Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anjar Rosjadi
Abstrak :
ABSTRAK
Mixer dan rolling, adalah telmologi mesin-mesin pengolah roti yang memiliki peranan penting dalam menghasillcan produk roti yang berkualitas dan meningkatkan produlctivitas produksi Pengolahan roti secara konvensional (manual) tidak dapat menjamin lcualitas produk yang dihasilkan dan kekontinuan produktivitas produksi. Mixer berfungsi untuk mengaduk bahan-bahan dasar roti hingga tercampur merata sedangkan rolling berfungsi untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam adonan, menghaluskan adonan dan menghilangkan gelembung-gelembung udara yang terperangkap didalam adonan. Pemilihan material untuk komponen-komponen mixer dan rolling sangat berpengaruh terhadap effesiensi rancangan mesin mixer dan rolling.

Finite Element Analysis System adalah software/progani komputer untuk menganalisa secara struktural suatu komponen mesin dengan menerapkan metode elemen hingga. Analisa struktural dengan finite elemen analysis system ini dapat diterapkan untuk semuajenis dan bentuk benda, baik dalam tahap perancangan maupun pada produk jadi dengan ukuran/dimensi benda yang tidak terbatas Analisa pada tinite element analysis program ini dapat bempa Linier dan Nonlinier Static Analysis, Normal Mode Analysis dan Buokling Analysis.

Perhitungan kekuatan struktur dari komponen-komponen mixer dan rolling secara manual (teoritis) untuk mengetahui tegangan yang terjadi pada komponen aldbat pembebanan gaya-gaya yang bekerja terhadapnya sehingga didapatkan perbandingan tegangan hasil perhitungan dan tegangan ijin (τ ijin) dari material yang digunakan.

Kalkulasi atau perhitungan dengan memanfaatkan Finite Element Analysis Program diterapkan pada komponen Wadah Mixer. Pembuatan model struktur wadah dengan menerapkan parameter model berupa material wadah dan elemen properti, dan geometri meshing untuk mendiskretitasi model struktur wadah menjadi elemen-elemen yang dihubungkan dengan nodal secara manual (jumlah nodal pada model ditentukan). Parameter kondisi lingkungan model wadah berupa kondisi batas (konstrain) dan pembebanan yang terjadi pada wadah. Jenis analisa yang digunakan Linier Static Analysis dengan data output distribusi tegangan Plate Bottom Vonmises Stress. Tegangan maximum yang terjadi pada model struktur wadah tidak boleh melebihi tegangan ijin dari material yang digunakan.
2000
S37623
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Machbub Rochman
Abstrak :
Tren teknologi sistem komunikasi nirkabel saat ini adalah menuju multi layanan atau multi standar, termasuk sistem gelombang radio (RF) yang di dalamnya terdapat perangkat mixer sebagai pentranslasi frekuensi. Namun dalam implementasinya membutuhkan lebih banyak komponen, karena setiap perangkatnya membutuhkan lebih banyak divais. Maka diperlukan perancangan sistem RF yang setiap divaisnya dapat melayani lebih dari 1 pita frekuensi. Sehingga dapat mengurangi jumlah komponen. Tesis ini membahas perancangan rangkaian up-conversion dual-band mixer untuk sistem pemancar RF pada perangkat CPE Mobile WiMAX pada pita frekuensi 2,3 GHz dan 2,6 GHz menggunakan heterojunction bipolar transistor (HBT). Inti mixer yang digunakan adalah jenis double-balanced Gilbert-cell. Pada proses perancangan dual-band mixer ini, digunakan rangkaian dual resonating frequency yang berfungsi untuk menghasilkan resonansi pada 2 frekuensi yang berbeda secara simultan pada input dan output mixer. Digunakan juga rangkaian -lowpass sebagai input dan output matching. Hasil simulasi menunjukkan bahwa dual-band mixer ini dapat bekerja pada 2 pita frekuensi, 2,3GHz dan 2,6GHz, dengan up-conversion gain sebesar 6,222/5,231 dB dan isolasi LO-IF, LO-RF, dan IF-RF sebesar ?70 dB, gain compression sebesar ?72,192/?79,300 dBm untuk input power level dan ?61,297/?68,428 dBm untuk output power level, sedangkan untuk OIP3, IIP3, dan IM3 masing-masing sebesar ?7,670/?8,407 dBm, ?13,892/?13,638 dBm, dan ?138,257/?140,103 dBm, serta memiliki nilai VSWR dan return loss masingmasing sebesar 1,230/1,229 dan ?10 dB. Mixer ini diberikan tegangan catu sebesar 3,7V.
In wireless communication systems, the current trend technology is toward multistandards/multiservices, includes RF system wherein mixer as a frequency translation. But in implementation, it needs more components, because each device need more devices. So in designing need of each devices can operate more than one frequency bands. Due to reducing the components. This paper discuss of design of up-conversion dual-band mixer for transmitter of Mobile WiMAX CPE at 2.3 GHz and 2.6 GHz frequency bands using heterojunction bipolar transistor. In mixer core, double-balanced Gilbert-type up-conversion mixer is used. In designing process, to perform mixer can resonate at two different frequencies simultaneously is used the dual resonating frequency circuit at the input and output of the mixer. It is also used -lowpass matching circuit of all mixer ports. Simulation results show that the mixer can operate at two frequencies of 2.3 GHz and 2.6 GHz frequency bands, obtain the conversion gain of 6.222/5.231 dB, port-to-port isolation of ?70 dB, gain compression of ?72,192/?79,300 dBm for input power level, and ?61,297/?68,428 dBm for output power level, OIP3, IIP3, and IM3 of ?7.670/?8.407 dBm, ?13.892/?13.638 dBm, and ?138.257/?140.103 dBm, respectively. VSWR and return loss of 1.230/1.229 and ?10 dB, respectively. It consumes 3.7V power supply.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T28360
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Parmonangan M.
Abstrak :
ABSTRAK Dalam skripsi ini mixer multiband down conversion dengan teknologi CMOS 0.18- um dirancang dan disimulasikan dengan menggunakan perangkat lunak Advance Design System (ADS) 2011. Dari hasil simulasi mixer pada frekuensi 900 MHz didapat conversion gain 23dB, VSWR 1,33 dan noise figure 29 dB, pada frekuensi 2.1 GHz didapat conversion gain 26 dB, VSWR 1,35 dan noise figure 31,4 dB, pada frekuensi 2.3 GHz didapat conversion gain 25,2 dB, VSWR 1,19 dan noise figure 34,7 dB dan pada frekuensi 2.6 GHz didapat conversion gain 23,9 dB, VSWR 1,07 dan noise figure 30,4 dB. Isolasi antar port LO-IF kurang dari -350 dB, LO-RF kurang dari kurang dari -650 dB dan IF-RF kurang dari -650 dB. Mixer dicatu dengan tegangan 3 V dan arus yang mengalir pada rangkaian sebesar 7 mA.
ABSTRACT In this final project multiband down conversion mixer is designed by using 0.18-um CMOS technology in Advance Design System (ADS) 2011 software. The result of the mixer simulation for 900 MHz the conversion gain 23 dB, VSWR 1,33 and noise figure 29 dB, at frequency 2.1 GHz the conversion gain 26 dB, VSWR 1,35 and noise figure 31,4 dB, for 2.3 GHz it has conversion gain 25,2 dB, VSWR 1,19 and noise figure 34,7 dB and at frequency 2.6 GHz conversion gain 23,9 dB, VSWR 1,07 and noise figure 30,4 dB. Port isolation between LO-IF is less than -350 dB, LO-RF is less than -650 dB, and IF-RF is less than -650 dB. Mixer is supplied by 3 V and the current is 7 mA.
2012
S42450
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library