Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amanda Davianti Sari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi, pola makan, dan stres dengan siklus menstruasi pada remaja putri di SMA Negeri 68 Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan pengambilan sampel menggunakan metode random klaster. Sampel yang diteliti adalah kelas X dan XI dengan total sampel berjumlah 104 siswa. Data yang dikumpulkan berupa lama siklus menstruasi, IMT/U, persen lemak tubuh, frekuensi makan utama dalam sehari, asupan energi dan makronutrien, dan tingkat stres. Data ini dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner mandiri, wawancara recall 3x24 jam, pengukuran antropometri untuk berat dan tinggi badan dan pengukuran persen lemak tubuh menggunakan BIA. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 43 responden (41,3%) mengalami siklus menstruasi tidak teratur dan terdapat hubungan yang signifikan antara persen lemak tubuh dan stres dengan siklus menstruasi (nilai p<0,05). ......This study aimed to identify the association between nutritional status,food pattern, and stress with menstrual cycle on female student of SMA Negeri 68 Jakarta. This study used the cross sectional design by using cluster random sampling method. The observed sample in this study was the 10th and 11th grader consisting 104 students. The collected data were menstrual cycle length, BAZ, percent of body fat mass, frequency of main eating per day, energy and macronutrient intake, and stress level. These data were collected by using self administered questionnaire, 3x24 hours recall interview, antropometric measurement for weight and height, and body fat measurement using BIA. This study used chi-square test analysis. The result of this study showed that there are 43 respondents (41,3%) had irregular menstrual cycle and there is significant correlation between percent of body fat mass and stress with menstrual cycle. (p value < 0,05).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46287
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Rizki Rahayu
Abstrak :
Latar belakang: Amenorrhea primer didefinisikan sebagai tidak adanya siklus menstruasi hingga usia 16 tahun pada kondisi pertumbuhan dan perkembangan karakteristik seksual sekunder yang normal atau pada usia 14 tahun tidak adanya perkembangan dari karakteristik seksual sekunder. Penyebab amenorrhea primer dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu, obstruksi outflow tract, disfungsi ovarium, disfungsi hipotalamus-pituitari. Adanya abnormalitas pada kromosom dapat menyebabkan gangguan perkembangan saluran reproduksi. Menjadi perhatian adalah pasien fenotipe wanita yang memiliki kromosom Y mempunyai peluang 25% untuk mengembangkan tumor gonad. Tujuan: Mengetahui hubungan antara tampilan sonografi uterus dengan jenis kromosom seks pada pasien amenore primer di RSCM. Metode: Penelitian ini akan menggunakan desain cross-sectional pada 65 subjek dengan teknik consecutive dalam pengambilan sampel. Pengambilan data dari rekam medis pasien amenore primer di RSCM periode Januari 2018 hingga Januari 2020. Data akan diolah menggunakan program Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi 20. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan tampilan sonografi uterus mayoritas memiliki hipoplasia uterus 70.7% (n=46). Pada jenis kromosom seks mayoritas memiliki kromosom seks tanpa Y 84.6% (n=55). Hasil menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan secara statistik (p=0.015) antara tampilan sonografi uterus dengan jenis kromosom seks pada pasien amenore primer di RSCM. Dengan persentase terbesar pada kromosom seks tanpa Y memiliki tampilan hipoplasia uterus (n=42). Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik (p<0.05) antara tampilan sonografi uterus dengan jenis kromosom seks pada pasien amenore primer di RSCM. ......Background: Primary amenorrhea was defined as the absence of a menstrual cycle until the age of 16 years in conditions of normal growth and development of secondary sexual characteristics or at 14 years of absence of development of secondary sexual characteristics. The causes of primary amenorrhea can be divided into three categories: outflow tract obstruction, ovarian dysfunction, and hypothalamic-pituitary dysfunction. The presence of chromosomal abnormalities can cause impaired development of the reproductive tract. The concern is that phenotypic female patients who have a Y chromosome have a 25% chance of developing gonadal tumors. Aim: To determine the correlation between uterine sonography appearance and sex chromosome types od primary amenorrhea patients at RSCM Methods: A cross-sectional study conducted on 65 subjects with consecutive techniques of sampling. Data were collected from the medical records of primary amenorrhea patients at RSCM from January 2018 to January 2020. Data were processed using the Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) program version 20. Results: In this study, uterine sonography was found that 70.7% (n=46) had uterine hypoplasia. In the type of sex chromosome that 84.6% (n=55) has a sex chromosome without Y. The results showed that there was a statistically significant relationship (p = 0.015) between uterine sonographic appearance and sex chromosome type of primary amenorrhea patients at RSCM. The largest proportion of sex chromosomes without Y had the appearance of uterine hypoplasia (n = 42). Conclusions: There is significant correlation (p>0.05) between uterine sonographic appearance and the sex chromosome type of primary amenorrhea patients at RSCM
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Nisa Kartika
Abstrak :
Masih sedikitnya penelitian terkait pengaruh kondisi fisiologis terhadap perilaku konsumen wanita, menjadikan topik ini menarik untuk diteliti lebih lanjut. Di dalam skripsi ini, akan dibahas bagaimana siklus menstruasi sebagai salah satu contoh kondisi fisiologis yang dialami wanita, mampu memberikan dampak terhadap perilaku konsumsi wanita, khususnya terhadap produk apparel. Produk apparel yang dijadikan studi kasus dalam skripsi ini adalah merek fesyen Forever 21. Melalui metode paired t-test dan nonparametric test, penelitian ini berhasil membuktikan secara signifikan bahwa dalam masa subur, wanita memiliki keinginan yang lebih tinggi untuk menggunakan produk apparel jika dibandingkan pada masa nonsubur. Frekuensi wanita untuk menggunakan produk apparel dan kecenderungan wanita untuk berbelanja produk apparel juga lebih tinggi dalam masa subur jika dibandingkan dengan masa nonsubur. Sehingga, dapat dikatakan bahwa memang benar siklus menstruasi memiliki dampak terhadap perubahan perilaku konsumen wanita.
Since there are only a few numbers of researchers who have conducted research regarding the influence of the physiological condition on the female consumer behavior, this topic becomes an intriguing topic for further investigation. In this thesis, the writer discuss how the menstrual cycle, as one example of the physiological conditions experienced by women, is able to have an impact on the consumption behavior of women, especially on apparel products. Fashion brand Forever 21 is used in this thesis as the case study, and through a paired sample t-test and nonparametric test, the writer found significant proofs which show us that in the fertile period, women have a higher desire to use apparel products if compared to the non fertile period. During a fertile phase, women also have a higher frequency to use apparel products and tend to spend their money on it. Hence, it is true that menstrual cycle has an impact on changes in consumer behavior of women.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iftikar Abdullah
Abstrak :
ABSTRAK
LATAR BELAKANG: Gangguan menstruasi di kalangan pekerja perempuan dapat mempengaruhi standar kualitas hidup perempuan tersebut dan secara ekonomis menyebabkan berkurangnya pendapatan akibat kehilangan waktu kerja dan produktivitas kerja. Penelitian tentang hubungan gangguan menstruasi dan gangguan kerja di kalangan karyawati yang bekerja di lingkungan rumah sakit di Indonesia belumlah ada.TUJUAN: Diketahuinya hubungan antara gangguan menstruasi, gangguan siklus menstruasi, gangguan lama dan jumlah darah menstruasi, gangguan diluar siklus menstruasi, dan gangguan lain yang yang berhubungan dengan menstruasi terhadap gangguan kerja di kalangan karyawati di RSCM.METODE: Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 150 responden. Randomisasi sampel dengan software winpepi untuk windows 7 . Analisis data dengan menggunakan software SPSS 24 untuk windows 7 .HASIL: Prevalensi gangguan menstruasi sebesar 87 , gangguan siklus menstruasi 3 . gangguan volume menstruasi 31 , gangguan lama menstruasi 15 , gangguan nyeri haid 83 dan sindroma pramenstruasi 71 . Prevalensi gangguan menstruasi terhadap gangguan kerja ringan 38 , gangguan kerja sedang 45.3 dan gangguan kerja berat 4 . Adanya hubungan antara gangguan volume menstruasi, hipermenorea, dan nyeri haid / dismenorea terhadap gangguan kerja pada karyawati di RSCM p
ABSTRACT
BACKGROUND Menstrual disorder among woman workers can affect their quality of life standard and also economically can decrease their income due to loss of working time and productivity. Study about the prevalence rate of the menstrual disorder among employees who works in the hospital environment in Indonesia has not been reported.OBJECTIVES To acknowledge the relationship between menstrual disorders including each menstrual cycle disorder, duration and volume of menstrual bleeding disorder, menstrual interval disorder, and another disorder that related to menstruation against disruption of work among employee at RSCM.METHODS This research uses a cross sectional design that is not in pairs with a total sample of 150 respondents. Sample randomization with winpepi software for windows 7 . Data analysis using SPSS 24 software for windows 7 .RESULTS Prevalence of menstrual disorder was 87 , menstrual cycle disorder 3 . Menstrual volume disorder 31 , 15 menstrual abnormalities, 83 menstrual pain disorder and premenstrual syndrome 71 . Prevalence of 49 minor work disorder, moderate work disorder 47 and severe work disruption by 4 . There was a relationship between menstrual volume disorder, hypermenorrhoea, and menstrual dysmenorrhoea pain to occupational disruption to employee at RSCM p
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library