Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fita Fitrianti
Abstrak :
Latar Belakang. Artritis reumatoid merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan inflamasi kronik artikular dan non-artikular yang  dapat menimbulkan komplikasi berupa gangguan fungsi kognitif. Beberapa studi menunjukkan pemberian terapi Metotreksat mempengaruhi penurunan fungsi kognitif pada pasien AR. Belum ada studi di Indonesia yang menilai hubungan dosis MTX dengan fungsi kognitif pada pasien AR. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan fungsi kognitif sesudah pemberian terapi MTX selama 3 bulan dan mengetahui hubungan antara dosis MTX dengan fungsi kognitif pada pasien dengan AR. Metode. Desain studi ini adalah kohort prospektif yang melibatkan 39 pasien baru terdiagnosis Artritis reumatoid berusia <60tahun di Poliklinik Reumatologi RSCM. Karakteristik demografi, parameter klinis dan penilaian kognitif didokumentasikan secara lengkap. Penilaian fungsi kognitif dilakukan dengan tes Montreal Cognitive Assessment versi Indonesia (MoCA-Ina) yang sudah tervalidasi. Studi ini menggunakan analisis statistik uji Wilcoxon, analisis bivariat dan korelasi Spearman untuk menganalisis data dengan menggunakan software Stata 15.1. Hasil. Terdapat 28% subjek dengan penurunan fungsi kognitif. Tidak ditemukan perbedaan bermakna terhadap fungsi kognitif global sesudah pemberian MTX selama 3 bulan. Analisis korelasi Spearman menunjukkan adanya korelasi negatif antara kadar dosis MTX dengan domain fungsi memori (r=-0,4,  p =0,01). Kesimpulan. Tidak terdapat perbedaan bermakna terhadap fungsi kognitif global sesudah pemberian MTX selama 3 bulan. Namun, terdapat korelasi negatif antara kadar dosis metotreksat dengan domain fungsi memori ......Background. Rheumatoid arthritis is an autoimmune disease causes chronic articular and non-articular inflammation with cognitive impairment as one of its complication. Several studies have shown that Methotrexate affects the decline of cognitive function in RA patients. There are no studies in Indonesia that have assessed the relationship between MTX and cognitive function in Indonesia. Aim. We aimed to know and to investigate the association between cumulative dose of MTX and cognitive function in patient with RA. Methods. This is a prospective cohort study involving 39 subject with newly diagnosed Rheumatoid arthritis. Demographics characteristics, clinical parameters, and cognitive assessment were documented. Cognitive assessment was assessed based on validated Indonesian version of Montreal Cognitive Assessment (MoCA-Ina) test. This study used Wilcoxon, bivariate analysis and Spearman correlation to analyse the data. Results. A total of 39 patients with RA, 28% were classified as cognitively impaired. There was no significant difference in global cognitive function after administration of MTX in 3 months. Spearman correlation analysis showed negative correlation between cumulative dose of MTX and memory function domain (r=-0.4, p=0.01). Conclusion. There was no significant difference in global cognitive function after administration of MTX in 3 months. Cumulative dose of MTX negatively correlated with memory function domain.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fara Fauzia
Abstrak :
Pendahuluan. Artritis Reumatoid (AR) adalah suatu penyakit autoimun yang bersifat sistemik dan kronik yang manifestasi utamanya melibatkan persendian. Tatalaksana AR membutuhkan terapi medikamentosa dan pendekatan gaya hidup. Salah satu tatalaksana AR adalah medikamentosa dengan metotreksat (MTX). Ada banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan terapi AR namun di Indonesia belum ditemukan studi yang meneliti obesitas terhadap keberhasilan terapi MTX pada pasien AR di Indonesia. Peneliti ingin mengetahui pengaruh obesitas terhadap ketidakberhasilan terapi MTX monoterapi pada pasien dengan AR. Metode. Studi kohort retrospektif menggunakan data rekam medis Poli Reumatologi Penyakit Dalam, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada kurun waktu Maret 2017-Desember 2021. Dilakukan analisis deskriptif untuk melihat karakteristik sampel berdasarkan tiap variabel dan analisis regresi Cox yang dimodifikasi untuk melihat hubungan antara obesitas terhadap ketidakberhasilan terapi MTX. Hasil. Dari 72 subyek, proporsi ketidakberhasilan terapi pada pasien obesitas adalah 57.1% (20/35), sementara pada pasien yang tidak obesitas adalah 37.8% (14/37). Risiko ketidakberhasilan terapi MTX pada pasien dengan obesitas adalah 1,45 kali dibandingkan pasien yang tidak obesitas (RR 1,45; 95% CI 0,76-2,78). Faktor jumlah sendi yang terlibat, faktor RF, faktor C-reactive protein, usia, laju endap darah, jenis kelamin, dan onset awal sakit bukan merupakan faktor perancu pada studi ini. Kesimpulan. Pada studi ini, pasien AR dengan obesitas meningkatkan risiko untuk mengalami ketidakberhasilan terapi MTX dibandingkan pasien AR tanpa obesitas, namun diperlukan studi lebih lanjut menggunakan sampel yang lebih besar untuk meningkatkan kekuatan statistik. ......Introduction. Rheumatoid arthritis (RA)) is a systemic and chronic autoimmune disease which main manifestations involve the joints. AR management requires medical therapy and a lifestyle approach. One of the AR treatments is medication with methotrexate (MTX). There are many factors that influence the success of AR therapy but in Indonesia there has not been found a study that examines obesity on the success of MTX therapy in AR patients in Indonesia. Researchers wanted to know the effect of obesity on the failure of MTX monotherapy in patients with AR Methods. A retrospective cohort study using medical records from the Rheumatology Internal Medicine Polyclinic, Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM) from March 2017 to December 2021. A descriptive analysis was performed to see the sample characteristics based on each variable and a modified Cox regression analysis to see the relationship between obesity and failure of MTX therapy. Results. Of the 72 subjects, the proportion of treatment failure in obese patients was 57.1% (20/35), while in patients who were not obese it was 37.8% (14/37). The risk of MTX treatment failure in obese subjects was 1.45 times that of non-obese patients (RR 1.45; 95% CI 0.76-2.78). Number of joints involved, RF factor, C-reactive protein factor, age, erythrocyte sedimentation rate, gender, and early onset of illness were not confounding factors in this study. Conclusion. In this study, RA patients with obesity have an increased risk of MTX treatment failure MTX compared to RA patients without obesity, but further studies using larger samples are needed to increase statistical power.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library