Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firman Munir
Abstrak :
Resume medis merupakan inti dari Rekam Medis yang dapat memberikan gambaran secara keseluruhan, lengkap, ringkas, tepat tentang pasien yang nantinya digunakan untuk berobat kembali. Resume medis adalah bukti otentik jika terjadi tuntutan di Pengadilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai Karakteristik Dokter dalam kelengkapan dan pencatatan resume medis, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan rancangan Cross Sectional dengan menggunakan check list resume medis dari Maret - Mei 2000 sebanyak 473 resume medis yang diisi oleh 27 dokter dari 4 bagian spesialisasi. Untuk menambah informasi tentang karakteristik dokter ditambah dengan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 70,4% responden mengisi tidak lengkap resume medis dan 29,6% mengisi dengan lengkap resume medis, hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara perilaku kelengkapan dan pencatatan resume medis dengan spesialisasi ilmu dan tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan (umur, jenis kelamin, status perkawinan, status kepegawaian, pangkat/golongan, masa kerja, sarana dan jabatan. Saran: Meningkatkan manajemen kontrol komite medik dan komite rekam medik, terhadap resume medik yang diisi oleh dokter RSPAD Gatot Soebroto. Memberikan asupan kepada rumah sakit, bahwa dengan meningkatnya kemajuan dan berkembangnya ilmu kedokteran saat ini perlu adanya perubahan bentuk-bentuk formulir resume medis dalam menyesuaikan dengan kedisiplinan masing-masing ilmu kedokteran.
The Relationship between Doctors?s Characteristics and Organizational Factors, and the Completeness of the Medical Resume Recording at RSPAD Gatot Soebroto Medical Resume is the core part of the Medical Records which can provide a comprehensive, complete, brief and accurate description about the patient when he/she needs further medical treatment in the future. The medical resume could be used serves as authentic evidence in case of any lawsuit. The objective of this research is to identify the completeness of medical resume as well as its affecting factors. This research complies a cross sectional design by using the back up instruments such as check lists of the medical resumes issued from March through May 2000 which total 473 medical resumes filled out by 27 doctors of 4 specializations. To achieve a has been developed complete the information about the doctor's characteristics, questionnaires. The result of the research reveals that 70.4% respondents do not fill out the medical resume completely and 29.6% fills it out completely. The study also reviled there is a significant relationship between the completeness of the filling-out and the recording of the medical resumes with the specializations and no significant relationship with age, sex, marital status, employee status, grade / classification, period of service, facilities and position. Suggestion: to improve the control management by the medical committee and medical recording committee on the medical resumes filled out by the doctors of the RSPAD Gatot Soebroto. To provide contribution to the hospital that in line with the advancement and growth of the medical sciences at present, it is required a revision of the types of the forms of the medical resumes according to its respective discipline.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saraswanto Setyawan
Abstrak :
Tujuan pengelolaan Rekam Medis di rumah sakit adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya mencapai tujuan rumah sakit, yaitu peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit, oleh sebab itu dalam mengelola Rekam Medis, setiap rumah sakit harus selalu mengacu kepada pedoman/petunjuk teknis pengelolaan Rekam Medis yang dibuat oleh rumah sakit yang bersangkutan. Pedoman/petunjuk teknis pengelolaan Rekam Medis pada suatu rumah sakit pada dasamya mengatur proses kegiatan yang dimulai pada saat diterimanya pasien di tempat penerimaan pasien, pencatatan data medis pasien selama pasien tersebut mendapatkan pelayanan medis, sampai pada penanganan berkas Rekam Medis pasien yang meliputi kegiatan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan untuk melayani perrnintaan/peminjaman bila pasien berobat ulang atau keperluan lain. Dalam hal pengelolaan Rekam Medis, pencatatan data medis dalam berkas Rekam Medis pasien selama pasien tersebut mendapatkan pelayanan medis sampai pada pengembalian berkas Rekam Medik tersebut dari ruangan rawat inap, rawat jalan, maupun rawat darurat merupakan salah satu hal penting yang telah diatur di dalam pedoman pengelolaan Rekam Medik di Rumah Sakit Haji Jakarta. Untuk rawat inap, pengembalian berkas Rekam Medis yang telah diisi dengan lengkap dan benar ke Sub Unit Rekam Medis adalah 2x24 jam setelah pasien keluar rumah sakit, sedangkan untuk rawat jalan dan rawat darurat, pengembalian berkas Rekam Medis setelah usai pelayanan atau shift tugas. Khusus untuk pengembalian berkas Rekam Medis rawat inap, hal ini perlu lebih diperhatikan, karena masalah yang akan dihadapi oleh rumah sakit akan lebih banyak dan lebih kompleks akibatnya, balk itu dari segi Mediko-Legal maupun tagihan dari pihak ketiga yang harus disertai resume medis. Berdasarkan wawancara pra penelitian dengan Kepala Sub Unit Rekam Medis, seorang staf pada Sub Unit Rekam Medik, Kepala Unit Rawat inap dan beberapa perawat, serta pengamatan yang dilakukan di beberapa ruangan rawat imp Rumah Sakit Haji Jakarta selama bulan November tahun 2000, terdapat cukup banyak berkas Rekam Medik yang dikembalikan terlambat, akibatnya hal ini mengganggu kinerja petugas Sub Unit Rekam Medik, dan menghambat pelayanan pasien yang akan berobat kembali, karena harus menunggu petugas mencari keberadaan berkas Rekam Medis pasien tersebut. Hal ini tentu akan menimbulkan pertanyaan bagaimana dengan Sumber Daya Manusia yang merupakan tenaga pelaksana Rekam Medis melakukan pengisian maupun pemeriksaan kelengkapan berkas Rekam Medis di ruangan rawat inap, bagaimana dengan berkas Rekam Medis yang diisi dan diperiksa kelengkapannya tersebut, dan apakah dalam melakukan pengisian maupun pemeriksaan tersebut, Sumber Daya Manusia yang ada sudah mematuhi prosedur yang berlaku di Rumah Sakit Haji Jakarta. Pada dasarnya pengembalian berkas Rekam Medis yang tepat waktu dari ruangan rawat inap terkait dengan pengisian berkas tersebut di ruangan rawat inap, untuk itu penulis melakukan penelitian dengan salah satu tujuan khusus mengetahui bagaimana Sumber Daya Manusia melakukan pengisian berkas Rekam Medis di ruangan rawat inap. Jenis penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan rnenggunakan metoda kualitatif. Data-data dan informasi yang diperoleh peneliti selama penelitian adalah melalui wawancara mendalam, observasi, dan data-data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengisian berkas Rekam Medis rawat inap di Rumah Sakit Haji Jakarta yang dilakukan oleh tenaga pelaksana belum dilaksanakan dengan baik, karena masih ada beberapa tenaga medik, maupun tenaga paramedis yang belum sempurna dalam melakukan pengisian karena kendala-kendala yang ada. Untuk mengatasi hat tersebut, prosedur pengelolaan Rekam Medis yang sudah bagus terutama untuk rawat inap memang perlu setiap kali disosialisasikan khususnya kepada tenaga pelaksana Rekam Medis di Rumah Sakit Haji Jakarta. Daftar Bacaan: 18 (198.5-1999)
In-patient Medical Record Management In Jakarta Pilgrim's HospitalThe aim of medical record management in hospital is in order to support achieved administration order in the framework of effort reached for the hospital purposes, that is improvement of health care quality in the hospital, therefore to manage medical record, every hospital has to always refers to guidelines of medical record management was made by that hospital. The guidelines of medical record management in a certain hospital basically regulated the process of activities which was begun, when the patient was admitted to admission, recording the medical data during the patient had medical care, until handling the records of patient that comprises retention and removal records from the storage to serve requisition if the patient will be treated again or other necessity. In medical record management, recording medical data to the patient records during the patient had medical care, until sending back the records from the in-patient, out-patient, and emergency care unit forms the one of the important thing which had been regulated in the guidelines of medical record management in Jakarta Pilgrim's Hospital. To in-patient, sending back the medical record which had been recorded completely and correctly to the Department of Medical Record is 2x24 hours after the patient out of the hospital, whereas to out patient and emergency care, sending back the records after health care or shift of the duty. In particular of sending back the in-patient records, it was necessary more concerned, because the problem which will be faced by the hospital will be more and more complex in its consequences, both medico legal aspects and claim of the third party are had to he enclosed by discharge summary. Based on pre-research interview with the head of Medical Record Department, the staff of Medical Record Department, the head of in-patient unit, and several nurses, and observation which had done in several in-patient rooms of Jakarta Pilgrim's Hospital during November 2000, there were many medical records enough which was not sent back on time, finally its disturbed performance of Medical Record Department staff and obstructed the patient health care which will be treated again, because they have to wait for the staff was looking for medical record of the patient. Certainly it will caused the question about how did the human resources who are forms medical record caretaker do recording and examining medical record completeness at in-patient room, how did the medical record which had been recorded and had been examined its completeness, and what did they do recording and examining, the human resources have obeyed the procedure that had been done in Jakarta Pilgrim's Hospital. Basically, sending back the medical records on time from the in-patient room was connected by recording that records at in-patient room, there for the writers do the research with the one of special purposes to know how the human resources did recording the medical record at in-patient room. Kind of this research forms cross sectional research by the qualitative method. Data and information which were acquired researcher during the research by in-depth interview, observation, and secondary data means. The result of the research showed that recording the in-patient medical record process in Jakarta Pilgrim's Hospital who had been done by the caretaker were not to do well, because there were still several medics, and paramedics who were not complete yet to do recording because of many obstacles. To overcome that, the medical record management procedure which had been good especially for in-patient, really need every time was socialized particularly to the medical record caretaker in Jakarta Pilgrim's Hospital. Bibliography: 18 (1985-1999)
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T8631
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risalina Myrta Anggarini
Abstrak :
ABSTRAK Dengan didukung oleh 20 jenis keahlian, maka angka kunjungan pasien rawat jalan RSPAD Gatot Soebroto cukup tinggi. Seperti kita ketahui bersama tuntutan utama bagi pasien rawat jalan adalah pelayanan dengan cepat dan tepat Untuk menunjang pelayanan pasien rawat jalan panting pula diperhatikan layanan rekam medis yang cepat. Dari hasil residensi penulis menjumpai lamanya rata-rata layanan rekam medis pada pasien poliklinik Penyakit Dalam yang diperkirakan mempunyai dampak atas kepuasan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan informasi yang terperinci tentang layanan rekam medis di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto. Penelitian dilakukan secara cross sectional, dengan melakukan pengamatan terhadap rata-rata layanan rekam medis pasien rawat jalan poliklinik Penyakit Dalam, kemudian mengumpulkan data sekunder, juga wawancara dan diskusi kelompok terarah dengan petugas rekam medis serta kunjungan ke Rumah Sakit Pondok Indah untuk mendapatkan data pembanding. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Pengamatan dilakukan selama 15 hari kerja (3 minggu) berturut-turut dan didapat 1222 orang pasien dan 20 orang petugas sebagai sampel penelitian. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa : Rata-rata (mean) waktu layanan rekam medis di poliklinik Penyakit Dalam RSPAD Gatot Soebroto adalah 61 menit. Pengembangan kualitas tenaga rekam medis kurang direncanakan dengan baik. Prosedur kerja belum dilaksanakan secara konsisten. Pengembalian rekam medis dari poliklinik maupun tempat perawatan belum dilaksanakan sesuai dengan ketentuan. Lokasi poliklinik yang jauh dari tempat penyimpanan rekam medis mempengaruhi kecepatan pelayanan. Perlunya penambahan petugas untuk merapikan file.
ABSTRACT Being the top referral military hospital the Central Army Hospital Gatot Soebroto (RSPAD Gatot Soebroto) consisting of 20 different specialities has a hight visit of out-patients. Hence, a fast and efficient medical record service seems necessary. The purpose of this research is to gather exact information on medical record service in the Central Army Hospital Gatot Soebroto (RSPAD Gatot Soebroto). This research is cross - sectional. It is based on medical record observations towards out - patients of the Internal Medicine Department together with secondary data from interviews and focussed group discussions with medical record officers. A visit to the Pondok Indah Hospital for comparison study was made and the data analysis is qualitative and quantitive. The observation on I222 patients and 20 officers for 15 working days (3 weeks) is as follows : The average time required for medical record service in the internal Medicine Department of the Central Army Hospital Gatot Soebroto (RSPAD Gatot Soebroto) is 61 minutes. The personnel for medical record service do not meet up to expectations the work procedure is not consistent. At times, medical records are not well - kept. Bibliography : 21 year 1952 - 1997.
Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Elvita
Abstrak :
Rendahnya status gizi masyarakat menjadi perhatian utama dalam program pembangunan nasional 1999-2004, meskipun terdapat kemajuan tetapi prevalensi berbagai masalah gizi khususnya gizi buruk dan gizi kurang di Indonesia masih tinggi. Upaya percepatan penurunan prevalensi berbagai masalah gizi masyarakat, salah satunya dapat dilakukan dengan memberikan perhatian yang besar terhadap data status gizi masyarakat kemudian menjadikannya sebagai dasar dalam penyusunan program gizi masyarakat. Tetapi berbagai data dan informasi yang diperoleh dari pencatatan dan pelaporan program gizi Puskesmas belum dapat berperan banyak oleh karena berbagai hal yang berkaitan dengan rancangan sistem tersebut dan kapasitas sumber daya yang terbatas di Puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang mekanisme sistem pencatatan dan pelaporan program gizi Puskesmas di Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau Tahun 2003. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara secara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencatatan dan pelaporan hanya dibutuhkan bagi pengelola SP2TP sebagai pelaporan kegiatan petugas dan justru posisinya kurang berperan bagi pengelola program, kebijakan pemanfaatan data belum dikembangkan, instrumen pencatatan masih sangat kurang, belum tersedianya tenaga struktural ataupun fungsional pengelola data serta kurangnya pelatihan bagi petugas, alokasi dana dan fasilitas belum memadai serta tidak tersedianya pedoman pelaksanaan. Komponen proses menunjukkan belum adanya struktur atau bagian pengelola data dan informasi di Puskesmas, belum berfungsinya struktur tersebut di tingkat Kabupaten, belum jelasnya uraian togas, pengumpulan data tidak lengkap dan tepat waktu, instrumen pengumpulan data yang digunakan belum tepat, tidak dilakukannya kegiatan rekapitulasi pencatatan, kurangnya koordinasi pengelola dengan pengguna data serta belum dilakukannya pengolahan, penyajian dan interpretasi data. Komponen luaran diketahui bahwa data dan informasi yang diperoleh dari pencatatan dan pelaporan program gizi Puskesmas belum memadai untuk digunakan bagi pembuatan laporan di Puskesmas, perencanaan, operasional, pemantauan dan penilaian. Saran-saran adalah peningkatan pemahaman petugas tentang pentingnya data dan informasi yang diperoleh dari pencatatan dan pelaporan Puskesmas dan pengembangan kebijakannya, tersedianya instrumen pencatatan dan pelaporan serta pemantapan dan pengembangannya, tersedianya tenaga pelaksana serta memberikan pelatihan yang mendukung tugasnya, alokasi dana secara memadai, meningkatkan fasilitas penunjang, tersedianya pedoman pelaksanaan, pengembangan dan pemantapan struktur atau bagian pengelola data dan informasi, pengumpulan data berasal dan sumber yang lengkap, penggunaan instrumen pencatatan sesuai dengan kebutuhan dan melakukan rekapitulasi, meningkatkan koordinasi antara pengelola data dan pengguna, melakukan pengolahan, penyajian dan interpretasi data serta meningkatkan pemanfaatannya sebagai laporan, perencanaan, operasional, pemantauan dan penilaian. Daftar bacaan : 31 (1982-2002)
Analysis of Recording Data and Reporting of Puskesmas Nutrient Program in Rokan Hilir Regency, Riau Province in 2003The low of people nutrient becomes the main focus for national development program 1999-2004, although there is a progress but in general the bad and the low nutrient is still high in Indonesia. The accelerating effort to reducing the number of social nutrient problem, one of them can be done by giving more or serious attention to the data of people nutrient status and it is taken as a pattern or basic for arranging people nutrient program. But the various or the number of data and information gained from the recording and the reporting of Puskesmas health program hasn't had any great role due to the various things that redated to the plan system and the capacity of resources which is limited in Puskesmas. This research is aimed to get the illustration of the mechanism system of recording and reporting nutrient Puskesmas Program in Rokan Hilir regency, Province Riau in 2003. The research method used is qualitative approach and collecting data by using the interview technique, observation and document research. The result of research shows that the mechanism system of recording and reporting nutrient Puskesmas program is still low. The input resources such as the need of recording and reporting nutrient Puskesmas program is still considered as reporting project that fully becomes official responsibility, the policy to make use of data region has not been expanded yet, the recording and reporting instrument availability is insufficient, the lack of officials' quality and quantity in Puskesmas, the insufficient matters pertaining to funds allocation, supporting facilities and guidelines for work as well. The component process shows that the recording and reporting organizing of Puskesmas is still poor, the making of reporting mechanism is not correct yet, the preparation, presentation and data interpretation has not been done. The external component is detected that information and data gained from recording and reporting of nutrient Puskesmas program is insufficient to make use of report, plan, operational, observe and value making. Suggestion are, the improvement of officials' comprehension regarding to data usage the policy, instrument availability the quantity and quality of human resources (officials) and its development well allocated fund, supporting facilities, work guidelines, stabilization organization of data processing unit, information, mechanism of report making and coordination, processing activities, presentation and interpretation of data and the usage of recording and reporting of nutrient Puskesmas program, beside for reporting it's also for planning, operating , observing and value making. Bibliography, 31 (1982-2002)
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12723
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Hasani
Abstrak :
Saat ini rumah sakit dan tenaga kesehatan rawan akan tuntutan-tuntutan yaitu tuntutan mutu pelayanan, tuntutan kesejahteraan karyawan, tuntutan hukum dari pasien dan banyak pesaing dalam bidang perumahsakitan. Atas dasar itu diperlukan upaya perbaikan mutu dan menjaga mutu. Penelitian Departemen Kesehatan tahun 1989 di rumah sakit kelas B, C, D pads enam provinsi rekam medis belum dapat digunakan sebagai alat ukur mutu pelayanan kesehatan dimana - pengisian rekam medis tak lengkap dan data-datanya disangsikan. Kejadian serupa terjadi di RSUD Tarakan Jakarta, dimana dari penelitian bulan Juni 2002 dan wawancara prapenelitian dengan kepala sub bagian rekam medis RSUD Tarakan Jakarta pada bulan Desember 2002, pengisian rekam medis tak lengkap dan pengembalian 100% terlambat. Untuk itu diperlukan penelitian kelengkapan dan ketepatan waktu pengembalian rekam medis rawat inap serta faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap kelengkapan dan ketepatan waktu pengembalian. Penelitian ini menggunakan metoda deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian pada rekam medis rawat inap bulan Oktober 2002 didapat rekam medis, yang lengkap hanya 4,7% dan tak lengkap 95,3% sedangkan tepat waktu pengembalian 18% dan tak tepat waktu 82%. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelengkapan adalah lingkungan kerja kurang menyenangkan, kompensasi belum memadai, ketidakdisiplin waktu kerja, monitoring (supervisi) tak berjalan, belum ada penghargaan yang memadai, peran dan fungsi panitia rekam medis tak berjalan, urgensi terhadap rekam medis masih rendah, sosialisasi buku pedoman pengelolaan rekam medis sangat kurang sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan pengembalian adalah resume medis belum diisi, pengetahuan dan pemahaman petugas administrasi ruang perawatan sangat kurang dan fungsi monitoring ( supervise) tak berjalan. Atas dasar temuan itu disarankan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaan staff sub bagian rekam medis, peningkatan fungsi dan peran panitia rekam medis, peningkatan kompensasi, peningkatan disiplin waktu kerja, peningkatan sosialisasi buku pedoman pengelolaan rekam medis, peningkatan prasarana fisik dan sarana, dilaksanakan sistim pemberian penghargaan dan teguran terhadap petugas yang telah melaksanakan pengelolaan dengan baik dan tidak baik serta untuk masa akan datang digunakan sistim komputerisasi rekam medis dimana bila salah satu petugas tidak mengisi rekam medis maka secara otomatis jasa produksi tak keluar. Daftar Pustaka : 29 ( 1983-2003 )
Recently, the hospital and health personnel are troubled by claims that are the claim of service quality, the claim of employee's welfare, criminal procedure by the patient and other competitors in hospitalization aspects. Base on those facts, so some effort of improving and maintaining the quality is needed. The study by Department of Health on 1989 in the hospitals class B, C, D, in six provinces reveals that the medical record is can not be used yet as a measurement device to the quality of health services because the filling up of medical record is still incomplete and the data are doubted. Similar things happen in RSUD Tarakan Jakarta; where from the study in June 2002 and the pre-study interview with the chief of medical record sub department in RSUD Tarakan Jakarta in the month of December 2002, the filling up of medical record was incomplete and the returns was 100% delayed. Thus, there is a need to study about the completeness and accuracy of the medical record return in the hospitalized patient and those factors, which affect the completeness, and accuracy in returning time. This study was using the qualitative and quantitative descriptive method. The study result about the medical record of hospitalized patient in October 2002 revealing only 4,7% of complete medical record and the incomplete of 95,3%, where as the medical record with on time returning of 18% and not on time of 82%. The factors that affect completeness are inconvenient of working environment, insufficient compensation, indiscipline of working hours, stuck monitoring (supervision), insufficient reward, interference in the role and function of medical record committee, low urgency of medical record, the lack of medical record management guiding books socialization. Whereas the factors that affect returns are no filling up of resume of medical record, knowledge and understanding of the health care room administrative officer and the stuck in monitoring (supervision) function. Based on those findings, it is suggested to improve the quality of human resources and make the staff of the medical record sub department to be efficient, enhance the function and role of the medical record committee, improve compensation, improve the discipline of working hours, enhance the socialization of the guiding book of medical record management, improve the physical utility and pre-utility, do the reward and punishment system for the officer who had done good and bad management respectively, and for the future, it will be used computerization system, where if there is an officer who does not fill up the medical record, then automatically there will be no production services.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13054
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henni Ryta
Abstrak :
Memasuki era persaingan babas, tuntutan masyrakat terhadap pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat (bermutu), sudah menjadi prioritas utama, baik dani aspek pelayanan medis maupun terhadap mutu informasi yang dihasilkan. Salah satu sumber informasi di Rumah Sakit adalah isi rekam medis. Mutu rekam medis tergantung dari kelengkapan pengisiannya, keakuratan datanya, ketepatan waktu serta pemenuhan terhadap aspek hukum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang pencatatan rekam medis rawat inap stroke di Pusat Pengembangan Penanggulangan Stroke Nasional, Rumah Sakit Umum Bukittinggi Tahun 2004, juga untuk mengetahui mutu rekam medis yang dihasilkan serta masalah yang berkaitan dengan mutu rekam medis yang dihasilkan. Metode penelitian adalah kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan system. Pendekatan sistem bertujuan untuk pemecahan masalah, dan memandang organisasi sebagai suatu sistem. Unsur input terdiri dari format rekam medis, prosedur tetap, uraian tugas, sumber daya manusia, panitia rekam medis serta dukungan organisasi dalam bentuk kebijakan terhadap penyelenggaraan rekam medis. Unsur proses terdiri dari pelaksanaan pengisian rekam medis; pemeriksaan kelengkapan rekam medis serta umpan balik pelaksanaan pencatatan rekam medis. Data kualitatif diperoleh dari wawancara mendalam dengan beberapa informan disertai pengamatan terhadap pelaksanaan pencatatan rekam medis. Data kuantitatif diperoleh dengan melakukan telaah terhadap isi rekam medis. Penelitian ini dilakukan di ruangan perawatan stroke dan di Instalasi Rekam Medis P3SN RSUP Bukittinggi, dengan jadwal pelaksanaan mulai 1 Juni sampai dengan 17 Juli 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kelemahan pada pencatatan rekam medis, sehingga mutu rekam medis yang dihasilkan sangat rendah. Masalah yang ditemukan pada penelitian ini adalah kelemahan pada semua unsur input yaitu sebagai berikut: 1. Format rekam medis yang belum sesuai dengan kebutuhan informasi. 2. Belum adanya prosedur tetap tentang pencatatan rekam medis. 3. Uraian tugas pada petugas penerimaan pasien rawat inap masih tumpang tindih. 4. Sumber daya manusia yang masih kurang baik dari segi kualitas maupun kuantitas. 5. Tidak aktifnya panitia rekam medis. 6. Kurangnya dukungan organisasi dalam bentuk kebijakan yang mengatur tentang penyelenggaraan rekam medis. Untuk itu diperlukan upaya-upaya guna perbaikan system penyelenggaraan system rekam medis khususnya tentang pencatatan rekam medis, dengan memenuhi kebutuhan sumber daya yang optimal serta pemberian sanksi terhadap petugas terkait yang tidak melakukan pencatatan rekam medis dengan lengkap dan benar. Daftar Bacaan : 33 (1982-2004)
Entering the global era, community demand to health service that provides fast, accessible, and qualified services, become a major priority, viewed from the point of medical service and also the point of informative quality output. One of information sources in hospital is medical record. The quality of medical record depends on comprehensive enrollment, accuracy of the data, accuracy of time, and law aspect providing. The objective of this research is for abstraction examining about medical record recording in stroke inpatient nursing in the Center of National Stroke Anticipating Developing (P3 SN), Public Hospital Bukittinggi in 2004. It has aim to examine medical record quality as an output, and also examining the problem that is connected to medical record quality as an output. The research methods are quantitative and qualitative with system approaching. System approaching was used for problem solving, and organization previewing as a system. Input substances consist of medical record format, fixed procedure, task explanation, human resources, medical record committee, and organization support in form of medical record implementation policies. Process substances consist of medical record recording implementation, comprehensive medical record checking, feed back and medical record recording implementation. Qualitative data have been got by deeply interview to a number of informant with monitoring and observation to medical recording implementation. Quantitative datas have been got by studying to medical record substances. This research was executed in stroke nursing room and in the medical record installation P3SN RSUP Bukittingi; with implementation schedule at 1 June until 17 July 2004. The research result showed that there is some disadvantages found in medical record recording, with the result that the quality of medical record outcame is very low. The problems that found at this research as the disadvantages for following all input substances: 1. Inappropriate medical record format to information necessary 2. There is no fixed procedure for medical record recording 3. Task explanation to inpatient receiver staffs is still unformed. 4. Low quality and quantity for human resources 5. Inactive medical record committee 6. There are insufficient organization supports in form of medical record implementation policies. For all those purposes above, that is needed some efforts for better medical record system implementation especially about medical record recording, by fulfilling optimal resources necessaries and punishment executing to connected staff that do not implement medical record recording completely and accurately. Bibliographies : 33 (1982-2004)
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13144
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christine Sutandyo
Abstrak :
Perubahan paradigma perumahsakitan di dunia juga membuat rumah sakit di Indonesia dapat sebagai subyek hukum, khususnya mulai tahun 2003 yang menandai kesepakatan pemberlakuan perdagangan bebas antar negara-negara ASEAN (AFTA). RS Mitra Kemayoran adalah rumah sakit swasta yang penyelenggaraan rekam medisnya telah menggunakan sistem kearsipan sentralisasi dan tahun 2002 ini mendapat sekitar 130 komplain medis pasien, yang terdiri dari berbagai macam kasus. Semua komplain tersebut cepat atau lambat akan berujung pada tuntutan hukum terhadap rumah sakit. Untuk mengantisipasi hal ini maka hal yang berkaitan dengan legal aspek dari komplain tersebut hams sudah tersusun dengan baik, Berkaitan dengan itu peneliti mengangkat masalah penelitian berupa belum diketahuinya tingkat kelengkapan berkas rekam medis di RS Mitra Kemayoran tahun 2002. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan dokter dalam mengisi rekam medis di RS Mitra Kemayoran 'tahun 2002, dalam hal ini diukur dengan kelengkapan pengisian rekam medis, keakuratan, ketepatan waktu dan pemenuhan pengisian aspek legal rekam medis. Kerangka pikir penelitian ini adalah sistem untuk menggali informasi pengisian berkas rekam medis mulai dari komponen Input, Proses dan Output, tetapi yang diteliti disini komponen Proses dan Output. Penggalian data diambil secara sekunder yaitu dari rekam medis yang sudah selesai diisi oleh dokter dan sudah dikembalikan ke bagian rekam medik. Melihat dari tujuannya, penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam dan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian ini adalah dari 130 rekam medis didapatkan pada lembar harian dan instruksi dokter tanda tangan/paraf dokter 63% lengkap, nama dokter hanya 12%-lengkap, sedang jam pemeriksaan pasien 18% lengkap,. Pada informed refusal didapatkan 40% lengkap, pulang paksa 62% lengkap, anamnesis dan pemeriksaan fisik 77% lengkap sedangkan informed consent operasi 92% lengkap. Dari in-depth interview baik pada kelengkapan pengisian rekam medis, keakuratan, ketepatan waktu dan aspek legalnya memang masih ada kekurangan dalam pengisian/pendokumantasian rekam medis. Kesimpulan penelitian ini adalah dari analisis kelengkapan rekam medis yang telah dilakukan serta in-depth interview pada para informan dapat disimpulkan bahwa para dokter di RS Mitra Kemayoran cukup patuh dalam mengisi rekam medis, namun memang masih banyak ketidak lengkapan pada berkas rekam medis tertentu. Hal ini dikarenakan kesadaran dokter akan pentingnya kegunaan rekam medis bagi dokter sendiri masih kurang, sehingga perlu pihak management RS Mitra Kemayoran mensosialisasikan pada dokter untuk mengisi rekam medis dengan lengkap dan pelaksanaannya perlu mendapat kontrol secara terus menerus oleh panitia rekam medik. Belum adanya No Blame Culture di RS Mitra Kemayoran. Saran yang diberikan oleh peneliti: Perlu ditinjau kembali isi informed consent, karena tampaknya hanya seperti surat persetujuan saja, yang sebenarnya harus ditulis pula apa yang sudah dijelaskan/diterangkan keterangan yang sudah diberikan pada pasien. Perlu dipikirkan pembuatan cap nama dokter yang spesifik dan sangat khas serta dipegang oleh dokter sendiri, yang dibuat oleh pihak rumah sakit untuk memecahkan salah satu masalah ketidaklengkapan rekam medis. Daftar Pustaka : 30 buah ( 1985- 2003)
Completeness Analysis of Medical Record on Complain Cases During the Year 2002 at Mitra Kemayoran HospitalHospital paradigm shift in the world has placed the present hospitals in Indonesia as a legal subject, especially starting the year 2003 which indicates the agreement of world free trade between ASEAN countries (AFTA). Mitra Kemayoran Hospital is a private hospital that used Medical Record Centralized Document System. In the year 2002 this hospital has accepted 130 patient complains which consist of variety cases. All complains whether fast or slowly will end on law suit to the hospital. To anticipate this matter, all the connected legal aspect of that complains must be in a good arrangement. In connection with the complains researcher takes the research problem as the level of completeness of medical record is not yet known at Mitra Kemayoran Hospital in the year 2002. The goal of this research is to get the information about doctor's compliance in completeness of writing medical record at Mitra Kemayoran Hospital in the year 2002, at this point to be measured with completeness of medical records, aquracy, punctuality and fulfillment medical record with fill in legal aspect. The framework of this research is system to dig information about the fill in medical record starting from Input, process and output component, however the process and output component to be researched in this study. Data collection from secondary data which were finished medical record where the doctors already written and the already returned to the medical record department. To see the goal of this research, this study is qualitative study with in-depth interview and cross sectional approach. The result of this research was from 130 medical records can be found in loose paper daily report and doctor's instruction, doctor's signature 63% complete, doctor's name 12 % complete, while hours patient's examination 18% complete. In informed refusal can be found 40% complete. force discharged 62% complete, assessment and physical examination 77%' complete, informed consent for an operation 92% complete. From in-depth interview whether in completeness of medical records, aquracy, punctuality in time and legal aspect are still there are lacking in writing medical records documentation. The conclusion of this research is from the analysis of completeness of medical records which has been done and with in-depth interview to the informant and can be concluded that the doctors at Mitra Kemayoran Hospital fair compliance in writing medical records, but there are many uncompleted medical records at certain parts. Perhaps this is due to the lack of awareness of the important of medical records and the use of them for the doctors themselves. It is needed for the management of Mitra Kemayoran Hospital to socialized to the doctors to write medical records and the implementation can be controlled continuously from the medical record's committee. At Mitra Kemayoran Hospital there is not yet established "No Blame Culture". Suggestion given to the hospital there is a need to make an informed consent because it seems only as an agreement letter_ It must be written also what the doctor?s explanation, the information given to the patient. There is a need to be concerned about to have a medical doctor's name stamp that are specific and given to the doctor's him or herself. This stamp is made by the hospital to solve among others the problem of not complete medical records. Bibliography: 30 ( 1985-2003).
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12927
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Purwaningtias
Abstrak :
Penyelenggaraan Rekam Medis merupakan proses kegiatan yang dimulai dari saat diterimanya pasien di rumah sakit, diteruskan dengan kegiatan pencatatan data medik pasien selama pasien itu mendapatkan pelayanan medik di rumah sakit, dan dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang meliputi penyelenggaraan penyimpanan dan pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan. Untuk mendapatkan rekam medis yang bermutu rekam medis tersebut harus lengkap, akurat, tepat waktu dan memenuhi persyaratan hukum. Serta didukung oleh tenaga pengisi rekam medis, karena hal tersebut merupakan cerminan terhadap mutu pelayanan yang diselenggarakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai kelengkapan pengisian dan ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis rawat inap di RSUD Budhi Asih tahun 2002 serta faktor-faktor yang menyebabkannya. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh, dilakukan penelaahan terhadap berkas rekam medis rawat inap yang kembali pada periode 1 Januari 2002 sampai dengan 31 Desember 2002 serta pengamatan terhadap petugas yang terlibat dalam kegiatan pengisian lembar rekam medis, formulir rekam medis, karakteristik ruang perawatan dan karakteristik pasien. Desain penelitian adalah telaah dokumen dengan pendekatan cross-sectional, dengan besar sampel sebesar 384 berkas rekam medis. Metode yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat (uji chi-square dan Fisher Eruct). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih banyak berkas rekam medis yang tidak diisi dengan lengkap dibandingkan yang diisi lengkap serta lebih banyak berkas rekam medis yang kembali lebih dari 2 x 24 jam. Faktor yang mempengaruhinya yaitu formulir rekam medis, kelas perawatan, ruang perawatan, kedaruratan kasus dan jenis pembayaran. Untuk meningkatkan kualitas kelengkapan pengisian dan ketepatan waktu pengembalian maka disarankan untuk meningkatkan disiplin dari para petugas pengisi rekam medis dan dalam jangka panjang perlu kiranya dipikirkan untuk memberikan penghargaan dan sanksi kepada para petugas pengisi yang tidak melaksanakan pengisian sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan. Daftar bacaan : 34 (1982 - 2002)
Factors Related to Inpatient Medical Record Admission Filling and Delay of Return at RSUD Budhi Asih, 2002Medical Record activities represent a process started from moment accepting a patient at the hospital, continued with recording of historical patient medical data during he is being served at the hospital , and continued with medical record management handling to and from its depository. To obtain certified medical record, the content of data has to be complete, accurate, on schedule and fulfill conditions of law. And also supported by qualified medical record staff, because its represent to service reflection. Objective of this research is to find out the condition of medical record completeness fulfillment accuracy of return time in RSUD Budhi Asih within 2002 and its related factors. To observe related factors, data investigation had been done since January 1s` 2002 until December 31a 2002 and also observe to the staff who involved in medical record activities, medical record form, treatment room characteristic and patient characteristic. Research was done in document study with approach of cross-sectional, using up to 384 document medical record. Research methodology is analysis of univariat and bivariate (Chi-Square test and Fisher Exact). Result of research indicate that incomplete medical record sheet is more than the complete one. And so many medical record sheet returned back exceed than two days. It was caused by medical record form, category and quality of room, emergency case and payment type. In order to increase quality of admission filling and accuracy of returning time, hence suggested to increase discipline or medical record staff and also reward and punishment concept is possibly to be applied in the future based on standard operational procedure. Bibliography: 34 (1982 - 2002)
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13025
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatiek Wahjuningtyas
Abstrak :
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis deskriptif elemen yang terdapat pada proses pelayanan medik dokter jaga rawat inap yang diduga berhubungan dengan Perubahan Klinis dan menganalisis korelasinya. Metodologi. Penelitian ini merupakan studi Cross Sectional terhadap 172 kasus yang ditangani langsung oleh Dokter Jaga Rawat Inap dan tidak dikonsulkan kepada Konsultan (Dokter Spesialis) selama masa pengamatan 1 bulan. Seluruh kasus dijadikan sampel penelitian (172 kasus). Data yang digunakan adalah data primer yang terdapat pada status (dokumen medik) pasien. Analisis statistik yang digunakan adalah tabel frekuensi, distribusi dan statistik deskriptif untuk analisis univariat serta uji Chi t dan analisis korelasi Rank dari Kendall untuk analisis bivariat. Hasil. Analisis deskriptif variabel independen yang terdiri dari pemeriksaan penunjang dan terapi (keduanya mewakili aplikasi keahlian); penulisan kriteria diagnosa dan penulisan diagnosa banding (keduanya mewakili kedisiplinan menulis dokumen medik) memberikan indikasi rendahnya ketaatan Dokter Jaga Rawat Inap terhadap SOP (Standard of Operating Procedure) yang telah ditetapkan oleh rumah sakit. Analisis deskriptifvariabel dependen perubahan klinis menunjukkan hanya 47.1% yang mengalami perubahan klinis dengan penanganan pasien langsung oleh Dokter Jaga Rawat Inap. Analisis evaluatif bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup signifikan antara elemen proses pelaksanaan pelayanan medik dokter jaga rawat inap dengan perubahan Medis. Kesimpulan. Konsep penelitian yang disusun hanya mampu menerangkan kemaknaan hubungan antara proses pelaksanaan pelayanan medik dengan perubahan klinis yang terjadi. Sedangkan hubungan yang mungkin terdapat di antara masing-masing elemen yang terdapat di dalam proses pelaksanaan pelayanan medik tersebut tidak dianalisa. Dari analisis deskriptif dapat disimpulkan bahwa ketepatan pelaksanaan pelayanan medik terhadap SOP RSUP Fatmawati masih rendah (rata-rata 34.88%), hal ini menunjukkan perlunya dilakukan intervensi oleh pihak rumah sakit untuk memperbaiki kinerja Dokter Jaga Rawat Inap ini. Upaya-upaya yang dapat dilakukan antara lain dapat berupa pendidikan berkelanjutan untuk Dokter Jaga Rawat Inap, pembinaan kedisiplinan melalui Komite Medik, peningkatan peran Dokter Konsultan (Spesialis) dalam melakukan supervisi, peningkatan sosialisasi SOP dan pembaharuan tatalaksana kerja dokter jaga rawat inap.
Introduction. Medical services in hospital is conducted for 24 hours per day. As a part of it, Dokter Jaga Rawat Inap (general practitioner) take an Important role as they conduct a 16 after office hours medical services. Since there is an assumption that DokterJaga Rawat Inap's performance in their medical case handling doesn't meet the requirements, it is necessary to study their ability in gaining inpatient clinical improvement. Objectives of the study. The objectives are to get some information?s about expertise application aspect and medical document writing compliance aspect of Dokter Jaga Rawat Inap that correlates to clinical improvement. Metodology of the study. This is a cross sectional study of 172 cases those are directly handled by Dokter Jaga Rawat Inap not consulted to the specialists. All of them are used as a sample (172 cases).The data analyzed are all primary ones, took from patient's medical document. Statistical analysis used in the study are the table of frequency distribution, the descriptive analysis of univariate and the bivariate analysis by Chit test and Kendall's Rank Correlation test. Result of study. Descriptive analysis for variables of process indicates Dokter Jaga Rawat Inap's compliances in implementing SOP ( Standard of Operating Procedure) is low. Those variables consist of supporting test and therapy conducted ( represent the expertise application) and writing the diagnosis criterion and the differential diagnosis (represent the compliance in medical document writing). While the analysis for variable of Output indicates 47% of patients had clinical improvements.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alih Germas Kodyat
Abstrak :
ABSTRAK Rekam medik yang seharusnya dimanfaatkan sebagai sumber informasi dalan proses pengambilan keputusan di rumah sakit, saat ini masih menghadapi permasalahan. Hal tersebut disebabkan karena belum membudayanya penggunaan informasi yang faktual oleh para manajer di rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi rekam medik dalam pengelolaan rawat inap, yaitu dengan cara nengidentifikasi kebutuhan informasi para manajer yang secara langsung berperan dalam mengelola rawat inap. Disamping itu juga melakukan analisis untuk nengetahui kekuatan dan kelemahan dari sistem informasi yang sedang berjalan. Untuk menggali informasi apa yang dibutuhkan, telah dilakukan penelitian terhadap Kepala Bidang Perawatan, dan Kepala Unit Rawat inap. Kenudian untuk nengetahui informasi apa tersedia saat ini adalah dengan melakukan pengkajian terhadap dokumen pencatatan dan pelaporan yang ada, dan melakukan wawancara kepada Kepala Bidang Sistem Infornasi dan Kepala Unit Rekam Medik. Sedangkan untuk mengetahui pengembangan sistem informasi yang diinginkan dengan melakukan wawancara kepada Direktur Utama Rumah Sakit. Dari hasil penelitian dapat diidentifikasi bahwa informasi yang dibutuhkan dan digunakan oleh Kepala Bagian Perawatan adalah informasi yang menunjang pengambilan keputusan yang bersifat fungsional yaitu informasi tentang utilitas rawat inap, mutu pelayanan rawat inap dan Jenis penyakit terbanyak pada pasien rawat inap. Sedangkan yang informasi yang dibutuhkan dan digunakan oleh Kepala Unit Rawat inap adalah informasi untuk pengambilan keputusan yang bersifat operasional sehari-hari dalan memberikan pelayanan asuhan keperawatan pada pasien yang dirawat. Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa dengan bergesernya paradigna baru pengelolaan rekam medik, sudah dituntut agar rekam medik harus diolah secara profesional untuk memperoleh baik informasi manajemen yang berguna untuk perencanaan dan pengembangan rumah sakit, dan infornasi untuk pemberian pelayanan asuhan keperawatan yang bermutu.
ABSTRACT The Utilization of Medical Record as the Source of Information for Ward's Management Decision Making in Puri Cinere HospitalMedical record which has to be utilized as the source of information in decision making process in a hospital, nowadays is still having some problems. One of many other causes of it is the condition which indicate that Indonesian Hospitals Managers have not already customized to utilize the factual information. The objective of this study is to get a picture about the contribution of medical records in ward management of Puri Cinere Hospital. This study is designed to identity the information needs of hospital managers, who is managing the ward directly. Beside that, this study is using the method to analyze the strengths and the weaknesses of the information system, which has already been started. To know the kinds of information which is needed, this study for the Head of Nursing Department and for the Ward's Head Nurses. In the other hand the documents of record and report are also assessed and Department Head of Electronic Data Processing and Medical Record are interviewed, to get the picture about the kinds of information which is available. The result of this study indicate that the information which is needed by the Head of Nursing Department, is the kinds of information which supports functional decision making, mainly about the utilization of the ward, the quality of services and the major diseases in the inpatient. And the kinds of information which is needed by the Ward's Head Nurses is the information which supports daily operational decision making, regarding the nursing care of the inpatient. The conclusion of the discussion shows that according to the transition to the new paradigm of Medical Record, it is a must for a hospital to analyze the medical record data professionally to get a meaningful management information, which is useful for planning and development of the hospital. And also to get the information which can be used to accomplish the good quality of nursing care.
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>