks under normal and accelerated conditions. The concentration of tengkawang seed fat was used at 9%, 10%, and 11% with a concentration of moringa seed oil at 30%. The lotion preparations showed good stability at room temperature for 12 weeks. All three formulas are stable under normal storage conditions and the most stable is formula F3 under accelerated conditions. At high temperatures there is a separation of F1 and F2. Analysis of particle size and zeta potential was carried out, and the average particle size was 2722 ± 115 nm, the polydispersity index was 0.393 ± 0.180 and the zeta potential was -46.8 ± 5.4 mV. Determination of vitamin E levels in lotion preparations was carried out using the HPLC method. The levels of vitamin E in lotions F1, F2, and F2 were 0.36; 1.05; and 1.16 mg/kg at week 0. After 12 weeks of storage, the levels of vitamin E were determined again where there was a decrease in levels of vitamin E.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanie Amabella Prayogo
Abstrak :
Penyakit kardiovaskular masih menempati peringkat pertama penyakit penyebab kematian terbanyak di dunia, yaitu 31% dari seluruh kematian. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), 85% dari 17,9 juta orang yang meninggal akibat penyakit kardiovaskular mengalami serangan jantung dan stroke. Moringa oleifera yang banyak ditemukan dan telah digunakan di Indonesia, memiliki bahan-bahan yang berperan sebagai antiinflamasi, seperti quercetin, kaempferol, dan flavonoid. Belum ada penelitian yang mengkaji efek ekstrak air daun kelor (Moringa oleifera) terhadap infark miokard tikus. Penelitian ini dilakukan menggunakan bahan biologi tersimpan jaringan jantung dari tikus yang telah menerima 3 perlakuan berbeda (kontrol negatif: tanpa perlakuan; ISO: pemberian isoproterenol 85 mg/kgBB; serta ISO+MO: pemberian isoproterenol 85 mg/kgBB dan ekstrak air daun kelor 200 mg/kgBB). Kadar nitrit diukur menggunakan Nitrite Assay Kit (Griess Reagent). Hasil uji kadar nitrit signifikan antara ketiga kelompok dengan nilai p=0,009. Uji Post-Hoc menunjukkan nilai signifikan antara kelompok kontrol negatif dengan ISO (p=0,290) dan ISO dengan ISO+MO (p=0,013). Dengan demikian, ekstrak air daun kelor (Moringa oleifera) dapat menurunkan kadar nitrit (NO2-) secara signifikan (p=0,013) pada tikus yang mengalami infark miokard akibat induksi isoproterenol. ......Cardiovascular diseases remain as the most common cause of death worldwide, accounted for 31% of all deaths. According to World Health Organization (WHO), 85% out of 17,9 million of people died due to cardiovascular disease, had heart attack and stroke. Moringa oleifera, which is found abundantly in Indonesia, is rich of anti-inflammation properties, such as quercetin, kaempferol, and flavonoids. Up to now, there is no research done to evaluate the effect of Moringa oleifera aqueous extract in myocardial infarction Sprague Dawley rats. This study was conducted using cardiac tissues from 3 groups of rats with different treatments: negative control group (no intervention), ISO group (85 mg/kg body weight of isoproterenol), and ISO+MO group (85 mg/kg body weight of isoproterenol and 200 mg/kg body weight of Moringa oleifera aqueous extract). Nitrite Assay kit (Griess Reagent) was used to evaluate nitrite concentration. Nitrite concentration was found to be significant between three groups (p- value = 0.009). Post-Hoc analysis revealed a significance difference between the negative control and ISO group (p=0.029) as well as the ISO and ISO+MO group (p=0.013). Hence, Moringa oleifera aqueous extract significantly reduced nitrite concentration in rats with myocardial infarction (p=0.013).
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library