Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Sulistiyono
Abstrak :
Pengembangan teknologi pengecoran semakin dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan akan suku cadang, peralatan, penggantian komponen dan pembuatan komponen baru. Namun krisis moneter mengakibatkan naiknya harga produk cor, sehingga harganya tidak terjangkau lagi dari segi ekonomis. Untuk itu dicari berbagai terobosan dengan maksud mengurangi ongkos produk; antara lain penggunakan epoxy resin sebagai bahan baku pengganti pola logam (duralumin) dan berhasil mereduksi harga pembuatan pola sampai 114 - 115 dari harga pembuatan pola logam. Disamping itu waktu pembuatan pun dapat dipersingkat, serta adanya alih teknologi tinggi kepada teknologi yang bermasyarakat dan dapat dilakukan pada industri kecil dan menengah. Selama ini bila kita mendengar proses Investment Casting, maka pasti terbayang suatu proses yang mahal dan teknologi yang tidak terjangkau oleh industri kecil dan menengah. Dari penelitian yang dilakukan terhadap epoxy resin, ternyata mampu digunakan sebagai bahan pengganti pola logam, disamping itu harganya lebih murah dan teknologinya sederhana, keuntungan lain mampu menghidupkan kembali industri kecil dan menengah. Apa lagi bites dikembangkan injection wax dengan mesin hidrolik yang sederhana (manual hydrolic), maka lengkaplah unsur penyederhanaan teknologi tersebut untuk dimasyarakatkan sungguh pun tingkat kepresisiannya tinggi. Cetakan lilin yang dihasilkan juga mampu menyaingi hasil cetakan logam, pada temperatur 55 °C-70 °C, waktu injeksi 7,5 detik 22,5 detik, nilai keberhasilan membuat cetakan lilin mencapai 80%-90%. Namun ada beberapa produk yang tidak dapat dilaksanakan pada industri kecil dan menengah, antara lain pembuatan sudu turbin uap yang memerlukan beberapa pengujian dan tingkat kepresisian yang tinggi. Tentunya tidak lupa pula unsur-unsur persyaratan mutu dan kualitas produk juga harus tetap dipertahankan agar mempunyai kemampuan bersaing dalam pasar global sekarang ini. Demikian tujuan penelitian ini agar dapat memeerkan informasi dan gambaran yang jelas penggunaan epoxy resin sebagai bahan baku yang dapat diandalkan.
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donanta Dhaneswara
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Suharno
Jakarta: UI-Press, 2009
PGB 0351
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Sinyo Sulimro
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S36326
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridzqie Soegiharto
Abstrak :
ABSTRAK
Tidak adanya cacat merupakan suatu syarat yang harus dipenuhi pada produk under bracket, karena adanya suatu cacat menyebabkan produk rersebut ridak dapat dipasar- kan.

Cacat-cacat tersebut (udara terjebak, penyusutan dan titik panes) tidak dapat dihilangkan, oleh karena itu di!akukan anaiisa-analisa untuk menghilangkannya. Adapun analisa yang di!akukan adalah sebagaf berikut: a memvariasikan prosedur pengoperasian (temperatur/M , cair, Lemperatur cetakan, waktu penuangan). b. penyumbatan safuran udara pada benda cor. c. anafisa sfszem saluran.

Dari hasil analisa yang diiakukan disimpulkan bahwa cacat- cacat yang terjadf pada produk tersebut disebabkan oleh sistem saluran yang kurang sempurna, baik desain maupun dimensfnya.
1996
S41171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Rahmanu Yusfranto
Abstrak :
Paduan aluminium telah banyak digunakan pada industri manufaktur otomotif karena memiliki berat yang ringan dan ketahanan korosi yang baik. Salah satu jenis paduan aluminium yang umum digunakan dalam dunia otomotif adalah paduan JIS AC2B atau AA 319 (Al-6,5Si-3Cu, wt. %) sebagai produk coran (casting), Komponen hasil proses pengecoran memerlukan tingkat kekerasan yang cukup tinggi agar proses permesinan dapat berjalan efisien, menjaga tingkat presisi produk, dan meningkatkan usia pakai (life cycle) dari komponen. Peningkatan sifat mekanik dari paduan ini dicapai melalui penambahan unsur paduan dan proses perlakuan panas. Penelitian ini dilakukan guna mempelajari respon dari paduan AA 319 as-cast terhadap proses pengerasan penuaan dengan penambahan unsur paduan Zn sebanyak 4 at.%. Pengujian vacuum porosity dan K-mould dilakukan untuk menganalisa kualitas produk cor yang dihasilkan, sedangkan pengujian tarik dan kekerasan dilakukan guna mengamati respon pengerasan dari paduan ini terhadap proses penuaan (ageing). Sementara itu, observasi struktur mikro dari material dilakukan dengan menggunakan mikroskop optik. Scanning Electron Microscope (SEM) yang dilengkapi dengan Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy (EDXS), dan pemetaan X-Ray (X-ray Mapping). Analisa kuantitatif fraksi volume fasa interdendritik dan unsur paduan terlarut di dalam matriks dilakukan dengan metode Quantitative Stereology menggunakan perangkat lunak Soft Imaging Systems analySIS. Identifikasi presipitat dan analisa struktur nano dilakukan menggunakan Transmission Electron Microscope (TEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 4 at. % Zn mampu meningkatkan respon paduan terhadap pengerasan penuaan. Hampir seluruh unsur Zn larut di dalam matriks dan memfasilitasi terjadinya pengerasan larutan padat (solid-solution strengthening). Penambahan Zn diidentifikasi mendorong perubahan morfologi fasa interdendritik melalui pembentukan tegangan permukaan, sehingga berpengaruh terhadap sifat mekanis paduan secara umum. Perilaku khusus dari Zn terkait segregasi di sekitar dinding fasa CuAl2, indikasi pembentukan struktur internal dari presipitat O', maupun indikasi pembentukan presipitat yang mengandung Zn turut memberikan kontribusi terhadap peningkatan respon pengerasan penuaan paduan ini.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41699
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Naviadi
Abstrak :
Refraktori castable konvensional digunakan secara umum sebagai material penunjang pada industri pengecoran logam dan sektor industri manufaktur lainnya yang memiliki proses pemanasan hingga suhu tinggi. Aplikasi dari castable konvensional yang umum digunakan sebagai lapisan pada instalasi tungku maupun boiler, mengharuskan proses pemasangan serta sifat dari material refraktori yang tepat sehingga mempermudah dalam proses instalasi. Penelitian ini memiliki fokus untuk melihat pengaruh penambahan jenis aditif rheology modifier terhadap sifat mekanis refraktori castable kovensional. Dimana jenis aditif rheology modifier diperuntukan untuk meningkatkan sifat-sifat mekanis yang dapat mempermudah proses instalasi dari material refraktori castable baik dari waktu maupun proses instalasi. Sifat mekanis pada penelitian dilakukan dengan melakukan pengujian mekanis berupa kuat tekan, kuat lentur, massa jenis serta penyusutan untuk melihat efek penambahan variasi kadar aditif baik polikarboksilat maupun sodium fosfat sebesar 0.1% wt, 0.3% wt dan 0.5% wt dan juga castable konvensional yang tidak diberi penambahan aditif, dengan diberi perlakuan panas setelah proses pencetakan dengan suhu ruang, suhu 110oC dan 815oC. Hasil penelitian menunjukan penambahan aditif polikarboksilat cenderung menghasilkan sifat mekanis yang lebih optimal dibandingkan sampel tanpa aditif dan dengan penambahan sodium fosfat. Penambahan dari masing-masing aditif memiliki kecenderungan optimal pada penambahan 0.3%wt, sedangkan pada penambahan 0.5%wt harus diiringi dengan suhu perlakuan panas yang sesuai. ......Conventional castable refractory is used in general as a supporting material in the metal casting industry and other manufacturing industry sectors that have a heating process to high temperatures. The application of conventional castables, which are commonly used as layers in furnace and boiler installations, requires the installation process and the nature of the right refractory material so as to facilitate the installation process. This study has a focus on looking at the effect of the addition of rheology modifier additive types on the mechanical properties of conventional castable refractory. Rheology modifier additive is intended to improve mechanical properties that can facilitate the installation process of castable refractory materials both from time and installation process. The mechanical properties of the study were carried out by conducting mechanical tests in the form of compressive strength, bending strength, density and shrinkage to see the effect of adding variations in additive levels, both polycarboxylate and sodium phosphate by 0.1% wt, 0.3% wt and 0.5% wt and also conventional castables that were not given additive additions, by being heat treated after the printing process with room temperature, temperatures of 110oC and 815oC. Results showed that the addition of polycarboxylic additives tended to produce more optimal mechanical properties than samples without additives and with the addition of sodium phosphate. The addition of each additive has an optimal tendency at an addition of 0.3%wt, while in addition to 0.5%wt it should be accompanied by an appropriate heat treatment temperature.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tata Surdia
Jakarta: Pradnya Paramita, 1986
671.2 TAT t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Heine, Richard W.
New Delhi: Tata McGraw-Hill, 1967
671.25 HEI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tata Surdia
Jakarta: Pradnya Paramita, 1996
671.2 TAT t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>