Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Darma Putra
"Kanker serviks merupakan salah satu kanker terbanyak pada perempuan dengan jumlah kasus dan kematian yang bermakna, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Penelitian terbaru menyoroti peran mikroRNA (miRNA) dalam karsinogenesis, terutama miR-21 yang terlibat dalam berbagai jenis kanker pada perempuan, termasuk kanker serviks. Selain itu, miR-145, LATS1, dan NF-κB dipercaya memiliki peran dalam radioresistensi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh konsentrasi miR-21, miR-145, Large Tumor Suppressor 1 (LATS1), dan Nuclear Factor Kappa B (NF-kB) serta usia terhadap respons kemoradiasi pada pasien kanker serviks stadium lanjut lokal. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang analitik yang dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dari bulan Juli 2017 sampai Juni 2023. Sampel jaringan dari biopsi serviks diambil dan diperiksa menggunakan real-time reverse transcriptase quantitative polymerase chain reaction (RT-qPCR) untuk mendeteksi miR-21 dan miR-145, serta ELISA untuk mendeteksi konsentrasi LATS1 dan NF-kB sebelum pasien menerima terapi kemoradiasi. Pemeriksaan ultrasonografi kemudian dilakukan kembali untuk menilai respons radiasi dengan menggunakan kriteria RECIST 1.1. Dari 140 subjek, ditemukan gambaran histopatologi karsinoma sel skuamosa pada 119 (85%) sampel, dengan distribusi kanker serviks stadium IIIB pada 102 (72,9%) subjek dan stadium IVA pada 38 (27,1%) subjek. Ekspresi miR- 21 di atas cut-off lebih banyak ditemukan pada subjek yang radioresisten (p = 0,010; AUC = 67,6%). Ekspresi miR-145 dan LATS1 di atas cut-off lebih banyak ditemukan pada kelompok radioresisten, masing-masing dengan p = 0,132 (AUC = 38,8%) dan p = <0,001 (AUC = 32,7%). Ekspresi NF-kB di bawah cut-off ditemukan lebih banyak pada kelompok radioresisten (p = 0,009; AUC = 61%), dan usia di bawah cut-off juga lebih banyak ditemukan pada kelompok radioresisten (p = 0,138; AUC = 39,2%). Penelitian ini menunjukkan bahwa ekspresi miR-21 dan LATS1 pra-kemoradiasi yang tinggi serta ekspresi NF-κB yang rendah berhubungan dengan terjadinya radioresistensi. Sebaliknya, konsentrasi miR-145 dan usia tidak berhubungan dengan radioresistensi, sehingga dapat disimpulkan bahwa miR-21 memiliki potensi sebagai biomarker radioresisten pada pasien kanker serviks stadium lanjut lokal dan pemeriksaan kombinasi tidak disarankan.

Cervical cancer is one of the most common cancers in women with a significant number of cases and deaths, especially in developing countries such as Indonesia. Recent research highlights the role of microRNAs (miRNAs) in carcinogenesis, particularly miR-21, which is involved in various types of cancer in women, including cervical cancer. In addition, miR-145, LATS1 and NF-κB also considered to play a role in radioresistance. This study aims to determine the influence of miR- 21, miR-145, Large Tumor Suppressor 1 (LATS1), Nuclear Factor Kappa B (NF- κB), and age on chemoradiation response in locally advanced cervical cancer patients. This study used an analytical cross-sectional design conducted at Cipto Mangunkusumo Hospital from July 2017 to June 2023. Cervical biopsy tissue samples were collected and examined using real-time reverse transcriptase quantitative polymerase chain reaction (RT-qPCR) to detect miR-21 and miR-145, and ELISA to measure LATS1 and NF-κB concentrations before patients underwent chemoradiation therapy. Ultrasound examination was then re-performed to assess radiation response using RECIST 1.1 criteria. This research obtained a total of 140 samples with histopathological subtype of squamous cell carcinoma found in 119 (85%) samples, with cervical cancer stage IIIB in 102 (72.9%) subjects and stage IVA in 38 (27.1%) subjects. Expression of miR-21 above the cut-off was more prevalent in radioresistant patients (p = 0.010; AUC = 67.6%). Expression of miR-145 and LATS1 above the cut-off were found to be higher in the radioresistant group with p = 0.132 (AUC = 38.8%) and p = <0.001 (AUC = 32.7%), respectively. NF-κB expression below the cut-off were found to be higher in the radioresistant group (p = 0.009; AUC = 61%), and age below the cut-off were also found to be higher in the radioresistant group (p = 0.138; AUC = 39.2%). This study showed that high expression of miR-21 and LATS1 pre-chemoradiation and low expression of NF-κB pre-chemoradiation were all associated with radioresistance, while miR- 145 concentration and age were not associated with radioresistance. This study concluded that miR-21 had the potential to be used as a radioresistant biomarker in patients with local advanced-stage cervical cancer and combination testing was not suggested."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boca Raton: CRC Pres/Taylor & Francis Group, 2009
615.7 GEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Kristiani
"Pendahuluan
MicroRNA (miR)-544a telah diidentifikasi sebagai pengatur potensial dalam jalur WNT/β-Catenin, namun perannya yang spesifik pada kanker paru-paru non-sel kecil (KPKBSK) dan hubungannya dengan resistensi kemoterapi berbasis platinum masih belum jelas. Oleh karena itu, kami bertujuan untuk menentukan hubungan antara ekspresi miR-544a dan GSK-3β, β-catenin, dan CD44 dengan resistensi kemoterapi berbasis platinum pada pasien KPKBSK stadium lanjut.
Metode
Penelitian ini dirancang sebagai studi kasus kontrol di mana individu yang didiagnosis dengan KPKBSK stadium lanjut (III-IV) dari Januari 2018 hingga Juli 2023 dari 6 rumah sakit berbeda di Indonesia. Analisis tingkat miR-544a dilakukan menggunakan Kit PCR QuantiTect SYBR Green secara real-time. Ekspresi GSK, β-catenin, dan CD44 menggunakan pewarnaan imunohistokimia (IHK) dilakukan dari formalin-fixed paraffin embedded (FFPE). Evaluasi intensitas IHK dibagi menjadi empat kategori ekspresi: negatif atau tidak berwarna, positif lemah, positif sedang, dan positif kuat. Dari 500 sel, kami menggunakan rumus semi-kuantitatif H-score.
Hasil
Studi ini melibatkan 62 pasien KPKBSK stadium lanjut yang menjalani kemoterapi berbasis platinum dan menemukan miR-544a lebih tinggi pada responden yang buruk, dengan nilai p yang signifikan sebesar 0,009. Model prediktif untuk miR-544a menunjukkan nilai Roctab sebesar 0,6957. Nilai batas miR-544a sebesar 2,08 menghasilkan sensitivitas 64% dan spesifisitas 67,57%. Tingkat miR-544a di atas 2,08 secara signifikan terkait dengan respons pengobatan yang lebih buruk (OR 2,159, 95% CI 1,132 - 4,117, p = 0,016).
Kesimpulan
Studi ini menunjukkan bahwa tingkat miR-544a merupakan biomarker yang signifikan untuk memprediksi respons kemoterapi pada pasien dengan KPKBSK stadium lanjut.

Introduction
MicroRNAs (miR)-544a has been identified as a potential regulator in the Wnt/β-Catenin pathway, but its specific role in non-small cell lung cancer (NSCLC) and its relationship with platinum-based chemotherapy resistance, remains unclear. Thus, we aim to determine the relationship between the expression of miR-544a and GSK-3β, β-catenin, and CD44 with platinum-based chemotherapy resistance in advanced stage NSCLC patients.
Methods
The research is designed as a case control study in which individuals diagnosed with advanced stage (III-IV) NSCLC from January 2018 and July 2023 from 6 different hospitals in Indonesia.
The analysis of miR-544a levels was done using the real-time QuantiTect SYBR Green PCR Master Kit. The expression of GSK, β-catenin, and CD44 expression using immunohistochemistry (IHC) staining was performed from the formalin-fixed paraffin embedded (FFPE). The evaluation of IHC intensity was divided into four expression categories: negative or unstained, weakly positive, moderately positive, and strongly positive. From 500 cells, we used the semi-quantitative H-score formula.
Results
This study of 62 advance NSCLC patients undergoing platinum-based chemotherapy and found miR-544a were higher in poor responders, with a significant p-value of 0.009. The predictive model for MiR-544a demonstrated a Roctab value of 0.6957. A miR-544a cutoff value of 2.08 yielded sensitivity of 64% and specificity of 67.57%. MiR-544a levels above 2.08 were significantly associated with poorer treatment response (OR 2.159, 95% CI 1.132 - 4.117, p = 0.016).
Conclusions
The study demonstrates that miR-544a levels are a significant biomarker for predicting chemotherapy response in patients with advance NSCLC.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library