Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Stress Induced Leakage C urren! (SILC) telah menjadi suatu fenomena tersendiri dalam perkembangan divais MOSFET. SILC yang lbih dikenal dengan nama arus bocor ini, hadir setting dengan berkembangnya teknologi mikron dalam sebuah divais MOSFET. Berbagai penelitian telah dilakukan demi memperoleh suatu pengertian baku yang mampu menjelaskan keseluruhan fenomena SILC ini, Diharapkan dari pengetahuan dan penelitian yang ada, arus SILC dapat diatasi, walaupun sebenarnya hal ini masih menjadi tanda tanya besar. Sejauh ini SI]_.C dqelaskan dalam bebempa model, di antaranya adalah model _field enhancement dan model trap-assisted.
SILC juga dimsakan mengganggu proses kenja sebuah divais memori. Dalam proses write dan erase sebuah divais memori, SILC seringkali menyertai perpindahan muatan yang disimpan dalam sebuah divais memori. Hal ini dapat menyebabkan terganggunya besar muatan yang disimpan oleh divais tersebut_ Divais memori dalam proses kerjanya menggunakan fenomena Fowler-Nordheim (FN) tunneling, sebagai fenomena penyimpanan muamn.
Dalam skripsi ini dilakukan penelitian perbandingan antara arus SILC dan arus FN. Hasil perbandingan tersebut memberi hasil bahwa, antara arus SI]..C dan ams FN terdapat sam buah titik potong, yang kemudian dinamakan titik balik. Pada saat nilai pembengkokan pita energi bemilai % dari smj`aee potential, titik balik terletak pada tegangan gate -1.633 V dan -1.733 V untuk hasil LOGEST. Pada saat nilai pembengkokan pita energi bemilai % dari surface potential, titik balik terletak pada tegangan gate -1_524 V dan -1.575 V untuk hasil LOGEST_
Berdasarkan analisa yang dilakukan, juga diperoleh bahwa saat tegangan gate belum menqapai nilai titik balik, maka ants yang mengalir melalui lapisan gme-oksida-
silikon, sama besar dengan nilai arus SILC.itu sendiri."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39826
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tryatmaja Matari
"Studi terhadap perlakuan mekanokimia kering pada arang batok untuk mengembangkan material penyimpan karbon dengan adsorpsi hidrogen yang lebih tinggi. Karbon aktif yang telah digiling selama 30 jam, dicampur dengan activating agent KOH dengan rasio 1:1 lalu dicuci dengan HCL 5M dan dibilas dengan akuades selanjutnya dibentuk menjadi pelet ( 5 mm) dengan pengikat gula cair. Karbon aktif yang telah dibentuk pelet diuji kemampuan adsorbsinya pada temperatur -5°C dan 25°C dengan metode volumetrik. Tekanan yang diberikan berupa 250, 500, 1000, 1500, 2000, 3000, dan 4000 kPa masing-masing selama 1 jam. Hasil pengujian dibandingkan dengan sampel awal terjadi peningkatan kapasitas adsorbsi 1,20 %wt untuk suhu -5°C dan 1,13 %wt untuk suhu 25°C pada tekanan 4000kPa.

Study about dry mechanochemical treatment on coconut charcoal to develop a better material for hydrogen storage. After being milled for 30 hours, activated carbon was milled using KOH as activating agent with ration of 1:1. After that, the sample was washed by HCl 5M and cleaned using aquades. After that, the sample was ( 5 mm) with a commercial liquid sugar binder. Adsorpstion test is performed to charcterize the sample adsorption capability with volumetric method. The pressuress were set at 250, 500, 1000, 1500, 2000, 3000, and 4000 kPa for 1 hour of adsorption period respectively. Reactivated sample compared to granular has a larger adsorption capability 1,20 %wt at 5°C and 1,13 #wt at 25°C on 4000 kPa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1856
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Falah Herdino
"Tailing (residu) bauksit hasil pencucian pada pengolahan bijih bauksit telah menumpuk sebanyak 3 ton di Indonesia salah satunya di Dareah Wacopek, Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Penimbunan residu tersebut menyebabkan pencemaran lingkungan sehingga perlu pemanfaatan dari residu tersebut yaitu dengan ekstraksi logam tanah jarang (LTJ). Peningkatan logam tanah jarang ini dengan proses mekanokimia dengan penambahan NaOH sebanyak 0%, 33.33%, dan 50%. Kemudian diberi proses pemanggangan pada temperatur 400°C, 500°C, 1000°C dan 1100°C. Diperoleh hasil nilai recovery yang variatif terhadap yttrium, cerium, neodymium, lanthanum dan samarium. Morfologi dari residu bauksit sebelum dan setelah proses mekanokimia juga diamati pada studi ini.

Bauxite residue as the result of ore dressing of bauxite mining has stickpiled as much as three tons in Indonesia one of them in the Wacopek, Bintan Island, Riau Province. The residue causes environmental pollution that needs to utilization of the residue. One of them is the extraction of rare earth metals (REEs). Rare earth metal was increased with mechanochemical process with the addition of NaOH as much as 0%, 33.33% and 50%. Then given a roasting process at a temperature of 400°C, 500°C, 1000°C and 1100°C. The results varied recovery value of the yttrium, cerium, neodymium, lanthanum and samarium. Morphology of the bauxite residue before and after mechanochemical process was also observed in this study.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S61585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This book presents a liber amicorum dedicated to Wolfgang H. Müller, and highlights recent advances in Prof. Mullers major fields of research: continuum mechanics, generalized mechanics, thermodynamics, mechanochemistry, and geomechanics.
Over 50 of Prof. Mullers friends and colleagues contributed to this book, which commemorates his 60th birthday and was published in recognition of his outstanding contributions. "
Switzerland: Springer Nature, 2019
e20509298
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Fuad Budidarma Pratama
"Logam berat dan beracun seperti timbal, arsenik, kadmium, kromium, tembaga, dan seng mencapai lingkungan tanah dengan dua proses, proses geogenik dan antropogenik. Di antara logam berat di dalam tanah, timbal adalah racun paling sistemik yang mempengaruhi beberapa organ dalam tubuh manusia Tchounwou et al., 2012. Timbal dapat mencemari udara, air, dan tanah, namun, sektor yang paling penting di lingkungan kita adalah tanah karena tanah memainkan peran penting dalam rantai makanan. Ini adalah alasan mengapa banyak jenis penelitian dan inovasi sedang dipelajari untuk mengembangkan teknik untuk meremediasi tanah, terutama dengan cara yang efisien. Perlakuan tanah yang terkontaminasi timbal secara umum diklasifikasikan menjadi dua prinsip utama; mobilisasi dan imobilisasi timbal pada tanah yang terkontaminasi timbal. Prinsip dasar mobilisasi melibatkan teknik mobilisasi yaitu melepaskan logam loid ke dalam larutan tanah. Namun, metode ini memiliki kerugian besar. Ini karena kecenderungan besar logam berat untuk meluruh. Selain itu, kerugian lain dari metode ini adalah proses yang rumit, biaya sangat tinggi dan tidak aman secara ekologis. Imobilisasi sebagai metode pengobatan untuk tanah yang terkontaminasi timah tampaknya menjadi pilihan yang lebih baik dibandingkan dengan mobilisasi karena beberapa keuntungan. Salah satu manfaat utama metode imobilisasi adalah timbal Pb karena kontaminan tidak dapat dijangkau oleh makhluk hidup lain.

Heavy and toxic metals such as lead, arsenic, cadmium, chromium, copper, and zincreach the soil environment by two processes, geogenic and anthropogenic process. Among the heavy metals inside soil, lead is the most systemic toxicant that affects several organs in the human body Tchounwou et al., 2012 . Lead can contaminate the air, water, and soils, however, the most critical sector in our environment is soil because soil plays a vital role in the food chain. This is the reason why many types of research and innovation are being studied to develop techniques to remedy the soils, especially in an efficient way. The treatment of lead contaminated soils is generally classified into two main principles mobilization and immobilization of lead in lead contaminated soils. The basic principle of mobilization involves the mobilization technique which is to release the metal loid s into the soil solution. However, this method has a big disadvantage. This is because of the big tendency of heavy metals to leach. Besides that, other disadvantages of this method are a complex process, cost very high and not ecologically safe. Immobilization as a treatment method for lead contaminated soil seems to be a better option compared to mobilization due to several advantages. One of the major benefits of immobilization methods is thatlead Pb as the contaminants are unreachable by other creatures.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy Prawesti Kusumawardhani
"Penelitian ini sendiri dilakukan dengan membakar sekam padi pada temperatur 700oC sampai berubah menjadi abu sekam padi. Selanjutnya, abu sekam padi diberikan perlakuan mekanokimia ayng bertujuan untuk mengurangi ukuran partikel. Proses mekanokimia menggabungkan proses mekanik dengan menggunakan planetary ball mill dan proses kimia dengan menambahkan asam klorida 1M. Pada penelitian ini proses mekanokimia dilakukan selama 15 menit dan 30 menit sebagai variasi. Langkah selanjutnya yaitu menambahkan abu sekam padi hasil proses mekanokimia tersebut ke dalam beton sebagai material pengganti semen. Beton dibuat menggunakan cetakan 10 cm x 10 cm dan uji tekan beton akan dilakukan setalah curing selama 28 hari. Beton dengan abu sekam padi hasil proses mekanokimia 30 menit mempunyai kekuatan tekan sebesar 15,15 MPa dan beton dengan abu sekam padi hasil proses mekanokimia 15 menit mempunyai kekuatan tekan sebesar 14,8 MPa.

This research was carried out by burning the rice husk at 700oC until it turned into grayish white ash. After that, rice husk ash was given a mechano-chemical treatment to reduce the partikel size. Mechano-chemical process combines the mechanical process using planetary ball mill and chemical process by adding the hydrochloric acid 1M. In this research, mechano-chemical process was conducted for 15 minutes and 30 minutes as variation. Next step was used the rice husk ash from mechano-chemical process as cement replacement. Concrete was made on 10 cm x 10 cm mold and compressive test will was carried out after 28 days of curing process. The compressive strength of concrete with the addition of rice husk ash from mechano-chemical process is 15,15 MPa and the compressive strength of concrete with the addition of rice husk ash from mechano-chemical process is 14,8 MPa.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaiful Rachman
"Formulasi elemen triangular dan quadrilateral Free Formulation (FF) oleh Bergan dkk., yang terdiri dari elemen pelat lentur dengan 3 d.k. per nodal dan elemen membran dengan 3 d.k. per nodal, dikembangkan untuk analisis pelat FGM. Pengembangan elemen dilakukan dengan menggabungkan formulasi elemen pelat FF dengan elemen membran FF untuk memperoleh elemen dengan 6 d.k. per nodal, serta menggabungkan formulasi elemen pelat FF dengan elemen membran konvensional untuk memperoleh elemen dengan 5 d.k. per nodal. Elemen yang diperoleh dinamakan Triangular Free Formulation (TFF) yaitu TFF15 dan TFF18, serta Quadrilateral Free Formulation (QFF) yaitu QFF20 dan QFF24. Analisis tekuk pelat (buckling) dilakukan dengan Metode Elemen Hingga dengan model pelat square dan rectangular untuk kasus tekuk mekanik (mechanical-buckling) dan tekuk termal (thermal-buckling) pada pelat FGM sandwich 3 lapis. Kasus tekuk mekanik terdiri dari pembebanan uniaksial dan biaksial, dan kasus tekuk termal menggunakan asumsi kenaikan temperatur seragam, linear, dan nonlinear di sepanjang ketebalan. Hasil analisis memperlihatkan bahwa seluruh elemen triangular dan quadrilateral FF memberikan hasil yang konvergen dan mendekati nilai referensi.

The formulation of triangular and quadrilateral Free Formulation (FF) elements by Bergan et al., consist of plate elements with 3 dof per node and membrane elements with 3 dof per node, was developed for FGM plate analysis. The element development was carried out by combining the FF plate element and the FF membrane element to obtain elements with 6 dof per node, also by combining the FF plate element and the conventional membrane element to obtain elements with 5 dof per node. The elements obtained are called Triangular Free Formulation (TFF) consist of TFF15 and TFF18, and Quadrilateral Free Formulation (QFF) consist of QFF20 and QFF24. Plate buckling analysis was carried out using the Finite Element Method with square and rectangular plate models for mechanical-buckling and thermal-buckling case in 3-layer FGM sandwich plates. The mechanical-buckling case consists of uniaxial and biaxial loading, and the thermal-buckling case uses uniform, linear, and nonlinear temperature rise across the thickness. The results show that all the triangular and rectangular elements of FF give convergent results and are close to the reference value."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library