Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Sri H. Wijayanti
Abstrak :
Penelitian sastra bandingan antarnegara serumpun Indonesia - Malaysia, masih jarang dilakukan orang. Novel Indonesia Salah Asuhan (1986) karya Abdoel Moeis memperlihatkan kesamaan subtema dengan novel Malaysia Mencari Isteri (1975) buah tangan M. Yusuf Ahmad. Keduanya sama-sama menyinggung masalah kawin paksa. Tujuan skripsi ini ialah membandingkan kawin paksa dalam kedua novel dan melihat sikap pengarangnya terhadap masalah kawin paksa.
Penelitian yang menggunakan pendekatan ekstrinsik dan dan intrinsik ini akhirnya berkesimpulan bahwa kawin paksa dalam kedua novel terjadi pada pihak laki-laki yang berusia dua puluhan, berpendidikan tinggi, serta berasal dari kelas menengah ke atas. Pasangan yang dijodohkan berusia belasan tahun, berpendidikan rendah atau tidak berpendidikan. Kawin paksa terjadi oleh karena masyarakat luar, terutama kaum tua, belum dapat menerima kawin campuran; mereka terbiasa oleh perkawinan antarkeluarga terdekat atas pertimbangan ekonomi atau sosial atau kedua-duanya. Akibatnya, hidup perkawinan mereka tidak bahagia.
Baik Abdoel Moeis maupun Yusuf Ahmad tidak sepenuhnya bersikap negatif terhadap masalah kawin paksa. Kedua pengarang seolah-olah memandang kawin paksa akan membawa kebahagiaan apabila kedua pasangan saling bertenggang rasa dan berupaya membina rumah tangga bersama. Yusuf Ahmad memandang kawin paksa lebih baik daripada kawin-cerai atau berpoligami, sedang Abdoel Moeis cenderung memihak perkawinan atas dasar pemikiran atau pertimbangan baik-buruknya daripada perasaan semata-mata.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nasution, Pamusuk
Abstrak :
Alasan pemilihan pokok-skripsi. Hemingway banyak diku_tip orang sebagai pengarang yang sering kecewa apabila novel-_novelnya diangkat ke filem. Malahan pengarang Amerika ini ber_sedia membayar biaya yang dikeluarkan produser, asalkan salah satu filem.yang didasarkan atas novelnya tidak diedarkan. Motinggo Boesje adalah orang yang tordorong untuk terjun ke dunia filem, karena merasa kecewa dengaa skenario (naskah filem) yang didasarkan atas lakonnya, Malam Djahanam. Armijn Pane pun pernah mengalami kekecewaan serupa. La_konnya yang berjudul Antara Bumi dan Langit diangkat ke layar putih aleh sutradara Huyung (1951). Karena pertimbangan komersil, _tidak saja nilai sastra yang terkandung dalam karya Ar_mijn itu tidak terungkap lagi, bahkan jadi rusak sama sekali. Maka itu, Armijn Pane tidak bersedia namanya dicantumkan sebagai penulis cerita asli. Filem itu sendiri di kemudian hari berubah nama menjadi Frieda. Achdiat K. Mihardja pernah pula menyatakan kesan-kesannya setelah menyaksikan filem Atheis yang didasarkan atas novel.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1977
S11034
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library