Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Sejalan dengan pukembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang konstruksi, seorang perancang konstruksi akan terpacu umtuk membuat inovasi dari bangunan yang telah ada sebelumnya untuk kemudian dikembangkan ke arah yang lebih maju dan efisien.

Bangunan menara atau tower antena untuk sarana telekomunikasi terdiri dari bermacam-macam bentuk antara lain menara model rangka baja (lattice tower, menara dengan struktur dari beton, menara dengan struktur dari pipa baja, dan baru-baru ini yang sering kita jumpai adalah menara dengan struktur tiang baja poligonal (polygonal monopole) sebagai alternatif dari struktur tersebut.

Tiang Poligonal (polygonal monopole) adalah tiang yang dibuat dengan cara menekuk (bending) plat baja unluk didapatkan bentuk segi banyak atau poligonal. Jumlah segi, ketebalan plat baja, maupun ukuran panjang dan diameter sisi luar (across flat) dibuat disesuaikan atas permintaan pemilik bangunan (owner).

Dalam Tugas Akhir ini Penulis akan melakukan perhitungan perancangan Tiang Baja Poligonal untuk Antena Telekomunikasi tinggi 30, 40, 50 dan 60 meter dengan bentuk penampang segi 16, 12, 8, 6 dan penampang bulat (haunch pipe monopole) sesuai spesifikasi yang telah ditentukan.

Tujuan Perancangan ini dimaksudkan untuk mendapatkan dimensi tiang yang ekonomis setelah tiang mendapatkan beban sesuai pada peraturan pembebanan ANSI/EIA/TIA-222 yang telah diadaptasi menggunakan Peraturan Pembebanan Indonesia Dalam perhitungan desain ini peuulis menggunakm program komputer Spole dengan mengadaptasi program input yang ada. Hasil akhir simulasi ini berupa grafik berat tiang untuk hubungan tinggi tiang dengan diameter tiang yang bervariasi.

Dari grafik tersebut didapatkan fakta bahwa tiang dengan penampang bulat mempunyai berat paling ekonomis ringan dari tiang poligonal. Sedangkan untuk dang poligonal, dang dengan penampang segi 16 mempunyai berat lebih ekonomis dibanding tiang dengan penampang segi 12, 8, dan 6.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35672
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Candra Pradhana
Abstrak :
ABSTRAK
Monopol global DBI Dirac-Born-Infeld mempunyai dua solusi yaitu yang pertama menggambarkan medan gravitasi di luar monopol global non-kanonik atau solusi Black hole,suku DBI berpengaruh pada horizon.Yang kedua berupa kompaktifikasi ruang-waktu, setelah dilakukan pendekatan dengan model sigma, topologi dari kompaktifikasi yang didapat adalah dua dimensi permukaan hiperbola dan bisa menghasilkan ruang-waktu Minkwoski, de-Sitter, Anti-deSitter.
ABSTRACT
DBI global monopole has two solutions, the first one is desribed by gravitational field outside non canonical global monopole or we called Black hole rsquo s solution, the DBI term effected the corresponding horizon. Second solution is spacetime compactification, after we have done with sigma model approximation we found hyperbolic two dimensional surface spacetime, which is followed by another spacetime such as Anti deSitter, de Sitter, Minkowski spacetimes.
2016
T47449
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Muhtadin
Abstrak :
ABSTRAK
Berbagai manfaat diperoleh melalui teknologi LTE baik dari sisi operator hingga ke pengguna. Teknologi LTE dirancang untuk menyediakan efisiensi spektrum yang lebih baik dari generasi sebelumnya sehingga dapat memanfaatkan spektrum yang tidak terpakai untuk digunakan kembali pada aplikasi lainnya. Pihak operator juga diuntungkan karena LTE memberikan peningkatan kapasitas radio dan biaya operasional yang rendah. Sementara itu dari sisi pengguna, dapat menikmati jaringan dengan kualitas layanan tinggi. Hal ini karena LTE memanfaatkan teknik antena susun dua atau lebih berdasarkan MIMO sebagai penerima maupun pengirim. Antena MIMO yang sudah tersedia secara komersial untuk aplikasi LTE umumnya hanya tersedia untuk mencakupi frekuensi tertentu. Antena yang mencakupi frekuensi yang lebar memiliki harga yang mahal.Jika dibutuhkan untuk mencakupi frekuensi LTE lain akan menambah biaya pengadaan perangkat antena. Untuk mengatasi masalah tersebut maka akan dirancang antena mikrostrip yang mampu mencakupi pita frekuensi LTE 1,3 dan 8. Antena yang akan dirancang bangun pada tesis ini adalah jenis antena mikrostrip monopol MIMO. Pemilihan antena mikrostrip monopol terutama karena ukurannya yang lebih kecil dibandingkan dengan antena mikrostrip log periodik sehingga akan menghemat biaya produksi. Berdasarkan pengukuran antena mikrostrip monopol MIMO pada ruang anti gema, antena dapat bekerja dengan baik pada frekuensi 800-2600 MHz. Hasil pengukuran gain antena mikrostrip monopol MIMO diperoleh 2-5 dB.
ABSTRACT
Nowadays, the LTE offers more benefits for telecommunication operators up to the end users. The LTE itself provides better spectrum efficiency compared to foregoing technologies so that the unused spectrum bands could be utilized for other communication applications. The telecommunication operators take more profit since the LTE gives more radio capacities while maintaining lower operational expenditure. Meanwhile the end users may have much better experience with high speed and high quality services. All those LTE benefits could be obtained one of which by using the array antenna based on MIMO system. The MIMO antennas that are currently commercially available for LTE applications generally only cover a narrowband of LTE frequency. Meanwhile, the antenna to cover wider bandwidth will cost a high price. A MIMO microstrip antenna is proposed in this thesis to overcome that issue. A MIMO monopole microstrip antenna is chosen due to its small size compared to the log periodic antenna for wider bandwidth so that it could save the cost. Based on the measurement in anechoic chamber, the proposed antenna gives a good performance for frequency of 800 2600 MHz. Measurements obtained MIMO monopole microstrip antenna elements gain of 2 5 dB
2015
T49639
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renita Danarianti
Abstrak :
ABSTRAK
Nanosatelit merupakan jenis satelit yang salah satu aplikasinya digunakan sebagai broadcasting informasi bencana alam. Skripsi ini membahas perancangan, fabrikasi dan pengukuran dari dua antena Monopole yang berfungsi sebagai uplink dan downlink, masing - masing bekerja pada frekuensi 145.95 MHz dan 436.915 MHz untuk aplikasi nanosatelit. Perancangan antena dilakukan dengan menggunakan software Computer Simulation Technology (CST) 2011. Adanya keterbatasan dalam dimensi nanosatelit, modifikasi pada antena uplink dilakukan dengan cara menambahkan loading coil. Hasil fabrikasi dari antena diperoleh dua antena downlink dan uplink, masing ? masing memiliki dimensi 15.3 cm dan 32 cm. Berdasarkan hasil pengukuran, untuk antena uplink 145.95 diperoleh nilai return loss -10.392 dB dan untuk antena downlink 436.915 diperoleh nilai return loss -10.371 dB.
ABSTRACT
Nanosatellites are a kind of satellites which are mainly used as a natural disaster broadcaster. This thesis discusses the design, fabrication and measurement of two Monopole antennas which functions as uplink and downlink, each of them working in the frequency range of 145.95 MHz to 436.915 MHz for nanosatellite applications. The antenna is designed using the Computer Simulation Technology (CST) 2011 software. Due to the limitations in nanosatellite dimensions, the uplink antenna is modified by adding a loading coil. The fabrication resulted in 2 different kinds of antenna, downlink and uplink, with each having dimensions of 15.3 cm and 32 cm. The measurement resulted in the 145.95 uplink antenna having a return loss of -10.392 dB and the 436.915 downlink antenna having a return loss of -10.371 dB.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42248
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Ani Apriyani
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dipelajari fotoproduksi pion netral pada proton dengan model Lagrangian effektif dan memperhitungkan faktor bentuk hadronik monopol, dipol, dan gaussian, pada setiap vertex resonan. Amplitudo transisi dihitung untuk setiap kanal mulai dari suku Born, suku vektor messon, dan suku resonan untuk mencari nilai penampang lintang total pada setiap kanalnya. Selanjutnya untuk melihat adanya pengaruh dari faktor bentuk dilakukan dengan cara membandingkannya dengan data eksperimen dengan perhitungan teoritis. Perhitungan faktor bentuk hanya akan diperhitungkan pada suku resonan. Penelitian ini menunjukkan bahwa didapatkan hasil yang lebih baik dengan memperhitungkan faktor bentuk dalam perhitungan total penampang lintang.
ABSTRACT
There has been investigated about neutral pion photoproduction on protons using effective Lagrangian approach by consider the hadronic form factors monopole, dipole, and gaussian, in each of vertex nucleon resonances. Transition amplitudes are calculated for each channel starting from Born term, vector messon, and resonances term to find the total cross sectional value in each channel. Furthermore, to see the influence of form factors is done by comparing experimental data with theoretical calculation. The calculation will only be taken into nucleon resonances term. This study shows that better results are obtained by counting the form factor in total cross sectional calculations.
2017
T49185
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library