Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dita Mitani Nur Alfaini
"BMHP wound dressing sebagai salah satu pelayanan rumah sakit merupakan kelompok BMHP yang umum digunakan untuk menutup dan membantu mempercepat proses penyembuhan luka, sementara BMHP set intravena merupakan kelompok BMHP yang memiliki kegunaan khususdalam akses proses penyuntikan cairan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, serta menganalisis laju pergerakan BMHP wound dressing dan set intravena yang digunakan di Farmasi Rawat Inap Rumah Sakit UniversitasIndonesia. Studi ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode observasional deskriptif dan rancangan penelitian cross-sectional yang dilakukan dalam sekali waktu. Teknik pengumpulan informasi dan data dilakukan dengan melakukan peninjauan literatur terkait jenis dan fungsi BMHP dan perhitungan terkait frekuensi dan jumlah pemakaian BMHP selama 2 bulan, sehingga diperoleh hasil akhir berupa laju pergerakan BMHP di Farmasi Rawat Inap Rumah Sakit Universitas Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan jika BMHP wound dressing merupakan bahan medis yangberfungsi untuk menutupi atau melindungi jaringan baru, menyerap cairan atau nanah yang keluar dari luka, mengurangi rasa sakit dan juga dapat mempercepat proses penyembuhan luka, yang terdiri dari cutimed, duoderm, opsite, tegaderm, leukomed IV film, dan lain-lain. BMHP Set Intravena yang dipakai untuk membantu pasien dalam proses penyuntikkan cairan tubuh melalui intravena, terdiri dari IV catheter, certofix, BD neoflon, arrow spring wire, transofix, dan lain-lain.

Consumable Medical Materials Wound dressings as one of the hospital services are a group of Consumable Medical Materials which are generally used to cover and help speed up the wound healing process, while Intravenous Set Consumable Medical Materials are a group of Consumable Medical Materials which have special uses in process access. injection of medicinal fluid. This study aims to determine the types and analyze the movement rate of Consumable Medical Materials for wound dressings and intravenous sets used in the Inpatient Pharmacy of the University of Indonesia Hospital. This study is a quantitative research with descriptive observational methods and a cross-sectional research design carried out at one time. Information and data collection techniques were carried out by reviewing literature related to the types and functions of Consumable Medical Materials and calculations regarding the frequency and amount of use of Consumable Medical Materials for 2 months, so that the final result was obtained in the form of the rate of movement of Consumable Medical Materials in the Hospital Inpatient Pharmacy. University of Indonesia. The research results show that consumable medical materials for wound dressings are medical materials that function to cover or protect new tissue, absorb fluid or pus that comes out of the wound, reduce pain and can also speed up the wound healing process, which consists of cuted, duoderm, optite, tegaderm, leukomed IV film, etc. Intravenous Set Consumable Medical Materials which are used to assist patients in the process of injecting body fluids intravenously, consist of IV catheter, certofix, BD neoflon, arrow spring wire, transofix, and others. It is necessary to calculate data on the number of uses for the next procurement plan for Consumable Medical Materials, especially wound dressings and intravenous sets and reallocate the storage of Consumable Medical Materials for wound dressings and intravenous sets that are not used (dead stock) from the Inpatient Pharmacy depot to another, larger depot. needed so that use becomes more efficient."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Tasya Lintang
"Evaluasi penggunaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) dalam tindakan Anterior Cruciate Ligament (ACL) di Central Operating Theatre (COT) Rumah Sakit Universitas Indonesia. Tindakan ACL adalah prosedur bedah yang bertujuan mengembalikan fungsi ligamen yang robek. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian penggunaan aktual obat dan BMHP dengan paket standar tindakan ACL. Evaluasi dilakukan dengan mengamati data retrospektif dari bulan April hingga Juni 2023. Data penggunaan obat dan BMHP dari 17 pasien ACL dievaluasi untuk melihat kesesuaian dengan paket standar. Hasil menunjukkan bahwa ada permintaan obat dan BMHP diluar paket standar, mempengaruhi efisiensi dan efektivitas pengelolaan farmasi. Saran dari penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi ulang terhadap paket standar tindakan ACL dengan mempertimbangkan item obat dan BMHP yang kurang atau lebih dari paket standar. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan farmasi serta meminimalkan ketidaksesuaian penggunaan obat dan BMHP dalam tindakan ACL di COT Rumah Sakit Universitas Indonesia.

Evaluation of drug and Medical Consumables Usage in Anterior Cruciate Ligament (ACL) procedures at the Central Operating Theatre (COT) of the University of Indonesia Hospital. ACL surgery is a surgical procedure aimed at restoring the function of torn ligaments. This study aims to evaluate the suitability of actual drug and Medical Consumables usage with the standard ACL procedure package. The evaluation was conducted by observing retrospective data from April to June 2023. Drug and Medical Consumables usage data from 17 ACL patients were evaluated to assess compliance with the standard package. The results showed that there were requests for drugs and Medical Consumables outside the standard package, affecting the efficiency and effectiveness of pharmacy management. The recommendation from this study is to reevaluate the standard ACL procedure package by considering drug and Medical Consumable items that are either less or more than the standard package. This is aimed at improving the efficiency and effectiveness of pharmacy management and minimizing non-compliance in drug and Medical Consumables usage in ACL procedures at the COT of the University of Indonesia Hospital.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Juni Astuti
"Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan promotif, kuratif, preventif, dan rehabilitatif. Pelayanan kefarmasian di puskesmas mencakup pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai (BMHP). Kehadiran apoteker di puskesmas sangat penting untuk meningkatkan mutu dari pelayanan kefarmasian. Penelitian menunjukkan beberapa puskesmas belum memiliki apoteker, sehingga pelayanan farmasi tidak sesuai. Pengelolaan bahan medis habis pakai yang tidak sesuai akan mengakibatkan banyaknya barang yang kadaluwarsa dan tumpang tindih anggaran.  Penelitian ini akan mengevaluasi pengelolaan BMHP di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo, meliputi perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pemusnahan, dan evaluasi. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan observasi dan wawancara terhadap apoteker penanggung jawab yang kemudian dibandingkan dengan pedoman kementerian kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian rata-rata BMHP yang tersedia dari masing-masing unit sebesar 87,745%. Perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, administrasi, dan evaluasi BMHP telah memenuhi aspek standar kementerian kesehatan tentang puskesmas. Pendistribusian ke unit-unit dilakukan berdasarkan permintaan, tetapi belum terjadwal dengan baik. Pengendalian dilakukan untuk mencegah kekosongan atau kelebihan stok, namun belum ada evaluasi langsung ke setiap unit. Pengelolaan BMHP perlu adanya perbaikan untuk meningkatkan efisiensi dan mutu pelayanan.

Puskesmas are health facilities that provide promotive, curative, preventive, and rehabilitative services. Pharmaceutical services at puskesmas include the management of drugs and consumable medical materials (BMHP). The presence of pharmacists in health centers is very important to improve the quality of pharmaceutical services. Research shows that some health centers do not yet have pharmacists, so pharmaceutical services are not appropriate. Inappropriate management of consumable medical materials will result in many expired items and overlapping budgets.  This study will evaluate the management of BMHP at Puskesmas Pasar Rebo District, including planning, receiving, storing, distributing, controlling, destroying, and evaluating. The research was conducted qualitatively with observations and interviews with the pharmacist in charge which were then compared with the ministry of health guidelines. The results showed that the average suitability of BMHP available from each unit was 87.745%. Planning, requesting, receiving, storing, administering, and evaluating BMHP have fulfilled aspects of the ministry of health standards regarding health centers. Distribution to units is carried out based on requests, but not yet well scheduled. Control is carried out to prevent vacancies or excess stock, but there is no direct evaluation to each unit. BMHP management needs improvement to increase efficiency and quality of service.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library