Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harjo Seputro
Abstrak :
Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composite/ MMCs) sebagai salah satu material yang terus menerus dikembangkan dan disempurnakan sifat-sifatnya merupakan bahan alternatif pengganti logam yang potensial. Alasan utama untuk mengembangkan MMCs adalah karena kemampuannya untuk memberikan serangkaian sifat yang bisa disesuaikan untuk aplikasi tertentu. Substitusi komponen yang ada dengan material komposit, memiliki potensi besar untuk menghemat berat. Karakteristik MMCs dipengaruhi oleh temperatur infiltrasi dan ukuran partikel penguat. Oleh karena itu penelitian ini menekankan pada pengaruh temperatur infiltrasi dan ukuran partikel penguat terhadap karakteristik MMCs. Material yang digunakan adalah Al 6063 sebagai matrik dan serbuk ZrO2 sebagai penguat. Pada penelitian ini, temperatur infiltrasi yang digunakan adalah 725°C, 750°C, 775°C, dan 800°C dengan ukuran partikel 100 mesh, 325 mesh dan 100 + 325. Proses pembuatan MMCs pada sebuah wadah/talam (tray) dengan metode Infiltrasi Spontan Tanpa Tekanan. Terhadap hasil fabrikasi diamati pengaruh temperatur infiltrasi dan ukuran partikel penguat terhadap densitas, porositas, kekerasan, ekspansi termal, dan jumlah reaksi produk yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan nilai densitas, kekerasan dan jumlah (berat) reaksi produk yang terbentuk pada partikel penguat yang lebih halus dan temperatur infiltrasi yang makin meningkat. Sebaliknya terjadi penurunan laju keausan, dan porositas pada partikel penguat yang lebih halus dan temperatur infiltrasi yang makin meningkat.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T8975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2001
S29716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Aditya
Abstrak :
Banyak hal telah berubah dalam setiap sendi kehidupan manusia, semuanya bertujuan untuk mempermudah kehidupan itu sendiri. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan sarana untuk mewujudkan kemudahan tersebut. Tidak terkecuali dalam bidang material saat ini. Dibutuhkan material yang memiliki sifat mekanis yang baik seperti kekuatan tekan, tahan aus, tahan korosi dan kekerasan yang tinggi. Namun disamping itu diperlukan juga faktor efisiensi dari material, seperti bobot yang ringan, surface finish yang baik, dan secara ekonomis menguntungkan dengan biaya yang tidak terlalu tinggi. Kebutuhan akan material tersebut dapat dipenuhi oleh teknologi komposit. Contohnya adalah Metal Matrix Composite seperti Al/Al₂O₃ dimana alumunium bertindak sebagai matriks dan alumina bertindak sebagai penguat (reinforcement). MMC ini memiliki sifat-sifat yang terbaik dari unsur penyusunnya. Hal ini terjadi karena adanya ikatan antara matriks dan reinforcement dengan bantuan wetting agent, dalam hal ini adalah material magnesium (Mg), yang kemudian menimbulkan adanya ikatan yang kuat antara material yang berbeda sifat fisik dan kimia tersebut. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa semakin besar persen berat Mg dalam komposit Al/Al₂O₃ maka kekuatan tekan, kekuatan arus, kekerasan dan densitas akan meningkat.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrik
Abstrak :
Perkembangan teknologi material baru untuk mengkombinasikan sifat-sifat yung dapat mengungguli material penyusunnya selalu menjadi tantm1gan bagi drmia indusrri. Kendala yang dihadapi adalah mendesain proses dan sifat yang mampu untuk diaplikasikan secar·a ekonomis sesuai dengan spesijikasi yang diinginkan. Untuk mengatasi masalah tersebut. maka sedaug dikembangkan Komposit Matrik Alumuniu.m proses PRIMEX yaug mampu menggungguli sifat-.sifat material du.samya. Pada peirelitian ini dilakuktm percobaan melalui teknik infiltrasi tanpa tekanan {PRIMEX) tJengan bcmtua11 gas nitrogen. Logam yang digunakan sebagai 11tatrik odalah alumunium dan strukfw· penguat {50% fmksi volume) adalah alumina (A/zOJ) dalam bemuk serbuk. Seda11gf.xm Mg yang ditambahkan berfungsi sebagai unsur aktifator antarmuka antara stroktur pen.guat dan matrik.s yaug dibatasi pada kandrmgan 4 sampai 12 % ber.:.t Temperatur dibuat konstan yaitu JOOflC dengan waktu tahan 10 jam. Pengujian yang dilakukan adalah deusitas, porositas. kedalaman infiltrasi, ketahanau aus dan kekerasan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41343
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Kurniawan
Abstrak :
Perkembangan ilmu pengetahaan sangat pesat pada akhir-akhir ini. Demikian halnya dalam bidang ilmu bahan untuk penggunaan rekayasa. Seriap material-material memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dengan berkernbangnya teknologi maka keburuhan akan bahan-bahan yang mempunyai suatu mekanik yang unggul semakin meningkat. Pembuatan material kompasit merupakan salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut. Materiai komposit merupakan gabungan dari dua unsur atau lebih dimana sifat-sifat mekanik yang unggul dari keduanya akan saling melengkapi dan menutupi kekurangan masing-masing. Salah satu cara pembuatan komposif adalah dengan menggunakan metode infiltrasi tanpa tekanan. Metode ini dikembangkan karena mempunyai berbagai keunggulan diantaranya adalah prosesnya mudah dan lebih ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu tahan terhadap sifat mekanis dari material komposif hasil infiltrasi tanpa tekanan. Waktu tahan yang digunakan adalah 2 jam, 5 jam, 8 jam, 10 jam dan 12 jam. Dengan temnperatur infiltrasi 1000°C dan persentase Mg sebesar 10% sebagai wetting agent. Gas nitrogen dialirkan kedalam dapur sebagai atmosfer dan pendukung proses pembasahan. Hasil penelitian menunjukkan peningkaran waktu tahan akan meningkatkan kedalaman infitrasi, desitas & porositas, kekerasan, serta penurunan laju aus. Kedalaman infiltrasi tertinggi yaitu 13.63 mm didapatkan pada waktu: tahan 12 jam demikian juga dengan densitas maksimum sebesar 2.9 gram/cm3 serta persentase porositas terkecil yaitu 2.34% hasil dari infiltrasi tanpa tekanan dengan waktu tahan 12 jam. Kekerasan tertinggi dari material komposif yang terbentuk sebesar 491 BHN dan Iaju aus terkecil yaitu 9.39 x 104 mm3/m didapatkan dari proses infiltrasi selama 12 jam. Dari pengujian SEM/EDAX dikertahui bahwa unsur/senyawa yang terbentuk adalah SiC dan Al4C3.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41383
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nadira Anindya Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Penambahan partikel nano SiC ke dalam matriks Al 6061 telah terbukti memberikan efek penguatan terhadap sifat mekanis dari komposit bermatriks logam dengan mempertahankan keuletannya. Untuk meningkatkan sifat mekanisnya, komposit hasil pengecoran diberikan perlakuan panas pada beberapa temperatur aging. Sebagai wetting agent, 10 wt Magnesium ditambahkan ke dalam komposit untuk mendapat ikatan antarmuka yang kuat. Pada penelitian ini, Al 6061 diperkuat dengan 0,15 vf nano SiC dibuat, lalu diberikan perlakuan panas pada beberapa temperatur aging 140 oC, 160 oC, 180 oC, 200 oC, dan 220 oC . Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa temperatur aging optimum adalah 180 oC yang dilakukan selama 8 jam, dengan nilai kekuatan tarik maksimum UTS mendapai 240 MPa, nilai kekerasan mencapai 72 HRB. Efek penguatan yang terjadi pada komposit dipengaruhi oleh adanya fasa Mg 2 Si, endapan Mg 2 Si dan Mg 5 Al 8, distribusi partikel nano SiC yang baik, dan juga ikatan antarmuka matriks dengan penguat yang baik.
ABSTRACT The addition of nano SiC particles to Al6061 matrix has enhancing the mechanical properties of metal matrix compoite while the ductility properties still maintaned. To improve the mechanical properties, the as cast composites are heat treated to various aging temperature. As the wetting agent, 10 Vf Magnesium were added into the composite to achieve strong interface bonding. In the present work, Al6061 reinforced with 0,15 Vf of nano SiC were prepared, then heat treated to various aging temperature 140 oC, 160 oC, 180 oC, 200 oC, and 220 oC . Result of this studies shows that the optimum aging temperature was 180 oC that was conducted for 8 hours, with UTS Ultimate Tensile Strength reached 242,52 MPa, and hardness value up to 71,7 HRB. The enhancement of mechanical properties of composite were influenced by the presence of Mg 2 Si phase, Mg 2 Si and Mg 5 Al 8 precipitates, good distribution of nano SiC particles, also good interfacial bonding between matrix and reinforce.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66183
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahadya Pancasakti
Abstrak :
Penelitian lebih lanjut mengenai komposit untuk aplikasi blok rem dengan masa pakai yang lebih lama sangat dibutuhkan untuk mengurangi angka kebutuhan akan blok rem. Paduan A356 digunakan dalam penelitian ini karena massa jenisnya yang rendah dan kemampucoran yang baik, sedangkan partikel mikro Al2O3 sebanyak 10 Vf digunakan sebagai partikel penguat dari komposit yang difabrikasi melalui proses pengecoran aduk. Perlakuan panas T6 meliputi aging selama 2, 4, 6, 8, dan 10 h dilakukan untuk meningkatkan sifat material dengan membentuk presipitat Mg2Si. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perlakuan panas tidak meningkatkan sifat material dikarenakan terbentuknya fasa intermetalik Fe, respon lambah terhadap aging, dan efek negatif dari solution treatment yang diakibatkan oleh kondisi perlakuan panas yang kurang baik dapat menyebabkan penurunan sifat mekanis dari material tersebut.
Further research regarding composite material for brakeshoe application with longer technical lifetime is required to reduce its high number of demand. A356 alloy is used in this research due to its low density and good castability, 10 Vf Al2O3 micro particles are used as reinforcement agent of the stir cast composite. T6 heat treatment for 2, 4, 6, 8, and 10 h of aging is conducted to improve the properties by the formation of Mg2Si precipitates. The result shows that heat treatment doesn rsquo t improve the material rsquo s properties due to Fe intermetallics formation, slow response to aging, and the negative effect from solution treatment due to improper technical condition during heat treatment brought significantly detrimental effect on the final mechanical properties of the material.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67735
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Indarsari
Abstrak :
Pada saat ini komposit yang paling popular digunakan adalah komposit dengan matriks logam dengan penguat keramik. Berdasarkan pada hal ini, penulis akan memfokuskan penelitian kepada komposit logam dengan matriks aluminium dan penguat keramik SiC. Aluminium dipilih dikarenakan performa mekanisnya yang baik, ringan, memiliki titik leleh yang rendah, dan mudah untuk difabrikasi melalui proses pengecoran. ADC12 digunakan dalam penelitian ini. Komposit akan dibuat melalui metode pengcoran aduk dimana proses pengadukan dilakukan secara mekanik dengan menggunakan batang pengaduk sebanyak 4 kali, dengan lama pengadukan 10 detik setiap kali pengadukannya dan dilakukan dengan interval 2 detik. SiC yang ditambahkan bervariasi dari 1, 1.5, 2, 2.5, hingga 3 Vf, dan kedalam komposit ditambahkan Mg sebanyak 5 wt untuk meningkatkan kemampubasahan dari komposit. Hasil dari penelitian ini adalah semakin banyak SiC yang digunakan maka sifat mekanisnya akan semakin tinggi. Kekuatan tertinggi diperoleh pada saat kadar SiC yang digunakan sejumlah 3 Vf, dimana kekuatan tariknya mencapai 130 Mpa dan kekerasannya mencapai 60 HRB. ......Today, the most popular type of composite is a metal matrixed composite with a ceramic reinforcement. On the basis of this, the authors will focus this research on the metal composite with aluminium as the matrix and ceramic SiC as the reinforce. Aluminum is selected because of its good performance, light weight, low melting temperature and easy to cast. ADC12 was used in this research. In this study, the composite will be made through a stir casting method where stirring is performed mechanically with stirrer 4 times, 10 seconds each time with 2 seconds interval between them. SiC added to Al is varied from 1, 1.5, 2, 2.5 to 3 Vf, and. 5 wt of magnesium was added to enchance wettability. The result of this study is the mechanical properties of ADC12 composite improved with higher SiC content. The highest strength is obtained at composites with 3 Vf SiC with the value of 130 MPa, and the hardness is 60 HRB respectively.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Pengelasan titik (resistance spot welding) merupakan salah satu aplikasi pengelasan yang banyak dipergunakan di dalam dunia otomotif. Pada proses pengelasan titik, elekroda sangat berperan sebagai penghantar arus untuk menyambung material yang umumnya berupa lembaran baja tipis. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh lapisan tipis timah putih (Sn) berbentuk lapisan intermetalik Cu3Sn di bagian ujung elektroda (electrode tip) dalam aplikasi pengelasan titik baja galvanis. Variabel utama yang diberikan pada penelitian ini adalah beda ketebalan lapisan tersebut. Hasil pengamatan dan pengujian menunjukkan bahwa pemberian lapisan intermetalik Cu3Sn pada ujung elektroda dengan ketebalan terbatas, khusus dalam penelitian ini kurang dari 1 μm, menghasilkan kuat tarik geser dan ukuran diameter nugget yang relatif sama (comparable) dengan nilai kuat tarik geser hasil las menggunakan elektroda tanpa lapisan intermetalik Cu3Sn.
Abstract
A resistance spot welding method is commonly used in automotive industries application. In a resistance spot welding method, the copper electrode has a significant role as an electric current carrier for joining thin metal sheet. This research was focused on studying the effect of tin layer at the electrode tip for joining galvanized steel sheet. The main variable of this research is in the thickness of the intermetallic Cu3Sn layer. The result showed that the introduction of tin layer less than 1 μm in thickness on the electrode tip gives a comparable shear strength and nugget diameter distribution with the unplated electrode tip.
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2009
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Duskiardi
Abstrak :
Squeeze casting sering juga disebut dengan liquid metal forging, dimana logam cair dibekukan dibawah tekanan eksternal yang relatif tinggi. Terjadinya kontak antara logam cair dengan punch dan die pada saat penekanan memungkinkan terjadinya perpindahan panas yang cukup cepat. Ini akan menghasilkan struktur mikro yang lebih homogen serta perbaikan sifat mekanik, karena itu proses ini sangat baik digunakan untuk memproduksi komponen engineering yang membutuhkan kualitas tinggi. Material yang digunakan untuk pengujian ini diambil dari produk piston komersial lokal dengan komposisi bal. 12.62 wt% Si, 2.83 wt% Cu, 1.58 wt% Ni, 0.89 wt% Mg, 0.38 wt% Fe, 0.15 wt% Mn, 0.078 wt% Zn, 0.016 wt% Pb, 0,009 wt% Sn, 0.006 wL% Ca dan selebihnya Al, kemudian dilebur pada temperatur 4 00°C. Kemudiar, dibuat benda uji menggunakan teknik direct squeeze casting dengan jalan memvariasikan tekanan dan temperatur. Selanjutnya benda uji dikarakterisasi berupa kekerasan, porosity, struktur mikro dan kekasaran permukaan. Pada pengujian yang dilakukan, laju pendinginan material akibat pengaruh tekanan dan temperatur die sangat signifikan pengaruhnya terhadap perbaikan properties benda uji. Dari hasil pengamatan, proses ini mampu menurunkan porositas sampai 85.15 % dan memperbaiki kekerasan sebesar 5.29 % setelah dilakukan perlakukan panas T6. Tekanan serta temperatur die optimal didapatkan pada 70 - 100 MPa dan 400 - 450 °C. Squeeze casting which often known as liquid metal forging where molten metal is solidified under relatively high external pressure. Contact between molten metal and punch and die enable to increase the rate of heat tranfer. The microstructure of the casting will be more homogenous and the mechanical properties will be improved. Thus the process is very useful to produce high quality engineering components. The material used this investigation is taken from comercial piston product with the following composition bal.: 12.62 wt% Si, 2.83 wt% Cu, 1.58 wt% Ni, 0.89 wt% Mg, 0.38 wt% Fe, 0.15 wt% Mn, 0.078 wt% Zn, 0.016 wt% Pb, 0.009 wt% Sn, 0.006 wt% Ca and Al. The material was melted up to 700 °C, the specimens were made using direct squeeze casting by combining pressure and temperature. Finally the specimens were examined through hardness, porosity, microstructuere and surface roughness test as well. The results show the solidification rate significantly improves the properties of the specimen. The process decrease quantity of the porosity up to 85.15% and increase the Brinell hardness 5.29% after heat treated (T6). The optimum pressure and temperature is 70 - 100 MPa and 400 - 450 °C.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T1597
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>