Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ambar Edy
Abstrak :
Paduan Al-Zn-Mg mamiliki kekuatan tarik dan kekerasan yang paling tinggi di antara paduan aluminium lainnya, tetapi elongasinya relatif rendah. Sebagai aplikasinya, paduan ini cocok digunakan untuk bahan-banan yang memorlukan kekuatan tinggi, ringan seda tahan terhadap komsi, misalnya untuk komponen-komponen pesawat terbang. Mampu cor paduan ini rendah dan sangat membutuhkan kontrol yang seksama terhadap kondisi pembekuannya untuk menghasilkan coran yang mulus dan bebas cacat Gradien tempenatur perlu dikurangi agar terjamin pengibian yang tepat untuk mencegah penyusutan. Oleh sebab itu, pengecoran pasir dengan teimik dan kontrol pengecoran yang baik dapai menghasilkan mutu yang baik untuk coran-coran yang relatif rumit. Seperti paduan aluminium lainnya, larutan padat aluminium (Al) aliran terbentuk sebagai matriks utama, dimana unsur-unsur lain terlarut di dalamnya. Untuk paduan tuang, unsur-unsur ini cenderung bersegregasi pada batas butir. Tetapi untuk paduan yang teiah dilsolution treatment, sebagian besar Zn, Mg dan Cu akan larut sebagai larutan padat dan hanya sebagian kecil yang terlihat sebagai fasa. Kekuatan tarik optimum dicapai pada penambahan Mg hingga 3% melalui kondisi laku panas pelarutan pada temperatur 480°C yang dilanjutkan dengan penuaan buatan pada 175°C. Kekerasan optimum dicapai pada penambahan Mg hingga 3% melalui kondisi laku panas pelarutan pada temperatur 500°C yang dilanjutkan dengan penuaan buatan pada 175°C. Secara keseluruhan, penuaan buatan pada temparatur 175°C cenderung meningkatkan kekuatan tarik dan kekerasan paduan Al-Zn 5% baik pada panambahan Mg hingga 2,536 maupun 3%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41153
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunafi Widjaja
Abstrak :
ABSTRAK
Pengerolan panas merupakan proses pengubahan bentuk yang banyak dipakai dalam industri metalurgi, terutama untuk meteduksi tebal logam. Dibanding dengan pengerolan dingin, beban yang diperlukan untuk pengerolan panas relatif kecil dan dapat merol dengan persentase reduksi yang besar, sehingga proses pengerolan panas lebih ekonomis. Paduan Al-2048 termasuk dalam kelompok paduan Al-Cu-Mg yang dapat dilaku-panas (heat treatable), dengan perlakuan Panas ?solution treatment + aging? dapat memiliki kekuatan tinggi. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari proses pengerolan panas berikut segala kendalanya dan meneliti pengaruh variabel temperatur dan persentase reduksi pada proses pengerolan panas untukpaduan AI-2048. Karena keterbatasan peralatan, untuk mendapatkan produk yang baik kondisi pengerjaan maksimal adalah : temperatur 400°C dan persentase reduksi 20%. Pengerjaan diatas kondisi tersebut menghasilkan produk dengan cacat : retak, patah, sobek, melengkung rekristalisasi selama pengerolan belum terjadi secara spontan sehingga dihasilkan butir yang pipih, namun tidak sepipih hasil pengerolan dingin. Selama pengerolan terjadi gaya adhesif antara Iapisan oksida pada perrnukaan material dengan roi, sehingga material menempel pada roi dan ikut berputar. Akibatnya produk pengerolan dalam penelitian ini agak melengkung, setelah dirol beberapa pass bolak-balik agak bergelombang dan tebalnya kurang homogen. Beban rol turun dengan bertambahnya temperatur, naik dengan berlambahnya persentase reduksi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dengan bertambahnya temperatur : butir-butir lebih kasar dan homogen; kekerasan Vickers, kekuatan tarik, dan kekuatan luluh turun; keuletan, koefisien pengerasan regangan, dan koetisien anisotropi normal naik. Sedangkan dengan bertambahnya persentase reduksi : butir-butir lebih halus dan pipih, kekerasan Vickers, kekuatan tarik dan kekuatan Iuluh naik : kuletan, koefisien pengerasan reangan, dan koefisien anisotropi normal turun.
1996
S41262
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Badrul Munir
Abstrak :
Titanium dan paduannya merupakan logam yang paling banyak digunakan setelah aluminium, besi-baja dan magnesium. Dengan sifat-sifatnya yang cukup baik, titanium banyak dipakai dalam berbagai aplikasi, salah satunya yaitu sebagai material gasket. Gasket adalah ring yang digunakan pada sambungan pipa atau logam yang banyak digunakan dalam industri perminyakan dan petrokimia. Syarat yang harus dipenuhi titanium sebagai produk gasket adalah keuletan yang tinggi, ketahanan korosi serta ketahanan terhadap temperatur operasi yang cukup tinggi. Berbagai usaha dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk gasket. Diantaranya adalah dengan perlakuan panas anil untuk menuru nkan kekerasannya yang berarti meningkatkan sifat keuletan. Dalam penelitian ini dilakukan perlakuan panas anil terhadap titanium gasket dan material awal dalam bentuk plat dengan variasi temperatur dan waktu tahan anil terhadap perubahan nilai kekerasan dan struktur nilai. Diperoleh adanya penurunan nilai kekerasan dengan meningkatnya temperatur dan waktu tahan anil. Juga diperoleh perubahan struktur mikro pada tiap-tiap variabel yang mendukung perubahan nilai kekerasan tersebut.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Surya
Abstrak :
ABSTRAK
Korosi merupakan suatu proses yang terjadi secara alami dan bersifat spontan, sehingga terjadinya korosi pada suatu material tidak dapat dihindari, tetapi hanya dapat dicegah. Salah satu proses pencegahan korosi adalah dengan lapisan cat pelindung. Lapisan pelindung dikenakan ke permukaan Iogam dimaksudkan untuk memisahkan Iogam dengan Iingkungan yang korosi. Pencegahan korosi dengan lapisan cat ini sering diaplikasikan, karena penggunaan sangat praktis, relatif lebih murah dan hasilnya juga cukup baik. Lapisan cat yang digunakan pada penelitian ini adalah Zinc Chromate, Zinc Phospate dan Zinc silicate dengan ketebaian lapisan adaiah 45-50 micron, 70-75 micron dan 95 - 100 micron. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian daya adhesif dan ketahanan korosi dari lapisan cat. Pengujian daya adizesif dilakukan dengan menggunakan elcometer model 106 adhesion tester berdasarkan standar AST M D 4541. Pengujian ketahanan korosi dilakukan dengan menggunakan salt spray tester berdasarkan srandar ASTM B U 7. Pengamalan yang dilakukan pada pengujian ketahanan korosi adalah blistering, undercutting dan korosi filiform. Dari hasil penelitian mempelihatkan bahwa kekuatan daya adhesif dan ketahanan korosi dari lapisan cat 100 micron lebih baik dibandingkan dengan Iapisan cat 75 micron dan 50 micron. Ketahanan korosi Iapisan cat yang paling baik adalah lapisan Zinc Silicate. Kekuatan adhesi lapisan car yang paling baik adalah lapisan cat Zinc Phosphate.
2000
S41566
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Banu Winarso
Abstrak :
ABSTRAK
Industri kecil peleburan logam yang menggunakan dapur tukik sebagai tungku peleburannya membutuhkan kokas impor sebagai sumber energi untuk melebur logam. Melemahnya nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asing telah menyebabkan peningkatan biaya produksi yang harus ditanggung oleh kalangan industriawan yang menggunakan kokas impor. Pada penelitian ini diteliti sejauh mana briket batubara super PT. Bukit Asam dapat digunakan untuk mensubsiitu si sehagian penggunaan kokas impor sebagai sumber energi peleburan tanpa mengganggu kondisi operasional peleburan ataupun kualitas produk yang dihasilkan. Penelitian diawali dengan melakukan pelebunan dengan menggunakan 100% kokas impor. Setelah temperatur stabil barulah dilakukan substitusi kokas impor dengan brik batubara secara bertahap dengan nilai substitusi 10%, 15 %, dan 20%. Pada tiap-tiap nilai substitusi dilakukan pengamatan visual terhadap kondisi operasional, pengukuran temperature dan pembuatan sampel uji. Terhadap sampel uji dilakukan pengamatan visual, uji komposisi, uji kekerasan dan uji struktur mikro. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa subtitusi kokas impor dengan briket batubara sampai dengan 20% tidak berpengaruh terhadap rata-rata temperature yang dicapai, namun kondisi opersional mulai terganggu dengan munculnya abu dari lubang charging dan bertambahnya jumlah terak pada ladel. Pengujian kualitas produk juga tidak memperhatikan adanya perubahan yang mencolok baik dari penampakan visual maupun komposisinya.
2000
S41571
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anwar Abdillah
Abstrak :
ABSTRAK
Investment casting dikenai juga sebagai "lost wax process". Dengan proses ini dapai dihasilkan produk "as-cast" yang hanya membutuhkan pengerjaan lanjutan yang sangat minimum, atau bahkan produk "as-cast"-nya merupakan produk akhir. Investment casting digolongkan sebagai pengecoran khusus, dimana desain dengan toleransi yang tipis membutuhkan penerapan metode ini. Salah satu bidang dimana investment casting telah terbukti efektif adalah pada pengecoran paduan-paduan dan bentuk-bentuk khusus yang digunakan untuk produk sudu turbin gas dan komponen-komponen lainnya dimana produk tersebut tidak dapat dibentuk oleh metode lain secara langsung.

Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan prorotip sudu turbin gas yang dimensinya rumit dan sangat presisi, dimana sebelumnya diproduksi melalui proses permesinan. Sebagai material.simulasi digunakan Stainless Steel tipe CF -8 ekivalen dari AISI 304. Semenlara cetakan pola lilin dibuat dari epoxy resin tipe FMSC 935 dan Iilin untuk pola menggunakan lilin tipe 2379A (none filter) dan NF-411 (filler in). Juga dilakukan percobaan dengan memanfaattan tepung zircon Bangka untuk salah satu satu campuran formulasi slurry pada proses pembuaran cetakan keramik

Hasil penelitian dengan 3 buah produk cor yang baik menunjukkan bahwa produk cor prototip sudu turbin gas yang dihasilkan dari pola lilin tipe 2379A (none filler) mengalami penyusutan dari cetakan pola Iilinnya sebesar 3,181 % dengan kekasaran permukaan rata-rara, yang dihasilkan dari formulasi slurry 1, Rq 7,76 μm. Sedangkan produk cor prototip sudu turbin gas yang dihasilkan dari pala Iilin tipe NF-411 (filler in) mengalami penyusuian dari cetakan pola Iilinnya sebesar 2,241 % dengan kekasaran permukaan rata-rata, yang dihasilkan dari formuiasi slurry II, Rq 14,36 μm. Dimana cacat-cacat pengecoran yang terjadi berupa shrinkage dan porositas.
2001
S41509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Norman
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam mendapatkan sifat-sifat mekanis produk yang tinggi, proses canai panas terkontrol merupakan salah satu proses penting melalui pengamatan terhadap perubahan struktur selama proses. Parameter proses seperti temperatur, tegangan dan pendinginan ternyata menjadi hal yang sangat berpengaruh dalam proses canai panas. Dari penelitian ini perubahan struktur diawali dengan fenomena pertumbuhan abnormal butir austenit dari proses canai panas Baja HSLA~Nb (0,03 %) selama pemanasan ulang pada temperatur 1080 °C dalam waktu terrentu, walaupun belum mencapai temperatur pengkasaran butir (grain coarsening temperature, Tc), H17 °C. Hasil pengamatan terhadap perubahan-struktur butir austenit dan ferit yang terjadi ?selama proses canai panas dan pendinginan, terjadi cukup signzfkan. Laju pendinginan dan deformasi yang Iebih tinggi menghasilkan bulir ferit yang kecil. Pada pendinginan ali (4156 °C) pada deformasi 0.6; didapat diameter butir ferit sebesar 7,9 pm. Proses nukleasi burir ferit sangat dipengaruhi oieh besar butir austenit, dan pada butir ausrenit yang tidak seragam akan dihasilkan butir ferit yang tidak seragam pula. Dari hasil rasio transformasi butir ausrenit terhadap butir ferit, terjadi peningkaian Iaju nukleasi nada bums butir rerdeformasi 0,30 sebesar 1,73 kali dibandingkan kondisi tanpa deformasi, dan sebesar 1,77 kali untuk deformasi 0,50 ketika didinginkan di udara. Butir austenit yang mengalami rekristalisasi menghasikan laju nukleasi lebih kecil, karena ukuran butir yang kecil.
2000
S41503
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprijal Kurniawan
Abstrak :
Pada saat ini teknologi modern telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, dimana banyak aplikasi dari teknologi modern yang membutuhkan material yang mempunyai sifat-sifat yang sangat baik, yang tidak dapat ditemukan pada material konvensional seperti logam paduan, keramik dan polimer. Material komposit matriks logam merupakan material yang memiliki sifat-sifat yang sangat baik antara lain : ringan, kekuatan dan kekakuan yang tinggi, ketahan abrasi dan impak yang baik, serta ketahanan korosi dan temperatur tinggi yang baik yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Pada penelitian akan dilakukan pembuatan material komposit matriks logam dengan Al sebagai matriks dan grafit sebagai penguat yang dibuat dengan metode metalurgi serbuk. Tahapan proses metalurgi serbukyang dilakukan yaitu mulai dari pencampuran serbuk, kompaksi sampai pemanasan (sinter). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh tekanan kompaksi terhadap sifat mekanis antara lain : kekerasan, keausan, densitas/porositas, dan kuat tekan; serta struktur mikro material komposit matriks logam Al-grafit. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan semakin meningkatnya tekanan kompaksi maka densitas, kekerasan, dan kuat tekan mengalami peningkatan; sedangkan porositas dan laju aus mengalami penurunan. Nilai densitas optimum yaitu sebesar 2,14 gr/cm_ diperoleh pada sampel non-sinter dengan tekanan kompaksi 300 bar. Nilai kekerasan dan kuat tekan optimum diperoleh pada sampel hasil sinter dengan tekanan kompaksi 300 bar yaitu sebesar 30 BHN dan 230 MPa. Nilai porositas minimum diperoleh pada sampel non-sinter dengan tekanan kompaksi 300 bar yaitu sebesar 17,61%.. Nilai laju aus minimum diperoleh pada sampel hasil sinter dengan tekanan kompaksi 300 bar yaitu sebesar 3,26x 10-7 mm.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, George V.
New York: McGraw-Hill, 1950
620.18 SMI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Colangelo, Vito J.
New York: John Wiley & Sons, 1987
620.163 COL a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library