Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hariyadi Wibowo
Abstrak :
Menghadapi masalah kesehatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pergeseran pada sistem pelayanan kesehatan dan perkembangannya pada masa yang akan datang terutama dengan disepakatinya pasar babas ASEAN (AFTA) serta disusul dengan APEC tahun 2010 dan tahun 2020 dimana pelayanan Rumah Sakit dituntut untuk mampu memberikan pelayanan profesional berdasarkan standart global. Dampak ini semua dapat mengakibatkan tingginya tuntutan layanan kesehatan yang profesional, termasuk di unit layanan Medical Check Up. Medical Check Up ini seharusnya dilakukan oleh semua perusahaan, berdasarkan peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. PER.03/MEN/1982, tentang pelayanan kesehatan kerja dan Undang-undang kesehatan RI no.23 tahun 1992, telah disebutkan bahwa pemeriksaan kesehatan kerja dilakukan sebelum bekerja, secara berkala , dan pemeriksaan secara khusus. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang persepsi perusahaan mitra pelanggan terhadap layanan Medical Check Up oleh RB & Klinik "dr Hariyadi", yang kemudian melakukan pemutusan ikatan kerjasama secara sepihak. Informasi ini sangat panting bagi RB & Klinik "dr Hariyadi" didalam mengevaluasi keberhasilan strategi promosi yang sudah dijalankan oleh team pemasarannya, dalam kaitannya dalam jumlah kunjungan karyawan-karyawan mitra (Pelanggan) di unit layanan kesehatan Medical Check Up yang dilayani dengan sistem pelayanan ditempat kerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam terhadap informan kepala HRDI Personalia selaku wakil dari perusahaan mitra yang ditunjuk oleh pimpian perusahaan. Sebagai Triangulasi sumber dilakukan wawancara mendalam dengan informan lainnya yaitu dokter perusahaan yang bersangkutan. Penelusuran dokumen catatan kesehatan karyawan perusahaan juga dilakukan. Pengolahan data dibuat dalam bentuk matriks yang diperoleh dari transkrip wawancara mendalam. Analisis yang dilakukan adalah tehnik analisa isi, yaitu dianalisis sesuai dengan topik dan dilakukan identilikasi menjadi beberapa topik. Hasil penelitian menjukkan bahwa adanya pemeriksaan Medical Check Up ini sangat sangat dibutuhkan oleh karyawan perusahaan. Keberadaan pusat layanan kesehatan Medical Check Up di RB & Klinik "dr Hariyadi" ini oleh sebagian besar perusahaan mitra memberikan persepsi yang sangat beragam. Persepsi yang beragam ini meliputi komitmen isi perjanjian kerjasama, Lokasi dan waktu layanan Medical Check Up keberadaannya, tarif, mutu produk layanan, strategi promosi dan tanggap terhadap setiap keluhan. Sebagian besar pihak perusahaan melakukan pemutusan sepihak dalam hal layanan kesehatan Medical Check Up ini oleh karena adanya faktor insentif yang diterima, faktor tarif yang ditawarkan, faktor adanya fasilitas pemeriksaan tambahan, faktor alur/Flowchart yang kacau, informasi promosi produk MCU yang kurang runtut dan jelas, keterlambatan hasil resume pemeriksaan, kurang tanggap terhadap apa yang diinginkan oleh konsumen. Disarankan kepada pihak penyedia layanan kesehatan MCU, dalam hal ini adalah RB & Klinik "dr Hariyadi" khususnya tim pemasarannya agar memperbaiki kinerjanya, sehingga diharapkan outputnya yaitu jumlah kunjungan omset karyawan perusahaan mitra di unit MCU meningkat sesuai target pemasaran. ...... To face or to recover the development of the science and technology problem, and the changes of health services system and their development in the future especially there is ASEAN free market agreement (AFTA) and also 2010 th and 2020 th APEC , Which make the professional hospital services as a priority in global standard market. The High request of better services and professional services in also Medical Check Up service. Medical Check Up Is a must which have done by all employes in factories or firms as the national rule Menker NO PER 031 MEN/ 1982 about the employers health services, and UU Kesehatan RI No. 23 th 1992, About general check up Continuously before they start to work. This research is done to get some information about the perception of Medical Check Up by RB and Clinic "dr. Hariyadi" loathers, which's quit and leave without permission. This information is very important for " RB and Clinic dr. Hariyadi" in evaluating , The successful of promotion strategy which is done by marketing team work, in connection with quantity of employees (Patient's) In Medical Check Up in their own firms. We get this research from an informant HRD head officer of our partner by asking many questions continuously. As tree sources of information we also asking many questions to their own doctor's. Seeking the health document notes of the employee also done. Data processing made as matrix from real interview transcript, this Analyzes in a value (volume) analyzes as the title and identification many title. The research says that Medical Check Up Is very important for all of employer. This Medical Check Up center in RB and Clinic "dr. Hariyadi" give many variation perception. Those perceptions have commitment (MoU) location and time, price and product quality of service promotion strategy and handy doctor's, Almost all of partners quit in charce in health MCU services because of incentive factor, price, facility and disorder flow chart, promotion of MCU and not continuously, the evaluation and examination of the doctors always late and not properly and they don't care they don't pay attention to the patient need. We suggest to all of MCU center especially our clinic RB and Clinic "dr. Hariyadi" and also through the marketing team works to arise or to maximize their ability and work harder so the omset of the employers partner in MCU unit to arise and get the marketing target.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T13018
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lely Nurlely
Abstrak :
Dengan banyaknya perusahaan yang terikat hubungan kerjasama dengan RSIB diharapkan akan meningkatkan pemanfaatan / utilitas dari unit layanan. Berdasarkan data yang diperoleh selama periode Januari 1999 sampai Desember 2002 berhasil dilakukan ikatan kerjasama dengan 130 perusahaan. Akan tetapi pencapaian untuk unit MCU baru 26.67 % dari kapasitas yang ada, yaitu 4 pasien perhari dari kapasitas 15 pasien perhari untuk unit layanan ini dengan kata lain terjadi under utility pada unit MCU di RSIB. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan layanan medical checkup oleh perusahaan pelanggan di "RS Internasional Bintaro" Tahun 2002. Lingkup penelitian dibatasi pada faktor-faktor yang diduga berhubungan dengan pemanfaatan layanan tersebut, yang meliputi faktor karakteristik perusahaan pelanggan, faktor eksternal dan faktor internal perusahaan. Dengan memakai metode kuantitatif dan kualitatif dengan desain case control, dan dibantu dengan wawancara mendalam. Populasi penelitian adalah perusahaan yang telah bekerjasama dengan RS Internasional Bintaro. Instrumen pengumpul data yaitu kuesioner dan pedoman wawancara mendalam, sebagai responden adalah manajer personalia, manajer umum atau bagian kesehatan/klinik perusahaan. Dari 11 variabel bebas yang diteliti, ternyata ada 6 yang terbukti secara uji statistik menunjukan hubungan yang bermakna dengan pemanfaatan layanan medical check-up yaitu, variable pengambil keputusan, promosi, persepsi tentang tarif layanan, persepsi multi pelayanan dokter, atribut rumah sakit dalam hal tataletak pendukung layanan dan ikatan keijasama. Sedangkan 5 variabel bebas yang lain tidak menunjukan hubungan yang bermakna secara uji statistik. Guna meningkatkan pemanfaatan jasa layanan MCU oleh perusahaan pelanggan yang telah bekerjasama, perlu disusun strategi pemasaran yang tepat. Adapun strategi yang disarankan meliputi, meningkatkan upaya personal selling, melakukan penataan ulang desain ruangan, melihat kembali dasar penentuan tarif layanan, melakukan pengkajian kembali terhadap waktu tuaggu dan alur pemeriksaan di unit medical check-up.
Factors that are Related with the Utilization of Medical Check-Up Service by Companies as the Customer in Bintaro International Hospital in 2002Having companies that a Memorandum of Understanding (MOU) with Bintaro International Hospital (RSIB), it is hoped that RS1B can increase the utilization of its sevice. From the data collected from January 1999 until December 2002, there are abaut 130 companies signing MOU with RSIB. This is contrary to the fact that use of Medical Check-Up (MCU) unit has only reached 26,6% of its capacity. With only 4 patient daily visit from the capacity of 15 patient daily visit, we can say that the are has been an under utility in MCU unit. This research is aimed to determine the factors related with the utilization of MCU unit by companies as the customer in RSIB in 2002, The research covers factors assumed related with utilization : characteristic of the companies and the external as well as the internal factors of the company. Using quantitative, qualitative method with case control and in depth interview, the population of research are companies that have MOU with the hospital With questioner and in depth interview form as the instrument, the respondents are personnel manager, general manager or the health division 1 company' s clinic. From the 11 variables, 6 of them statistically shows significant relations with MCU service; decision making, promotion, perception on service charge, perception on the doctor's quality of service, layout of the supporting facilities and MOU. Other 5 variables didn't show significant relations statistically. To improve the MCU' s utility in its service by companies as the customer, an ideal marketing strategy should be implemented. It is advisable that the strategy covers the personnel in sales, redesigning the room's layout, reconsidering the guidelines in determining the price, reevaluating the waiting time and the flow of medical check-up service.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Maryam
Abstrak :
Pentingnya pemahaman tentang konsumen dalam pemasaran telah dikembangkan yaitu para pemasar berusaha memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran. Konsep perilaku konsumen adalah interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukamn dalam hidup mereka. Prinsip-prinsip dan riset perilaku konsumen dapat mambantu pengambilan keputusan manajerial salah satunya pada bidang pengembangan bauran pemasaran. Medical Check Up merupakan satu produk pusat layanan kesehatan yang memiliki dua jenis kegiatan yaitu kegiatan intemai dan kcgiatan ekstemal. Kegiatan intemal adalah pemeriksaan penunjang medis lengkap didukung oleh pemeriksaan medis, sedangkan kegiatan eksternal adalah berupa pemasaran ke perusahaan dan publik yang ingin menjaga diri terhadap kemungkinan penyakit. Lengkap dan akurat pelayanan Medical Check Up sering digunakan dalam upaya promosi suatu rumah sakit sehingga diharapkan dapat menjaring lebih banyak konsumen dalam penggunaan fasilitas kesehatan lainnya di rumah sakit tersebut. Unit Medical Check Up Rumah Sakit PMI Bogor berdiri sejak pertengahan tahun 2003, yang pada saat itu telah didahului 2 rumah sakit swasla lainnya di Kota Bogor. Dari data kunjungan pada tahun 2005 dapat diketahui bahwa tezjadi penurunan penjualan dari pelanggan pribadi sebesar 29,l% jika dibandingkan tahun sebelumnya hal ini berakibat penurunan pendapatan rumah sakit sebesar 5,2 % dari total pendapatan unit Medical Check Up pada tahun 2005. Oleh karena itu dilakukan pcnclitian yang bcrtujuan mcngctahui gambaran perilaku pelanggan pribadi dalam pengambilan keputusan berdasarkan bauran pemasaran di Unit Medical Check Up Rumah Sakit PMI Bogor. Penelitian ini menggunakan pedekatan kualitatif dengan metode Rapid Asessment Procedure (RAP) untuk meneliti dampak dari sistem pemasaran pelayanan kesehatan terhadap perilaku pelanggan dalam pengambilan keputusan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan pelanggan pribadi datang karena adanya motivasi ingin mendeteksi kesehatan baik untuk melengkapi persyaratan rnelanjutkan sekolah, mencari pekerjaan atau untuk mendapatkan saran pengobatan yang teramh. Selanjutnya mereka mencari infoxmasi secara luas terutama infonnasi dari mulut ke mulut, beberapa atribut yang membentuk sikap positif yaitu produk yang ditawarkan dalam hal ini manfaat dan kemasannya , orang-orang yang memberikan pelayanan yang cepat, ramah dan profcsional, serta bukti fisik sebagai penunjang pcmcriksaan pelayanan baik tata ruang, kclengkapan alat penunjang medis atau suasanya di lingkungan unit Medical Check up. Selanjutnya adalah proses pengintegrasian dari sikap pelanggan pribadi adalah mernilih bukti Hsik yang ada di Unit Medica! Check Up Rumah Sakit PMI Bogor terutama karena kelengkapan alat medis yang tersedia. Pengalaman yang dirasakan setelah melakukan pemeriksaan sebagian besar adalah baik dan merasakan kepuasan karena mendapatkan pelayanan yang sesuai atau lebih dari yang diharapkan. Saran yang dapat diberikan adalah meningkatkan upaya promosi tidak hanya menginfommasikan keberadaannya tetapi juga kearah edukatif , kecendemngan pemilihan dan pembelian yang tidak terlepas dari pengembangan bauran pemasaran lairmya dan dengan cara pendekatan psikologis internal yang menyertai proses pengambilan keputusan.
The importance of understanding clients in marketing effort is developed that the marketers are trying to satisfy the needs and wants of the target market. Client behavior concept is a dynamic interaction between affection and cognition, as well as behavior and environment in where men perfonning the activity of exchange in their lives. The principle and research of clients? behavior may help taking a managerial decision of which is the development of marketing. Medical check-up is a product of health center which has two types of activity, that is, internal and extemal ones. lntemal activity is a complete medical supports inspection followed by medical inspection. While extemal activity is performing marketing to corporate and public intending to protect themselves from possible diseases. The completeness and accuracy of Medical Check Up services are often used in promoting a hospital and expected to gain more clients to use the health facilities available in it. Medical Cheek Up unit of PMI Bogor Hospital was established in mid 2003. At that time, two hospitals in the city of Bogor have already set up. From the visitor?s data in 2005, it is known that there was a decrease in personal clients market of 29,1% compared to the previous years. This makes a decrease in hospital income of 5,2% ofthe total revenue of Medical Check Up unit in 2005. Therefore, a research is conducted in order to know the all about of personal clients? behavior in making a decision based on marketing mix of Medical Check Up Unit of PMI Bogor Hospital. This research uses qualitative approach with Rapid Assessment Procedures (RAP) method in order to know the effect of marketing system of the health center to clients? behavior in taking a decision. Based on the research it is concluded that personal clients come in because they want to check their health both to complete the requirement to continue study, find a job or seek for medical advices. Further they are looking for information in wide scope mainly mouth to mouth information, some attributes which are positive in benefit and package, people who make good, fast and professional services, as well as physical evidences which support the services (lay out, medical equipment, and surroundings in Medical Check Up Unit). Further, integration process in personal clients is selecting physical evidences available at the unit in the hospital, particularly the completeness of medical support in the premises. Experiences gained when receiving medical services is mostly due to satisfaction from the good services as expected. It is suggested that the hospital can improve the promotion efforts by not only informing its existence but also for education. The tendency of selecting and using the services are due to the creation of other marketing mix and intemal psychological approach following the process of decision making.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T34582
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Ratna Sari
Abstrak :
Tesis ini membahas tingkat pemenuhan harapan pejabat BI terhadap kualitas pelayanan MCU DPK YKKBI dan karakteristik yang mempengaruhinya. Penelitian bersifat survei observasional, pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil Penelitian terhadap 97 responden, didapatkan frekuensi pemenuhan harapan tertinggi surat pemanggilan MCU 89,74%, terendah kenyamanan ruang tunggu 72,4%, untuk aspek sumber kualitas Gummesson didapatkan kualitas desain tertinggi 84,65%, terendah kualitas teknik 76,82%. Variabel karakteristik yang signifikant umur (p-value 0,003), pendidikan (p-value 0,014) satuan kerja (p-value 0,09), lama bekerja (p-value 0,011) pengetahuan MCU DPK(p-value 0,001). Dari persamaan model regresi didapatkan satuan kerja, lama bekerja dan pengetahuan pejabat dapat mempengaruhi tingkat pemenuhan harapan pejabat BI terhadap layanan MCU DPK YKKBI.
The thesis discusses level of fulfillment expectation of BI officers towards the service quality of the MCU of DPK YKKBI and the influencing characteristics. Research is based on an observational survey, with a quantitative approach involving a cross sectional design. The result from 97 respondents found that for fulfillment expectation, the highest frequency was MCU invitation letter at 89.74%, the lowest was waiting area comfort. For Gummesson quality source aspect, the highest was design quality at 84.65%, the lowest was technical quality at 76.82%. Significant variable characteristics were age (p-value 0.003), education (p-value 0.014), workforce (p-value 0.09), length of work (p-value 0.011), and DPK knowledge of MCU (p-value 0.001). The regression model equation result was that workforce, length of work and officer`s knowledge skills could influence the level of fulfillment expectation of BI officers towards the MCU quality of DPK YKKBI.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T29601
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indang Trihandini
Abstrak :
Laporan Sidang Dunia Kedua tentang Lanjut Usia (2002) memperkirakan jumlah lansia di Indonesia menempati urutan ke empat terbesar di dunia dalam abad 21. SKRT 2001 menunjukan angka disabilitas 88,9% lansia, termasuk disabilitas ringan, yang merupakan masalah besar bagi Indonesia. Di Amerika layanan kesehatan telah menurunkan angka disabilitas lansia dari 22,1% pada tahun 1984 menjadi 16% pada tahun 2002 (DHHS, 2003). Studi menggunakan data Indonesian Family Life Survey (SAKERTI) yang didisain panel di 13 provinsi dari tahun 1993 - 2000, dengan tiga kali pengambilan data. Studi bertujuan membuktikan hubungan antara medical check-up dengan pemeliharaan aktifitas fisik dasar pada lansia. Populasi dan sampel adalah pra-lansia aktif (aktif fisik dasar lansia) yang berusia 55 tahun atau lebih pada tahun 1993. Analisis yang digunakan adalah regresi logitik multi-level. Hasil studi didapatkan bahwa dari 1541 pra-lansia (pada tahun 1993), 1464 (89,54%) lansia masih dapat melakukan aktifitas fisik dasar pada tahun 2000. Angka insiden kejadian limitasi aktifitas fisik dasar sebesar 3,2/tahun, yang berarti dari 100 lansia sekitar 3 - 4 lansia akan mengalami disabilitas (memiliki limitasi aktifitas fisik dasar) setiap tahunnya. Hasil analisis mendapatkan bahwa rasio odds peran medical check-up terhadap aktifitas fisik dasar sebesar 1,85 ( 95% CI= 1,64 - 2,13) berarti lansia yang tidak melakukan medical check-up teratur berisiko mengalami disabilitas 1,85 kali dibandingkan dengan lansia yang melakukan medical check-up dengan teratur.
The Effect of Medical Check-up and Basic Physical Activities Daily Living: Panel Study on among Indoesian Elderly 1993-2000. In the 21st Century, Indonesia becomes the fourth biggest ageing country in the World as reported by the Second World Assembly on Ageing (2002). The Indonesian Household Health Survey (2001) reported 88,9% of the elderly suffered from disability (including mild disability). In the US health services, medical check-up had significantly reduced disability from 22,1% in 1984 to 16% in 2002 (DHHS, 2003).The study has aims to confirm the relationship between medical check-up and basic physical activities daily living among elderly in Indonesia. Data used the Indonesian Family Life Survey. Those who were 55 years or older and active in 1993 were included for the study. In total, 1,541 were sampled. Multilevel logistic regression analyses were applied for modeling basic physical activities daily living. Among the sample, there were 1464 (89,54 %) in 2000 still active on basic physical activities daily living, and giving an incidence rate of 3.2% per year for limitation on basic physical activities daily living. This rate indicates that in a year, out of every 100 active elderly in Indonesia, between three and four elderly would have developed limited physical activity. The multivariate analysis showed that there were significant effects of medical check-up on maintaining in basic physical activities daily living among elderly (OR=1,85; 95% CI: 1,64 - 2,13). This suggests that elderly with routine medical check-up would have a chance to maintain their ability to perform daily activity almost twice compared to those who did not receive routine medical check-up.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Effie Kartikarini
Abstrak :
Rumah sakit merupakan salah satu usaha di bidang jasa adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelengarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, yang tidak bisa meninggalkan aspek komersial disamping peran sosialnya. Rumah Sakit Marinir Cilandak (RSMC) adalah salah satu rumah sakit pemerintah tipe B dibawah naungan TNI AL, berdasarkan Perkasal/114/XII/2009 maka RSMC diberikan keleluasaan untuk menerima dan mengelola pasien umum. Saat ini RSMC akan mengembangkan unit Medical Check Up dengan memanfaatkan sarana dan prasarana, serta SDM yang ada. Tujuan dari penelitian adalah untuk merumuskan suatu rencana bisnis unit medical check up Rumah Sakit Marinir Cilandak tahun 2016 s/d 2020, sebagai produk layanan kesehatan yang akan dikembangkan di Rumah Sakit Marinir Cilandak. Ruang lingkup dari penelitian ini adalah Rumah Sakit Marinir Cilandak Jl. Raya Cilandak KKO Pasar Minggu Jakarta Selatan dengan menganalisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal dalam upaya pemasaran dan pengembangan produk unit medical check up. Pengambilan data dilaksanakan mulai bulan Mei sampai dengan Juni 2016. Hasil dari penelitian antara lain : faktor eksternal yang menjadi peluang adalah peraturan tentang Pola Pengelolaan Keuangan PNBP Yanmasum mendukung terhadap pelayanan pasien umum , letak RS yang strategis, banyaknya tenaga kerja dan perusahaan, peningkatan PDRB, teknologi yang canggih, pelanggan dari perusahaan, dan struktur organisasi RS cukup baik. Sedangkan ancaman bagi unit MCU RSMC : perilaku pemeriksaan kesehatan berkala masih rendah, fasilitas dan jenis pemeriksaan RS pesaing, dan SIM RS viii belum terintegrasi. Faktor internal yang menjadi kekuatan adalah : sarana dan prasarana cukup bagus, SDM cukup lengkap, dan jenis pemeriksaan bervariasi. Kelemahan bagi unit : Belum adanya manajemen yang baik untuk unit MCU, Administrasi Keuangan belum tertata baik, dan pemasaran belum terencana secara khusus. Rencana bisnis yang disusun untuk unit MCU adalah: rencana organisasi antara lain berupa pemeliharaan dan peningkatan fasilitas kesehatan, rencana administratif antara lain berupa manajemen dan pegawai yang profesional, dan rencana pemasaran antara lain berupa penetapan harga sesuai dengan biaya yang dikeluarkan, serta peningkatan promosi untuk produk layanan MCU.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Fitri Zubaedah
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang analisis pelanggan Medical Check Up pada Sahid Sahirman Memorial Hospital yang diresmikan tanggal 25 Agustus 2008. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan jenis penelitian kuantitatif dan kualitatif. Data yang digunakan adalah hasil wawancara mendalam, data rekam medis, dan selain itu peneliti juga melakukan observasi partisipatif. Merujuk hasil penelitian, strategi pemasaran yang disarankan adalah penyempurnaan struktur organisasi dengan pembagian tugas yang jelas antara fungsi marketing berdasarkan kelompok sasaran seperti: asuransi, perusahaan, kelompok sosial / profesi, kerjasama layanan rujukan / MCU dengan klinik praktek dokter, klinik-klinik dan rumah sakit, serta melaksanakan strategi bauran marketing.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library