Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayudian Roviah Burano
Abstrak :
Limbah rumah sakit dihasilkan dari aktivitas pelayanan kesehatan, yang mana salah satu limbahnya berupa limbah medis padat. Apabila limbah medis padat rumah sakit tidak dikelola dengan baik, maka limbah tersebut dapat berubah menjadi salah satu sumber risiko penularan penyakit. Namun, masih terdapat rumah sakit yang belum melaksanakan pengelolaan limbah medis padat sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan pada Permen LH No 56 tahun 2015 dan permenkes No 7 tahun 2019 dimana limbah medis padat rumah sakit harus dikelola secara 100% sehingga hal ini menjadi alasan utama penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan rumah sakit pada setiap kelas A, B, C, dan D baik milik pemerintah maupun swasta dalam pengelolaan limbah medis padat rumah sakit. Penelitian ini menggunakan data hasil pelaksanaan e-monev tahun 2019, yakni 229 rumah sakit yang melapor di bulan Oktober - Desember. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain studi cross sectional yang dianalisis secara univariat dan bivariat. Seluruh rumah sakit pemerintah kelas A patuh dalam pelaksanaan pengelolaan limbah medis padat. Namun rumah sakit pemerintah maupun swasta pada kelas B, C, dan D belum sepenuhnya patuh dalam melaksanakan pengelolaan limbah medis padat yakni 13,5% RS belum memiliki TPS berizin dan 15,7% RS belum memiliki pengolahan limbah medis padat secara internal maupun eksternal, serta 11,4% RS belum memiliki unit kerja khusus. Berdasarkan hasil analisis chi-square dijelaskan bahwa ketersediaan unit kerja khusus memiliki hubungan yang signifikan terhadap kepatuhan pengelolaan limbah medis padat rumah sakit yaitu sebesar 2,623 (95% CI 1,139 – 6,042) kali. ......Hospital waste is generated from health service activities, one of which is solid medical waste. If hospital solid medical waste is not managed properly, this waste can turn into a source of risk of disease transmission. However, there are still hospitals that have not implemented solid medical waste management in accordance with the SOPs stipulated in Permen LH No. 56 of 2015 and Permenkes No. 7 of 2019 where hospital solid medical waste must be managed 100% so this is the main reason for the research. This study aims to determine the description of hospital compliance in each class A, B, C, and D, both government owned and private in the management of hospital solid medical waste. This study uses data from the implementation of e-monev in 2019, namely 229 hospitals that reported in October - December. This research is a descriptive quantitative research design with cross sectional study design which is analyzed by univariate and bivariate. All class A government hospitals comply with the implementation of solid medical waste management. However, both public and private hospitals in classes B, C, and D are not yet fully compliant in implementing solid medical waste management, namely 13.5% of hospitals do not have a licensed TPS and 15.7% of hospitals do not have solid medical waste treatment internally or externally. and 11.4% of hospitals do not have special work units. Based on the results of the chi-square analysis, it was explained that the availability of a special work unit had a significant relationship with the compliance of hospital solid medical waste management, which was 2,623 (95% CI 1.139 - 6,042) times.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Melyna Virlya
Abstrak :
Jumlah penduduk meningkat setiap tahun di Provinsi DKI Jakarta mengakibatkan jumlah pasien dan limbah medis meningkat. Limbah medis padat rumah sakit dikategorikan LB3 dalam Permenlhk No.P.56/2015. Permasalahan, masih ditemukan limbah medis dibuang ke lingkungan dapat menimbulkan dampak di lingkungan dan makhluk hidup. Tujuan penelitian adalah menganalisis jumlah dan jenis LB3 medis padat RSPI Sulianti Saroso, RSUD Pasar Rebo, RS Medistra dan RS Husada, kinerja pelaksanaan pengelolaan limbah dan interaksi pemangku kepentingan dalam pengelolaan limbah Provinsi DKI Jakarta. Metode analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui pengelolaan LB3 medis padat dan data sekunder perhitungan jumlah limbah, wawancara mendalam dan analisis ANT untuk mengetahui interaksi pemangku kepentingan dalam pengelolaan limbah di Provinsi DKI Jakarta. Hasil penelitian, setelah dilakukan pendataan pengelolaan Limbah B3 medis padat pada 4 RS, untuk RSPI Sulianti Saroso dan RS Husada masih diperlukan perbaikan kinerja dalam aspek non teknis pengelolaan yaitu pendataan dan pencatatan, pelaksanaan perizinan dan pelaksanaan ketentuan dalam izin. Kesimpulan, atas status kinerja 4 RS di Jakarta tersebut diperlukan upaya sosialisasi pemenuhan peraturan dan penyiapan peraturan yang spesifik bagi RS dalam aspek non teknis pengelolaan limbah oleh Pemda Provinsi DKI Jakarta. ......The population increases every year in DKI Jakarta Province resulting in an increase in the number of patients and medical waste. Hospital solid medical waste is categorized as Hazardous adn Toxic Waste in the Minister of Environment and Forestry Regulation No.P.56/2015. Problems, still found medical waste disposed of into the environment can cause impacts on the environment and living things. The purpose of the study was to analyze the amount and type of Solid Hazardous Medical Waste (SHMW) of Sulianti Saroso Infectious Disease Hospital (RSPI), Pasar Rebo Regional General Hospital (RSUD), Medistra Hospital and Husada Hospital, the performance of waste management implementation and stakeholder interaction in waste management of DKI Jakarta Province. Descriptive analysis method was used to determine the management of SHMW and secondary data of waste amount calculation, in-depth interviews, and ANT analysis to determine stakeholder interactions in waste management in DKI Jakarta Province. Research results, after collecting data on solid medical hazardous waste management in 4 hospitals, for RSPI Sulianti Saroso and Husada Hospital, performance improvement is still needed in non-technical aspects of management, namely data collection and recording, licensing implementation and implementation of permit provisions. Conclusion, the performance status of the 4 hospitals in Jakarta requires efforts to socialize the fulfillment of regulations and the preparation of specific regulations for hospitals in non-technical aspects of waste management by the DKI Jakarta Provincial Government.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Suryo Kusumo Baharuddin
Abstrak :
Tujuan dari Tesis ini yaitu melakukan analisis terhadap risiko yang terjadi pada proses pengelolaan limbah medis di Puskesmas X selama bulan Juli sampai Oktober 2021 ketika wabah Covid-19 sedang berlangsung. Kemudian merancang prosedur pengendalian dan prosedur audit untuk memitigasi risiko yang telah dinilai. Independensi, Obyektivitas, dan Kompetensi Internal Auditor kemudian dianalisis dalam rangka memberikan masukan bagi Puskesmas X untuk meningkatkan efektivitas penerapan prosedur audit. Sehingga penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dengan menganalisis dan menjelaskan praktik manajemen risiko pada organisasi pemerintah. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan unit analisis meliputi sektor layanan kesehatan milik pemerintah, yaitu Puskesmas X. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa terdapat delapan risiko baru akibat pandemi Covid-19 pada proses pengelolaan limbah medis padat Puskesmas X. Tujuh di antaranya terkategori unacceptable dan satu diantaranya undesirable. Puskesmas X saat ini belum memiliki prosedur pengendalian internal dan prosedur audit atas risko baru yang diidentifikasi oleh peneliti.. Untuk itu peneliti menyarankan rancangan prosedur pengendalian dan prosedur audit pada penelitian ini yang terbagi dalam tiga fokus area, yaitu klasifikasi dan pemilahan, penyimpanan, transportasi dan pembuangan akhir. Peneliti juga menyarankan perbaikan terhadap Tim Internal Audit Puskesmas X, agar tingkat independensi, obyektivitas, dan kompetensi dapat meningkat sehingga mereka mampu menerapkan usulan prosedur audit dengan efektif. ......The purpose of this thesis is to analyze the risks that occur in the medical waste management process at Puskesmas X during July to October 2021 when the Covid-19 pandemic is ongoing.. Then design internal control procedures and audit procedures to mitigate the assessed risks. Independence, Objectivity, and Competence of Internal Auditor then analyzed in order to improve the effectiveness of implementing audit procedures at Puskesmas X. This research is expected to contribute by analyzing and explaining risk management practices in government organizations. This study use a qualitative method with a single case study approach with the unit of analysis covering the government-owned health service sector, namely Puskesmas X. The results of the study showed that there were eight new risks due to the Covid-19 pandemic in the solid medical waste management process at Puskesmas X. Seven of them were categorized as unacceptable and one of them is undesirable. Puskesmas X currently does not have internal control procedures and audit procedures for new risks identified by researchers. For this reason, the researcher suggests the design of control procedures and audit procedures in this study which is divided into three focus areas, namely classification and sorting, storage, transportation and final disposal. Researchers also suggest improvements to the Internal Audit Team of Puskesmas X in order to increase that the level of independence, objectivity, and competence so that they are able to implement the proposed audit procedures effectively
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raissa Almira Khalsum
Abstrak :
Rumah sakit merupakan salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan yang dalam kegiatan pelayanannya, menghasilkan sejumlah limbah yang diantaranya adalah limbah medis. Penelitian ini membahas pengelolaan limbah medis rumah sakit pada kondisi darurat pandemi viruskorona (COVID-19). Tujuan dari penelitian ini ingin mengetahui aspek yang akan diteliti meliputi karakteristik limbah medis (jenis, sumber, dan jumlah timbulan), aspek regulasi, aspek sumber daya (petugas pengelola, sarana dan prasarana, serta keuangan), dan aspek teknis (pemilahan, penyimpanan, pengangkutan, pengolahan, penguburan, penimbunan). Metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif observatif. Data dan informasi yang digunakan berasal dari wawancara tiga institusi, observasi melalui data webinar, peraturan dan pedoman pengelolaan limbah, serta dokumen tahun 2019 hingga 2020 dari Instalasi Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kondisi darurat pandemi COVID-19 jumlah timbulan limbah nasional diperkirakan naik 30%, namun di RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto terjadi penurunan. Jenis dan sumber limbah yang dihasilkan paling banyak limbah infeksius seperti APD dan berasal dari unit perawatan rawat inap. Regulasi yang digunakan mengacu pada PermenLHK No. 56 Tahun 2015. Kapasitas pengolahan limbah di Indonesia masih kurang. Sarana dan prasarana yang digunakan sama dengan keadaan normal hanya ditambah desinfektan. Dana yang dibutuhkan untuk mengelola limbah ditanggung oleh setiap rumah sakit. Teknis pengelolaan limbah medis COVID-19 rumah sakit secara prinsip sama dengan pengelolaan limbah pada kondisi normal. Perbedaan pengelolaan limbah medis sebelum dan saat pandemi COVID-19 terdapat pada karakteristik limbah dan aspek sumber daya. ......The hospital is one of the health service providers which in its service activities generates a number of wastes, including medical waste. This study discusses the management of hospital medical waste in a pandemic virus corona emergency (COVID-19). The purpose of this study is to find out aspects that will be examined include the characteristics of medical waste (type, source, and amount of generation), regulatory aspects, aspects of resources (management officers, facilities and infrastructure, and finance), and technical aspects (sorting, storage, transportation, processing, burial, landfill). This research method is a qualitative research with descriptive observational analysis. The data and information used came from interviews of three institutions, observations through webinar data, regulations and waste management guidelines, as well as documents from 2019 to 2020 from the Environmental Health Installation of the Presidential Hospital of Gatot Soebroto Hospital. The results of this study indicate that in an emergency condition the COVID-19 pandemic the number of national waste generation is estimated to increase by 30%, but in the Presidential Hospital of Gatot Soebroto Army Hospital there is a decrease. The types and sources of waste produced are most infectious waste such as PPE and are from inpatient care units. The regulation used refers to PermenLHK No. 56 of 2015. Waste treatment capacity in Indonesia is still lacking. The facilities and infrastructure used are the same as in normal conditions only with disinfectant added. The funds needed to manage waste are borne by each hospital. Technical management of hospital medical waste of COVID-19 is in principle the same as waste management under normal conditions. Differences in management of medical waste before and during the COVID-19 pandemic are in the characteristics of waste and resource aspects.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rheisya Ghinaa Azzarah
Abstrak :
Limbah medis B3 padat merupakan limbah yang dihasilkan oleh aktivitas medis, yang menurut PP No 22 Tahun 2021, setiap orang yang menghasilkan limbah wajib mengelola limbah yang dihasilkannya, termasuk fasyankes. Namun, lebih dari 70% fasyankes di Jakarta belum mengelola limbah medis nya sesuai standar. Penelitian ini membahas mengenai pengelolaan limbah medis B3 padat di RSUD X di DKI Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeidentifikasi jenis, menggambarkan proses pengelolaan, mengetahui upaya pengurangan, serta menganalisis jumlah timbulan limbah medis B3 padat yang dihasilkan. Berdasarkan observasi, wawancara, dan telaah dokumen, limbah medis B3 padat di RSUD X didominasi oleh limbah infeksius dan tajam. Tahapan pengelolaan dimulai dari pengurangan, pemilahan dan pewadahan, pengangkutan internal, penyimpanan sementara, pengangkutan eksternal, dan pengolahan. Upaya pengurangan sudah dilakukan walaupun belum terdapat SOP khusus. Tahapan pemilahan dan pewadahan hingga pengangkutan eksternal sudah berjalan dengan baik walaupun terdapat beberapa hal yang perlu ditingkatkan. Pengolahan limbah tidak dilakukan oleh RSUD X karena menggunakan jasa pihak ketiga. Timbulan limbah medis B3 padat di RSUD X tergolong besar yaitu 158.5 kg/hari dan melebihi rata-rata timbulan limbah medis RS di Indonesia yaitu 87 kg/hari. Regulasi yang dijadikan sebagai acuan adalah Permenkes No. 2 Tahun 2023, PP 22 Tahun 2021, dan Permenkes No. 7 Tahun 2019. RSUD X telah mengelola limbah medis B3 padat yang dihasilkannya sesuai dengan standar, namun beberapa hal perlu dijadikan catatan dan sebagai saran perbaikan untuk RSUD X. ......Solid B3 medical waste is waste generated by medical activities. According to Government Regulation No. 22 of 2021, everyone who produces waste must manage the waste they produce, including health facilities. However, more than 70% of health facilities in Jakarta have yet to manage their medical waste according to standards. This study discusses the management of solid B3 medical waste at RSUD X in DKI Jakarta. This study aimed to identify the types, describe the management process, identify reduction efforts, and analyze the amount of solid B3 medical waste generated. Based on observations, interviews, and document review, solid B3 medical waste at RSUD X is dominated by infectious and sharp waste. The management stages start from reduction, sorting and storage, internal transportation, temporary storage, external transportation, and processing. Reduction efforts have been made even though there is no specific SOP. The stages of sorting and storage up to external transportation have been going well, although a number of things need to be improved. RSUD X does not carry out waste processing because it uses the services of a third party. The generation of solid B3 medical waste in RSUD X is relatively large, namely 158.5 kg/day, and exceeds the average generation of hospital medical waste in Indonesia, which is 87 kg/day. Permenkes No. 2 of 2023, PP 22 of 2021, Permenlhk No. 56 Tahun 2015, and Permenkes No. 7 of 2019 are the regulation used as a reference. RSUD X has managed the solid B3 medical waste it produces according to standards, but several things need to be noted and as suggestions for improvement for RSUD X
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astika Azhari Utomo
Abstrak :
Pencegahan COVID-19 yang dilakukan oleh masyarakat adalah dengan mencuci tangan pakai sabun dan menggunakan masker. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan praktik kebersihan tangan (Hand Hygiene Behaviors) dan pengelolaan limbah masker pada sebelum dan selama pandemi COVID-19 pada pelajar di SMPN 3 Depok. Metode Penelitian menggunakan metode kombinasi (mixed method). Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 141 pelajar. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer melalui kuesioner yang telah valid dan reliabel serta melakukan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada pengetahuan, tindakan atau perilaku, persepsi hambatan, dan ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana terkait praktik kebersihan tangan pelajar sebelum dan selama pandemi COVID-19 di SMPN 3 Kota Depok dengan p-value <0,05. Meningkatnya perilaku praktik kebersihan tangan dan pengelolaan limbah masker selama pandemi COVID-19. Namun, proses operasional pengelolaan limbah masker masyarakat masih belum efektif. Oleh karena itu, pentingnya penanaman edukasi secara berkelanjutan agar kebiasaan mencuci tangan pakai sabun tetap dilaksanakan di masa yang akan mendatang serta meninjau kembali kebijakan pemerintah dan perbaikan aspek teknis pengelolaan limbah masker oleh pelajar. ......The prevention of COVID-19 carried out by the community is by washing hands with soap and using masks. This study aims to analyze the differences in hand hygiene practices (Hand Hygiene Behaviors) and mask waste management before and during the COVID-19 pandemic among students at SMPN 3 Depok. Research Methods using a combination method (mixed method). The number of samples in this study was 141 students. Data collection in this study used primary data through valid and reliable questionnaires and conducted interviews and observations. The results showed that there were significant differences in knowledge, actions or behavior, perceptions of barriers, and the availability of facilities and infrastructure related to student hand hygiene practices before and during the COVID-19 pandemic at SMPN 3 Depok City with a p-value <0.05. Increased hand hygiene practices and mask waste management during the COVID-19 pandemic. However, the operational process of community mask waste management is still not effective. Therefore, it is important to instill education in a sustainable manner so that the habit of washing hands with soap will continue to be carried out in the future as well as reviewing government policies and improving technical aspects of mask waste management by students.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rania
Abstrak :
Rumah Sakit Universitas Indonesia sebagai rumah sakit yang berada pada lingkungan kampus, tentunya menghasilkan produk sampingan berupa limbah termasuk salah satunya limbah padat. Adanya aktivitas rumah sakit akan diikuti timbulan limbah padat domestik dan B3. Dampak limbah B3 ini dapat diminimalisir dengan manajemen pengelolaan limbah yang tepat dimulai dari timbulan limbah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam timbulan dan komposisi limbah padat di Rumah Sakit Universitas Indonesia serta kesesuaiannya dengan peraturan yang berlaku, sehingga dapat diketahui strategi pengelolaan yang baik seperti apa. Data penelitian terdiri atas timbulan dan komposisi limbah domestik dan B3, termasuk limbah medis dengan menggunakan metode SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan. Hasil sampling menunjukkan laju timbulan limbah padat pada unit rawat inap sebesar 1,28 kg/bed/hari dan unit rawat jalan sebesar 0,26 kg/pasien/hari. Sedangkan laju timbulan limbah padat B3 pada unit rawat inap sebesar 2 kg/bed/hari dan unit rawat jalan sebesar 0,31 kg/pasien/hari. Komposisi limbah padat domestik terbesar yakni sampah sisa makanan dan komposisi limbah padat B3 terbesar yakni alat pelindung diri. Unit yang menjadi penghasil limbah domestik terbanyak ialah dapur, sedangkan unit yang menjadi penghasil limbah B3 terbanyak ialah ICU. Dengan demikian, unit tersebut dapat menjadi prioritas dalam pengelolaan limbah padatnya baik itu domestik maupun B3. ......Universitas Indonesia Hospital, as a health service located on a campus environment, produces by-products in the form of waste, including solid waste. The existence of hospital activities will be followed by the generation of domestic waste and hazardous waste. The impact of this hazardous waste can be minimized with proper waste management, starting from waste generation. This study aims to examine the generation and composition of solid waste at the Universitas Indonesia Hospital and its compliance with applicable regulations to see what good management strategies are. The research data consists of domestic and hazardous waste generation and composition, including medical waste. The methods followed the procedure of SNI 19-3964-1994 concerning Sampling and Measurement Methods for Solid Waste Generation and Composition in Urban Area. The sampling results show that the solid waste generation rate in the inpatient unit is 1.28 kg/bed/day, and in the outpatient unit is 0.26 kg/patient/day. Meanwhile, the B3 solid waste generation rate in the inpatient unit is 2 kg/bed/day, and in the outpatient unit is 0.31 kg/patient/day. The largest composition of domestic solid waste is food waste, and the largest composition of hazardous solid waste is personal protective equipment. The unit that produces the most domestic waste is the kitchen, while the unit that produces the most B3 waste is the ICU. Thus, the unit can become a priority in managing solid waste, both domestic and hazardous
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fortuna Dewi Cahyo
Abstrak :
Tempat isolasi mandiri terpusat merupakan fasilitas yang disediakan bagi pasien positif COVID-19 yang memerlukan isolasi mandiri, dalam aktivitasnya tempat isolasi mandiri terpusat menghasilkan limbah, salah satunya limbah B3 medis. Penelitian ini membahas mengenai pengelolaan limbah B3 medis di tempat isolasi mandiri terpusat pada masa pandemi COVID-19. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jumlah pasien positif COVID-19, mengetahui kesiapsiagaan dan respon dari pemangku kepentingan, mengidentifikasi aspek-aspek pengelolaan limbah B3 medis, dan menganalisis perbedaan pengelolaan limbah sebelum dan sesudah menjadi tempat isolasi. Metode penelitian ini adalah campuran atau mixed methods, kuantitatif dan kualitatif dengan analisis deskriptif. data dan informasi yang diperoleh berasal dari wawancara dan observasi data sekunder, pedoman dan peraturan, serta dokumen dari tempat isolasi mandiri terpusat. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan pada pengelolaan limbah B3 medis di Guest House PSJ UI sebelum dan sesudah menjadi tempat isolasi mandiri terpusat. Jenis dan sumber limbah yang dihasilkan sebagian besar adalah limbah infeksius, seperti APD dan alat bekas rapid test. Regulasi yang digunakan mengacu pada PP RI Nomor 22 Tahun 2021 dan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/537/2020. Perbedaan pengelolaan limbah di Guest House PSJ UI sebelum dan sesudah menjadi tempat isolasi sebagian besar terdapat pada karakteristik limbah yang dihasilkan. ......A centralized self-isolation place is a facility provided for COVID-19 patients who require self-isolation. In their activities, a centralized self-isolation place produces waste, one of which is medical B3 waste. This study discusses the management of medical B3 waste in a centralized self-isolation area during the COVID-19 pandemic. This study aimed to determine the number of positive COVID-19 patients, determine preparedness and response from stakeholders, identify aspects of medical B3 waste management, and analyze differences in waste management before and after becoming a centralized self-isolation place. This research method is mixed, quantitative, and qualitative with descriptive analysis. Interviews and observations of secondary data, guidelines, and regulations, as well as documents from a centralized self-isolation place, obtain data and information. This study's results indicate differences in the management of medical B3 waste at the Guest House PSJ UI before and after becoming a centralized self-isolation place. The types and sources of waste generated are mostly infectious, such as PPE and used rapid test equipment. The regulations refer to PP RI Number 22 of 2021 and the Decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number HK.01.07/MENKES/537/2020. The difference in waste management at the Guest House PSJ UI before and after becoming a centralized self-isolation place is mainly in the characteristics of the waste produced.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Fadilla
Abstrak :
ABSTRAK
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain membawa dampak positif bagi masyarakat yaitu sebagai tempat dilakukannya tindakan medis kepada pasien, rumah sakit juga membawa dampak negatif berupa pencemaran dari suatu proses kegiatan, yaitu bila limbah medis dan limbah non medis yang dihasilkan tidak dikelola sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Skripsi ini akan membahas mengenai bagaimana pengaturan dan tanggung jawab hukum rumah sakit dalam pengelolaan limbah medisnya. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah yuridis-normatif dengan menggunakan bahan pustaka sebagai bahan utama dan melakukan wawancara dengan beberapa narasumber. Dalam Putusan No. 163/Pid-B/2013/PN-Lgs., terdapat suatu permasalahan mengenai pengelolaan limbah medis oleh Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Langsa yang tidak sesuai ketentuan perundangan-undangan sehingga membahayakan kesehatan lingkungan dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap rumah sakit harus melakukan pengelolaan ketentuan pengelolaan limbah medis sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
ABSTRACT
Hospital is health care institution that provides full scale personal health services that provide inpatient, outpatient, and emergency care services. In addition to bringing a positive impact for the community as a place of medical action to the patient, the hospital also has a negative impact of pollution from a process of activity, that is, if medical waste and non medical waste generated are not managed in accordance with legislation. This thesis will discuss about how the arrangements and responsibilities of hospital law in the management of medical waste. The research method used by the author is juridical normative by using the literature as the main ingredients and conducting interviews with several speakers. In 163 Pid B 2013 PN Lgs., there is a problem of medical waste management by RSUD Langsa which is not in accordance with the provisions of legislation that endangers the health of the environment and the community. Therefore, every hospital must manage the provision of medical waste management in accordance with the laws and regulations.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Supriadi
Abstrak :
Pelayanan rumah sakit menghasilkan limbah medis padat yang harusdikelola dengan baik dan komprehensif sejak limbah dihasilkan hingga dikelola ditempat pembuangan akhir. Berdasarkan pengamatan, masih ada petugaskebersihan di Rumah Sakit Haji Jakarta yang tertusuk jarum saat melakukanpengolahan limbah medis yang berarti pengelolaan limbah masih belum optimaldilakukan dan berpotensi menimbulkan dampak kesehatan bagi petugas danlingkungan sekitar.Penelitian ini bertujuan menganalisis sistem pengelolaan limbah medispadat sesuai dengan Keputusan Kemenkes 1204 tahun 2004. Metode penelitianmenggunakan pendekatan kualitatif dengan disain studi kasus. Pendekatankualitatif dilakukan untuk menganalisis sistem pengelolaan limbah medis diRumah Sakit Haji Jakarta yang terdiri dari input, proses, output dan rekomendasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada faktor input poduksi limbah medistergolong besar sebesar 128 kg/hari. Pada faktor proses mulai dari pewadahan,tercampur antara limbah medis dan non medis serta benda tajam jarum suntik ,pengangkutan belum menggunakan trolly khusus dan penyimpanan limbah medisbelum memenuhi syarat sesuai dengan Kepmenkes 1204 tahun 2014. Oleh karenaitu pemilahan pewadahan limbah medis yang dimulai dari sumbernya, perilakupetugas dan penyediaan sarana limbah medis menjadi faktor penentu didalampengelolaan limbah medis sehingga diharapkan dampak resiko kecelakaan kerjadan lingkungan sekitar dapat dikurangi dan bahkan dihindari zero accident. ......Hospital services produce solid medical waste that must be managed properly andcomprehensively since the waste is produced until it is managed in a landfill.Based on the observation, there is still a janitor at Haji Hospital Jakarta whopunctured needle while doing medical waste treatment which mean wastemanagement still not optimal done and have potential to cause health impact forofficer and environment.This research discusses solid waste medical management system based onregulation of Ministry of Health No. 1204 2004. The research method usedqualitative approach with case study design. A qualitative approach wasundertaken to analyze the medical waste management system at Haji JakartaHospital consisting of inputs, processes, outputs and recommendations.The resultsshowed that in the input factor of medical waste production is large amounted to128 kg day. In process factors starting from containers, mixed between medicaland non medical waste and sharp objects syringes , transportation has not beenusing special trolly and medical waste storage has not been eligible according toregulation of Ministry of Health No. 1204 2004. Therefore, the sorting ofmedical waste starting from the source, the behavior of the officer and theprovision of medical waste becomes the determining factor in the management ofmedical waste, so that it is expected that the impact of occupational accident riskand the surrounding environment can be reduced and avoided zero accident.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69910
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library