Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aldi Zul Bahri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah technical analysis dapat dilakukan pada currency market (pasar valuta asing). Dalam penelitian ini kurs mata uang yang diteliti adalah AUD/USD, EUR/YSD. GBP/USD, USD.CHP, dan USD/JPY. Untuk mengetahui hal tersebut maka dilakukan pengujian weak form efficient market hypothesis terhadap masing-masing kurs tersebut. Pengujian weak farm efficient market hypothesis dilakukan dengan menguji dua asumsi yang berlaku yaitu yang pertama pengujian terhadap dependensi return mata uang pada periode t dibandingkan dengan return pada periode t-l sedangkan yang kedua apakah dengan diterapkannya technical analysis terhadap kelima mata uang itu dapat dihasilkan tingkat return yang signifikan. Penerapan technical dalam penelitian itu menggunakan dua jenis moving average yaitu simple moving average dan exponential moving average. Hasilnya adalah bahwa tergadap ketiga mata uang yaitu AUD/USD, EUR/USD, dan GBP/USD adalah menolak hipotesa weak form efficient market sehingga dapat diterapkan technical analysis terhadap pasar tersebut sedangkan terhadap dua mata uang lainnya yaitu USICHF dan USDIJPY menerima hipotesa weak form efficient market dan tidak dimungkinkan untuk menggunakan technical analysis.

This research has a purpose to identify that technical analysis can be applied to currency market. In this research, the pair of the currency market that we have been researched were AUD/USD, EUR/YSD, GBP/USD, USD/CHF, and USD/JPY. We had done a test of weak form efficient market hypothesis to each of that pair to identify about the application of technical analysis in currency market. The testing of weak-form efficient market hypothesis was done by testing two assumption, the first was testing the return dependency in each pair at t period compare with return at t-1 period, the second was technical analysis that we had applied could be resulted with the significant return degree. Technical application in that research used two kind of moving average, there were simple moving average and exponential moving average. The result were three pair, AUS/USD, EUR/USD, and GBP/USD reject the hypothesis of weak-form efficient market, and then technical analysis can be applied to those pair. The remaining two pairs which are USDICHF and USDIJPY accept the weak-form efficient market hypothesis and technical analysis to those pair is not applicable."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T17180
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Meillyani S.
"Perusahaan yang memiliki arus kas dalam bentuk valuta asing akan mempunyai risiko terhadap fluktuasi valas. Sejak krisis ekonomi melanda Indonesia, Rupiah terdepresiasi terhadap hampir semua mata uang asing termasuk Dollar Amerika. Hal ini mempunyai dampak yang besar terhadap kondisi keuangan perusahaan yang melakukan perdagangan internasional, terutama perusahaan yang memiliki hutang dalam valuta asing, karena jumlah yang harus dibayar bertambah besar. Krisis ini menyebabkan perusahaan menanggung kerugian yang cukup besar.
Salah satu cara yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengurangi risiko dari valuta asing adalah dengan menerapkan strategi hedging. Penelitian ini mencoba mengetahui Teknik hedging mana yang memberikan keuntungan kepada PT X untuk hutang impornya yang memiliki jatuh tempo 30 hari selama periode 2004 dengan membandingkan antara penerapan strategi forward contract hedging dengan money market hedging .
Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan tidak melakukan hedging PT X akan membayar total nilai hutang impornya adalah sebesar Rp. 15.582.756.237,55. Dengan Teknik forward contract hedging jumlahnya adalah sebesar Rp. 15.633.094.495,05. Sedangkan dengan Teknik money marker hedging adalah sebesar Rp. 15.854.059.322,01
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa baik forward contract maupun money market, ternyata tidak dapat meminimalkan risiko fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar America seperti yag diharapkan oleh manajemen PT X. Meskipun demikian, berdasarkan nilai inefisiensi yang dihasilkan, forward contract hedging menghasilkan inefisiensi yang lebih kecil jika dibandingkan dengan money market. Di mana bila memilih Teknik forward contract hedging manajemen PT X akan lebih untung sebesar Rp. 220.964.826.9.
Strategi hedging yang diterapkan akan memberikan kepastian cash flow perusahaan meskipun terkadang tidak selalu membuat perusahaan untung. Untuk itu perusahaan harus membuat kebijakan hedging seperti penentuan Teknik apa yang akan diterapkan, batasan nilai hutang yang harus di-hedging dan mengurangi transaksi impor mereka serta meningkatkan transaksi ekspor agar perusahaan mampu menutupi nilai hutang valuta asingnya.

The company that has cash flow in foreign currency will face a risk from foreign currency fluctuation. Since economic crisis in Indonesia, Rupiah depreciated from all foreign currency especially US Dollar. It gave a big impact for corporate financial international trader. For a company which have payable in foreign currency this situation could make the company suffer big loss cause they have to pay more their payables than they should.
A company could use hedging strategy to minimize the risk from fluctuation of foreign currency. This research try to find which technique could give benefit for PT X's payable in foreign exchange that comes from import transaction which has maturity for 30 days during 2004. The purpose of this research is to compare between the use of forward contract and money market hedging.
According to the calculation, it is known that the company's payable in foreign exchange without hedging (open position) is Rp. 15.582.756.237,55. If company used forward contract so total of company's payable is Rp. 15.633.094.495,05. And it used money market total of company's payable is Rp. 15.854.059.322,01.
The conclusion is either forward contract and money market cannot minimize foreign exchange risk like management wish. But, forward contract hedging has less inefficiency compared to money mantel hedging.
Hedging strategy will guarantee company cash flow though sometimes it will not beneficial financially to the company. Thus, a company should employ hedging policy such as which hedging technique to be applied, the payable limitation that should be hedged, and reduce their import transactions and increase export transactions to cover company's payable in foreign exchange.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18248
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stigum, Marcia
Homewood,: Illinois Dow Jones- Irwin , 1983
332.42 STI m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Novillia Chandra
"Skripsi ini bertujuan untuk mengukur pengaruh financial innovation yang diproksikan dengan jumlah terminal ATM, pendapatan riil, inflasi, dan financial development terhadap uang primer di ASEAN 5, Jepang, dan Korea dari tahun 2004 sampai 2010. Dengan menggunakan metode Generalized Least Square untuk data panel, penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah terminal ATM sebagai proksi dari financial innovation secara signifikan berpengaruh positif terhadap uang primer. Variabel independen lainnya, seperti PDB riil dan inflasi juga secara signifikan berpengaruh positif terhadap uang primer. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa negara dengan financial development yang lebih baik akan memiliki uang primer yang lebih rendah.

This thesis measures the influence of financial innovation which proxied by ATM terminals, real income, inflation, and financial development to base money in ASEAN 5, Japan, and Korea from 2004 until 2010. Using Generalized Least Square method for panel data, this thesis shows that ATM terminals positively affect base money. Other independen variabels, such as real GDP and inflation also shows positive impact to base money. Other finding shows that countries with good financial development have lower money base."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoke Reinata
"ABSTRAK
Tesis ini membahas sistem Scripless Trading (perdagangan tanpa warkat) yang diterapkan oleh Pemerintah guna mengantisipasi berbagai kelemahan sistem perdagangan dengan warkat yang dipergunakan sebelumnya dalam perdagangan Efek di Pasar Modal Indonesia. Khususnya mengenai efektivitas dan legalitas sistem Scripless Trading dibandingkan sistem perdagangan dengan warkat dalam perdagangan Efek di Pasar Modal, serta upaya apabila terjadi kegagalan dalam penyelesaian transaksi Efek melalui sistem Scripless Trading. Kesemuanya ini dianalisis berdasarkan peraturan-peraturan di bidang Pasar Modal, baik Undang-Undang maupun peraturan BAPEPAM-LK yang mengaturnya. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian hukum yuridis-normatif dan studi
lapangan melalui wawancara, dengan menggunakan sumber primer, sekunder, dan tersier serta analisis data secara kualitatif. Sistem Scripless Trading terbukti lebih efektif dibandingkan perdagangan dengan warkat dalam perdagangan Efek di Pasar Modal, karena seluruh proses perdagangan Efek telah dilakukan secara elektronik, sehingga penyelesaian transaksi lebih cepat dan tepat waktu, serta
mengurangi resiko warkat saham hilang, rusak, ataupun palsu. Konfirmasi tertulis yang diberikan oleh KSEI kepada setiap nasabah merupakan bukti kepemilikan Efek yang sah (legal) karena telah memenuhi syarat sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kegagalan penyelesaian transaksi Efek melalui sistem Scripless Trading
akan ditanggulangi dengan cepat oleh KPEI dan KSEI.

ABSTRACT
This thesis discusses the Scriptless Trading system applied by the
Government in order to anticipate various weaknesses of the previously used script based trading system in the Securities trade in the Indonesian Capital Market. Especially regarding the effectiveness and legality of Scriptless Trading system if compared to the script based trading system in the Securities trade in the Capital Market, as well as the efforts if there is any failure in the settlement of
Securities transaction through Scriptless Trading system. All of these are analyzed based on the regulations in the Capital Market sector, both the Law and regulations of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board which stipulate such matter. Whereas the research method being used is juridicalnormative legal research and field study through interview, by using primary, secondary and tertiary sources as well as qualitative data analysis. Scriptless
Trading system is proven to be more effective if compared to script based trading in the Securities trade in the Capital Market, because the entire Securities trading process is conducted electronically, therefore, the settlement of the transaction is prompt and punctual, as well as reducing the risk of lost, damaged or false share certificates. Written confirmation provided by the Indonesian Securities Central Custody (KSEI) to each customer constitutes the legal evidence of ownership over Security because it has fulfilled the requirements in accordance with the prevailing regulations. Failure for the settlement of Securities transaction through Scriptless Trading system will be promptly overcame by the Indonesian Securities
Clearing and Settlement (KPEI) and the Indonesian Securities Central Custodian (KSEI)."
Lengkap +
2009
T26158
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kristanto Nugroho
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18224
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shima Kencono Puteri
"Perkembangan yang terjadi pada perdagangan komoditi di Indonesia melalui pasar uang antarbank bergerak menuju perdagangan komoditi berdasarkan prinsip syariah. Perdagangan komoditi berdasarkan prinsip syariah ini diatur dalam fatwa DSN. No.82/DSN-MUI/VIII/2011 mengenai perdagangan komoditi berdasarkan prinsip syariah dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/3/DPM tahun 2012 mengenai sertifikat perdagangan komoditi berdasarkan prinsip syariah. Berdasarkan fatwa DSN. No.82/DSN-MUI/VIII/2011, pengaturan komoditi syariah menggunakan beberapa akad sedangkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/3/DPM tahun 2012 dikatakan bahwa komoditi syariah menggunakan akad murabahah. Dilihat dari latar belakang tersebut maka tujuan dari skripsi ini adalah pertama, untuk mengetahui penggunaan akad murabahah dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/3/DPM tahun 2012 dikaitkan dengan ketentuan pada terminologi fiqih serta rukun dan syarat akad. Kedua, untuk mengetahui perbedaan dan persamaan yang terdapat pada Sertifikat Perdagangan Komoditi Berdasarkan Prinsip Syariah (SiKA) yang berdasarkan murabahah dengan Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank (SIMA) yang berdasarkan mudharabah serta mengetahui kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada sertifikat perdagangan komoditi berdasarkan prinsip syariah (SiKA).
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis yuridis normatif. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perdagangan komoditi syariah ini pada dasarnya menggunakan konsep tawarruq. Akad murabahah yang digunakan dalam SEBI No. 14/3/DPM tahun 2012 mengacu pada terminologi fiqih bukan mengacu pada fatwa DSN No.04/DSN-MUI/IV/2000 tentang murabahah. Dikaitkan dengan rukun dan syarat akad maka akad murabahah pada surat edaran telah memenuhi ketentuan syariah. Adanya 2 (dua) pengaturan SiKA, yaitu SEBI No. 14/3/DPM tahun 2012 dan fatwa DSN No. 82/DSN-MUI/VIII/2011 diharapkan penggunaan SiKA dalam transaksi PUAS tetap memenuhi ketentuan syariah yang berlaku.
Developments in commodity trading in Indonesia through the interbank money market is moving towards commodities trading based on Islamic principles. Commodity trading is based on sharia principles set out in fatwa DSN. No.82/DSNMUI/ VIII/2011 about commodities trading based on Islamic principles and Circular Letter of Bank Indonesia No. 14/3/DPM year 2012 regarding commodity trade certificates based on Sharia principles. Based on the fatwa DSN. No.82/DSNMUI/ VIII/2011, Islamic commodity arrangements using some agreement while in the Circular Letter of Bank Indonesia No. 14/3/DPM year 2012 said that the commodity sharia use the contract murabahah. Judging from the background is the purpose of this paper is first, to determine the use of murabahah contract in the Circular Letter of Bank Indonesia No. 14/3/DPM year 2012 associated with the provision in the terms of fiqh as well as the pillars and requirements of the contract. Second, to know the differences and similarities found in Commodity Trade Certificate Based on Sharia Principles (Sika) is based on murabahah with Mudharabah Interbank Investment Certificates (SIMA) is based on mudharabah and to know that there are advantages and disadvantages of trading in commodity certificates based on Sharia Principles (Sika).
The method used is the analysis of judicial normative. Based on this study can be concluded that the Islamic commodity trade is basically using the concept of Tawarruq. The murabahah contract is used in SEBI No. 14/3/DPM year 2012 refers to the terminology of fiqh is not referring to the fatwa DSN No.04/DSNMUI/ IV/2000 about murabahah. Associated with the pillars and requirements of the contract then murabahah contract on circular letter in compliance with the provisions of sharia. The existence of 2 (two) SiKA arrangement which SEBI No. 14/3/DPM year 2012 and fatwa DSN No. 82/DSN-MUI/VIII/2011 in a transaction PUAS expected to use SiKA still meet the applicable provisions of sharia.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S42533
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fabozzi, Frank J.
New Jersey: John Wiley & Sons, 2002
332.452 1 FAB g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1998
S23212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daud Bryan Natanael
"Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis pengaruh kinerja keberlanjutan melalui skor nilai ESG dan pilar nya terhadap biaya menghimpun dana (cost of funds) yang dibagi menjadi total cost of funds dan cost of deposit pada bank di ASEAN-5. Penelitian ini menggunakan 23 bank perusahaan terbuka yang berada di negara Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand periode 2015-2022. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan regresi panel data dengan model estimasi yang digunakan adalah Fixed Effect Robust Least Square. Temuan yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa skor ESG combined dan ESG pilar signifikan berpengaruh terhadap total cost of funds dengan nilai korelasi negatif. Hal ini dapat diartikan bahwa skor ESG combined dan ESG pillar bank dapat membantu bank untuk memperoleh biaya pendanaan yang lebih murah, seperti pinjaman subordinasi, obligasi, dan pendanaan lainnya. Namun, temuan lainnya dari penelitian ini menunjukkan skor ESG combined dan ESG pilar tidak signifikan berpengaruh terhadap cost of deposit, meskipun nilai korelasinya juga negatif. Hal ini dapat diartikan bahwa dana deposit yang diperoleh dari nasabah tabungan, giro, dan deposito tidak memperhatikan kinerja ESG dari bank sendiri, melainkan masih mempertimbangkan tingkat bunga yang bank bayarkan dari bentuk bunga tabungan, bunga giro, dan bunga deposito berjangka.

This research is aimed at analyzing the influence of sustainability performance through ESG scores and its pillars on the bank’s cost of funds which is divided into total cost of funds and cost of deposit at banks in ASEAN-5. This research uses 23 public company banks located in Indonesia, Singapore, Malaysia, Philippines and Thailand from 2015 to 2022. The research method used in this research uses panel regression. The estimation model used is Fixed Effect Robust Least Square. The findings obtained from this research show that the ESG combined and ESG pillar scores have a significant effect on the total cost of funds with a negative correlation value. This means that a bank's combined ESG score and ESG pillar can help banks obtain cheaper funding costs, such as subordinated loans, bonds and other funding. However, other findings from this research show that the ESG combined and ESG pillar scores do not significantly influence the cost of deposit, even though the correlation value is also negative. This can be interpreted that deposit funds obtained from savings, current account and time deposit customers do not consider the ESG performance of the bank itself, but still consider the interest rate that the bank pays in the form of savings interest, current account interest and term deposit interest."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>