Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Sayyid Al Hanif
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi intensi penggunaan mobile payment pada kalangan wisatawan Gen-Z di Indonesia melalui variabel perceived benefits, performance expectancy, effort expectancy, social influence, perceived cost, self-efficacy, perceived security dengan mediasi trust yang merupakan turunan dari kerangka teori Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) dan Mental Accounting Theory (MAT). Untuk menguji hipotesis, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan single-cross sectional design dengan menggunakan online questionnaire sebagai alat pengumpulan data. Penelitian ini mengumpulkan 358 responden yang berasal dari kalangan Gen-Z Indonesia yang dalam jangka waktu satu tahun terakhir pernah berwisata ke luar negeri dan menggunakan mobile payment di negara tempat berwisata terkait. Data pada penelitian ini menggunakan metode Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh dari perceived benefits, performance expectancy, effort expectancy, social influence, self-efficacy, dan trust kepada behavioural intention, tidak ditemukan pengaruh perceived cost dan perceived security kepada behavioural intention, tetapi ditemukan bahwa perceived security akan berpengaruh terhadap behavioural intention bila dimediasi oleh trust.
This research aims to determine the factors that influence the intention to use mobile payments among Gen-Z tourists in Indonesia through the variables perceived benefits, performance expectancy, effort expectancy, social influence, perceived cost, self-efficacy, perceived security with the mediation of trust which is derived from the theoretical framework of the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) and Mental Accounting Theory (MAT). To test the hypothesis, this research uses a quantitative method with a single-cross sectional design using an online questionnaire as a data collection tool. This research collected 358 respondents from Gen-Z Indonesia who in the past year had traveled abroad and used mobile payments in the country they were traveling to. The data in this research uses the Partial Least Square Structural Equation Modeling method (PLS-SEM). The results of this research show that there is an influence of perceived benefits, performance expectancy, effort expectancy, social influence, self-efficacy, and trust on behavioral intention. There is no influence of perceived cost and perceived security on behavioral intention, but it is found that perceived security will have an effect on behavioral intention when mediated by trust."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Amira Luthfia Fitriani
"Pertumbuhan internet di Indonesia memberikan perubahan terhadap bisnis ritel dalam menarik perhatian pelanggannya. Sebagian besar retailer melakukan ekspansi menjadi perusahaan multichannel, dimana pelanggan dapat mengunjungi retailer dari berbagai platform menggunakan smartphone untuk mencari informasi, melakukan pembelian dan pembayaran secara online. Pembayaran berbasis mobile dibutuhkan untuk mempermudah retailer dalam menjalankan bisnisnya secara online. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi niat penggunaan mobile payment dari perspektif retailer. Target responden pada penelitian ini adalah penjual online yang pernah atau akan menggunakan aplikasi mobile payment sebagai alat transaksi pembayaran. Hasil pengumpulan data melalui kuesioner online selama dua bulan yaitu terkumpul sebanyak 671 responden. Data tersebut kemudian di analisis menggunakan metode CB-SEM dengan bantuan software AMOS 21.0. Hasil pengolahan dan analisis data menunjukkan bahwa faktor yang memengaruhi niat penggunaan mobile payment dari perspektif retailer di Indonesia adalah government regulation, trust on platform, retailer engagement, brand value, network externalities, dan retailer satisfaction. Pada penelitian ini, trust on platform memengaruhi retailer satisfaction secara langsung dan memiliki nilai korelasi paling tinggi diantara variabel lainnya.
The growth of the internet in Indonesia is making a difference to the retail business in attracting the attention of its customers. Most retailers are expanding into multichannel companies, where customers can visit retailers from various platforms using a smartphone to find information, make purchases and pay online. Mobile payment is needed to make it easier for retailers to run their business online. This research was conducted to find factors that influenced user intention to use mobile payment from a retailer’s perspective in Indonesia. The target of the respondents in this study are online retailers that used or want to use mobile payment application as payment transactions method. From the results of data collection through an online questionnaire for two months, the author managed to collect 671 respondents. The data then analyzed with CB-SEM method using AMOS 21.0 software. The result of data processing shows that the factors influence intention to use mobile payment from the retailer’s perspective are government regulation, trust on platform, retailer engagement, brand value, network externalities, dan retailer satisfaction. In this research, trust on platform directly affects retailer satisfaction and has the highest correlation value among other variables."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Intania Cahya Sari
"Mobile payment adalah salah satu alternatif pembayaran berbasis teknologi yang dapat menggantikan peran uang tunai di toko fisik. Saat ini, mobile payment dilengkapi dengan fitur QR Code yang telah distandarisasi atau dikenal dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Adanya fitur ini membuat transaksi pembayaran lebih efektif, karena satu QRIS dapat digunakan untuk melakukan transaksi di berbagai mobile payment (Ovo, Gopay, Dana, Dst). Layanan QRIS ini diharapkan dapat meningkatkan potensi percepatan digitalisasi pembayaran di Indonesia, namun sayangnya penyebaran QRIS masih terfokus di kota-kota besar saja. Hal ini lantaran masyarakat perkotaan lebih mudah menerima teknologi ini dibanding masyarakat non-perkotaan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pengguna untuk berpindah ke layanan QRIS mobile payment, sehingga dapat digunakan untuk merumuskan regulasi yang tepat untuk perluasan penggunaan QRIS mobile payment. Berdasarkan hasil analisis dari tiga penelitian sebelumnya, teori Push-Pull-Mooring (PPM) dipilih untuk membangun model penelitian ini. Selanjutnya, pendekatan kuantitatif diterapkan pada penelitian ini dengan menyebarkan kuesioner penelitian kepada responden pengguna QRIS mobile payment. Hasilnya, sebanyak 222 responden berpartisipasi untuk mengisi kuesioner penelitian. Analisis data penelitian dilakukan dengan teknik pengolahan data CB-SEM menggunakan AMOS 21 untuk mengetahui faktor-faktor yang signifikan berpengaruh terhadap niat pengguna untuk beralih ke layanan QRIS. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tiga faktor secara signifikan memengaruhi niat pengguna untuk beralih ke layanan QRIS, yaitu Alternative Attractiveness, Personal Innovativeness, dan Merchant Network Size. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan terdapat faktor yang memengaruhi niat pengguna secara tidak langsung, yaitu faktor Perceived Transaction Convenience yang memengaruhi niat adopsi QRIS melalui mediasi Alternative Attractiveness.
Mobile payment is an alternative payment based on technology that can replace the role of cash in physical stores. Currently, mobile payments have a standardized QR Code feature or known as the Indonesian Standard Quick Response Code (QRIS). This feature makes payment transactions more effective because one QRIS can be used to make transactions on various mobile payments (Ovo, Gopay, Dana, etc.). This QRIS service is expected to increase the potential for accelerating payment digitization in Indonesia, but unfortunately, the spread of QRIS is still focused on big cities. This is because urban communities are more receptive to this technology than non-urban communities. Therefore, this study was conducted to determine the factors that influence users' decisions to switch to QRIS mobile payment services, so that they can be used to formulate the right regulations for the expansion of QRIS mobile payments usage. Based on the analysis result of the three previous studies, the theory of Push-Pull-Mooring (PPM) was chosen to build this research model. Furthermore, a quantitative approach was applied to this study by distributing research questionnaires to respondents who use QRIS mobile payment. As a result, as many as 222 respondents participated in filling out the research questionnaire. Analysis of the research data was carried out using the CB-SEM technique using AMOS 21 to determine the factors that significantly influence the user's switching intention to QRIS services. The test results show that three factors significantly influence users' switching intentions to QRIS services, namely Alternative Attractiveness, Personal Innovativeness, and Merchant Network Size. In addition, the results of the study also show that there are factors that influence user intentions indirectly, namely the Perceived Transaction Convenience factor that influences the intention to adopt QRIS through Alternative Attractiveness mediation."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Felisa Fitriani
"
ABSTRAKTeknologi pembayaran non tunai terus dikembangkan dari waktu ke waktu untuk pencapaian transaksi yang efisien, termasuk salah satunya dengan pengembangan teknologi uang elektronik yang saat ini merambah ke media telepon selular dengan instrumen NFC. Agar tercapainya transaksi non tunai yang dapat digunakan seluruh kalangan masyarakat, maka transaksi dengan uang elektronik melalui telepon selular dengan NFC dinilai tepat untuk dapat menjangkau baik masyarakat yang tergolong banked maupun unbanked. Penelitian ini berfokus untuk menguji adopsi teknologi pembayaran uang elektronik melalui telepon selular dengan NFC menggunakan model UTAUT berdasarkan metodologi SEM, dengan studi kasus Telkomsel TCASH. Penelitian dilakukan pada masyarakat Jabodetabek yang tergolong banked maupun unbanked. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan dimana bagi masyarakat banked, TCASH bermanfaat dan memudahkan bagi hidupnya sedangkan bagi masyarakat unbanked, hal ini belum dirasakan dan penggunaan TCASH bagi mereka masih membutuhkan dorongan yang besar dari luar. Oleh karena itu, sebaiknya pihak Telkomsel membuat strategi inovasi yang tepat untuk mempertahankan posisinya di kalangan masyarakat banked dan membuat pengembangan bisnis yang lebih sesuai untuk masyarakat unbanked.
ABSTRACTTeknologi pembayaran non tunai terus dikembangkan dari waktu ke waktu untuk pencapaian transaksi yang efisien, termasuk salah satunya dengan pengembangan teknologi uang elektronik yang saat ini merambah ke media telepon selular dengan instrumen NFC. Agar tercapainya transaksi non tunai yang dapat digunakan seluruh kalangan masyarakat, maka transaksi dengan uang elektronik melalui telepon selular dengan NFC dinilai tepat untuk dapat menjangkau baik masyarakat yang tergolong banked maupun unbanked. Penelitian ini berfokus untuk menguji adopsi teknologi pembayaran uang elektronik melalui telepon selular dengan NFC menggunakan model UTAUT berdasarkan metodologi SEM, dengan studi kasus Telkomsel TCASH. Penelitian dilakukan pada masyarakat Jabodetabek yang tergolong banked maupun unbanked. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan dimana bagi masyarakat banked, TCASH bermanfaat dan memudahkan bagi hidupnya sedangkan bagi masyarakat unbanked, hal ini belum dirasakan dan penggunaan TCASH bagi mereka masih membutuhkan dorongan yang besar dari luar. Oleh karena itu, sebaiknya pihak Telkomsel membuat strategi inovasi yang tepat untuk mempertahankan posisinya di kalangan masyarakat banked dan membuat pengembangan bisnis yang lebih sesuai untuk masyarakat unbanked."
2017
S68597
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library