Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres dengan pola siklus menstruasi pada remaja di SMA Negeri 1 Batam. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel yang diteliti adalah seluruh remaja perempuan di kelas XI yang berjumlah 170 siswa. Data yang di kumpulkan berupa riwayat siklus menstruasi, tingkat stres, usia, usia menarche, status gizi, pola makan, aktivitas fisik, dan paparan asap rokok. Data ini dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner mandiri, dan pengukuran antropometri untuk berat badan dan tinggi badan oleh petugas penelitian. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis uji Chi Square dan Cox Regression. Hasil penelitian diperoleh bahwa sebanyak 87 responden 51,2 mengalami menstruasi tidak teratur dan terdapat hubungan yang signifikan antara stres dengan pola siklus menstruasi dimana p =0,001 p value. ......This study aimed to identify the association between stress and pattern of menstrual cycle on adolescent of SMA Negeri 1 Batam. This study used the cross sectional design. The observed sample in this study was all female student at the11th grader consisting 170 students. The collected data were menstrual history, stress level, age, menarche aged, nutritional status, dietary habit, physical activity, and exposure of cigarette smoke. These data were collected by using self administrated questionnaire and antropometric measurement for weight adn height by research members. This study used chi square test analysis and cox regression test analysis. This result of this study showed that there are 87 respondents 51,2 had irregular menstrual cycle and there is significant correlation between stress with menstrual cycle, with p 0,001 p value 0,05, after mutrivarite testobatined p 0,018 with Exp B 1,67, which has meaning that adolescent with moderate stress are have 1,67 times greater chance of experiencing irregular menstrual cycle patterns than adolescents with mild stress.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50114
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Mayasari S
Abstrak :
ABSTRAK
Masa remaja dan menstruasi yang terjadi pada seorang wanita erat kaitannya. Bila seorang anak perempuan telah mengalami menstruasi pertama (menarche), maka dapat dikatakan bahwa anak perempuan tersebut telah memasuki masa remaja. Masa remaja adalah masa yang sangat penting masa di saat seseorang banyak belajar mengenai berbagai segi kehidupan, pengalaman dan penghayatan mengenai dirinya sendiri (Yaumil, 1996).

Menstruasi merupakan salah satu ciri perkembangan fisik seorang remaja putri yang ditandai dengan kematangan sistem reproduksi (primary sex characteristic) dan perkembangan secondary sex characteristic [Brooks-Gunn dan Unger & Crawford, 1992) Menstruasi penting dalam kehidupan sekarang wanita sebagai individu, suatu pengalaman yang pribadi (Matlin, 1987)

Menstruasi adalah keluarnya darah dari dalam vagina yang disebabkan oleh tidak dibuahinya sei telur yang dikeluarkan olen indung telur. Umumnya menstruasi pertama dialami oleh seorang remaja putri pada usia 10-12 tahun (Panduan PKBI, 1989).

Permulaan menstruasi mungkin akan meniadi peristiwa yang traumatik bagi beberapa remaja putri yang tidak mempersiapkan dirinya terlebih dahulu (Pillemer dalam Rice, 1990). Banyak remaja putri yang mengalami rasa sakit saat menstruasi, namun tidak semua remaja putri mengalaminya. Keluhan tersebut baru muncul 2 atau 3 tahun setelah menarche (Llewellyn-Jones, 1997). Pengalaman akan masalah premenstrual pada remaja putri mungkin disebabkan oleh faktor fisik dan psikologis (Rice, 1990).

Remaja putri membutuhkan informasi tentang proses menstruasi dan kesehatan selama menstruasi (Rierdan dalam Golub, 1992). Remaja putri akan mengalami kesulitan daiam menghadapi menstruasi yang pertama jika sebelumnya ia belum pernah mengetahui atau membicarakannya baik dengan teman sebaya atau dengan ibu mereka (Unger & Crawford, 1992). ldealnya seorang remaja putri belajar tentang menstruasi dari ibunya (Liewe||yn-Jones, 1997). Namun tidak selamanya ibu dapat memberikan informasi tentang menstruasi karena terhalang olen tradisi yang menganggap tabu membicarakan tentang menstruasi sebelum menarche (Unger & Crawford, 1992).

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran penerimaan remaja putri terhadap menstruasi, apa yang dirasakan, diketahui dan dialami oleh remaja putri tersebut sebelum dan sesudah mereka mengalami menstruasi.

 Oleh karena masalah menstruasi adalah permasaianan yang sensitif dan menyangkut pengalaman dan penghayatan seorang remaja putri, maka metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu studi dalam situasi alamiah, yang memberikan penekanan pada dinamika dan proses (Patton, dalam Poerwandari, 1998).

Ada 3 pengaruh utama dalam perkembangan manusia, yaitu Normative Age- Graded Influences, Normative History-Graded Influences dan Nonnormartive Influences (Baltes, Cornellus & Nesselroade dalam Turner & Helms, 1991). Ketiga faktor tersebut membuat adanya perbedaan penghayatan dan penerimaan remaja putri terhadap menstruasi yang pertama atau menstruasi selanjutnya yang akan berlangsung secara periodik. Hal ini terlihat pada hasil yang diperoleh dari penelitian ini, di mana masing-masing subyek mempunyai ciri khas tersendiri dalam pengalaman, penghayatan dan penerimaan terhadap menstruasi.
1998
S2732
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Arimurti Sanjiwani
Abstrak :
Gangguan menstruasi seperti dismenore dapat mengganggu aktivitas remaja. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh paket pendidikan kesehatan dismeore berbasis web dalam mengatasi keluhan nyeri haid remaja. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan pretest-posttest dengan kelompok kontrol. Sebanyak 94 responden dipilih melalui simple random sampling dan terbagi menjadi 47 responden di kelompok intervensi dan 47 responden di kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paket pendidikan kesehatan dismenore berbasis web berpengaruh terhadap penurunan intensitas nyeri haid (p=0,001), namun tidak berpengaruh terhadap jumlah keluhan dismenore (p= 0,52). Paket pendidikan kesehatan dismenore berbasis web disarankan untuk digunakan dalam pendidikan kesehatan pada masa remaja ......Dysmenorrhea is one of the menstrual problem that can affect adolescent’s  activities. The aim of this study was to identify the effect of dysmenorrhea web-based health education package toward menstrual pain in adolescents. This research used quasi-experiment pretest-posttest with control group design. 94 samples were chosen by simple random sampling and divided into intervention group (47 respondents) and control group (47 respondents). The results show that the dysmenorrhea web-based health education packages reduced menstrual pain intensity (p=0,001), but did not influence to the number of dysmenorrhea complains among adolescent (p=0,52). Dysmenorrhea web-based health education package is recommended to use for adolescence.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Ningsih
Abstrak :
Kesehatan reproduksi merupakan masalah penting bagi remaja. Perubahan paling awal pada remaja adalah mulai mengalami menstruasi, yang dapat menimbulkan dismenore. Dismenore yang dapat mengganggu aktivitas belajar serta secara tidak langsung juga dapat berdampak pada produktivitas dan kualitas hidup remaja. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi efektifitas paket pereda terhadap intensitas nyeri pada remaja dengan dismenore. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental, dengan posttest only with control group design. Total sampel adalah 64 responden. Hasil penelitian adalah paket pereda efektif dalam menurunkan intensitas nyeri pada remaja dengan dismenore setelah dikontrol oleh kecemasan dan keletihan, dengan OR=14,339. Paket pereda disarankan untuk digunakan remaja dan sebagai bagian dari intervensi keperawatan untuk mengatasi dismenore. ......Reproductive health is an important issue for adolescents. The earliest change in the adolescents is begun by having menstruation that may cause dysmenorrhea. Dysmenorrhea can interfere learning activities and may also impact on productivity and quality of life adolescents indirectly. The aim of this study was to identify the effect of 'pereda' package to pain intensity in adolescents with dysmenorrhea. The design was a quasi-experiment posttest only with control group. Total samples were 64 respondents. The result shows that 'pereda' package was effective to reduce pain intensity in adolescents with dysmenorrhea after controlled by anxiety and fatigue, with OR=14,339. 'Pereda' package is suggested to be used by adolescents as part of nursing intervention to recover dysmenorrhea.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Davianti Sari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi, pola makan, dan stres dengan siklus menstruasi pada remaja putri di SMA Negeri 68 Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan pengambilan sampel menggunakan metode random klaster. Sampel yang diteliti adalah kelas X dan XI dengan total sampel berjumlah 104 siswa. Data yang dikumpulkan berupa lama siklus menstruasi, IMT/U, persen lemak tubuh, frekuensi makan utama dalam sehari, asupan energi dan makronutrien, dan tingkat stres. Data ini dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner mandiri, wawancara recall 3x24 jam, pengukuran antropometri untuk berat dan tinggi badan dan pengukuran persen lemak tubuh menggunakan BIA. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 43 responden (41,3%) mengalami siklus menstruasi tidak teratur dan terdapat hubungan yang signifikan antara persen lemak tubuh dan stres dengan siklus menstruasi (nilai p<0,05). ......This study aimed to identify the association between nutritional status,food pattern, and stress with menstrual cycle on female student of SMA Negeri 68 Jakarta. This study used the cross sectional design by using cluster random sampling method. The observed sample in this study was the 10th and 11th grader consisting 104 students. The collected data were menstrual cycle length, BAZ, percent of body fat mass, frequency of main eating per day, energy and macronutrient intake, and stress level. These data were collected by using self administered questionnaire, 3x24 hours recall interview, antropometric measurement for weight and height, and body fat measurement using BIA. This study used chi-square test analysis. The result of this study showed that there are 43 respondents (41,3%) had irregular menstrual cycle and there is significant correlation between percent of body fat mass and stress with menstrual cycle. (p value < 0,05).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46287
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Rahmah Safitri
Abstrak :
ABSTRAK
Seiring perkembangan zaman, tuntutan terhadap mahasiswi semakin besar seperti nilai dan kegiatan perkuliahan yang menyita waktu serta tuntutan beradaptasi dengan lingkungan pergaulan menyebabkan mahasiswi rentan mengalami stres, gangguan asupan makanan, ataupun kelelahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, sehingga keseimbangan hormon dalam tubuh terganggu yang akibatnya mengganggu kerja tubuh seperti sistem reproduksi. Gangguan pada sistem reproduksi yang sering dirasakan oleh mahasiswi salah satunya siklus menstruasi yang tidak teratur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan siklus menstruasi pada mahasiswi tiga fakultas terpilih di Universitas Indonesia.Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain crosssectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2015 di Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia, dengan jumlah sampel sebanyak 155 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner dan pengukuran antropometri serta analisisnya menggunakan uji chi-squareuntuk melihat hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 58,7% responden memiliki siklus menstruasi tidak teratur. Uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara persen lemak tubuh danstres dengan siklus menstruasi.Mahasiswi yang mengalami siklus menstruasi tidak teratur diharapkan dapat segera berkonsultasi ke pelayanan kesehatan agar dapat segera diketahui penyebabnya serta jika ada masalah kesehatan reproduksi dapat segera terdeteksi dan ditanggulangi.
ABSTRACT
College student has greater demands such as scores and activities in campus as well as adapting to the demands of the social environment cause the female college student susceptible to stress, food intake disorders, or fatigue in performing daily activities, so that the balance of hormones in the body which consequently disrupted, so can disrupt the body workingsuch as the reproductive system. Disorders of the reproductive system is often perceived by the female college student with irregular menstrual cycle. This study aims to determine factors related to the menstrual cycle in female college student at three facultiesof Universitas Indonesia. The design used in this study is quantitative research with cross sectional design. The research was conducted in April-May 2015 in Clusterof Health Science Building, Universitas Indonesia, with a total sample of 155 people. Data collected through questionnaires and anthropometric measurements and analysis using the chi-square test to find out the relationship between variables. The results showed that 58.7% of respondents have irregular menstrual cycles. Statistical test showed a significant relationship between percent body fat and stress with the menstrual cycle. Female college student with irregular menstrual cycles are expected to immediately consult with doctors so that can be addressed and if there is a problem of reproductive health can be immediately detected.
2015
S60237
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnia Nurul Hikmah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan terhadap perbedaan siklus menstruasi pada siswi SMA Negeri 44 Jakarta tahun 2016. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling. Sampel yang diteliti adalah kelas 10 dan 11 dengan total sampel berjumlah 120 orang. Data yang dikumpulkan berupa riwayat menstruasi, asupan energi dan makronutrien, aktivitas fisik, IMT/U, persen lemak tubuh, tingkat stres, dan perilaku makan menyimpang. Data dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner mandiri, wawancara recall 2x24 jam, pengukuran antropometri untuk berat dan tinggi badan dan persen lemak tubuh menggunakan BIA. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis uji chi-square, uji T independen, dan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 65,8% mengalami siklus menstruasi tidak teratur. Stres merupakan faktor dominan terhadap perbedaan siklus menstruasi (OR=5,9). ......This study aimed to identify the dominant factors of the menstrual cycle differences on female student of SMA Negeri 44 Jakarta. This study used the cross sectional design by using simple random sampling method. The observed sample in this study was the 10th and 11th grader consisting 120 students. The collected data were menstrual history, energy and macronutrien intake, physical activity, BAZ (BMI for age), percent body fat, stress level, and eating disorder. These data were collected by using self administered questionnaire, 2x24 hours food recall interview, antropometric measurement for weight and height, and body fat measurement using BIA (Bioelectric Impedance Analysis). This study used chi-square test, independen T-Test, and regression binary logistic analyze. The result of this study showed that there are 65,8% respondents had irregular menstrual cycle and showed that stress level as the dominant factors of menstrual cycle differences (OR=5,9).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64935
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khoeruni Aulia Saida
Abstrak :
Insomnia merupakan gangguan tidur yang sangat umum terjadi terutama pada mahasiswa. Insomnia dapat menjadi penentu kesehatan reproduksi dan kesuburan wanita salah satunya dalam konteks siklus menstruasi.. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan insomnia dengan siklus menstruasi pada mahasiswi keperawatan. Penelitian ini dilakukan pada 159 responden dengan pengambilan data secara online. Kuesioner penelitian mencakup karakteristik responden, Insomnia Severity Index (ISI), dan panjang siklus menstruasi. Hasil penelitian menunjukkan 71,7% mahasiswi mengalami insomnia, 20,8% mahasiswi dengan siklus menstruasi yang tidak teratur. Hasil uji chi-square menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara insomnia dan siklus menstruasi (p = 0,310; α = 0,05). Hal ini dikarena terdapat beberapa faktor yang tidak dapat peneliti kendalikan. Tingginya persentase insomnia juga menjadi hal bermakna pada penelitian ini. Maka dari itu perlu upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif pada mahasiswi untuk mengurangi dampak dari insomnia tersebut. ......Insomnia is a very common sleep disorder, especially in college students. Insomnia can be a determinant of women's reproductive health and fertility, one of which is in the context of the menstrual cycle. This study aims to identify the relationship between insomnia and the menstrual cycle in nursing students. This research was conducted on 159 respondents with online data collection. The questionnaire studied included respondents, Insomnia Severity Index, and menstrual cycle length. The results showed that 71.7% of female students experienced clinically significant insomnia, and 20.8% of female students with irregular menstrual cycles. The results of the chi-square test showed no significant relationship between insomnia and menstrual cycle (p = 0.310; = 0.05). The biggest factors that influence the results of this study are stress and physical activity. Further research needs to be testing other variables such as stress and physical activity.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hunafa Nur Izzati
Abstrak :
Siklus menstruasi merupakan mekanisme yang terjadi pada organ reproduksi setiap bulannya pada wanita. Siklus menstruasi dapat dijadikan sebagai indikator utama terhadap kesehatan reproduksi. Ketidakteraturan siklus menstruasi perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan gangguan menstruasi, infertilitas, dan kanker Rahim. Siklus menstruasi yang tidak teratur umumnya dialami oleh remaja dan dewasa awal, salah satunya mahasiswi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi pada mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat UI di masa pandemi COVID-19. Desain studi penelitian ini adalah cross-sectional. Teknik sampel yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 287 responden. Variabel yang diteliti adalah usia menarche, pola makan, aktivitas fisik, tingkat stres, dan kualitas tidur. Analisis bivariat dilakukan menggunakan uji chi-square dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik berganda. Data diperoleh antara Maret – Mei 2022 dengan kuesioner online. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 47% mahasiswi mengalami ketidakteraturan siklus menstruasi. Faktor yang berhubungan dengan siklus menstruasi adalah faktor stres (p = 0,027), sedangkan faktor yang tidak berhubungan adalah faktor usia menarche (p = 0,692), pola makan (p = 0,556), aktivitas fisik (p = 0,865), dan kualitas tidur (p = 0,561). Berdasarkan hasil analisis multivariat, faktor yang paling dominan mempengaruhi siklus menstruasi ada tingkat stres (OR : 1,754, 95% CI : 1,068-2,881 ). ......The menstrual cycle is a mechanism that occurs in the reproductive organs every month in women. The menstrual cycle can be used as the main indicator of reproductive health. Irregularity of the menstrual cycle should be aware because it can cause menstrual disorders, infertility, and uterine cancer. Irregular menstrual cycles are generally experienced by adolescents and early adults, one of which is female college students. The purpose of this study was to determine the factors that influence the menstrual cycle in UI Public Health Faculty students during the COVID-19 pandemic. The study design of this research was cross-sectional. The sample technique used is proportionate stratified random sampling with a total sample of 287 respondents. The variables studied were age at menarche, eating habit, physical activity, stress level, and sleep quality. Bivariate analysis was performed using chi-square test and multivariate analysis using multiple logistic regression. Data was obtained between March – May 2022 by using an online questionnaire. The results showed that 47% of female students experienced menstrual cycle irregularities. Factors related to the menstrual cycle were stress factors (p = 0.027), while unrelated factors were age at menarche (p = 0.692), eating habit (p = 0.556), physical activity (p = 0.865), and sleep quality ( p = 0.561). Based on the results of multivariate analysis, the most dominant factor influencing the menstrual cycle is the level of stress (OR: 1.754, 95% CI: 1.068-2.881).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Rizki Rahayu
Abstrak :
Latar belakang: Amenorrhea primer didefinisikan sebagai tidak adanya siklus menstruasi hingga usia 16 tahun pada kondisi pertumbuhan dan perkembangan karakteristik seksual sekunder yang normal atau pada usia 14 tahun tidak adanya perkembangan dari karakteristik seksual sekunder. Penyebab amenorrhea primer dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu, obstruksi outflow tract, disfungsi ovarium, disfungsi hipotalamus-pituitari. Adanya abnormalitas pada kromosom dapat menyebabkan gangguan perkembangan saluran reproduksi. Menjadi perhatian adalah pasien fenotipe wanita yang memiliki kromosom Y mempunyai peluang 25% untuk mengembangkan tumor gonad. Tujuan: Mengetahui hubungan antara tampilan sonografi uterus dengan jenis kromosom seks pada pasien amenore primer di RSCM. Metode: Penelitian ini akan menggunakan desain cross-sectional pada 65 subjek dengan teknik consecutive dalam pengambilan sampel. Pengambilan data dari rekam medis pasien amenore primer di RSCM periode Januari 2018 hingga Januari 2020. Data akan diolah menggunakan program Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi 20. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan tampilan sonografi uterus mayoritas memiliki hipoplasia uterus 70.7% (n=46). Pada jenis kromosom seks mayoritas memiliki kromosom seks tanpa Y 84.6% (n=55). Hasil menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan secara statistik (p=0.015) antara tampilan sonografi uterus dengan jenis kromosom seks pada pasien amenore primer di RSCM. Dengan persentase terbesar pada kromosom seks tanpa Y memiliki tampilan hipoplasia uterus (n=42). Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik (p<0.05) antara tampilan sonografi uterus dengan jenis kromosom seks pada pasien amenore primer di RSCM. ......Background: Primary amenorrhea was defined as the absence of a menstrual cycle until the age of 16 years in conditions of normal growth and development of secondary sexual characteristics or at 14 years of absence of development of secondary sexual characteristics. The causes of primary amenorrhea can be divided into three categories: outflow tract obstruction, ovarian dysfunction, and hypothalamic-pituitary dysfunction. The presence of chromosomal abnormalities can cause impaired development of the reproductive tract. The concern is that phenotypic female patients who have a Y chromosome have a 25% chance of developing gonadal tumors. Aim: To determine the correlation between uterine sonography appearance and sex chromosome types od primary amenorrhea patients at RSCM Methods: A cross-sectional study conducted on 65 subjects with consecutive techniques of sampling. Data were collected from the medical records of primary amenorrhea patients at RSCM from January 2018 to January 2020. Data were processed using the Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) program version 20. Results: In this study, uterine sonography was found that 70.7% (n=46) had uterine hypoplasia. In the type of sex chromosome that 84.6% (n=55) has a sex chromosome without Y. The results showed that there was a statistically significant relationship (p = 0.015) between uterine sonographic appearance and sex chromosome type of primary amenorrhea patients at RSCM. The largest proportion of sex chromosomes without Y had the appearance of uterine hypoplasia (n = 42). Conclusions: There is significant correlation (p>0.05) between uterine sonographic appearance and the sex chromosome type of primary amenorrhea patients at RSCM
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>