Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Rino Ilman Harindhana
"Besarnya pertumbuhan pertumbuhan penduduk di Indoesia menuntut industri infrastruktur untuk terus berkembang. Dengan perkembangan tersebut terdapat konsekuensi dan tantangan yang harus dihadapi. Konsekuensi terbesar merupakan dampak lingkungan dari pembangunan, dimana industri ini merupakan penyumbang mayoritas emisi karbon di dunia. Di samping itu diperlukan juga peningkatan akan efisiensi sumber daya, biaya, dan waktu yang lebih baik. Konstruksi modular diyakini dapat mengatasi permasalahan dan tantangan tersebut. Konstruksi modular merupakan metode konstruksi pembangunan infrastruktur dengan instalasi modul-modul yang telah difabrikasi di pabrik. Namun, penerapan konstruksi modular di Inodnesia masih pada tahap rendah. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi kondisi eksisting penerapan konstruksi modular di Indonesia, menentukan faktor-faktor yang dapat menghambat penerapan konstruksi modular di Indonesia, serta memahami hubungan antar variabel. Dalam penelitian ini digunakan metode validasi pakar, survei kuesioner, da pengolahan data dengan menggunakan SEM-PLS. Hasil dari penelitian ini adalah diperoleh pemahaman tahapan tingkatan konstruksi modular yang telah diterapkan di Indonesia, diantaranya adalah Non-Volumetric Preassembly Modular Building dan Volumetric Preassembly Modular Buildingdiperoleh 2 variabel yag memiliki pengaruh dengan signifikansi tinggi yang dapat menghambat penggunaan konstruksi modular di Indonesia berdasarkan siklus hidup proyeknya, berdasarkan nilai T-Statistic yang paling besar adalah Inisiasi dan Desain kemudian dilanjut dengan Mobilisasi modul.
The substantial population growth in Indonesia demands continuous development in the infrastructure industry. However, this growth presents significant consequences and challenges. The most prominent consequence is the environmental impact of construction, with this industry being a major contributor to global carbon emissions. Additionally, there is a need for improved resource efficiency, costeffectiveness, and time efficiency. Modular construction is believed to address these issues and challenges. Modular construction involves the assembly of prefabricated modules in a factory for infrastructure development. However, the adoption of modular construction in Indonesia is still at a nascent stage. Therefore, this research aims to identify the current conditions of modular construction implementation in Indonesia, determine factors hindering its adoption, and understand the relationships among variables. The research employs expert validation, questionnaire surveys, and data processing through SEM-PLS. The findings provide insights into the stages of modular construction applied in Indonesia, including Non-Volumetric Preassembly Modular Building and Volumetric Preassembly Modular Building. Two variables were identified as having a significant inhibiting influence on the use of modular construction in Indonesia based on the project life cycle, with the highest T-Statistic values associated with Initiation and Design, followed by Module Mobilization."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Bell, Jonathan.
Chichester: Wiley-Academy, 2000.
728 BEL t
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Raihan Haryanto Sumohadiwijoyo
"Proyek ini bertujuan untuk menciptakan hunian yang modular dan kompak. Produk ini dirancang untuk dimodifikasi dan cukup ringkas untuk diangkut dan digunakan oleh pengguna. Masalah utama yang ingin dicapai oleh produk ini adalah gagasan tentang kontingensi - kebutuhan akan ruang untuk mengakomodasi pengguna yang berbeda dengan kebutuhan yang berbeda, pada periode waktu yang mungkin berbeda. Menjawab masalah ini, tantangan utama dari produk ini adalah menciptakan sesuatu yang ergonomis sementara juga user friendly untuk bisa dibongkar dan dimodifikasi. Hasilnya adalah produk akhir yang terbuat dari bahan terpal yang dapat dimodifikasi dari sebuah tas ke sebuah shelter dan dapat digunakan oleh lebih dari satu individu jika digabungkan bersama. Namun, tahap yang dicapai dalam proyek ini adalah produk beta tunggal yang masih perlu ditingkatkan dan belum mencapai kemungkinan konfigurasi penuh seperti yang dirancang.
This project aims to create a modular and compact shelter. This product is designed to be modifiable and compact enough to be transported and used by the users. The main problems this product is aimed to overcome is the idea of contingency - the need for a space to accommodate different users with different needs, at possibly different periods of time. With this problem at hand, the main challenge of this product is to create something that is ergonomic all the while user friendly to dismantle and modify. The result is a final product made of tarpaulin material that can be modified from bag to shelter and can be used by more than one individual if combined together. However, the stage reached in this project is a single beta product that still needs improvement and hasn't reached the full configuration possibility as designed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Sitorus, Rolita
"Dalam perencanaan struktur, satu hal penting yang seialu menjadi dasar perhitungan adalah faktor gempa. Terutama untuk negara Indonesia yang termasuk wilayah rawan gempa. Dan salah satu faktor yang perlu diperhatikan pada suatu perencanaan struktur tahan gempa adalah perbandingan antara masse dan kekakuan dari struktur. Baik antar 'tingkat maupun tingkat terhadap struktur secara keseluruhan.
Di Indonesia nilai perbandingan tersebut dibatasi berdasarkan Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung (PPKGURG), dimana pada pasal yang menyangkut masalah massa dan kekakuan pada suatu perencanaan dinyatakan bahwa perbandingan antara berat lantai dan kekakuan tidak boleh berselisih > 50 % terhadap nilai rata-rata perbandingan tersebut untuk stmktur tersebut. Jika perbandingan berat Iantai dan kekakuan tingkat tertentu lebih dari 25 % dari perbandingan berat Iantai dan kekakuan rata-rata maka analisa Statik Ekivalen (Untuk pembagian gaya geser tingkat) tidak dapat digunakan, jadi anaiisa harus dilakukan dengan analisa Dinamik.
Dalam tugas akhir ini akan dibahas seberapa besar pengaruh perubahan massa dan kekakuan pada gaya-gaya dalam yang dihasilkan dengan melihat batasan-batasan dari Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung (PPKGURG) - 1987."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S35544
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ahmad Dzaki Muzhaffar
"Indonesia saat ini mengalami suatu fenomena kesenjangan antara jumlah kebutuhan dan ketersediaan rumah layak huni atau backlog. Dari tahun ke tahun, jumlah kesenjangan relatif merata di angka 12,7 unit dengan 93% kebutuhan berasal dari Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Kondisi tersebut menjadi tujuan untuk memperoleh solusi pembangunan rumah secara cepat, efisien, dan mudah diimplementasikan. Penerapan metode konstruksi modular menjadi salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Akan tetapi, penerapan metode konstruksi modular dalam bangunan masih relatif baru di Indonesia dan tidak terlalu banyak dipahami oleh industri konstruksi terutama pemahaman dalam metode kerja yang berbeda dengan metode konvensional. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat pembelajaran yang mampu mengintegrasikan model 3D BIM (Building Information Modelling) dan AR (Augmented Reality) untuk membantu visualisasi prosedur pemasangan bangunan modular dan penyambungannya dengan komponen sambungan intra-modul secara tiga dimensi (3D). Objek penelitian menggunakan proyek Gedung Hunian Pekerja Konstruksi yang berlokasi di IKN. Pengembangan alat integrasi AR-BIM berupa prototipe aplikasi yang dikembangkan menggunakan Autodesk AutoCAD, Revit, dan 3Ds max serta Unity3D dan Vuforia. Prototipe aplikasi AR-BIM akan diuji kepada mahasiswa teknik sipil untuk memperoleh efektivitas tingkat pemahaman dan tingkat kegunaan aplikasi sebagai alat pembelajaran.
Indonesia is currently experiencing a significant housing gap where the demand and supply of house is not balance. This gap has remained relatively constant over the years, with an estimated 12.7 million housing units, with 93% of which are to the needs of low income communities. This condition needs a development of fast, efficient, and easily implemented housing solutions. Modular construction methods offer a promising approach to address this issue. However, the implementation of modular construction in Indonesia remains relatively new and is not yet widely understood within the construction industry, particularly in work procedures, which differs substantially from conventional methods. Therefore, this study aims to develop an educational tool that integrates 3D Building Information Modeling (BIM) and Augmented Reality (AR) to support visualization of modular building assembly procedures, including intra-module connections in 3D. This research Construction Worker Housing Project located in the Nusantara Capital City (IKN) as a case study. The AR-BIM integration tool is developed as a prototype application using Autodesk AutoCAD, Revit, 3ds Max as well as Unity3D and Vuforia. The prototype is tested on civil engineering students to assess the effectiveness and usability for enhancing understanding as a learning tool. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library