Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Damar Nugroho
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menguji apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan pada sebelum dan sesudah melakukan merger dan akuisisi (M&A). Pada penelitian ini, kinerja keuangan diukur menggunakan Current Ratio, TATO (Total Asset Turnover), DER (Debt to Equity Ratio), DAR (Debt to Asset Ratio), NPM (Net Profit Margin), ROE (Return on Equity), dan ROA (Return on Asset). Jangka waktu observasi adalah setahun sebelum hingga tiga tahun sesudah M&A. Kami meneliti 123 transaksi M&A yang dilakukan perusahaan publik Indonesia dalam rentang waktu antara tahun 2006-2016 dan membandingkan pengaruhnya pada tiga kelompok sektor industri yaitu kelompok sektor penghasil bahan baku, manufaktur, dan jasa non keuangan. Kami kemudian membagi semua sampel perusahaan pada dua jenis M&A yaitu M&A konglomerat dan nonkonglomerat. Uji statistik yang digunakan adalah Paired Sample t-Test dan Wilcoxon Signed Rank Test. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada kelompok sektor penghasil bahan baku, hanya TATO yang menunjukkan perbedaan signifikan saat dibandingkan antara sebelum dan sesudah M&A. Pada dua sektor lainnya, tidak terdapat perbedaan signifikan pada semua rasio keuangan. Pada jenis M&A konglomerat dan nonkonglomerat juga tidak ditemukan ada perbedaan signifikan yang konsisten pada semua rasio yang diteliti. Pada abnormal return, terdapat perbedaan signifikan antara sebelum dan sesudah merger pada perusahaan kelompok sektor penghasil bahan baku dan manufaktur tetapi tidak pada kelompok sektor jasa non-keuangan. ......This study analyzes whether there are differences in financial performance and abnormal returns before with after mergers and acquisitions (M&A) were carried out. In this study, financial performance is proxied by financial that includes Current Ratio, TATO (Total Asset Turnover), DER (Debt to Equity Ratio), DAR (Debt to Asset Ratio), NPM (Net Profit Margin), ROE (Return on Equity), and ROA (Return on Asset). The financial ratios observation period is one year before and three years in a row after mergers and acquisitions. We study 123 M&A deals initiated by Indonesian public companies from 2006 to 2016 and compare the effects between three industrial group sectors, i.e. primary sectors, industry & manufacturing sectors, and non-financial service sectors. We further divide all sample enterprises into two different types of M&A, namely conglomerate M&A and non-conglomerate M&A. The statistical test used is the Paired Sample t-Test and Wilcoxon Signed Rank Test. This study shows that in primary sectors company, only TATO show significant differences in the comparison before and after M&A. In the other two sectors, there are no significant differences in all ratios. The study also shows that there is no consistent significant result in conglomerate and non-conglomerate M&A. This study also demonstrates that there is a significant difference in abnormal return on primary and manufacture group sectors but not on non-financial sectors.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezza Aryansyah
Abstrak :
Korea Selatan dan Jepang menggunakan Pre-merger Notification System. Sedangkan di Indonesia masih menerapkan proses Post-merger Notification System. Yang dimana Mayoritas negara di dunia, pada umumnya sudah menggunakan Pre-merger Notification System dikarenakan sistem ini dinilai memberikan keefktifan yang lebih dalam menyelesaikan akibat yang tidak baik dari diberlakukannya merger. Selain itu, dari sisi pelaku usahanya pun jauh lebih baik dengan sistem ini, untuk menghindari adanya kerugian biaya yang muncul dari merger yang dipermasalahkan serta meninjau Urgensi terkait perlunya perubahan sistem notifikasi di Indonesia yang dimana adanya Penilaian terhadap prosedur sistem Post-Merger Notification dan pemberitahuan sukarela itu dapat menimbulkan ketidakpastian terhadap pelaku usaha dikarenakan KPPU bisa saja membatalkan hasil dari penggabungan serta pengambilalihan yang telah dilakukan apabila didalam kajian penilaiannya memperlihatkan atau terbukti akan adanya praktik monopoli ataupun persaingan usaha yang tidak sehat. Perlu juga diperhatikan terkait kebutuhan yang diperlukan agar sistem notifikasi merger di Indonesia lebih optimal dan dapat memberikan kepastian hukum terhadap pelaku usaha seperti diikuti dengan anggaran dan sumber daya manusia yang harus tercukupi agar didalam penerapannya kelak tidak mengakibatkan ketidak-pastian yang lainnya atau mengakibatkan terhambatnya proses pelaksanaan merger sehingga terhambat juga roda perekonomian di Indonesia. ......South Korea and Japan using the Pre-merger Notification System. Meanwhile, in Indonesia, the Post-merger Notification System process is implemented still The majority of countries in the world, in general, already use the Pre-merger Notification System because this system is considered to provide more effectiveness in resolving the unfavorable consequences of the enactment of the merger. In addition, from the perspective of business actors, it is much better with this system, to avoid cost losses arising from the merger in question and to review the urgency regarding the need for changes to the notification system in Indonesia, where there is an assessment of the Post-Merger Notification and voluntary notification. it can create uncertainty for business actors because KPPU may cancel the results of mergers and takeovers that have been carried out if in its assessment study it is shown or proven that there is monopolistic practice or unfair business competition. It is also necessary to pay attention to the needs that are needed so that the merger notification system in Indonesia is more optimal and can provide legal certainty to business actors as followed by budget and human resources that must be fulfilled so that in its implementation it will not result in other uncertainties or result in delays in the implementation process. merger so that the wheels of the economy in Indonesia are hampered.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Everine Jeaquin Lo
Abstrak :
Penelitian ini merupakan analisis mengenai tren dan faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan transaksi mergers and acquisitions (M&A) di Asia Tenggara pada periode 2012-2021 yang kemudian berdampak pada pertumbuhan transaksi dan nilai transaksi M&A di regional tersebut. Sampel yang digunakan adalah total dan nilai transaksi di Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina pada periode 2012-2021. Kemudian, faktor-faktor tersebut dibandingkan pada periode sebelum COVID-19 yaitu 2012-2019. Data yang dianalisis merupakan data panel dan metode yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan teknik common effect model atau pooled least square. Hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat dua (dua) faktor yang berpengaruh secara signifikan dalam pertumbuhan aktivitas M&A di Asia Tenggara, yaitu tingkat atau tarif pajak perusahaan dan tingkat suku bunga. ......This study examines the trends and factors that will drive merger and acquisition (M&A) decision-making in Southeast Asia from 2012 to 2021, which will have an effect on the expansion of M&A activity in the region. From 2012 to 2021, a sample of the total and transaction value in Singapore, Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, and Philippines were used. Subsequently, these elements were compared with the time period prior to COVID-19, particularly 2012 to 2019. Panel data was used in the analysis, and multiple linear regression using the common effect model technique or pooled least squares was the methodology applied. The study's findings revealed that interest rates and the level of corporate tax rates were the 2 (two) factors that significantly influenced the expansion of M&A activity in Southeast Asia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library