Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dimas Imaduddin Azmi
Abstrak :
Analisis tekno-ekonomi dilakukan untuk proses ko-elektrolisis menggunakan sel elektroliser oksida padat di dalam pembangkit Power-to-Methanol di Indonesia. Proses yang diusulkan disimulasikan menggunakan Unisim dan Microsoft Excel. Perangkat lunak Unisim digunakan untuk simulasi Power-to-Methanol termasuk ko-elektrolisis dan sintesis metanol. Sedangkan excel digunakan untuk menghitung variabel penting lainnya yang tidak dapat dihitung di Unisim. Kapasitas produksi metanol 3764 MT/tahun dan Rasio SN 2.15 pertama-tama ditentukan, diikuti dengan pembuatan simulasi dan integrasi. Selanjutnya, hasil perhitungan kondisi operasi Ko-elektrolisis jika diterapkan di pabrik PtM dievaluasi. Langkah terakhir dilakukan dengan menganalisis dan mengevaluasi pengaruh harga jual metanol terhadap beberapa variabel dan skenario. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi operasi ko-elektrolisis ideal untuk aplikasi PtM dengan daya elektrolisis dan panas proses masing-masing 3700 kW dan 7073 kW. Aplikasi ko-elektrolisis SOEC di PtM juga mampu mencapai kondisi tegangan termal-netral yang diinginkan. Penilaian ekonomi menunjukkan bahwa CAPEX dan OPEX dalam penelitian ini adalah 3 kali dan 2 kali lebih tinggi dari benchmark pabrik e-metanol lainnya. Harga produksi e-metanol dalam penelitian ini adalah $1094/MT. Skenario yang paling mungkin terjadi yaitu skenario realistis (2 dan 3), menunjukkan bahwa harga jual e-metanol yang menguntungkan untuk mencapai payback period tidak lebih dari 10 tahun adalah $1200-1400/MT.
Techno-economic analysis was performed for a co-electrolysis process using solid oxide electrolyzer cell inside a power-to-methanol plant in Indonesia. The proposed process was simulated using Unisim and Microsoft Excel. Unisim software is used for the power to methanol plant simulation including co-electrolysis and methanol synthesis. While the excel is used to calculate other important variables that can’t be calculated in Unisim. The methanol production capacity of 3764 MT/year and SN Ratio of 2.15 is first to be determined, followed with the simulation modelling and integration. Subsequently, the co-electrolysis operating condition calculation result if applied in PtM plant is evaluated. The last step is done by analysing and evaluating methanol selling price effect upon several variables and scenarios. The result shows that the co-electrolysis operating condition is ideal for PtM application with the electrolysis power and process heat of 3700 kW and 7073 kW correspondingly. The SOEC co-electrolysis application in PtM is also able to achieve the desired thermal-neutral voltage condition. The economic assessment shows that the CAPEX and OPEX in this research is 3 times and 2 times higher than the other e-methanol plant benchmarks. The e-methanol production price in this research is $1094/MT. The most possible occurring scenario which is the realistic scenario (2 and 3) shows that the profitable e-methanol selling price to achieve not more than 10 years payback period is at $1200-1400/MT.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pius Vepa Puntoadji
Abstrak :
Laju penguapan semprotan bahan bakar pada motor pembakaran dalam mempunyai peran yang sangat penting dalam kesempurnaan pembakaran. Semprotan ini berbentuk seperti tetesan-tetesan bahan bakar yang sangat kecil. Tevfik Gemci et. al. telah melakukan simulasi semprotan cairan dengan perangkat lunak KIVA-3V. Beberapa perangkat lunak simulasi pembakaran, seperti KIVA-3V dan Fluent, menggunakan model analogi Ranz-Marshall dan stagnan film untuk menghitung laju perpindahan massa dan panas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesesuaian kombinasi kedua model tersebut yang diterapkan pada tetesan metanol (𝐿𝑒=1,5) dengan data eksperimen. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk membandingkan model Ranz-Marshall dan stagnan film dengan kombinasi model yang diusulkan oleh Kosasih E.A. dan Alhamid M.I (modifikasi stagnan film). Setelah dianalis, besar Sh dan Nu yang dihasilkan model Ranz-Marshall memiliki korelasi yang buruk dengan yang dihasilkan model stagnan film dan modifikasi. Oleh karena itu, makalah ini juga membahas koreksi terhadap koefisien C1 dan C2 yang digunakan dalam model modifikasi stagnan film.
Fuel spray evaporation rate in inner combustion engine has an important role in the perfection of combustion. The spray consists of small dropplets of fuel. Tevfik Gemci et. al. had worked on simulation of spray with KIVA-3V software. Some combustion simulation software, such as KIVA-3V and Fluent, use Ranz-Marshall analog model and stagnant film model to calculate heat and mass transfer rate. This study is aimed to show the correlation between the two models on methanol droplet evaporation (𝐿𝑒=1,5) using experimental data. Besides, this study is also intended to compare stagnan film and Ranz-Marshall analog model to the combination of the two models (modified stagnan film) which Kosasih E.A and Alhamid M.I had proposed. After it was analysed, it was found that the result of Sh dan Nu using Ranz-Marshall analog model has a bad correlation to stagnan film and modification model. Thus, this paper also discusses a correction on C1 and C2 coefficient which is used in modification model.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pius Vepa Puntoadji
Abstrak :
Laju penguapan semprotan bahan bakar pada motor pembakaran dalam mempunyai peran yang sangat penting dalam kesempurnaan pembakaran. Semprotan ini berbentuk seperti tetesan-tetesan bahan bakar yang sangat kecil. Tevfik Gemci et. al. telah melakukan simulasi semprotan cairan dengan perangkat lunak KIVA-3V. Beberapa perangkat lunak simulasi pembakaran, seperti KIVA-3V dan Fluent, menggunakan model analogi Ranz-Marshall dan stagnan film untuk menghitung laju perpindahan massa dan panas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesesuaian kombinasi kedua model tersebut yang diterapkan pada tetesan metanol (Le=1,5) dengan data eksperimen. Analisa yang dilakukan menunjukkan bahwa besar Sh dan Nu model stagnan film memiliki korelasi yang lemah terhadap model analogi Ranz-Marshall.
Fuel spray evaporation rate in inner combustion engine has an important role in the perfection of combustion. The spray consists of small dropplets of fuel. Tevfik Gemci et. al. had worked on simulation of spray with KIVA-3V software. Some combustion simulation software, such as KIVA-3V and Fluent, use Ranz-Marshall analog model and stagnant film model to calculate heat and mass transfer rate. This study is aimed to show the correlation between the two models on methanol droplet evaporation (Le=1,5) using experimental data. Besides, this study is also intended to compare stagnan film and Ranz-Marshall analog model to the combination of the two models (modified stagnan film) which Kosasih E.A and Alhamid M.I had proposed. After it was analysed, it was found that the result of Sh dan Nu using Ranz-Marshall analog model has a bad correlation to stagnan film.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67940
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi kinetika reaksi hidrogenasi CO2 menjadi metanol menggunakan katalis CuO ZnO AlOCrO dengan pendekatan analisis kinetika makro (hukum pangkat sederhana dan hukum pangkat kompleks). Analisis kinetika makro menghasilkan model kinetika ;hukum pangkat sederhana (SPL) dan hukum pangkat kompleks CPL seperti pada persamaan-persamaan berikut. Hasil studi kinetika makro tersebut menunjukkan bahwa model kinetika hukum pangkat kompleks dapat memperbaikan model kinetika hukum pangkat sederhana. Secara statistik model CPL lebih baik (akurat) dari pada model SPL dan secara kinetika model CPL dapat memberikan informasi yang lebih lengkap dibandingkandengan model SPL
Jurnal Teknologi, 1998
JUTE-XII-1-Mar1998-39
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
In an attempt to synthesize [BzMe3N]2Mo2O5(OMe)5 from the reaction of [BzMe3N]2MoO4 and MoO(OMe)4 in the ratio of 1:1 in methanol has produced [BzMe3N]2Mo4O10(OMe)6. The formation of [Mo4O10(OMe)6]2- anion suggests that ligand dissociation has occured in solution. Suitable crystals for X-ray chrystallographic were obtained from hot methanol and the crystal structure of [BzMe3N]2Mo4O10(OMe)6 has been solved and reported here in.
Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
In the future, medium for energy carrier of fossil fuel shoul match the criteria such as energy prices, efficiency, and environment sound to win the competition....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Eritropoietin (EPO) adalah hormon glikoprotein yang terdiri dari 165 asam amino dan memiliki berat molekul sebesar 30.400 Daltons. Sebagian besar kebutuhan EPO didapatkan dari hasil sintesis pada sel mamalia Chinese hamster ovary (CHO). Pichia pastoris adalah sejenis khamir yang populer digunakan untuk menggantikan sistem ekspresi pada sel mamalia. P. pastoris dapat menggunakan metanol sebagai satu-satunya sumber energi karbon. Pada studi ini, protein rekombinan EPO (rhEPO) disintesis dengan cara mengekspresikan gen hEPO pada khamir metilotropik P. pastoris strain X33. Studi ini dilakukan untuk mengetahui konsentrasi metanol dan waktu inkubasi yang optimal untuk mensintesis rhEPO. Pada studi ini konsentrasi metanol yang digunakan adalah 0%, 0.5%, 1%, 2.5%, 5%, 10%, dan 20%. Sedangkan waktu inkubasi yang digunakan adalah 0 jam, 24 jam, 48 jam, 72 jam, 96 jam, 120 jam, and 144 jam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekspresi protein yang tertinggi terjadi pada konsentrasi metanol sebesar 2.5% dan waktu inkubasi selama 48 jam.
Abstract
Erythropoietin (EPO) is a glycoprotein hormone consists of 165 amino acids and has molecular mass of 30,400 Daltons. The large quantities of these hormone required to satisfy clinical demand are currently met by recombinant expression in mammalian cell, namely chinese hamster ovary (CHO). Pichia pastoris has become popular yeast based protein production systems to substitute mammalian expression systems. P. pastoris is capable to use methanol as sole carbon and energy source. In this study, recombinant human EPO (rhEPO) protein obtained by expressing the hEPO gene in methylotropic yeast P. pastoris, strain X33. The present work was carried out to study the optimal methanol concentration for induction and the incubation time to obtain rhEPO protein. To perform this study, the transformed P. pastoris was induced with various concentrations of methanol (0%, 0.5%, 1%, 2.5%, 5%, 10%, and 20%) and incubation times (0 hours, 24 hours, 48 hours, 72 hours, 96 hours, 120 hours, and 144 hours). The results demonstrate that the highest protein expression level occurred at concentration of 2.5% methanol induction, while the optimal incubation time was at 48 hrs.
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Pusat Penelitian Bioteknologi], 2012
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alan Jose
Abstrak :
Model reaktor pembentukan metanol merupakan faktor yang penting untuk menentukan parameter kinetika reaksi pembentukan metanol. Walaupun demikian, model yang digunakan dalam riset-riset mengenai kinetika metanol yang ada masih menggunakan model yang disederhanakan. Graaf et.al (1982) mengevaluasi kinetika percobaanya dengan model CSTRsatu dimensi, sementara Froment dan Bussche (1996) mengevaluasi parameter kinetikanya dengan model reaktor homogen-semu satu dimensi. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan reaksi pembentukan metanol dalam sebuah reaktor unggun diam multitubular tiga dimensidengan menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD) yang dikoplingdengan efek perpindahan panas dan perpindahan massa dalam reaktor multitubular. Evaluasi model berupa karakterisasi pola aliran dalam tube dan shell, karakterisasi temperatur tube dan shell, distribusi konsentrasi dalam tube. Kondisi operasi reaktor suhu inlet tube sebesar 230°C, tekanan 76.89 bar, dan komposisi inlet seperti yang ditentukan darivalidasi penelitian oleh Samimi et.al (2018). Dari hasil simulasi didapat nilai optimal kecepatan aliran pendinginan sebesar 3 m/s dan parameter faktor tumbukkan laju reaksi A1 dan A7 sebesar 1.685 dan 1.6, dengan kesalahan parameter terbesar adalah konsentrasi CO sebesar 33% error. ......The methanol formation reactor model is an important factor for determining the kinetics parameters of the methanol formation reaction. Nonetheless, the model used on existing research in methanol kinetics still uses a simplified model. Graaf et.al (1982) evaluated the experimental kinetics with the one dimensional CSTR model, while Froment and Bussche (1996) evaluated the kinetic parameters with the model of one dimensional pseudo homogeneous reactor. This study aims to model the reaction of methanol formation in a three-dimensional multitubular fixed bed reactor using Computational Fluid Dynamics (CFD) coupled with the effects of heat transfer and mass transfer in multitubular reactors. Evaluation of the model in the form of characterization of flow patterns in the tube and shell, characterization of tube and shell temperature, and characterization of concentration distribution in the tube. The operating conditions of the reactor inlet tube temperature are 230 ℃, pressure 76.89 bar, and the composition of the inlet as determined from the validation of research by Samimi et.al (2018). The simulation results obtained an optimal value of flow velocity 3 m/s and the collision factor of A1 and A7 is 1.6685 and 1.6 respectively, with the biggest error being the CO concentration of 33% error.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Amrin
Abstrak :
Metanolp merupakan salah satu senyawa alkohol^ sejak dahulu dipandang oleh para ahli sebagai suatu i-acun dan digu nalcan secara meluas di bidarig industri sebagai pelarut, Meta nol umumnya sengaja ditambaiikan ke dalain alkohol dengan rak- sud agar alkohol tersebut tidak digunakan sebagai minuman. Keracunan terjadi bila seseorang meminum atau terminum minu man beralkohol yang mengandung Bietanol dalam juralah cukup be sar. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metanol di dalain cairan tubuh korban yang diduga keracunan metanol dan di dalam beberapa minuman keras, Metanol diisolasi dengan cara mikrodifusi memakai sel Gonway, Penetapan metanol secara kualitatif dan kuantitatif dilakukan dengan metode Peldstein dan Klendshoj yang dimodifikasi. Sebagai oksidator digunakan larutan Permanganat dalam asam sulfato Porraaldehida, sebagai hasil oksidasi metanol j, direaksikan dengan asam Khromotropat. dan asam sulfat pekat, membentuk cincin ungu. Percobaan di - lanjutkan dengan pemeriksaan kuantitatif secara spektrofoto- metri pada panjang gelombang 572 nm. Dari percobaan-percobaan yang telah dilakukanj dapat ditarik kesimpulanj, adanya hubungan antara hasil penetapan kadar metanol dengan waktu i'solasis suhu isolasi dan v/aktu pemanasan di atas tangas air.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedictus Prabowo
Abstrak :
Suatu senyawa dari ekstrak metanol akar Gnetum gnemonoides Brongn teiah dikarakterisasi. Ekstrak air darl akar Gnetum gnemonoides Brongn ini digunakan oleh suku Dayak sebagal <^at tradisional untuk mencegah kehamilan. Ekstrak air dari tanaman Ini memiliki aktivitas dapat menurunkan kualitas dan jumlah spermatozoa, kalau diminum oleh pria. Untuk dapat menarik senyawa dalam akar Gnetum gnemonokies Brongn maka dilakukanlah maserasi dalam metanol. Ekstrak metanol tersebut diekstrak dengan aseton. Bagian yang larut dalam aseton diekstrak lagi dengan etll asetat. Ekstrak etil asetat ini kemudian dipisahkan dengan kromatografi kolom. Dari kromatografi kolom ini diperoleh tujuh fraksi. Ketujuh fraksi tersebut dianalisis dengan kromatografi gas. Tiga fraksi terakhir yang diasumsikan cukup minimal kandungan senyawgnya dianalisis dengan kromatografi gas yang digabung dengan spektrometer massa. Hasil anafisis dengan spektrometer massa memunculkan dugaan bahwa salah satu dari senyawa yang terkandung dalam akar Gnetum gnemonoides Brongn ini merupaten turunan stilben. Ketiga fraksi tersebut juga dianalisis dengan spektrofotometer infra merah. Hasll anallsis dengan spektrofotometer Infra merah menunjukkan bahwa senyawa dalam akar Gnetum gnpmonoides Brongn memiliki gugus hidroksil dap metil.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>