Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Amri Mustafa
Abstrak :
Monetary authorities pursue three desirable objectives: exchange rate stability, free international capital mobility, and an independent monetary policy. However, they are facing the trilemma, also known as the ‘Impossible Trinity’, which suggests that only two of these three goals can be achieved simultaneously. This research aims to examine the impact of each configuration or trilemma index—exchange rate stability, monetary independence, and financial openness—on the real GDP growth rate based on the evidence from Indonesia. This research method conducted an OLS (Ordinary Least Squares) approach and Newey-West HAC method. This study finds that only exchange rate stability and financial openness which significantly and positively affect the growth rate, thereby more exchange rate stability or financial openness increases the growth rate. Another trilemma index which is monetary independence, however, proved to be insignificant. Thus, it is beneficial for Indonesia policymakers to pursue and improve more on exchange rate stability or to implement policies that can attract capital flow and investment in order to support economic growth in Indonesia. ......Otoritas moneter berusaha mencapai tiga tujuan yang diinginkan: stabilitas nilai tukar, mobilitas modal internasional yang bebas, dan kebijakan moneter yang independen. Namun, mereka menghadapi trilemma, yang juga dikenal sebagai “Impossible Trinity” menyatakan bahwa hanya dua dari tiga tujuan tersebut yang dapat dicapai secara bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak dari setiap konfigurasi atau indeks trilemma—stabilitas nilai tukar, kemandirian moneter, dan keterbukaan finansial—terhadap tingkat pertumbuhan PDB riil di Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan OLS (Ordinary Least Squares) dan metode Newey-West HAC. Studi ini menemukan bahwa hanya stabilitas nilai tukar dan keterbukaan finansial yang secara signifikan dan positif mempengaruhi tingkat pertumbuhan PDB. Semakin meningkatnya stabilitas nilai tukar atau keterbukaan finansial akan meningkatkan pertumbuhan PDB di Indonesia. Indeks trilemma lainnya yaitu independensi moneter, terbukti tidak signifikan terhadap tingkat pertumbuhan PDB. Oleh karena itu, pembuat kebijakan di Indonesia dapat mengimplementasi kebijakan yang mengarah pada stabilitas nilai tukar dan mengimplementasikan kebijakan yang dapat menarik arus investasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shofia Diah Kusumawati
Abstrak :
Studi pada literatur keuangan untuk menguji interest rate pass through perubahan suku bunga kebijakan terhadap perubahan suku bunga perbankan yang menunjukkan efektivitas kebijakan telah mendapat perhatian yang besar. Tujuan dari studi ini adalah mengukur derajat kesempurnaan dan derajat kecepatan waktu perubahan suku bunga perbankan terhadap perubahan suku bunga BI-7 Day Reverse Repo (BI7DRR) sejak penerapan BI7DRR tanggal 19 Agustus 2016. Model dalam studi ini menggunakan Vector Error Correction Model (VECM) untuk mengestimasi koefisien pass-through jangka pendek, koefisien pass-through jangka panjang, dan koefisien error correction term. Selanjutnya ketiga koefisien tersebut dihitung ke dalam persamaan Mean Adjusted Lag(MAL). Pass-through jangka pendek pada suku bunga deposito dan kredit adalah tidak sempurna dan tidak signifikan. Pass-through jangka panjang pada suku bunga modal kerja adalah tidak sempurna dan tidak signifikan. Pass-through jangka panjang pada suku bunga modal kerja adalah tidak sempurna dan signifikan dengan koefisien sebesar 0,369, sedangkan suku bunga kredit konsumsi adalah sempurna dan signifikan dengan koefisien 1,8401. Kecepatan waktu perubahan suku bunga deposito 3 dan 6 bulan terhadap perubahan suku bunga kebijakan adalah 4 bulan, sedangkan suku bunga deposito 12 bulan adalah 18 sampai 29 bulan. Sementara kecepatan waktu perubahan suku bunga kredit modal kerja dan konsumsi terhadap suku bunga kebijakan masing-masing adalah sebesar 12 dan 61 bulan. ......Several studies in finance literature have tested interest rate pass-through on changes in policy rates that are responded to by changes in banking interest rates indicating the effectiveness of transmission of policies have received great attention. This study attempts to measure the degree of completeness and the degree of time speed of adjustment of the banking interest rate changes against the BI-7 Day Reverse Repo interest rate changes (BI7DRR) since the implementation of BI7DRR at August 19, 2016. This study contains Vector Error Correction Model (VECM) to measure short-term pass-through coefficient, long-term pass-through coefficient, and error correction term coefficient. Then the three coefficients are calculated into the Mean Adjusted Lag (MAL) equation. The short-term pass-through on deposit interest rates and loan rates are imperfect and insignificant. The long-term pass-through for working capital interest rate is imperfect and significant with a coefficient of 0.369, while the interest rate of credit consumption is perfect and significant with a coefficient of 1.8401. The degree of time speed of adjustment for deposit rate of 3 and 6 months whenever policy rate drifted away are 4 months, while a 12-month deposit interest rate is 18 to 29 months. While the degree of time speed of adjustment for working capital credit and consumption interest rate whenever policy rate drifted away respectively are 12 and 61 months.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library