Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eko Susanda
Abstrak :
Wilayah Provinsi Bangka Belitung terkenal sebagai penghasil timah. Kegiatan pertambangan hampir di seluruh wilayahnya, membuat rona muka tanah mengalami perubahan dan meninggalkan ratusan kolong atau lobang bekas tambang yang berisi air. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa peran Polri dalam mencegah dan menegakkan hukum dalam kegiatan pertambangan timah tanpa izin, menganalisa kegiatan pertambangan timah tanpa izin di lokasi penelitian, mengetahui kualitas tanah dan air di sekitar wilayah pertambangan timah, dan mengetahui peran Polri yang tepat dalam menjaga kualitas tanah dan air di sekitar wilayah pertambangan timah.Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metodologi mix-method. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur, observasi, wawancara, Sistem Informasi Geografis dan pengujian di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan terjadi konflik peran Polri dalam pencegahan dan penegakkan hukum pertambangan tanpa izin di wilayah Kecamatan Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah. Pertambangan tanpa izin di kecamatan Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah bersifat masif. Kualitas tanah di sekitar wilayah pertambangan timah kurang subur, sedangkan kualitas air termasuk dalam kelas 3. Kesimpulan penelitian ini adalah diperlukan model pemolisian masyarakat berbasis lingkungan untuk Polri di wilayah kecamatan Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah. Kegiatan pertambangan tanpa izin tidak akan memperbaiki kesejahteraan masyarakat dan perlu dihentikan. Diperlukan reklamasi untuk memperbaiki kualitas tanah dan air di sekitar wilayah pertambangan. ......The region of Bangka Belitung Province is well known as tin producer. Mining activities covers almost all of its entire territory, making soil surface texture change and leaving hundreds of ex-mining pits or holes containing water. The purpose of this study is to analyze the role of Polri (Indonesian State Police) in preventing and enforcing law in illegal tin mining activities, analyzing tin mining activities without license at research sites, to know the quality of soil and water around tin mining area, and to know the appropriate role of Polri in securing soil and water quality around the tin mining area. This research used qualitative approach with mix-method methodology. Data collection method being used is literature study, observation, interview, Geographic Information System, and laboratory testing. Research's result indicate there is role conflict in Polri when preventing and law enforcing law regarding illegal mining in Lubuk Besar District, Central Bangka Regency City. Illegal (Unlicensed) mining in Lubuk Besar District of Central Bangka is massive. Soil quality surrounding the tin mining area is less fertile, while water quality is in the category of class 3. Conclusion of this study that it is necessary to apply community policing baseda on environment for Polri (Indonesian State Police) in Lubuk Besar District of Central Bangka Regency City. Illegal mining will not upgrading community welfare and shoul be stoped. Reclamation needed to improve soil and water quality around mining area.
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Eka Rahayu Sawitri
Abstrak :
Tesis ini membahas kebijakan clean and clear yang merupakan instrumen dalam menata izin usaha pertambangan mineral dan batubara yang sudah diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota. Dalam rangka menata izin usaha pertambangan pemerintah melaksanakan kegiatan Rekonsiliasi Nasional Data Izin Usaha Pertambangan yang terdiri dari inventarisasi, verifikasi dan klasifikasi. Output dari inventarisasi adalah tersedianya data KP/SIPD/SIPR yang sudah disesuaikan legalitas usaha pertambangannya menjadi IUP atau IPR. Sedangkan output dari verifikasi adalah klasifikasi IUP yang mendapat status Clean and Clean (dinyatakan tidak bermasalah atau tumpang tindih). Upaya Pemerintah dalam mengevaluasi IUP melalui kebijakan clean and clear harus diapresiasi dan didukung oleh semua pihak. Mengingat implikasi sertifikasi Clean and Clear berpengaruh terhadap kegiatan usaha pertambangan lainnya maka legalitas kebijakan Clean and Clear mutlak diperlukan. Keberadaan dasar hukum bagi tindakan pemerintah berguna untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang. Oleh sebab itu kebijakan Clean and Clear perlu untuk dievaluasi dan diberi format hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. ......This thesis describes about the clean and clear policy that is an instrument in managing the mining and coal license that has been issued by Provincial Government, District/City. In order to manage the mineral mining lisence the government commits National Reconciliation Data Mining License consists of inventarization, verification and classification.The inventarization's output is the availability of KP/SIPD/SIPR data that legality mining license has been adjusted into IUP or IPR. Meanwhile the verification's output is IUP classification that has been granted clean and clear status (declared has no problem or overlapping). The government's effort to evaluate IUP through clean and clear policy must be appreciated and supported from all of the parties. Considering the implication of clean and clear certification has an influence to the other mining activity, the legality of clean and clear policy is absolutely needed. Therefore clean and clear policies need to be evaluated and given a legal format in accordance with the provisions of the legislation.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T32604
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bangkit Indriyana
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang pengaruh lama proses milling dan penggunaan jenis hardener yang berbeda pada distribusi konduktivitas listrik dan sifat mekanis komposit pelat bipolar Grafit/Epoksi untuk aplikasi PEMFC. Komposisi material yaitu 75 wt% grafit sintetis (Merck®) dan 5 wt% carbon black (CB) hasil karbonisasi serat kelapa dan 20 wt% epoksi resin (bisphenol A ® + Polyamino Amide dan bisphenol A ® + Cycloaliphatic amine) sebagai binder. Pelat bipolar dipreparasi menggunakan milling dengan media air menggunakan ball mill lalu dicetak menggunakan proses cetak panas. Proses milling dilakukan selama 1, 2, 3 dan 4 hari. Proses pencetakan dilakukan menggunakan mesin single stroke compression molding. Tekanan, suhu proses, dan waktu berturut-turut ialah 55 MPa, 100oC, dan 4 jam. Hasil menunjukkan kekuatan fleksural tertinggi terdapat pada sampel hasil milling 4 hari sebesar 44.8 MPa sementara densitas dan prositasnya ialah 3.012 gr/cm3 dan 0.665 %. Konduktivitas listrik material tertinggi terdapat pada formula F4 (milling 4 hari) yaitu sebesar 8.13 S/cm. Proses milling diketahui merupakan faktor utama yang mempengaruhi sifat pelat bipolar. Hal ini dikarenakan air meningkatkan distribusi grafit dan CB serta mampu mencegah terbentuknya aglomerasi. Pengaruh penggunaan hardener yang berbeda viskositasnya diketahui mampu meningkatkan konduktivitas listrik material pelat bipolar sebesar 15 S/cm pada sampel FX5 (100% hardener viskositas rendah). Sebaliknya, penambahan hardener viskositas rendah pada sistem komposit pelat bipolar menurunkan kekuatan mekanis material dari 44.75 MPa (0% hardener viskositas rendah) menjadi 29.5 MPa (100% hardener viskositas rendah) sementara densitas dan porositasnya ialah 2.962 g/cm3 dan 0.670 % untuk formula 0% hardener viskositas rendah, 2.548 g/cm3 dan 0.988 % untuk formula 100% hardener viskositas rendah.
ABSTRACT
An investigation is made of influences of milling time and different types of hardener to the distribution of electrical and mechanical properties of Carbon/Epoxy composites as bipolar plate in proton-exchange membrane fuel cells (PEMFC). The material composition of bipolar plate was 75 wt% synthetic graphite (Merck®) and 5 wt% carbon black (CB) from carbonization of palm oil fibers with epoxy resin (bisphenol A ® + Polyamino Amide and bisphenol A ® + Cycloaliphatic amine) as binder in the amount of 20 wt%. Bipolar plate were prepared by compounding using water as grinding media in ball mill and followed by compression molding. Ball milling is performed both for mixing and milling process, this process was carried out for 1, 2, 3 and 4 days. The compounding method was conducted using single stroke compression molding machine. The process parameters, such as pressure and temperature, were set respectively 55 MPa for 4 hours at 100oC. The results indicate that there is an optimum range of milling time (3-4 days) with respect to the distribution profile of electrical conductivity and mechanical properties of bipolar plate. The highest flexural strength was 44.8 MPa whilst the density and porosity of the bipolar plate respectively were measured 3.012 gr/cm3 and 0.665 %. Bipolar plate have resulted relatively low electrical conductivity up to 8.13 S.cm−1 but it shows good distribution in all area along the plate. The grinding process was found as one major factor affecting the properties of bipolar plate. Since water acts as grinding media to increase uniformity and distribution of graphite and CB during grinding process and also act as an agent to prevent agglomeration. The effect of using different types of hardener was found can improve the conductivity up to 15 S/cm. On the other hand, the flexural strength and % deflection were reduced in the presence of low viscosity hardener, from 44.75 MPa (0%wt low viscosity hardener) to 29.5 MPa (100%wt low viscosity hardener) whilst the density and porosity of the bipolar plate respectively were measure 2.962 g/cm3 and 0.670 % for formula 0%wt low viscosity hardener, 2.548 g/cm3 and 0.988 % formula 100%wt low viscosity hardener.
2013
T34820
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Andriani
Abstrak :
Pemerintah Republik Indonesia telah mengimplementasikan kebijakan untuk mendirikan dan mengoperasikan Perusahaan Induk untuk sektor pertambangan. Terdapat perdebatan mengenai bagaimana kebijakan ini akan memberikan dampak kepada semua pemangku kepentingan. Makalah ini mencoba untuk menganalisis dampak kebijakan pembentukan Holding BUMN Tambang terhadap stakeholders dan menyusun strategi dan kebijakan yang harus dilakukan oleh Pemerintah (Kementerian BUMN) dalam rangka mengatasi dampak negatif dari terbentuknya Holding BUMN Tambang tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan post-positivist dan metode penelitian secara kualitatif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, disimpulkan bahwa terdapat dampak positif dan negatif dari kebijakan pembentukan holding BUMN Tambang di Indonesia yakni meningkatnya financial asset dan leverage dari induk holding dan anggota holding melalui konsolidasi keuangan perusahaan; realisasi kerjasama antar perusahaan di lingkungan holding; efisiensi biaya produksi perusahaan; penambahan rantai birokrasi terkait aksi korporasi dengan adanya kepemilikan bertingkat; adanya isu melemahnya kontrol masyarakat terhadap anak perusahaan holding; serta iklim investasi di masa depan yang akan sangat dipengaruhi kebijakan pasca pembentukan holding. Peneliti menyarankan, dibutuhkan penyelarasan sinergi di lingkungan holding BUMN tambang, mempertahankan fokus pemerintah sebagai regulator dan mengeliminasi konflik kepentingan dalam proses pengambilan keputusan dalam pengelolaan BUMN, serta koordinasi di level kementerian dalam mengkaji kebijakan terkait industri tambang yang dapat mendukung pencapaian target kebijakan pembentukan holding BUMN tambang. ......The Government of the Republic of Indonesia has implemented a policy to establish and operate a holding company for the mining sector. There is debate about how this policy will have an impact on all stakeholders. This paper attempts to analyze the impact of the policy of forming State-owned Mining Holding`s stakeholders and develop strategies and policies that must be carried out by the Government (Ministry of BUMN) in order to overcome the negative impact of the formation of the State-owned Mining Holding. This research was conducted by using a post-positivist approach and qualitative research methods. Based on the research conducted, it was concluded that there were positive and negative impacts from the policy of establishing a state-owned mining company in Indonesia, namely increasing financial assets and leverage from the holding and the holding members through corporate financial consolidation; realization of cooperation between companies in the holding business; company production cost efficiency; addition of bureaucratic chains related to corporate actions with multilevel ownership; the issue of weakening public control over the holding company subsidiary; and the investment climate in the future which will be greatly influenced by the policy of the establishment of the holding. Researcher suggest that synergy is needed in the State-owned mining holding environment, maintain the government`s focus as a regulator and eliminate conflicts of interest in the decision-making process in BUMN management, and coordination at the ministerial level in reviewing policies related to the mining industry that can support the achievement of mining BUMN holding.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
T53072
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mashita Anjani
Abstrak :
Metode utama IP dan resistivitas yang didukung dengan data magnetik dapat mendelineasi zona mineralisasi emas berdasarkan nilai chargeability dan resistivitasnya. Pengukuran metode IP menggunakan domain waktu dan konfigurasi dipole-dipole sebanyak 4 lintasan dengan spasi elektroda 25 m. Pengukuran dilakukan di daerah ‘X’ yang mempunyai kondisi geologi pembentukan mineralisasi emas sistem epitermal sulfida tinggi yang terbentuk dengan kedalaman dangkal 100-500 m. Pengukuran metode IP menggunakan instrumen Supersting R8/IP. Dan dari pengukuran didapatkan data yang berupa chargeability semu dan resistivitas semu yang selanjutnya diinversi menggunakan software Res2Dinv untuk mendapatkan nilai chargeability dan resistivitas yang sebenarnya. Hasil pengolahan data IP ditampilkan secara 2D dengan software Res2Dinv dan visualisasi 3D menggunakan software Geoslicer-X. Dari integrasi data IP, resistivitas dan magnetik didapatkan korelasi hasil berupa 3 zona menarik yang diinterpretasikan sebagai mineralisasi vuggy quartz dengan nilai chargeability > 400 ms yang disertai dengan nilai resistivitas > 800 Ohm.m dan respon profil magnetik yang berundulasi pada lintasan 200. Dan adanya zona lemah berupa patahan terdeteksi dengan nilai chargeability yang rendah yaitu sekitar < 50 ms, nilai resistivitas < 20 Ohm.m dan profil intensitas magnetik yang drop, yang merupakan jalur bagi larutan hidrotermal naik ke permukaan. ......The main methods of IP and resistivity, supported by magnetic data can delineate zones of gold mineralization based on their chargeability and resistivity values​​. Measurement using time domain IP and dipole-dipole configuration of resistivity along 4 profiles with electrode spacing of 25 m. Measurements were carried out in the area "X" which had gold mineralization geological conditions of formation of high sulphidation epithermal systems formed in shallow depth of 100-500 m. Measurement was done by using instruments Supersting R8/IP IP. The data obtained from measurements in the form of apparent chargeability and apparent resistivity were subsequently inverted using the Res2Dinv software to get the value of the true chargeability and resistivity. IP data processing results displayed in 2D view using Res2Dinv software and 3D visualization using Geoslicer-X software. From the integration of IP, resistivity and magnetic data correlation, resulted 3 interesting zone interpreted as mineralization of vuggy quartz with chargeability values​​ > 500 ms, resistivity values​​> 600 Ohm.m and undulated magnetic’s response curve along the profile 200. The existence of zone in form of the fault was detected as a low chargeability, at values ​ about < 50 ms, low resistivity at value about < 50 Ohm.m and dropped magnetic intensity profiles, which is interpreted as the pathway for hydrothermal solutions up to the surface.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46568
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sely Charolina Sari
Abstrak :
Proyek eksplorasi dan eksploitasi minyak yang dilakukan India sebagai bentuk kerjasama dengan Vietnam di Laut Cina Selatan menimbulkan sikap oposisi dari Cina, hingga kemudian untuk menghargai sikap Cina tersebut, India memutuskan untuk menunda proses eksplorasi di tahun 2011. Kemudian di tahun 2012, setelah Vietnam melakukan renegosiasi India berkenan untuk melanjutkan eksplorasi kembali. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui motivasi yang India kejar lewat proyek eksplorasi dan eksploitasi minyak tersebut dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang mengacu pada paradigma struktural realisme dalam memfokuskan objek penelitian menurut kerangka pemikiran Foreign Policy Behaviour milik Frederic S. Pearson dan J. Martin Rochester. Hasil temuan yang penelitian yang penulis dapatkan adalah bahwa kebijakan India untuk melanjutkan eksplorasi dan eksploitasi minyak di wilayah sengketa Laut Cina Selatan adalah bentuk dari implementasi “Look East Policy” sekarang yang mendorong India untuk lebih proaktif dalam menanggapi isu yang berkembang di kawasan Asia Tenggara dan upaya India untuk dapat mengimbangi pengaruh Cina di kawasan.
Oil exploration and exploitation projects is one of cooperation between India and Vietnam in the South China Sea that raises opposition gesture from China. To show some respect with China‟s oposition toward the project, India halt the project in 2011. Then in 2012, Vietnam offered new proposal and new offering in this project, after some negotiation between two countries, India agreed to continue the exploration project. This thesis aimed to study the motivation of India‟s pursue through exploration and exploitation of oil projects by using a qualitative approach. Structural realism paradigm used to focus Foreign Policy Behaviour‟s Frederic S. Pearson and J. Martin Rochester as framework. The finding in this study shows that India‟s policy to continue the exploration and exploitation of oil in the contested area South China Sea as a form of new Look East Policy that encouraging India to be more proactive towards developing issue that raises in Southeast Asia Region and India‟s intention to balance China‟s influence in the region.;
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S58160
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahrah Athirah
Abstrak :
Tambang Bawah Tanah Kucing Liar adalah salah satu tambang prospek yang sedang dikembangkan oleh PT Freeport Indonesia. Berbagai kajian mengenai kondisi batuan di area Tambang Bawah Tanah Kucing Liar sedang dilakukan sebelum kegiatan penambangan dengan metode block caving dimulai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi batuan di area Kucing Liar melalui metode klasifikasi massa batuan. Metode klasifikasi massa batuan yang digunakan ialah metode Rock Mass Rating (RMR) Bieniawski (1989) berdasarkan data geophysical borehole logging. Dari hasil pengolahan data pada empat lubang bor yang digunakan, pendekatan dengan metode geophysical borehole logging telah mampu mengidentifikasi dan mengkarakterisasi parameter RMR untuk setiap klasifikasi domain geologi. Dari hasil perhitungan dan analisis menunjukkan bahwa klasifikasi massa batuan (RMR) untuk setiap domain Formasi, Litologi, dan Alterasi tergolong ke dalam kelas baik (2) hingga sangat baik (1). Kondisi ini terindikasi akan berdampak pada proses block caving yang berpotensi menghasilkan blok-blok batuan berukuran besar sehingga mengakibatkan batuan tidak dapat runtuh dengan baik. ......The Kucing Liar Underground Mine is one of the prospect mines being developed by PT Freeport Indonesia. Various studies on the rock conditions in the Kucing Liar Underground Mine area are being conducted before mining activities with the block caving method begin. This study aims to determine the rock conditions in the Kucing Liar area through the rock mass classification method. The rock mass classification method used is the Rock Mass Rating (RMR) method of Bieniawski (1989) based on geophysical borehole logging data. From the results of data processing on the four borehole used, the geophysical borehole logging approach has been able to identify and characterize the RMR parameters for each geological domain classification. The calculation and analysis results show that the rock mass classification (RMR) for each Formation, Lithology, and Alteration domain is classified as good (2) to very good (1). This condition is indicated to have an impact on the block caving process which has the potential to produce large rock blocks, causing the rocks not being able to collapse properly.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Sulaeman Hardiputra
Abstrak :
Sumber daya mineral yang terkandung dalam bumi Indonesia sungguh sangat melimpah, dan jika cara pemanfaatannya tepat, sumber daya mineral dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu dilakukannya penelitian ini guna menciptakan sebuah mekanisme pengekstrakan TiO2 yang nantinya akan digunakan untuk membantu perkembangan dari teknologi sel surya. Metode dari penelitian ini antara lain sebagai berikut, mineral di dekomposisi menggunakan KOH 10M, selama kurang lebih 11 jam di temperature 1500C , hal ini dilakukan untuk menghilangkan pengotor – pengotor minor yang ada pada mineral, seperti silikon, aluminum, dan juga chromium, lalu hasil dari dekomposisi di lindi dengan menggunakan H2SO4 75% berbasis pada perbandingan volume, selama 2 jam di temperature 1500C, hal ini dilakukan untuk meningkatkan %recovery dari senyawa yang dicari, yakni Titanium. Hasil pelindian yang merupakan larutan, kemudian diozonisasi dengan varibel, yakni , 2jam , 4jam, dan 6 jam, hal ini dilakukan karena ozon memiliki kemampuan mengoksidasi yang tinggi, sehingga diharapkan tercipta endapan – endapan oksida dari Titanium, maupun Besi. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini berupa kadar titanium pada endapan, kadar besi pada endapan, serta morfologi dari endapan – endapan yang dihasilkan oleh larutan yang diozonisasi. Sumber daya mineral yang terkandung dalam bumi Indonesia sungguh sangat melimpah, dan jika cara pemanfaatannya tepat, sumber daya mineral dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu dilakukannya penelitian ini guna menciptakan sebuah mekanisme pengekstrakan TiO2 yang nantinya akan digunakan untuk membantu perkembangan dari teknologi sel surya. Metode dari penelitian ini antara lain sebagai berikut, mineral di dekomposisi menggunakan KOH 10M, selama kurang lebih 11 jam di temperature 1500C , hal ini dilakukan untuk menghilangkan pengotor – pengotor minor yang ada pada mineral, seperti silikon, aluminum, dan juga chromium, lalu hasil dari dekomposisi di lindi dengan menggunakan H2SO4 75% berbasis pada perbandingan volume, selama 2 jam di temperature 1500C, hal ini dilakukan untuk meningkatkan %recovery dari senyawa yang dicari, yakni Titanium. Hasil pelindian yang merupakan larutan, kemudian diozonisasi dengan varibel, yakni , 2jam , 4jam, dan 6 jam, hal ini dilakukan karena ozon memiliki kemampuan mengoksidasi yang tinggi, sehingga diharapkan tercipta endapan – endapan oksida dari Titanium, maupun Besi. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini berupa kadar titanium pada endapan, kadar besi pada endapan, serta morfologi dari endapan – endapan yang dihasilkan oleh larutan yang diozonisasi. ......Mineral resources contained in the Earth Indonesia is extremely abundant, and if we do something right to utilized it, mineral resources can be used to improve the prosperity of the Indonesian people. Therefore this study to create a TiO2 extraction mechanism that will be used to encourage the development of solar cell technology. The method of this study are as follows, minerals in the decomposition using 10M KOH, for approximately 11 hours at temperatures of 1500C . the purpose of this mechanism is to separate the impurities from raw minerals, such as silicon, aluminum, and chromium. And the results of decomposition in the leachated by using H2SO4 75% based on a comparison of the volume, for 2 hours at temperatures of 1500C. This is done to increase the % recovery of the Titanium. The result of leaching solution being ozonated with variables : 2 hours, 4 hours, and 6 hours. the ozone has the ability to oxidize high, so it is expected to create deposition of titanium oxide, and iron oxide. The results that obtained in this study is Titanium content in the sediment, iron content in the sediment, as well as the morphology of sludge - sludge generated by diozonisasi solution.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Januarista Amartya Dyasti
Abstrak :
Sukabumi merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi bijih timbal. Pada area penelitian terdapat endapan mineral skarn dengan host rock batugamping. Namun, karakteristik host rock batugamping dan tipe skarn belum diketahui. Kedua hal tersebut perlu diketahui untuk kepentingan penentuan zona prospek bijih. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik batugamping di sekitar endapan skarn sehingga dapat diketahui tipe endapan skarn daerah penelitian. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif pada analisis petrologi, petrografi, mineragrafi, pemodelan eksplisit, dan atomic absorption spectrometry (AAS). Karakteristik batugamping di sekitar endapan skarn terdiri dari parameter lithofasies, tingkat metamorfisme, jenis alterasi, jenis mineralisasi bijih, dan kadar bijih. Batuan yang ditemukan memiliki tiga kelompok, yaitu batugamping, metagamping, dan marmer. Lithofasies di sekitar endapan skarn terdiri dari wackestone, packestone, floatstone, rudstone, boundstone, litho-bioclastic limestone, dan marmer. Sementara itu, kelompok metagamping dan marmer mengalami metamorfisme dalam tiga tingkat, yaitu slighly metamorphed, moderately metamorphed, dan highly metamorphed. Batuan teralterasi progradasi dan retrogardasi. Mineral progradasi yang ditemukan didominasi klinopiroksen anggota aegirin, augit, hedenbergit, dan diopsid. Sementara alterasi retrogradasi menghasilkan mineral klorit, serpentin, epidot, amfibol, dan mineral bijih sulfida. Mineral bijih pada batuan terdiri dari pirit, pirhotit, sfalerit, dan galena dengan jenis mineralisasi fossil casted mineralization dan non-fossil casted mineralization dan kadar bijih didominasi unsur Pb dan Zn. Host rock mineralisasi bijih pada endapan skarn berupa boundstone dan unknown limestone facies yang paralel dengan boundstone. Mineralisasi pada fasies boundstone dikontrol oleh open space berupa moldic pore, sementara unknown limestone facies dikontrol oleh secondary pore. Endapan skarn daerah penelitian merupakan Pb-Zn skarn yang berada dalam posisi distal terhadap intrusi. ......Sukabumi is one of the areas that has lead ore potential. In research area, there is skarn mineral deposit with limestone as host rock. However, the characteristics of the limestone host rock and the type of skarn are not yet known. These two things need to be known for the purpose of determining the ore prospect zone. This research aims to identify the characteristics of limestone around the skarn deposits so that the type of skarn deposits in the study area can be identified. The research uses quantitative and qualitative methods in petrological, petrography, mineragraphy, explicit modeling, and atomic absorption spectrometry (AAS). The characteristics of limestone around skarn deposits consist of lithofacies, metamorphism level, alteration type, ore mineralization type, and ore grade. The rocks found have three groups, namely limestone, meta-limestone, and marble. Lithofacies around skarn deposits consist of wackestone, packestone, floatstone, rudstone, boundstone, litho-bioclastic limestone, and marble. Meanwhile, the metalimestone and marble groups have three levels of metamorphism, there are slighly metamorphed, moderately metamorphed, and highly metamorphed. The limestone is impacted by prograde and retrograde altered rock. The prograde minerals found were dominated by clinopyroxene members of aegirin, augite, hedenbergite, and diopsid. While retrogradation alteration produces chlorite, serpentine, epidote, amphibole, and sulfide ore minerals. The ore minerals in the rock consist of pyrite, pyrrhotite, sphalerite, and galena with the type of mineralization fossil casted mineralization and non-fossil casted mineralization and the ore grade is dominated by Pb and Zn elements. The host rock of ore mineralization in skarn deposits is boundstone and unknown limestone facies that is parallel to the boundstone. Mineralization in the boundstone facies is controlled by open space in the form of a moldic pore, while the unknown limestone facies is controlled by a secondary pore. The skarn deposit in the study area is a Pb-Zn skarn which is in a position distal to the intrusion.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soetaryo Sigit
Jakarta : Department of Minessota , 1977
622 SOE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>