Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Irawan
Abstrak :
In this study, the ternary base alloys of nickel-copper-manganese (Ni-Cu-Mn) alloys are prepared and these ternary alloys systems, which were constituted from higher nickel and lower copper contents than copper-base alloy ones, were evaluated by a tarnish test. Tarnish tests conducted in a 0,1% sodium sulphide solution (pH=12) at 37°C. All test specimens were cast into square paddles of 15 mm x 20 mm x 2,5 mm using the lost-wax technique with a phoshate-bonded investment. The surface of the specimens were then prepared with abrasion papers down to a 600 grit finish. Tarnish attack was quantitatively evaluated by Fibre colorimetry. The results of tarnish test showed that ternary nickel-copper-manganese alloys, such as 40Ni-30Cu-30Mn and 50Ni-30Cu-20Mn, have superior tarnishment resistance than other alloys, e.g. 20Ni-40Cu-40Mn, 30Ni-30Cu-40Mn and 30Ni-40Cu-30Mn. It was also found that 40Ni-30Cu-30Mn and 50Ni-30Cu-20Mn alloys have lower values of colour change vector than the other alloys given above.
Jakarta: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2002
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Banu Muhammad Haidir
Abstrak :
Setiap negara yang kini sedang dianggap terbelakang, sesungguhnya memiliki kemampuan untuk berkembang dan mengejar ketertinggalannya terhadap negara maju, yaitu ketika mereka mampu menggerakkan industrinya. Sejarah ekonomi modern membuktikan hal tersebut. Jepang dan Korea Selatan adalah dua negara yang kini dianggap maju, sementara dulunya adalah negara yang terbelakang. Cerita sukses Jepang dan Korea Selatan ini, seperti yang dinyatakan oleh Chao (1993) adalah disebabkan oleh kemampuannya dalam memilih, mendapatkan, menerapkan, dan meng-up grade teknologi yang mereka ambil dan luar negeri secara efektif dan efisien. Jadi, kunci sukses mereka terletak pada kemampuan teknologinya (technological capabilities) , yakni kemampuan dalam menghasilkan dan memenej proses perubahan teknologi. Dan titik itulah mereka mampu melakukan proses industrialisasi yang cepat dan mampu mengejar ketertinggalannya dan negara yang sudah lebih dulu maju. Namun, tingkat penguasaan teknologi suatu perusahaan sangat terkait dengan usaha pembelajaran yang dilakukan oleh perusahaan tersebut, dan usaha pembelajaran, memiliki banyak faktor yang mempengaruhinya Bagaimana gambaran penguasaan teknologi di Indonesia? Untuk mengetahui hal ini, dilakukan sebuah penelitian tentang kondisi penguasaan teknologi dan proses pembelajaran perusahaan-perusahaan di Indonesia. Untuk penelitian ini, dilakukan investigasi terhadap 86 industri Kecil Menengah di bidang logam dan Permesinan. Ternyata, pada industri ini bisa dikatakan telah terjadi penguasaan teknologi yang cukup baik. Tapi kenapa Indonesia belum bisa mengejar ketertinggalannya dan negara lain? Karena ada beberapa permasalan lain yang juga mesti segera diselesaikan.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library