Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
Kuznecov, P.S.
Halle Max Niemeyer 1960
415 K 446 m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988
R 499.2218 SEM
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Burqschmidt, Ernst
425 B 438 w
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995
499.222 5 SIS
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa , 1995
499.221 5 KON
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1995
499.221 5 SIS
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Bauer, Laurie
Cambridge Cambridge University Press 1983
422 B 41 e
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Yuslizal Saleh
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988
499.251 YUS s (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Pengkajian variasi morfologi 98 spesimen Bronchocela cristatella
(Kuhl, 1820) di Indonesia telah dilakukan menggunakan analisis multivariat.
Analisis komponen utama (PCA) terhadap 19 karakter morfologi
menghasilkan 5 komponen dari variabel awal. Total variabilitas yang dihitung
adalah 81,0 % (Komponen 1 = 55,8 %; Komponen 2 = 8,4 %; Komponen 3 =
6,8 %; Komponen 4 = 5,6 %; Komponen 5 = 4,4 %). Komponen skor 2 pada
PCA merupakan komponen yang dapat memperlihatkan pengelompokan
populasi Bronchocela cristatella di Indonesia. Hasil analisis sidik kelompok
(CA) yang dapat dilihat pada dendrogram menunjukkan empat cluster
terhadap lima populasi B, cristatella di Indonesia. Pola persebaran variasi
morfologi B. cristatella di Indonesia berdasarkan hasil analisis sidik kelompok
(CA) tidak bersesuaian dengan proses geografis Indonesia. Populasi
Sumatera dan Jawa memiliki kekerabatan yang dekat karena membentuk
satu cluster, kemudian diikuti oleh populasi Maluku + New Guinea yang
membentuk cluster 2. Populasi Sulawesi dan Kalimantan berkerabat jauh
dengan populasi Sumatera dan Jawa karena membentuk cluster 3 dan
cluster 4 yang terpisah dari populasi yang lain.
Universitas Indonesia, 2008
S31540
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Waduk Jatiluhur merupakan danau buatan yang mempunyai banyak
manfaat atau ‘multifungsi’, terutama sebagai irigasi pertanian.
Pembendungan aliran Ci Tarum di Pasir Jatiluhur tahun 1967 mengakibatkan
kecepatan arus air menurun ketika memasuki genangan atau ‘inlet’ waduk,
sehingga sebagian besar material tanah yang masuk ke dalam waduk melalui
proses erosi mengalami sedimentasi atau pengendapan. Sedimentasi yang
terjadi pada permukaan Waduk Jatiluhur, lambat laun dapat mengurangi
kapasitas tampungan waduk dalam beroperasi.
Hasil analisa antara morfologi sebelum Waduk Jatiluhur beroperasi
dengan morfologi dasar Waduk Jatiluhur setelah beroperasi, yaitu tahun 1995
sampai 2000 maka akan diperoleh perubahan morfologi Waduk Jatiluhur.
Pola perubahan morfologi dasar Waduk Jatiluhur sampai tahun 2000
cenderung mengalami pengendapan. Pengendapan yang terjadi di Waduk
Jatiluhur sampai tahun 2000 cenderung menempati bagian tepi waduk
menuju bagian tengah waduk. Hal ini secara tidak langsung dipengaruhi oleh
kondisi alam yang terdapat pada tepi Waduk Jatiluhur, misalnya terhadap
keberadaan jenis penggunaan tanah kering, yaitu kebun campuran, wilayah
lereng, misalnya antara lereng kurang dari 8 % dan kelas lereng 15 - 25 %,
dan jenis tanah yang mempunyai tingkat erodibilitas sedang yaitu jenis tanah
podsolik.
Universitas Indonesia, 2006
S34028
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library