Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sukman
"Di Indonesia penggunaan merkuri dalam jumlah besar terdapat pada pertambangan emas. Satu diantaranya berada di Desa Ratatotok kecamatan Belang kabupaten Minahasa propinsi Sulawesi Utara. Disini juga terdapat pertambangan emas dalam skala besar, PT. Newmont Minahasa Raya (NMR) yang membuang limbah tailling ke laut Teluk Buyat. Penggunaan merkuri yang luas menyebabkan terjadi pencemaran lingkungan dan badan-badan air sehingga dapat mengkontaminasi biota laut yang ada di dalamnya, terutama ikan pada akhirnya Akan masuk ke rantai makanan manusia dan berdampak terhadap kesehatan.
Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran kadar merkuri dalam darah dan hubungannya dengan pola mengkonsumsi ikan pada masyarakat desa Ratatotok kecamatan Belang kabupaten Minahasa propinsi Sulawesi Utara tahun 2003. Rancangan penelitian Cross Sectional data sekunder hasil penelitian gangguan kesehatan masyarakat akibat pencemaran merkuri pada masyarakat desa Ratatotok dan Teluk Buyat, yang berumur antara 16-64 tahun dan bersedia diambil sampel darahnya.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara pola konsumsi ikan dengan kadar merkuri dalam darah dan variabel pekerjaan sebagai faktor confounding. Artinya responden yang mengkonsumsi ikan sebanyak 5-7 kali dalam seminggu berisiko 17 kali lebih untuk mempunyai merkuri dalam darah > 1,5 µg/dl dibanding dengan masyarakat yang hanya mengkonsumsi ikan sebanyak 1-2 kali saja dalam seminggu setelah dikontrol variabel pekerjaan sebagai penambang emas tanpa izin (PETI). Sedangkan masyarakat dengan pola konsumsi makan ikan 3-4 kali seminggu berisiko 10 kali lebih untuk mempunyai merkuri dalam darah > 1,5 µg/dl dibanding dengan masyarakat yang hanya mengkonsumsi ikan sebanyak 1-2 kali saja dalam seminggu.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang lebih komprehensif mulai dari sumber pencemaran, kandungan merkuri pada ikan yang biasa mereka konsumsi yaitu dari hasil tangkapan nelayan dari perairan Teluk Buyat, serta dampak kesehatan yang mungkin timbul mengingat sebagian besar (52%) kadar merkuri dalam darah masyarakat telah melampaui nilai ambang batas yang direkomendasikan.
Daftar Pustaka : 50 (1981-2002)

Relationship Between Fish Consumption Pattern and Blood Mercury Level in Ratatotok Village, Belang Subdistrict, Minahasa District, North Sulawesi Province in 2003In Indonesia, the use of mercury of large numbers can be found in gold mining. One of the gold mines is located in Ratatotok village, Belang subdistrict, Minahasa district, North Sulawesi province. Here a large scale gold mining company, PT Newmont Minahasa Raya (NMR) disposed tailing waste to Teluk Buyat sea. Extensive mercury usage caused environmental and water bodies contamination as to contaminate sea biota particularly fish, which, in turn will enter human food chain. Health impact monitoring could be done by examining biologic indicators, blood in this case.
This study aims to describe blood mercury level and its relationship with fish consumption pattern, This study used secondary data obtained through other research on public health problems caused by mercury contamination in Ratatotok village and Teluk Buyat in 2001, using cross sectional design, population was inhabitants of Ratatotok village and Teluk Buyat and sample was inhabitant of Ratatotok and Teluk Buyat aged 16-64 years old and willing to be blood sampled.
The study showed that there was statistically significant relationship between fish consumption pattern and blood mercury level, with occupation as non-licensed gold miner (PETI) as confounding factor. This means that the PETIs tended to eat fish 5-7 times a week and had blood mercury level of X1.5 µg/dl.
The results of this study is expected to be used as reference by other researcher to conduct a more comprehensive study started form Tie A. Tie B, Tie C, and health impact (Tie D), considering that more than half (52%) of subject in this study had blood mercury level over the recommended level.
References: 50 (1981-2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13020
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kasfy Allama
"ABSTRAK
Kegiatan pertambangan emas skala kecil berdampak negatif pada aspek ekologi, sosial, dan ekonomi. Meski sudah dilakukan sosialisasi untuk menghentikan kegiatan tersebut, kegiatan penambangan emas skala kecil masih berlangsung. Penelitian bertujuan untuk: 1) menganalisis hubungan sikap, norma subyektif, dan persepsi tentang kemampuan mengubah perilaku dengan intensi untuk mengubah perilaku penambangan emas skala kecil, 2) menganalisis hubungan antara kebergantungan pada sumber daya tambang dan persepsi tentang kemampuan mengubah perilaku, dan 3) merancang strategi komunikasi untuk sosialisasi bahaya merkuri. Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dan wawancara mendalam. Hasil uji korelasi rank Spearman menunjukkan bahwa sikap dan norma subyektif berhubungan negatif dengan intensi untuk mengubah perilaku. Sebaliknya, persepsi tentang kemampuan mengubah perilaku berhubungan positif dengan intensi untuk mengubah perilaku. Hanya sikap yang berhubungan nyata dengan intensi untuk mengubah perilaku. Tingkat kebergantungan pada sumber daya tambang berhubungan positif dengan persepsi tentang kemampuan mengubah perilaku. Strategi sosialisasi bahaya merkuri mencakup: 1) melibatkan berbagai pemangku kepentingan (pemerintah, tokoh masyarakat, perusahaan, akademisi) sebagai sumber pesan 2) menyampaikan pesan tentang sumber pencemaran, jalur pajanan, toksisitas merkuri serta valuasi ekonomi penggunaan merkuri, dan alternatif mata pencaharian lain, 3) memanfaatkan forum, media tercetak, dan media hibrida untuk penyampaian pesan, dan 4) melibatkan semua kalangan masyarakat sebagai penerima pesan

ABSTRACT
Small-scale gold mining give a negative impact in the aspect of ecology, social, and economy. Although some socialization aims to stop the activities had been employed, small scale mining activities still exist. Aims of the research: 1) analyzing the relation between attitude, subjective norm, and perceived ability to change behavior with the intention to change the behavior of the small-scale gold mining, 2) analyzing the relation between mine dependence with perceived ability to change behavior, 3) designing communication strategy in socializing mercury hazard. The data are collected by doing the structured and in-depth interview. The result of rank Spearman correlation test showed that attitude and subjective norm related nagatively with the intention to change behavior. On the contrary, perceived ability to change behavior related positively with the intention. Attitude is the only aspect that have signifficant relation with the intention to change behavior. The mine dependence related with the perceived ability to change behavior. The strategies of mercury hazard socialization: 1) involving the stakeholder (e.g. government, local public figure, the mining company, and academician) as sources of messages, 2) informing the source of pollution, exposure, mercury toxicity and economic valuation of mercury usage, and the living source alternative, 3) using forum, printed media, hybrid media in socializing, and 4) involving the community as the receiver.;"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library