Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Berkeley: University of California Press , 1959
301.36 WOR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Joune James Esau Ganda
Abstrak :
BIMINDO adalah salah satu kawasan metropolitan di Indonesia yang ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional melalui Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2017, dan menjadi prioritas pembangunan tata ruang aglomerasi kota Indonesia bagian timur. Kawasan Metropolitan BIMINDO, Sulawesi Utara direncanakan dengan Bitung dan Manado sebagai kota inti dan Minahasa sebagai kawasan kota pendukung, dengan kawasan ekonomi industri, pertanian dan pariwisata sebagai andalan penggerak pertumbuhan. Pembangunan dan perkembangan BIMINDO masih belum maksimal, terlihat dari berbagai isu seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) serta fasilitas jalan tol sebagai akses utama Manado-Bitung yang menderita kerugian besar. Kajian ini menganalisis faktor-faktor penyebab timbulnya isu tersebut, dan potensi Kabupaten Minahasa Utara terhadap pengembangan dan pembangunan kawasan metropolitan BIMINDO. Kajian ini menggunakan metode analisis mixed method analisis ekonometrika spasial GeoDa, navigasi Global Navigation Satellite System (GNSS), serta analisis kualitatif wawancara mendalam dan observasi lapangan. Kajian ini menekankan bahwa determinan populasi penduduk, penanaman modal asing, dan arus mobilitas kendaraan berdampak signifikan pada pengembangan dan pembangunan BIMINDO. Kebijakan terintegritas antar kawasan sangat diperlukan untuk mendukung arus lalu lintas yang baik pada akses utama antar kota inti, KEK dan DPSP pada Kawasan Metropolitan BIMINDO. Kabupaten Minahasa Utara memiliki potensi yang besar pada pengembangan dan pembangunan Kawasan Metropolitan BIMINDO pada bidang investasi, pertanian, industri, properti, dan pariwisata. Potensi lokasi Kabupaten Minahasa Utara yang strategis sebagai kawasan penghubung dan pendukung aglomerasi dua kota inti Manado dan Bitung juga memainkan peran yang penting. Aspek sumber daya manusia dan politik merupakan faktor yang dinilai perlu diperhatikan pada proses pengembangan dan pembangunan Kawasan Metropolitan BIMINDO. ......BIMINDO is one of Indonesia’s metropolitan areas planned as National Strategic Area as in Decree of Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2017 and been targeted as prioritized eastern Indonesian cities development. BIMINDO Metropolitan Area, North Sulawesi is designed with two city centers: Manado Bitung and Minahasa as the buffer zone, with industrial economic, agriculture, and tourism as the main development factors. Development of BIMINDO Metropolitan Area is not as planned, with range of issues such as low productivity of special economic zone and inefficient facility of highway as the main access of Manado Bitung. This study analyses the influencing factors of the BIMINDO Metropolitan development issues and the potential of North Minahasa Regency in its strategic development. This study used mixed method analysis, including spatial econometric GeoDa, GNSS (Global Navigation Satellite System) navigation, and depth interview as well as field observation qualitative analysis. The result highlights that the population, foreign investment and vehicle mobility are the influencing determinant, while foreign investment is stressed as the significance determinant in BIMINDO Metropolitan development. Integrated policy among the area is needed to improve the vehicle mobility traffic in the main access of the two city centers, special economic zone and tourism centers in BIMINDO Metropolitan Area. North Minahasa regency shows a great potential in BIMINDO development especially in foreign investment, agriculture, industry, property, and tourism. The strategic location of North Minahasa Regency plays as significant role to accommodate the connectivity of the two city centers Manado Bitung agglomeration. Human development and politic are two important sectors to enhance in the strategic development of BIMINDO Metropolitan Area
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adams, John S.
Cambridge, UK: Ballinger Publ., 1976
307.76 ADA u (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Baltimore: John Hopkins University Press, 1990
307.760 974 SIN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anies Ma`rufatin
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam upaya mendukung pembangunan kota rendah karbon, pemantauan konsentrasi gas rumah kaca GRK telah dilakukan. Peningkatan GRK di atmosfer dapat berkontribusi pada peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi sehingga mengubah kenyamanan termal manusia. Riset ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara tingkat konsentrasi GRK dan kenyamanan termal di kawasan urban. Kenyamanan termal dihitung menggunakan Humidex. Analisis dilakukan dengan mengolah data observasi dan survei persepsi masyarakat terhadap kenyamanan termal. Sumber data observasi dalam riset ini berdasarkan dua lokasi stasiun pemantauan GRK yaitu di Kota Tangerang Selatan GRK1 dan Kota Bogor GRK2 . Hasil riset ini menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi GRK di kedua wilayah tersebut dipengaruhi oleh parameter meteorologi dan karakteristik lingkungannya. Tingkat kenyamanan berdasarkan nilai Humidex di stasiun GRK1 yaitu 30,5 ndash;41,5 sedangkan di stasiun GRK2 yaitu 29,4 ndash;38,5. Persepsi masyarakat terhadap kenyamanan termal mungkin dipengaruhi aktivitas, perilaku, dan pakaian yang dikenakan. Ada pengaruh konsentrasi GRK pada kenyamanan termal di kawasan urban secara tidak langsung yang ditunjukkan oleh pengaruh konsentrasi GRK pada suhu udara dan suhu udara tersebut sebagai bagian dari kenyamanan temal.
ABSTRACT
In supporting low carbon city development, the monitoring of greenhouse gases GHGs concentrations was conducted. Increasing GHGs in the atmosphere contribute to increasing average temperature earth rsquo s surface that influences human thermal comfort. This research investigated relationship between concentration levels of GHGs and thermal comfort in urban areas. The thermal comfort was assessed by using Humidex. The analysis was done by examinations of the observational data and subjective investigation of thermal comfort perception. The sources of observational in this research obtained from two monitoring stations of GHGs located in South Tangerang City GRK1 and Bogor City GRK2 . The results showed that the difference of GHGs concentration was influenced by meteorological parameters and each station rsquo s environmental characteristics. Comfort level according to Humidex in GRK1 station was 30.5 ndash 41.5 whereas in GRK2 station was 29.4 ndash 38.5. The public perception to thermal comfort might be influenced by activities, behaviour, and clothing worn. The effect of GHG concentration on thermal comfort in urban areas was indirectly indicated by the effect of GHG concentration on air temperature and the air temperature as part of thermal comfort.
2018
T51230
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aris Ashari
Abstrak :
Kepadatan penduduk di Jakarta menimbulkan berbagai masalah perkotaan. Salah satu permasalahan yang timbul adalah kenyamanan termal dengan sensasi panas yang tidak nyaman. Hal ini juga diperparah dengan pemanfaatan ruang perkotaan yang tidak proporsional sehingga perbaikan sensasi termal sulit untuk diwujudkan. Perbaikan kenyamanan termal dilakukan terhadap wilayah mikro kemudian perlahan melakukan evaluasi dengan skala yang lebih besar. Penelitian-penelitian sebelumnya banyak membahas mengenai hubungan antar variabel meteorologi dengan Thermal Sensation Vote (TSV) dan Thermal Comfort Vote (TCV) dan kaitannya terhadap rekomendasi penambahan vegetasi. Namun sangat jarang dibahas terkait peluang responden untuk merubah persepsinya terhadap sensasi termal yang dirasakan setelah adanya evaluasi dan perbaikan kenyamanan termal. Teknik Ordinal Logistic Regression (OLR) digunakan dalam penelitian ini untuk menghasilkan model prediktif dari pengamatan yang melibatkan TSV dan TCV terhadap variabel meteorologi. Sedangkan metode ANOVA, digunakan untuk mendapatkan kisaran netral suhu yang dapat diterima di dua lokasi studi, Kelurahan Gunung Sahari Selatan dan Kelurahan Tanjung Priok. Simulasi pemanfaatan ruang di kedua lokasi studi dilakukan dengan evaluasi kenyamanan termal serta penambahan vegetasi menggunakan bantuan ENVI-Met. Penelitian menemukan kisaran netral suhu yang dapat diterima untuk membentuk TSV = 0 (Netral) di Gunung Sahari Selatan adalah 31,29 ± 0,96 ºC, sedangkan di Tanjung Priok adalah 31,32 ± 0,87 ºC. Juga didapatkan kisaran netral suhu yang dapat diterima untuk pembentuk respon TCV = 0 (Netral) di Gunung Sahari Selatan sebesar 31,21 ± 1,23 ºC dan di Tanjung Priok sebesar 31,12 ± 0,93 ºC. Model OLR yang terbentuk menyimpulkan bahwa setiap peningkatan suhu 1ºC dan kecepatan angin 1 m/s akan meningkatkan peluang respon untuk TSV=+3/7 (Panas) adalah sebesar 200% di Gunung Sahari Selatan. Sedangkan OLR untuk pengamatan di Tanjung Priok, disimpulkan bahwa setiap peningkatan suhu 1ºC dan penurunan kelembaban relatif 1% akan meningkatkan peluang respon untuk TSV=+3/7 (panas) sebesar 0%. Hasil evaluasi kenyamanan termal melalui simulasi penambahan vegetasi membuktikan bahwa terjadi penurunan batas bawah suhu hingga 0,08 ºC di Gunung Sahari dan penurunan batas atas suhu hingga 0,33 ºC di Tanjung Priok. Fakta-fakta tersebut memperlihatkan bahwa pemanfaatan ruang di Jakarta belum proporsional sehingga mayoritas dari responden memilih TSV = +3 (Panas) dan TCV = -1 (Sedikit Tidak Nyaman). Hal tersebut membuktikan pemanfaatan ruang yang tidak proporsional dapat memperburuk kenyamanan termal iklim mikro. ......The population density in Jakarta has been raising various urban problems. One of those problems that arise are thermal comfort with an uncomfortable hot sensation. That’s also exacerbated by the disproportionate use of urban space so the improvement of thermal sensations is difficult to realize. The improvement of thermal comfort are generally carried out on the micro region then slowly evaluating it on a larger scale. Previous studies have discussed the relationship between meteorological variables with the Thermal Sensation Vote (TSV) and Thermal Comfort Vote (TCV) and their relation to recommendations for adding vegetation. However, it rarely discussed regarding the opportunity for respondents to change their perception of thermal sensation that felt after an evaluation and improvement of thermal comfort. Ordinal Logistic Regression (OLR) technique applied in this study to produce predictive models from observations involving TSV, TCV and meteorological variables. Meanwhile, the ANOVA method used to obtain a neutral range of acceptable temperatures in two locations; Gunung Sahari Selatan and Tanjung Priok. Spatial utilization simulation in both study locations was carried out by evaluating thermal comfort and adding vegetation using the ENVI-Met. The study found that the acceptable temperature neutral range for forming TSV = 0 (Neutral) at Gunung Sahari Selatan was 31.29 ± 0.96 ºC, while at Tanjung Priok it was 31.32 ± 0.87 ºC. Also obtained the acceptable temperature neutral range to form a TCV = 0 (neutral) response at Gunung Sahari Selatan of 31.21 ± 1.23 ºC and at Tanjung Priok of 31.12 ± 0.93 ºC. The OLR model concluded that every 1ºC increase in temperature and 1 m/s wind speed will increase the chance of a response for TSV=+3/7 (Hot) by 200% at Gunung Sahari Selatan. While the OLR for observations at Tanjung Priok concluded that every 1°C increase in temperature and 1% decrease in relative humidity would increase the chance of a response for TSV=+3/7 (Hot) by 0%. The results of the evaluation of thermal comfort through the simulation of adding vegetation proved that there was a decrease in the lower temperature limit to 0.08 ºC at Gunung Sahari and a decrease in the upper temperature limit to 0.33 ºC at Tanjung Priok. These facts shown that space utilization in Jakarta is not proportional enough so that the majority of respondents choose TSV = +3 (Hot) and TCV = -1 (Slightly Uncomfortable). It was also proves that disproportionate space utilization can exacerbated the microclimate thermal comfort.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik Dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Zulkarnaen
Abstrak :
Jakarta sebagai kota primat yang terbesar di Indonesia merupakan kota yang paling banyak menjadi tujuan urbanisasi. Seiring dengan semakin majunya pertumbuhan ekonomi kota, maka Jakarta tidak dapat menghindari derasnya arus urbanisasi yang datang dari berbagai daerah. Banyaknya kaum urban yang datang dengan latar belakang pendidikan rendah menimbulkan masalah yang cukup pelik, salah satunya adalah penyediaan perumahan sebagai fasilitas primer. Bogor sebagai salah satu kota metropolitan yang dekat dengan Jakarta juga terkena dampak akibat arus urbanisasi tersebut. Bogor harus memikul beban dari kepesatan perkembangan kota Jakarta. Kenyataan itu telah menyebabkan kepadatan penduduk kota melampaui ambang batas ideal. Dengan kepadatan penduduk yang tinggi, sebagai kota penyangga, kebutuhan akan sarana perumahan bagi warganya pun menjadi prioritas yang utama. Sebagai sebuah program nasional, pembangunan Perum Perumnas merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah kebutuhan akan sarana perumahan. Untuk itu diperlukan tanah sebagai faktor terpenting demi tercapainya pembangunan ini. Tanah akan didapat melalui suatu proses pembebasan tanah terlebih dahulu, atau istilah terbaru yang digunakan yaitu pengadaan tanah. Pengadaan tanah bagi pembangunan pemukiman Perum Perumnas, adalah salah satu wujud adanya pembangunan kota secara berkelanjutan yang disesuaikan dengan tata ruang kota yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses sosial yang terjadi dalam pengadaan tanah di Perum Perumnas Regional III Cabang Bogor menyangkut pengetahuan pemilik tanah tentang rencana pengadaan tanah oleh Perum Perumnas, bagaimana proses musyawarah harga ganti rugi, serta dengan cara atau pola seperti apa pihak Perum Perumnas melakukan pengadaan tanah. Jenis pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan kuahtatif melalui studi kasus. Semua data yang didapat dari para informan dikumpulkan melalui wawancara mendalam dari tiap-tiap informan. Para pemilik tanah yang menjadi informan adalah mereka yang memiliki tanah atau bangunan yang dibebaskan oleh Perum Perumnas Regional III Cabang Bogor, Bogor. Dari hasil wawancara yang didapat dengan para informan tersebut menunjukkan bahwa terdapat dua pola pembebasan tanah, yaitu melalui konsolidasi tanah dan ganti rugi. Konsolidasi tanah adalah sebuah solusi yang ditawarkan oleh pemerintah jika pemilik tanah tidak mau membebaskan tanahnya dengan ganti rugi berupa uang. Sedangkan semua informan mendapatkan tekanan moral yang mempengaruhi keputusan mereka dalam melakukan pembebasan tanahnya oleh aparat pemerintah. Selain itu didapat juga peran panitia 9 yang terlibat di dalam proses musyawarah ganti rugi yang salah satu tugasnya adalah menetapkan harga ganti rugi tanah yang akan dibebaskan berdasarkan acuan pada peraturan atau pedoman yang ada. Penelitian ini menunjukkan bahwa hampir semua pengadaan tanah yang dilakukan oleh pemerintah selalu dikonotasikan negatif oleh masyarakat pada umumnya dan oleh para pemilik tanah pada khususnya. Dan bahkan intervensi melalui tekanan moral pada para pemilik tanah, sebelum adanya musyawarah ganti rugi, dilakukan oleh beberapa aparat pemerintah untuk mencapai tujuan mereka.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafizka Chandra Dewanti
Abstrak :
ABSTRAK
Berbagi merupakan sebuah bentuk aktivitas manusia sebagai makhluk sosial, yang dilakukan atas sumber daya atau ruang. Secara umum manusia membatasi ruangnya sesuai dengan kebutuhan psikologis dan biologis manusia. Namun, bagaimana jika berbagi ruang itu terjadi pada ruang lingkup kawasan perkotaan? Di kawasan Kemang, fenomena berbagi ruang terjadi oleh dua sektor yang berbeda, yakni sektor formal dan informal, dimana keduanya melakukan kegiatan komersial secara mandiri. Dalam kajian mengenai teritori dan latar perilaku manusia, kualitas lingkungan dapat memberikan pengaruh terhadap terbentuknya pola kegiatan manusia, sehingga terjadi aktivitas berbagi dalam sebuah ruang. Skripsi ini membahas dan memaparkan gambaran ruang yang terbentuk oleh sektor formal dan informal di area komersil melalui kualitas lingkungan yang berbeda-beda. Suatu bentuk berbagi ruang bisa meningkatkan nilai ruang tersebut hingga menghasilkan ruang bersama, dimana kedua sektor sama-sama mengambil manfaatnya. Namun, dalam kondisi lain bisa berakibat sebaliknya. Nyata bahwa perbedaan dalam lingkungan fisik dan lingkungan sosial memberikan pengaruh terhadap terbentuknya cara berbagi ruang serta nilai ruang yang dihasilkan dalam sebuah kaw asan.
ABSTRACT
Sharing is a form of human activity as a social being, over resources or spaces. Humans generally define their space according to their psychological and biological needs. However, what if space sharing takes place in an urban scope The phenomenon of space sharing happens in Kemang area done by two distinct sectors, formal and informal which both are engaged in commercial activities independently. In the study of territory and the behavior settings, the quality of environment can affect the formation of human activities in a space, occurs a phenomenon of space sharing. The researcher will discuss and present a form of the space sharing by the formal and informal sectors in a commercial area through different environmental qualities. In some circumstance, a form of space sharing can increase the value of space and obtain to a shared space, where both sectors mutually take benefits. Otherwise, it leads to an adverse impact in some others. It is clear that differences in the physical environment and social environment have an impact on the formation of space sharing and the value of space in an urban region.
2017
S67585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Guilford : Dushkin/McGraw-Hill , 1999
301.340 5 URB
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Basic Books, 1963
301.36 URB
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>