Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mayadha Kristalindari
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan melihat hubungan antara metakognisi moral dan ketidakjujuran akademis pada mahasiswa Universitas Indonesia. Ketidakjujuran akademis merupakan perilaku tidak etis sebab melanggar integritas akademis. Sebelum terlibat dalam ketidakjujuran akademis, individu terlibat dalam proses pembuatan keputusan etis untuk memutuskan akan melakukan tindakan tersebut atau tidak. Hal tersebut membutuhkan kesadaran dan rasionalitas dalam proses kognitifnya. Untuk memastikan bahwa proses kognitif tersebut berjalan dengan baik, diperlukan kemampuan untuk dapat mengetahui, memantau dan meregulasi proses tersebut, yang dikenal dengan metakognisi, khususnya metakognisi moral. Hasil penelitian yang dilakukan pada 959 mahasiswa menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara metakognisi moral dan ketidakjujuran akademis (r= -0,140, p<0,01). Implikasi dari penelitian ini didiskusikan lebih lanjut.
ABSTRACT
This research was conducted to determine strength and direction of the relationship between moral metacognition and academic dishonesty among students in Universitas Indonesia. Academic dishonesty is considered as a non-ethical behavior because it violates the academic integrity. Before engaging in academic dishonesty, one involves in ethical decision making which requires awareness and judgment in its cognitive process. To ensure the cognitive process goes well, one needs to be aware of, monitors, reflects on, and regulates thinking, which is known as metacognition, especially moral metacognition. Data were collected from 959 college students by having them completing two questionnaires. The result shows a negative and significant correlation between the two variables (r= -0,140, p<0,01). Implications of the findings for college students to improve their moral metacognition are discussed.
2016
S63989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khaleda Zakiah
Abstrak :
Penandatanganan akta dalam keadaan tidak sempurna atau dalam keadaan akta kosong serta tidak dibacakan dihadapan para penghadap dan saksi-saksi akan melanggar asas otentisitas akta (verleijden). Bagaimana PJN, UUJN, UUJN Baru mengatur penandatanganan blanko kosong dan sanksi bagi Notaris yang membuat akta tersebut. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif terhadap efektifitas asas-asas, sistematika hukum. bahwa PJN, UUJN, Perubahan UUJN mengharuskan untuk menyempurnakan akta sebelum menandatangani akta tersebut dan sanksi bagi Notaris yang melanggarnya akan dikenakan sanksi perdata dan sanksi administratif. Notaris sebagai Jabatan Kepercayaan masyarakat harus membuat akta sesuai dengan ketentuan perundang-undangan agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. ...... The signing of the deed in a perfect state or in a state of blank deed and not read out in front of the penghadap and witnesses would violate the principle of authenticity certificate (verleijden). How PJN, UUJN, New UUJN arrange signing blank forms and sanctions for Notaries who made the deed. This study uses the effectiveness of normative principles, legal systematics. that PJN, UUJN, Changes of UUJN required to complete the deed before signing the deed of Notary and sanctions for those who violate them will incur criminal penalties and administrative sanctions. Notary Public confidence as the Title deed must be made in accordance with the statutory provisions so as not to cause problems in the future.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T42375
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dite Hastini
Abstrak :
Penelitian ini adalah hasil analisis struktur cerita dalam Serat Pustakaraja Madya: Prabu Gendrayana episode kesepuluh yang merupakan karya sastra Jawa bergenre prosa. Teori yang digunakan untuk menganalisis adalah teori yang dikemukakan oleh Culler (1977) yang dikutip dari Panuti Sudjiman (1988) yakni tentang unsur-unsur pembentuk teks prosa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis-deskripsi, yaitu dengan menganalisis objek penelitian berupa alur-pengaluran, tokoh-penokohan serta tema untuk mendeskripsikan amanat cerita yang ada dalam teks. Amanat yang didapat dari hasil analisis berupa konsep ?laku‟ yang merupakan wujud kearifan lokal Jawa yang ada dalam Wayang Madya.
This research is the result of the analysis of narrative structure in Serat Pustakaraja Madya: Prabu Gendrayana tenth episode which is Javanese literature genre prose. The theory used to analyze is the theory which put forwarded by Culler (1977), quoted from Panuti Sudjiman (1988) which is about the constituent elements of prose texts. The method is an analysis-description method, by analyzing the object of research in the form of plot, characterizations, and themes to describe the moral value of the story. Moral value obtained from the analysis of the concept 'laku' which is a form of Javanese local wisdom in shadow puppet of Madya.
2016
S62722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library