Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adhec Visca Seya
Abstrak :
Tren migrasi di Indonesia menunjukkan peningkatan dalam beberapa tahun terakhir sebagai konsekuensi dari perkembangan fasilitas transportasi dan komunikasi, serta jaringan sosial sehingga mempermudah individu dalam melakukan perpindahan antar daerah. Sebagian besar motif migrasi adalah mencari pekerjaan agar mendapatkan penghasilan dan kehidupan yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak migrasi terhadap peningkatan kesejahteraan para pelakunya. Dengan menggunakan data Indonesian Family Life Survey (IFLS) tahun 2007 dan 2014 serta metode Propensity Score Matching, penelitian ini menemukan bahwa migrasi memiliki dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan para migran. Peningkatan kesejahteraan akibat migrasi lebih tinggi pada mereka yang berpendapatan tinggi dibandingkan mereka yang berpendapatan rendah.
Migration trends in Indonesia have shown an increase in recent years as a consequence of the development of transportation and communication facilities, along with social networks, so that making it easier for individuals to do inter-regional mobility. Most of the motives for migration are looking for a better job to get a better income and life. This study aims to analyze the effect of migration in improving the migrants welfare and analyze the change in poverty status for poor people who migrate. Using the Indonesian Family Life Survey (IFLS) dataset in 2007 and 2014, as well as the Propensity Score Matching method, this study found that migration has a positive impact on improving the migrants welfare. Improved welfare due to migration is higher in those who were initially more prosperous than those who were low income.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T54744
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sahur
Abstrak :
Keseimbangan lingkungan hidup di Tolongano karena tersedianya sistem pengaturan air (pare'), sehingga data dilaksanakan penganekaragaman dalam pemanfaatan lahan dan jenis tanaman. Keanekaragaman dalam pemanfaatan lahan disertai usah-usaha pencegahan terjadinya pengrusakan lingkungan, mendukung kestabilan dan kualitas lingkungan. Cara bertani dari Orang Bugis, tersebut, telah diambil alih oleh Orang Kaeli sebagai model pengetahuan dalam mengelola dan memanfaatkan lahan pertanian dan sumber daya lingkungan di Tolongano. Keberadaan Orang-Orang Bugis sebagai pemukim perintis, telah memberi corak lingkungan hidup di Tolongano, di mana pemanfaatan sumber daya lingkungan menjadi lebih intensif tetapi keseimbangan dan kualitas lingkungan tidak rusak (kerusakan lingkungan dapat ditekan).

Metode penelitian yang digunakan adalah kualitas dan kuantitatif. Metode kualitatif menggunakan wawancara, pengamatan terlibat (partisipant observation) dan menggunakan alat bantu camera dan tape recorder. Metode kuantitatif, digunakan kuesioner. Selain itu diadakan juga pencatatan riwayat hidup beberapa responden Orang Bugis (sebagai golongan pendatang) dan golongan Orang Kaeli (sebagai golongan penduduk asli). Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara optimal tentang interaksi antara migrasi spontan Orang Bugis dengan lingkungan hutan dan lingkungan sosial di Tolongano.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1986
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Balthasar Bese
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik migran asal Nusa Tenggara Timur dan sebarannya antarwilayah di Indonesia tahun 1990. Fokus pengamatan studi ini pada sejauh mana pengaruh faktor-faktor sosio-demografi terhadap tingkat migrasi penduduk Nusa Tenggara Timur di Indonesia. Untuk kepentingan analisis, penelitian ini menggunakan data sampel lengkap Sensus Penduduk Tahun 1990 khususnya yang berkaitan dengan migrasi. Alat analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dan inferensial. Statistik inferensial yang digunakan adalah model regresi multinomial logistik berganda. Meskipun penelitian ini tidak mengikutkan variabel ekonomi sebagai salah satu variabel pengaruh terhadap migrasi, namun dari pola dan arah dari migrasi dapat digunakan untuk menduga arusnya. Dari paparan data tidak menunjukkan pola yang sistematis bahwa migrasi antardaerah cenderung menuju daerah-daerah yang diduga mempunyai tingkat pendapatan tertinggi atau tingkat urbannya tertinggi. Arus migrasi penduduk Nusa Tenggara Timur antardaerah di Indonesia cenderung mengikuti arus migrasi terdahulu, yakni daerah tujuan utama yang letaknya lebih dekat dengan daerah asal (seperti hasil studi Lee 1966: Mantra 1985). Hasil studi ini menunjukkan bahwa para migran cenderung memilih daerah tujuan terdekat yakni Indonesia Timur satu yang meliputi provinsi- provinsi di Nusa Tenggara (Bali, Nusa Tenggara Barat, Timor Timur), Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya. Pilihan daerah tujuan kedua adalah menuju Indonesia Timur dua (provinsi-provinsi di Kalimantan). Dan yang terakhir baru memilih daerah tujuan Indonesia Barat (Jawa dan Sumatera). Karakteristik umum kelompok migran antara lain: proporsi migran laki-laki di setiap daerah tujuan migrasi selalu lebih besar dibanding perempuan. Dengan kata lain, laki-laki Nusa Tenggara Timur cenderung bermigrasi lebih tinggi dibanding dengan perempuan. Sebagian besar responden berusia antara 20 - 34 tahun. Hasil analisis deskriptif dan inferensial memperlihatkan bahwa migrasi cenderung dilakukan oleh mereka yang termasuk kategori kelompok umur 20 - 34 tahun dibanding dengan kelompok umur lainnya. Demikian pula proporsi migran berpendidikan SMTP ke atas lebih besar dibanding dengan migran berpendidikan di bawahnya di semua daerah tujuan migrasi. Selanjutnya para migran asal Nusa Tenggara Timur di Indonesia berstatus tidak kawin proporsinya lebih besar dibanding dengan mereka yang berstatus kawin. Dari paparan data di atas dapat disimpulkan bahwa kejadian migrasi keluar penduduk Nusa Tenggara Timur lima tahun yang lalu (tahun 1985) adalah laki-laki, berumur 20 - 34 tahun, berpendidikan SMTP ke atas, dan berstatus tidak kawin.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
T. Muhammad Syukran
Abstrak :
Program transmigrasi dalam perkembangannya menjadi strategi pengembangan wilayah perdesaan. Namun dibanyak daerah terjadi penurunan kinerja transmigrasi. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis stadia perkembangan desadesa eks transmigrasi (permukiman transmigrasi setelah masa pembinaan) dan dibandingkan dengan perkembangan desa non transmigrasi di Kabupaten Pelalawan serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan desa-desa eks transmigrasi di Kabupaten Pelalawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) perkembangan desa-desa eks transmigrasi relatif lebih baik dibandingkan desa-desa non-transmigrasi. (2) terjadi peningkatan persentase desa-desa eks transmigrasi yang berada pada stadia industri non-pertanian yang ditopang oleh berkembangnya industri pertanian. (3) kemudahan akses dan kualitas jalan yang baik, penempatan transmigran yang lebih lama, didukung dengan banyaknya industri di kecamatan lokasi desa eks transmigrasi merupakan faktor yang mempengaruhi desa-desa eks transmigrasi untuk mencapai stadia perkembangan desa yang lebih baik.
Transmigration program in its development has become the strategy of developing villages. However, in some region, it occurs the decrease of transmigration performance. This study aimed to analyze development stadia of ex transmigration villages (the transmigration settlement after restoration) and to compare it with the development of non transmigration villages in Pelalawan District as well as to analyze factors which influence the development of ex transmigration villages in Pelalawan District. The result of this study shows that (1) the development of ex transmigration villages is better than that of non transmigration villages, (2) percentage of ex transmigration villages in non farming industry supported by farming industry are increasing (3) easy access, road quality, longer transmigration settlement, and numbers of industries in the ex transmigration villages are factors which influence the ex transmigration villages to reach better village stadia.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46076
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Fitriansyah
Abstrak :
Studi ini bertujuan untuk mengetahui dampak keterbukaan perdagangan terhadap migrasi internal di Indonesia. Keterbukaan perdagangan dicerminkan oleh perubahan tarif impor. Penelitian dilakukan pada level provinsi selama periode 2005, 2010, dan 2015. Keterbukaan perdagangan dapat menyebabkan perubahan pertumbuhan ekonomi yang berbeda-beda antar daerah. Perbedaan keadaan perekonomian antar daerah mendorong orang untuk melakukan migrasi. Pada tahap pertama menggunakan regresi data panel fixed effect diperoleh nilai prediksi pertumbuhan PDRB per kapita akibat dari keterbukaan pedagangan. Pada tahap kedua menggunakan model gravitasi dengan metode spatial-error cross section regression, dilakukan estimasi dampak pertumbuhan PDRB per kapita akibat keterbukaan perdagangan terhadap migrasi internal. Ditemukan bahwa penurunan tarif berdampak positif terhadap pertumbuhan PDRB per kapita, kemudian migrasi internal yang masuk cenderung meningkat ke daerah dengan tingkat pertumbuhan PDRB per kapita yang lebih tinggi. Sehingga dapat dikatakan keterbukaan perdagangan dalam bentuk penurunan tarif memperkuat migrasi masuk ke daerah yang memiliki tingkat perekonomian yang lebih baik. ......This study aims to determine the impact of trade openness on internal migration in Indonesia. Trade openness is reflected by changes in import tariffs. Research was carried out at the provincial level during the period 2005, 2010 and 2015. Openness of trade can cause changes in economic growth that vary between regions. Differences in economic conditions between regions encourage people to migrate. In the first stage, using the fixed effect panel data regression, the predicted value of per capita GRDP growth is obtained as a result of trade openness. In the second stage using the gravity model and spatial-error cross section regression method, an estimate of the impact of the growth of GRDP per capita is due to the openness of trade to internal migration. It was found that the reduction in tariffs had a positive impact on GRDP growth per capita, then internal migration entered tended to increase to regions with higher per capita GRDP growth rates. So that it can be said that trade openness in the form of reduced tariffs strengthens inward migration to regions that have a better level of the economy.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54280
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuda Andika Darmawan
Abstrak :
Studi ini menganalisis bagaimana pengalaman migrasi ke Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) dan kota metropolitan lainnya di Indonesia berpengaruh terhadap pendapatan, baik pekerja formal maupun informal. Penelitian ini menggunakan data dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2007 dan 2014 serta data BPS dan Simreg Bappenas. Dengan menggunakan regresi fixed effect, penelitian ini menemukan bahwa pengalaman migrasi ke Jabodetabek tidak memberikan pengaruh terhadap pendapatan, baik bagi pekerja formal maupun informal. Sementara pengalaman migrasi ke kota metropolitan selain Jabodetabek berpengaruh terhadap pendapatan baik bagi pekerja formal maupun informal. Akan tetapi, pekerja di Jabodetabek memperoleh pendapatan lebih tinggi sementara pekerja di kota-kota metropolitan tidak. Temuan ini menunjukkan adanya ketimpangan kesempatan dan ekonomi antara Jabodetabek sebagai primate city dan kawasan lainnya. Selain itu, penelitian ini juga mengkonfirmasi adanya learning effect bagi pekerja formal dan informal. Learning effect tersebut justru lebih tinggi untuk pekerja informal. Hal ini dikarenakan mudahnya melakukan imitasi untuk pekerjaan sektor informal. Selain itu, tingkat kepercayaan serta network externalities lebih kuat antar pekerja informal yang memungkinkan terjadinya transaksi atau kerjasama yang berulang. ......This study examines how migration experience to large agglomeration economies of Jabodetabek (Jabodetabek, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi) and other metropolitan cities in Indonesia affect income of both formal and informal workers. This study employs data from the Indonesia Family Life Survey (IFLS) in 2007 and 2014 as well as macro data from BPS and Simreg Bappenas. Using fixed effect regression, this study finds that migration experience to Jabodetabek has no effect on income, both formal and informal workers. Meanwhile, migration experience to a metropolitan city other than Jabodetabek increase the income of formal and informal workers. However, workers in Jabodetabek earn higher incomes while workers in metropolitan cities do not. These findings show that there is inequality of opportunity and economy between Jabodetabek as a primate city and other areas. In addition, this study also confirms the existence of a learning effect for formal and informal workers. Interestingly, learning effect is higher for informal workers. This is because it is relatively easy to imitate a product produced by informal sector. In addition, trust and network externalities are stronger among informal workers which allow them to make repeated transactions or partnerships.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alby Nur Muhamad
Abstrak :
Penelitian ini telah mendokumentasikan secara menyeluruh bagaimana hubungan migrasi masuk dari orang-orang yang melakukan proses perpindahan penduduk laki-laki dan perempuan di Indonesia tahun 2015, baik migran seumur hidup, juga migran risen yang berkaitan dengan daya tarik ekonomi, sosial, dan lingkungan (N=510 kabupaten/kota). Menggunakan analisis regresi linier berganda, hasil kajian menunjukkan bahwa migrasi masuk dijelaskan secara bersama-sama dijelaskan oleh karakteristik kabupaten/kota (R-Squared =53,05%). Hasil lainnya menunjukkan bahwa karakteristik ekonomi, sosial dan lingkungan berhubungan berhubungan positif dan negatif signifikan. Pertama, Migrasi Total Masuk berhubungan positif erat dengan PDRB perkapita, PDRB lapangan usaha industry pengolahan atas harga berlaku, dan PDRB lapangan usaha sektor jasa. Begitu juga, rata-rata lama sekolah dan indeks demokrasi Indonesia berkorelasi erat dan positif signifikan dengan migrasi total masuk. Sedangkan, angka kemiskinan, PDRB lapangan usaha pertanian, rata -rata suhu, berhubungan negatif signifikan dengan migrasi masuk dengan arah korelasi negatif. Menggunakan juga variabel kontrol lain, seperti: PDRB sektor pertanian, upah, variabel dummy upah, dan sinar lampu malam, penelitian ini menyajikan hasil penting sebagai temuan awal. Beberapa temuan penting penulis menunjukkan bahwa di mana kawasan industri kaya dengan jumlah PDRB perkapita yang tinggi masih menarik orang untuk bermigrasi untuk mengejar harapan ekonomi, lingkungan dan status sosial yang lebih baik. Bukan hanya karena alasan hedonis, masyarakat juga bermigrasi ke wilayah yang pencapaian pembangunan demokrasinya tinggi. ......This study has thoroughly documented the relationship between the inward migration of male and female migrants, both lifelong migrants, as well as recent migrants in (510 districst/cities) Indonesia in 2015, and the economic, social,and environmental attractiveness of districts/cities. Using multiple double log regression analysis, the results of the study show that inward-migration is explained collectively by district/city characteristics (R-Squared = 53.05%). Other results indicate that there is a significant positive correlation between economic, social, and environment characteristics as well as a significant negative correlation. First, inward total migration is closely related to GDRP percapita, GRDP sector manufacturing, GRDP sector services, and mean length of schooling. Likewise, the regression results show a strong and positive significant of inward migration – index of democracy nexus. Meanwhile, the poverty rate, weather, GRDP sector agriculture have a significantly negative relationship with inward-migration with a negative correlation. Pushing also others control variables, such as: GRDP sector agriculture, wages, dummy variable of wages, and night light beams, the study presents important results as pre eliminary findings. Our important findings points where rich industrial areal areas with high amount of percapita GRDP are still attracting people to migrate in to pursue better economics, environment and social status expectations. Not only for a hedonic reasons, people do migrate to an area with high index of democracy as well.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Insaf Santoso
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mempeiajari faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan bermigrasi penduduk Indonesia antara tahun 2000 - 2007 dengan menggunakan data sekunder Indonesian Family Life Sur}-ey (lFLS) atau Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga (Sakerti) tahun 2000 dan 2007. Penelitian ini juga mempelajari perbedaan kecenderungan bermigrasi antara migran dan non migran dengan memperhitungkan pengaruh variabel pendapatan. pendidikan, umur, jenis kelamin, kepemtHkan rumah, kepemilikan laban pertanian, daerah ternpat tinggal dan persepsi standar hidup. Metode analisis yang djgunakan terdiri dari analisis deskriptif dan regresi iogistik non-hierarki multi faktorial. Obyek penelitian adalah penduduk usia 15 tahun keatas, baik laki-laki maupun perempuan. Ditemukan bahwa kecenderungan bermigrasi lebih tinggi pada migran maupun non migran yang tidak mempunyai pendapatan, pendidikan tinggi, umur muda, tidak kawin, tinggal dirumah yang bukan milik sendiri dan tinggal di perkotaan. Sementarn itu penduduk yang berstatus migran pada tahun 2000 mempunyai kecenderungan yang lebih besar untuk bermigrasi antara tahun 2000-2007 dibanding non migran. ......The objective of this research is to study the determinants of migration decision among Indonesian popuiation in 2000-2007 by using secondary data of 2000 and 2007 Indonesian Family Life Survey (IFLSs}. This study also examines the differences in propensity to migrate between migrants and non migrants according to several factors such as incomeeducation, age, sexhome ownership, agricultural hmd ownership, residential areas and the perception of standard of living. The method used consists of descriptive analysis and non-hierarchical mu!ti-fuctorial logistic regression. The study object are people aged 15 years or older, male and female. The regression results show that the tendency to migrate was higher in migrants and non migrants who have no incomewith higher education, younger age, not married, living in a house that is not self-owned and live in urban areas.It is. also found that the migrant population in 2000 had a greater tendency to migrate between the years 2000 to 2007 than non mlgrants.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33557
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1957
D1858
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarno
Abstrak :
Tugas karya Akhir ini merupakan hasil penelitian tentang Kebijakan pemda DKI Jakarta daalam mengatasi Migrasi, penelitian ini penting mengingat kota Jakarta sebagai pusat Pemerintahan, Perekonomian dan perdagangan. Kondisi di atas akan menyebabkan semakin banyaknya arus Migrasi yang masuk ke Jakarta. Tingginya arus migrasi yang masuk ke wilayah DKI tersebut tampa diimbangi dengan penyediaan lapangan keija dan pemukiman yang baik akan menyebabkan bermunculannya masalah-masalah sosial di kota Jakarta. Penelitian ini mengunakan Metode Kualitatif yang menghasilkan data Deskriptif yang diperoleh melalui Studi Pustaka dan dan wawancara mendalam dengan para informan. Sementara itu pemilihan informan dilakukan secara Snowball Sampling, informan pertama memberikan pentunjuk tentang informan berikutnya yang dapat memberikan informasi yang tepat dan memdalam. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijaksanaan Pemda DKI Jakarta dalam mengatasi Migrasi Masuk dapat berwujud antara lain, Kebijakan Administratif Kota yaitu bahwasannya seorang pendatang dari luar DKI harus memiliki Jaminan Tempat Tinggal, Jaminan Kerja, Datang Hams Lapor serta hams memiliki Indentitas yang lengkap. Yang ke dua kebijakan yang bersifat Preventif yaitu dengan jalan melakukan Penyuluhan, Penerangan serta Forum Pembahasan Masalah Urbanisasi, sedangkan yang ketiga kebijakan yang bersifat Represif yaitu dengan jalan melakukan Penertiban, Pembinaan dan Penyaluran. Ketiga kebijato di atas diharapkan dapat mengurangi migrasi masuk di wilayah Johar Bam pada khususnya dan wilayah DKI Jakarta pada umumnya.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>