"Kesusastraan Minangkabau yang terpenting adalah kaba, Kabamerupakan cerita rakyatJ\4inangkabay yang berisi falsafah hidup Lerdlsaikan kebiiaksanaan masyarakat Minangkablu -{.at1m seluruh urpJt t"niaupannya. Untuk mengetahui falsafah hidup dan makna yang berada dibalik falsa{ah hidup tersebut dapat dilakukan dengan menganalisis Kabq Cindua Mato. Teori yang digunakan adalah teori struktural Levi-Strauss dengan metode deskriptif. Hasil pembahasan diperoleh bahwa terdapat relasi antartokoh dan kontradilisi tokoh pa dakabatersebut. Relasi antartokoh antara tokoh yar,g tit ggrl di daerah Luhak Tanah Datar dengan daerah Rantau Luhak Tanah Datar. Daerah iunit, yiii, Ou"g Tuanku, Bundo Kanduang, dan Cindua Mato, sedangkan daerah rantau ialah Imbang Jayo, Rajo Mudo, dan Tiang Bungkuk. Kontradiksi terjadi antara Dang Tuanku dengan mban[ Jayo, Bundo Kanduang dengan Rajo Mudo, dan Cindua Mato dengan Tiang Bungkuk. Dari relasi intirtokoh dan kontradiksi dapat diketahui maknanya adalah (1) prosedur pelaksanaan hukum dan mendapat keadilan untuk semua warga adalah sama;(2) masalah diselesaikan dengan cara kekeluargaarrdan musyawarah; (3) fitnah menimbulkan permusuhan, peperangan, dan pembunuhan;(+;k";,r;rrrurr, kesetiaao dan tanggung jawab dapat mengangkat martabat dan derajat i"r"or*g (5) kebenaranberita perlu diselidiki, baru menentukan sikap; (6) penguasa harus memberi contoh yang baik dan menjadi panutan bagi warganya."
Yogyakarta: Balai Bahasa Propinsi daerah Istimewa Yogyakarta, 2013
"Skripsi ini membahas naskah Adat Istiadat Minangkabau yang tersimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI), Jakarta. Berdasarkan suntingan teks yang dilakukan melalui metode edisi kritis, ditemukan beberapa kekhasan yang dimiliki oleh naskah Adat Istiadat Minangkabau berkode NB 99 ini, yaitu di antaranya dari segi diksi, kelengkapan teks, dan gaya penyampaian. Lewat analisis dalam bentuk tinjauan deskriptif, didapatkan gambaran bahwa Datuk Ketumenggungan dan Datuk Perpatih nan Sabatang merupakan dua pemimpin awal yang menerapkan sistem pemerintahan adat di Minangkabau. Pemerintahan adat di Minangkabau telah disusun dan diatur oleh penghulu dengan bantuan manti, malim, dan dubalang dengan berpedoman kepada hukum adat, hukum syarak, dan hukum alam. Analisis terhadap halek dan sembah-menyembah, sejatinya menggambarkan cara hidup, cara berpikir, sistem sosial, dan kearifan lokal masyarakat Minangkabau. Di dalam halek dan sembah-menyembah itu terkandung beragam nilai luhur yang menuntut setiap individu Minangkabau kapan pun, di mana pun, dan dalam kondisi bagaimana pun harus menjunjung tinggi adatnya.This thesis discusses Minangkabau culture which manuscripts stored in the National Library of the Republic of Indonesia (PNRI), Jakarta. Based on the text edits which done through the method of critical editions, found some particularities which is owned by Minangkabau culture manuscripts NB 99 code, there are like terms of diction, completeness of the text, and style of delivery. Through descriptive analysis in the form of a review, it was found that picturing of Datuk Ketumenggungan and Datuk Perpatih nan Sabatang are two early leaders who practice governance system in Minangkabau culture. The governance of minangkabau culture has composed and arranged by Penghulu with help Manti, Malim, and dubalang with reference to customary law, syarak law and natural law. Analysis of halek and worship, actually describes way of life, way of thinking, social systems, and local wisdom Minangkabau society.In the halek and worship that contained a variety of noble values which require every Minangkabau individual whenever, whereever, and however conditions must uphold customary."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47327
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"ABSTRACTSkripsi ini membahas tentang sejarah Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) dalam pemenangan Sekbergolkar pada Pemilu 1971 di Sumatera Barat dan sejarah Golongan Karya Sumatera Barat. LKAAM merupakan organisasi masyarakat Sumatera Barat yang dibentuk pada tahun 1966. Organisasi ini dibentuk untuk mewadahi Niniak mamak Sumatera Barat. Organisasi ini pada mulanya berperan aktif dalam pembersihan pengaruh PKI di Sumatera Barat. Sekbergolkar juga merupakan suatu organisasi mayarakat yang termasuk dalam golongan kekaryaan, Sekbergokar diresmikan pada tahun 1964 dan Sekbergolkar Sumatera Barat dibentuk pada tahun 1965. Sekbergolkar Sumatera Barat juga ikut berperan aktif dalam membersihkan pengaruh PKI di kalangan masyarakat. Pada dasarnya tujuan organisasi ini memiliki kesamaan, sama-sama ingin memberantas pengaruh PKI di Sumatera Barat. Keikutsertaan Sekbergolkar pada pemilu 1971 menjadi pengalaman pertama bagi Sekbergolkar yang pada saat itu belum terlalu dikenal oleh masyarakat Sumatera Barat. Sekbergolkar menyusun strategi dan bekerjasama dengan LKAAM untuk memenangkan Sekbergolkar dalam pemilu 1971. Dengan adanya LKAAM sekiranya telah menghantarkan Sekbergolkar Sumatera Barat meraih suara tertinggi di Sumatera Barat.ABSTRACTThis paper thoroughly discusses the history of Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) in the winning of Sekbergolkar during the 1971 election in West Sumatra and the history of Golongan Karya in West Sumatera. LKAAM is a West Sumatera community organization established in 1966. This organization was formed to accommodate Niniak Mamak of West Sumatra. This organization initially played an active role in cleansing the influence of the PKI in West Sumatra. Sekbergolkar is also a community organization that belongs to the Golongan Karya. Sekbergokar was established in 1964 and Sekbergolkar West Sumatra was formed in 1965. Sekbergolkar West Sumatra also played an active role in cleaning up the PKI influence among the people. Basically, the purpose of this organization have similarities, both wanted to eradicate the influence of the PKI in West Sumatra. Sekbergolkar's participation in the 1971 election became the first experience for Sekbergolkar which at that time was not well known by the people of West Sumatra. Sekbergolkar formulated a strategy and cooperated with LKAAM to win Sekbergolkar in the 1971 election. With LKAAM if it had delivered West Sumatera's Sekbergolkar won the highest vote in West Sumatra."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Penelitian ini membahas bagaimana penerapan nilai-nilai budaya Minangkabau terhadap kebudayaan material berupa masjid dan surau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan budaya Minangkabau terhadap masjid dan surau yang diteliti, yaitu pada Surau Atok Ijuak, Surau Syekh Burhanuddin, Masjid Tuo Kayu Jao dan Masjid Asasi. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian arkeologi dari Sharer dan Ashmore yaitu formulasi, implementasi, pengumpulan data, pengolahan data, analisis, interpretasi dan publikasi. Penerapan nilai-nilai budaya Minangkabau dapat terlihat dari bangunannya mulai dari bagian kaki, badan, hingga atap serta pada ragam hiasnya. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa pembangunan masjid dan surau yang ada di wilayah Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Solok dan Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, mempunyai nilai-nilai budaya Minangkabau yang diterapkan sesuai dengan kata-kata adatnya. This study discusses how the application of Minangkabau cultural values to material culture in the form of mosque and surau. This study aims to determine the linkage of Minangkabau culture to the mosques and suraus studied, namely Surau Atok Ijuak, Surau Syekh Burhanuddin, Tuo Kayu Jao Mosque and Asasi Mosque. The method used in this study are from Sharer and Ashmore, formulation, implementation, data gathering, data processing, analysis, interpretation and publication. Implementation of Minangkabau cultural values can be seen from the building starting from the lower, body, to the roof and on the variety of ornaments. Based on the results of the analysis can be seen that the construction of mosques and suraus that exist in the region of Padang Pariaman, Solok and Padang Panjang, West Sumatra, has Minangkabau cultural values that are applied in accordance with the tradition words."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library