Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arifah
Abstrak :
Monitoring terhadap Pelayanan Kesehatan Maternal di Kabupaten Cianjur khususnya Dinas Kesehatan belum berjalan sebagaimana mestinya. Masalah utama yang dihadapi adalah belum optimalnya pengolahan data yang dilakukan, belum dimanfaatkannya data Bidan di Desa dan data kematian maternal untuk keperluan analisis, termasuk belum pernah dikembangkannya analisis dengan menggunakan peta. Disamping itu berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Cianjur cakupan pelayanan K1 untuk akses layanan antenatal adalah 79,8% dan K4 untuk cakupan ibu hamil lebih rendah yaitu 68,4% sedangkan cakupan persalinan oleh nakes baru 50,3% sehingga program pelayanan kesehatan maternal di Kabupaten Cianjur perlu dipantau terus menerus karena cakupan program masih belum memenuhi target yang ingin dicapai. Tujuan pengembangan Monitoring Pelayanan Kesehatan Maternal Berbasis Wilayah adalah dikembangkannya sebuah aplikasi program yang dapat mempercepat proses pemasukan, pengolahan dan penyajian data sehingga dapat membantu proses pengambilan keputusan. Selain itu, dapat pula dilakukan pemetaan untuk melihat indikator input, output dan outcome dan pelayanan kesehatan maternal berdasarkan kecamatan, sehingga diperoleh variasi per wilayah dengan perbandingan warna termasuk melakukan teknik analisis spasial terhadap indikator-indikator tersebut untuk melihat wilayah yang perlu ditingkatkan manajemen pelayanan kesehatan maternal. Dalam pengembangan sistim ini indikator utama yang digunakan adalah rasio keberadaan Bidan di Desa, cakupan pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal (dilihat dari cakupan akses pelayanan antenatal (KI), cakupan ibu hamil (K4) dan cakupan persalinan oleh nakes) dan indikator kematian maternal absolut. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan sistim terdiri dari analisis sistim yang dimulai dengan menetapkan masalah dalam sistim informasi yang ada, informasi peluang pengembangan, indikator dan data yang dibutuhkan. Kemudian mendesain sistim pengumpulan, pengolahan dan penyajian data, mendesain format input dan output laporan, serta perancangan program aplikasinya. Tahap selanjutnya dilakukan analisis data secara spasial dan secara statistik mengunakan uji chi-square untuk melihat hubungan antar indikator rasio keberadaan Bidan di Desa, daerah prioritas peningkatan pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal dan kematian maternal. Dalam penelitian ini telah berhasil disusun prototipe pengembangan Sistim Monitoring Pelayanan Kesehatan Maternal Berbasis Wilayah secara komputerisasi dengan menghasilkan informasi laporan Bidan di Desa, laporan kematian, laporan dan grafik bulanan program. Berdasarkan hasil pemetaan diperoleh gambaran bahwa kecamatan di Kabupaten Cianjur yang memiliki rasio keberadaan Bidan di Desa < 1 sebesar 91,7 %, merupakan daerah prioritas I yang perlu ditingkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan maternalnya sebesar 45,8%. Hasil analisis spasial antara indikator rasio keberadaan Bidan di Desa, daerah prioritas dan kematian maternal dilanjutkan dengan uji bivariat untuk melihat hubungan antar indikator tersebut, diperoleh tidak ada hubungan yang bermakna (P > 0,05), kemungkinan karena data yang dimanfaatkan adalah data rutin di tingkat kabupaten. Dengan tersusunnya prototipe Sistim Monitoring Pelayanan Kesehatan Maternal Berbasis Wilayah yang telah diujicoba di laboratorium computer, sebaiknya Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur segera mengimplementasikan dengan jalan melengkapi perangkat lunak pendukung yaitu Arcview. Daftar Bacaan : 33 (1980 -- 2002)
The monitoring of Maternal Health Services at Kabupaten Cianjur especially at Dinas Kesehatan has not been running as well as expected. Some of the problems are because the data management has not been yet optimalized, underutilization on village midwives, and the use of maternal mortality data for analysis, including the use of regional map for analysis has not been yet developed. According to the Health Profile of Kabupaten Cianjur, the coverage of K 1 for the accessibility on antenatal services is 79.8% but the K4 coverage on pregnant mothers is lower, at 68.6%, while the coverage of delivery attended by health personnel is only 50.3%. Looking at those figures above, there is a need for monitoring on maternal health services at Kabupaten Cianjur, as the target is still beyond the expectation. The purpose of the development of regional-base monitoring system for Maternal Health Services is to develop an application program that can be use to speed the process on inputting, managing and displaying the data in order to facilitate the decision making process. Another reason is that the program will help to map the data in looking at the input, output and outcome indicators of maternal health services based on the district (kecamatan). Then, the variation between areas can be look at the difference of the color as the result of spatial analysis technique used at the program. Therefore, based on the color of the area, the priority is given to the area that needs to improve its maternal health services. In order to develop the system, the indicators used are: the ratio of midwife staying at the village; the coverage on the utilization of maternal health services - which look at the coverage of the access on antenatal services (K 1), the coverage of pregnant mothers (K4) and the coverage of delivery attended by health personnel; and the indicator of absolute maternal mortality. The method use for this study is the system approach that be composed of system analysis, system design, and spatial data analysis. The system analysis is started with the determination of problems on the existed information system, the information of the possibility for developing the system, indicators and data needed. The next step is to design the system for gathering, managing, and displaying data, including to design the report on the input and output form, and to design its application program. Then, to carry the spatial data analysis and statistical analysis using chi-square test in order to find out the relationship between the indicator of ratio of midwife staying at the village, priority area need to improve its maternal health services, and the maternal mortality. The study has accomplishes on arranging a computerized of a prototype of the development of regional-base monitoring system for Maternal Health Services that can produce the information on the report of village midwives, mortality report, monthly program report and its graphs. Based on the mapping result from the application program, it can be seen that Kabupaten Cianjur has a ratio of midwife staying at the village < 1 is 91.7%, the area that has Priority I need to improve its utilization of the maternal health services is found at 45.8%. The result from spatial analysis between indicator of ratio of midwife staying at the village, priority area and the maternal mortality, and continued by bivariat test to see the relationship between those indicators, has found that there is no significant relationship (P>0.05). This might be because the source of the data used is come from routine kabupaten data. As the prototype of the development of regional-base monitoring system for Maternal Health Services has accomplished and has been tried out at computer lab at the Faculty of Public Health, it is suggested that the Health Authority of Kabupalen Cianjur will implement the system as soon as possible by completed the system with supported software, the Arcview.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12968
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teresa Chiquita Goenawan
Abstrak :
Tesis berjudul “Perspektif Feminist Legal Theory terhadap Kebijakan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi di Jepang” ini meneliti bagaimana kebijakan mengenai HKSR Jepang, yaitu Maternal Health Act ( 母 体 保 護 法 ;Botai Hogohou) membatasi pemenuhan HKSR secara tidak adil gender dan bagaimana pembatasan tersebut mempengaruhi realita kehidupan perempuan Jepang. Penelitian ini menemukan bahwa Maternal Health Act membatasi pemenuhan HKSR perempuan Jepang melalui third party consent sebagai salah satu syarat prosedur aborsi yang menyebabkan perempuan Jepang dapat terjebak di situasi di mana ia harus mengandung dan melahirkan anak dari hubungan maupun pernikahan yang beracun dan abusif. Maternal Health Act juga tidak menjamin subsidi asuransi kesehatan nasional untuk birth control, yang mana menciptakan jurang antara mereka yang mampu secara finansial untuk mengakses birth control dan mereka yang tidak. ......This thesis, titled “Legal Feminist Theory’s Perspective on Sexual and Reproductive Health and Rights Policies in Japan” discusses how Japan’s policies on Sexual and Reproductive Health and Rights, Maternal Health Act (母体保護 法;Botai Hogohou), limits the fulfillment of the rights in gender discriminatory manner and how those limitations affect the reality of women in Japan. This research found that Maternal Health Act limits SRHR of women in Japan through third party consent as one of the conditions for abortion procedure, which makes Japanese women end up in situations where they have to bear and give birth to babies born from toxic and abusive relationships or marriages. This law also fails to guarantee subsidized birth control on national level, which creates financial gap between women who can afford birth control and those who cannot.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Azwar
Abstrak :
Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk program pokok. Program kesehatan ibu dan anak (IQA) merupakan salah satu program pokok di puskesmas yang mendapat prioritas tinggi, mengingat kelompok ibu hamil, menyusui , bayi dan anak merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap kesakitan dan kematian (Departemen Kesehatan, 1992). Dalam mengayomi kelompok rentan ini banyak kegiatan yang dilakukan oleh puskesmas dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian, salah satunya melalui kegiatan antenatal care (ANC) yang adekuat. ANC yang adekuat ditunjukkan dengan salah satu indikator yang terdapat dalam suatu sistem pemantauan wilayah setempat program KIA yaitu indikator K4 ibu hamil. Diduga rendahnya cakupan K4 ibu hamil ini mungkin dipengaruhi oleh somber daya yang tersedia di puskesmas, peran lintas sektor, luas wilayah kerja, status puskesmas, jumlah penduduk, rencana kerja tahunan (POA) puskesmas, rencana kerja petugas pelaksana program, pemantauan dan penilaian. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui bagaimana gambaran karakteristik puskesmas yang berhubungan dengan cakupan K4 ibu hamil. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Aceh Besar tahun 1999 dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap pimpinan puskesmas dan bidan pengelola KIA di 6 (enam) puskesmas terpilih dalam Kabupaten Aceh Besar. Selain itu informasi dari bidan di desa sebagai pengelola MA di pedesaan diperoleh melalui diskusi kelompok terarah. Dengan demikian, untuk meningkatkan validitas data peneliti telah melakukan triangulasi sumber data, triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik puskesmas ternyata mempunyai peran terhadap pencapaian cakupan K4 ibu hamil antara lain tenaga pelaksana ANC, baik jumlah maupun mutunya masih kurang, ketersediaan sarana pelayanan yang belum memadai, dukungan/peran lintas sektor belum berjalan, serta rencana kerja petugas pelaksana program puskesmas yang belum dibuat (tidak ada). Berdasarkan hasil yang didapat pada penelitian ini, maka disimpulkan bahwa puskesmas dengan karakteristik sumber daya dan dukungan lintas sektoral yang memadai mempunyai cakupan K4=60%. Berdasarkan simpulan tersebut pula, peneliti menyarankan antara lain diperlukan upaya peningkatan mutu tenaga pelaksana program melalui pelatihan teknis fungsional, pemanfaatan sumber daya yang tersedia di puskesmas secara optimal, membuat rencana kerja puskesmas secara menyeluruh serta pimpinan puskesmas harus lebih bersifat proaktif untuk mendapatkan dukungan peran lintas sektor. Sebagai alat manajerial program MA, pemantauan wilayah setempat-kesehatan ibu dan anak (PWS-KIA) hendaknya terus dapat, digunakan dalam upaya melakukan pemantauan dan evaluasi program.
Health center is a functional health organization designed as a development center for public health, aimed to build community participation in addition to delivering comprehensive and integrated community services in its region in the form of basic health services. Maternal and child health is one of basic services in health center, with a high priority. It is to say that pregnant and lactating mothers, babies and children are high-risk groups of morbidity and mortality (MOH, 1992). In order to protect these mothers and their coming babies, mothers should adequately do antenatal care. Adequate antenatal care is pointed out by an indicator, in a local visit area monitoring system of maternal and child health program (MCH), namely K4. K4 is the fourth ANC visit with a certain criteria. By hypothesis, a low coverage of K4 of pregnant mothers maybe influenced by the available power resources of health center, participation of inter-sector, working area, health center status, public population, plan of action of health center, plan of action officer program, monitoring and evaluation. Therefore, the researcher want to know how health center characteristics influence K4 coverage of pregnant mothers. This study was conducted in Aceh Besar District in 1999 using qualitative approach. The data was collected through in depth interviews to the chief of health center and senior midwives of 6 (six) selected health centers in Aceh Besar District. While information from midwives in village was obtained through focus group discussions (FGDs). In order to get valid data, the researcher applied triangulation on data resources and data collection method. Through the method the data were rechecked not only once. The results of this study show that the health center characteristics actually have roles toward K4 coverage of pregnant mothers, ANC staff lack off in number and quality, the availability of service facility is not sufficient, the role of inter-sector is not well run yet, and the plan of action of health center program of officer is not produced. Thus it can be concluded that health centers with sufficient resources and inter-sector support have K4 coverage more than 60 %. Based on the conclusion, the author suggests some improvement effort of through a functional technique training, the available optimal utilization of resource of the health center, production and improvement of the plan of action of health center more proactive action of and the chief of health center to have inter-sector support. As managerial tools of maternal and child health program, local area monitoring-maternal and child health (LAM-MCH) should be permanently used in monitoring and evaluating the program.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T457
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Mardhiati Adiwiryono
Abstrak :
Pemanfaatan tenaga penolong persalinan berhubungan secara tidak langsung dengan kematian ibu dan kematian bayi. Tingginya angka kematian ibu disebabkan adanya komplikasi persalinan dan terlambat dalam merujuk kasus yang berisiko tinggi, sedangkan tingginya angka kematian bayi disebabkan persalinan yang kurang bersih (steril) yang berisiko untuk terkena tetanus neonalorum. Pemanfaaatan tenaga kesehatan sebagai tenaga penolong persalinan dapat menangani komplikasi persalinan, dapat cepat mendeteksi kasus berisiko tinggi, dan merupakan persalinan yang higienis. Berbagai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan cakupan persalinan tenaga kesehatan antara lain program Bidan di Desa (BdD), namun sampai sekarang cakupan persalinan masih tetap dibawah target. Pemanfaatan tenaga persalinan berkaitan dengan faktor sosio budaya masyarakat setempat dan karakteristik ibu. Untuk meningkatkan cakupan pemanfaatan tenaga kesehatan sebagai tenaga penolong persalinan, sangat memerlukan pengetahuan tentang faktor sosio budaya masyarakat dan karaktersitik ibu tersebut. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan tenaga penolong persalinan di Indonesia tahun 1997. Penelitian ini merupakan analisis data sekunder dari 20.080 responden yang merupakan responden dari Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 1997, Variabel yang diteliti adalah umur ibu, pendidikan ibu, tingkat sosial ekonomi, paritas, riwayat kehamilan ibu, antenatal care, kebiasaan membaca surat kabar, kebiasaan mendengar radio, kebiasaan menonton televisi, dan pendidikan suami. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional, dengan sampel adalah ibu yang pernah melahirkan. Data dikumpulkan dan diolah dengan perangkat lunak statistik khusus desain kompleks. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa pemanfaatan tenaga kesehatan sebagai tenaga penolong persalinan (48,17 %) lebih rendah daripada pemanfaatan non tenaga kesehatan (51,83 %). Uji bivariat menemukan bahwa adanya hubungan antara pemanfaatan tenaga penolong persalinan dengan umur ibu, pendidikan ibu, tingkat sosial ekonomi, riwayat kehamilan, antenatal care, kebiasaan membaca surat kabar, kebiasaan mendengar radio, kebiasaan menonton televisi, dan pendidikan suami (pvalue <0,05), juga ditemukan tidak ada hubungan antara pemanfaatan tenaga penolong persalinan dengan paritas. Dan hasil uji multivariat ditemukan model yang terbaik dari deteminan pemanfaatan tenaga penolong persalinan adalah pendidikan ibu, tingkat sosial ekonomi, riwayat kehamilan, antenatal care kebiasaan membaca surat kabar, kebiasaan menonton televisi, dan pendidikan suami dan adanya variabel interaksi yang signifikan yaitu pendidikan dengan kebiasaan membaca surat kabar, pendidikan dengan antenatal care, dan tingkat sosial ekonomi dengan pendidikan suami. Pendidikan yang tinggi akan memudahkan penyerapan dan penerimaan informasi kesehatan terutama tentang pelayanan kesehatan kehamilan dan persalinan , tingkat sosial ekonomi yang rendah mendorong pemanfaatan non tenaga kesehatan sebagai tenaga penolong persalinan, dikarenakan non tenaga kesehatan dapat dibayar murah dan dapat dicicil. Pada keterpaparan ibu terhadap media massa ditemukan media massa dapat mendorong ibu untuk memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai tenaga penolong persalinan. Pendidikan suami yang tinggi akan mendukung pengambilan keputusan untuk memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai tenaga penolong persalinan. Berdasarkan hasil yang ditemukan, maka saran yang diajukan antara lain memberdayakan masyarakat terutama wanita dalam bidang pendidikan dan ekonomi, sehingga masyarakat terutama wanita dapat hidup mandiri dan berkualitas. ...... The utilization of delivery services related to the maternal mortally and the baby also. The increasing of maternal mortality is caused of complication and there is not konwledge about the high risk of delivery, and the increasing mortality of the baby is caused of unsterile delivery that can cause neonatorum tetanus. The utilization of delivery services is espacted to handle the complilcation and detect the high risk case of delivery to provide a hygenic delivery. There are so many ways to increase the scope of delivery services such as the midwife program in villages (BBD), but until now the scope of delivery is still under the target. The utilization of delivery service related to the sociological cultural factor and maternal characteristic in order to increase the scope of the utilization of delivery services. The purpose of this research is to know the factors that related to the utilization of delivery services in Indonesia in 1997. This research is a secondary data analysis from 20.080 respondents of demography survey and Indonesian health (SDKI) in 1997. The research consist of mother's age, educattion, social economic level, pregnancy history, antenatal care, the habit of reading a news paper, listening to the radio, watching televisionn and husband's education. Design of this research is cross sectional, and the sample is all of the woman who deliver their babies. This data is collected and made using the soft ware STATA version 6.0. The result of this research shows that the utilization of health services (49,8 %). The result of bivariat analysis shows that there is a relationship between the utilization of delivery services with mother's age, education, social economic level, pregnancy history, antenatal care, the habit of reading a newsaper, listtening to the radio,watching television and husband's education (pvalue <0,05) and there is no relationship between the utilization of delivery services and paritas. By multivariat analysis is found a great model from determinant of utilization of delivery services such as mother's education, social economic level, pregnancy history, antenatal care, the habit of reading a news paper, watching television and husband's education also the significant interaction variable that is education with the habit of reading a news paper, education with anternal care and social economic level husband's education. Education is a way to make the people easy to receive the health information especially about health care, pregnancy and delivery, low secial economic level makes the utilization of non health service as a delivery service because they can pay with the lower price. By reading, they can receive a knowledge and realize that it is important to delivered their babies by halped of delivery services. Husband's education influece also. Based on result of this research, it is important to develop the human resources, especially women in economic and education fields, so that the people can stand by them selves and live in good quality.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T404
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renatha Tiur Etty
Abstrak :
Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Bekasi memberikan pelayanan rawat inap khusus untuk wanita, ibu dan anak. Saat ini pemanfaatan rawat inap ibu sangat jauh berbeda dengan pemanfaatan rawat inap anak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melakukan penelitian terhadap produk pelayanan atau analisis produk untuk mengetahui kesenjangan antara keinginan konsumen dan calon konsumen dengan pelayanan saat ini demi meningkatkan pemasaran pelayanan rawat inap ibu. Penelitian ini merupakan studi kasus yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dan menganalisis tentang karakteristik pelanggan, karakteristik calon konsumen, karakteristik produk, kebijakan manajemen rumah sakit, keinginan konsumen serta calon konsumen terhadap layanan rawat inap. Metode yang digunakan adalah dengan cara survey dan wawancara mendalarn. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen dan calon konsumen mempunyai keinginan-keinginan terhadap aspek-aspek dalam pelayanari rawat inap yang perlu mendapat perhatian rumah sakit untuk peningkatan pemasaran rawat inap ibu RSIA Hermina Bekasi serta adanya pasar sasaran yang dapat diraih. RSIA Herrnina Bekasi harus mengoptimalkan kualitas pelayanannya yang disesuaikan dengan keinginan konsumen dan calon konsumen serta meningkatkan upaya pemasaran dengan usaha promosi yang spesifik.
Product Analysis on Inpatient Mother Care Services for Marketing Measures at Hermina Bekasi Hospital, 2002 Hermina Bekasi Hospital carried out inpatient mother care services especially for woman, mother and child. In this recent, bed occupancy for mother so far differently with bed occupancy for child. One of these efforts can be done is the research on product service or product analysis to know the differentiation between customer wishes and customer candidate wishes, to increase promotion for inpatient mother care services. This research is a case study to figure out the information and analysis on customer characteristics, customer candidate characteristics, product characteristics, hospital management policy, customer and candidate customer wishes to inpatient mother care services. The method used by survey and in depth interview. The result figure out that customer and customer candidate have wishes the aspects of inpatient mother care services which necessarily hospital intention for increasing the market and target market can be achieved. Hermina Bekasi Hospital obliged to optimize the service quality inline with customer and customer candidate wishes, and increasing the efforts marketing with specific promotion matters.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T1667
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunantoro
Abstrak :
Latar belakang: Di Indonesia angka kematian bayi masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan negara negara Asean lainnya. Tetanus neonatorum adalah salah satu penyebabnya, tepatnya di Kabupaten Sukabumi ada beberapa faktor yang berhubungan dengan terjadinya tetanus neonatorum seperti cakupan imunisasi TT dan cakupan persalinan (persalinan oleh harus bukan persalinan oleh dukun), oleh karena itu pertolorgan persalinan merupakan salah satu faktor pernyebab tetanus neonatorum. Tujuan penelitian, desain, dan sampling: Studi ini dimaksudkan untuk menentukan faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan penelitian penolong persalinan di Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi tahun 2001 dengan menggunakan desain kros seksional . Populasi dari penelitian yaitu, ibu yang mempunyai anak dibawah 12 bulan yang bertempat tinggal di Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi. Sampel dipilih secara acak dengan cara probability proportional to size untuk mendapatkan sejumlah ibu yang mempunyai anak dibawah 12 bulan pada masing masing Desa, di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Hasil penelitian: Variabel yang tetap berhubungan benar dengan petugas penolong persalinan pada analisis multivariat yaitu variabel kepercayaan responder terhadap keterampilan nakes OR 4,253 (95% CI: 2154-8,359) dan banyaknya keluhan sewaktu responden mengandung anaknya yang terakhir OR=2,584 (95% CI: 1,329-5,023). Saran:
a. Penyebarluasan informasi kepada ibu-ibu hamil mengenai ANC, persalinan, dan penyakit TN melalui penyuluhan kelompok di setiap desa.
b. Pelatihan bidan mengenai cara menumbuhkan kepercayaan masyarakat dan mengusahakan agar bidan dapat menetap di satu desa dengan dibuatkan suatu Surat Perintah.
c. Membiasakan kegiatan menabung bagi ibu hamil untuk meringankan biaya persalinan.
d. Monitoring ibu hamil terutama ibu hamil risti.
e. Mengoptimalkan kegiatan program perawatan kesehatan masyarakat terutama melakukan kunjungan kepada ibu hamil yang termasuk keluarga rawan.
f. Membuat perencanaan yang tepat dan mengalokasikan dana yang cukup untuk kegiatan penyuluhan, monitoring ibu hamil, dan pembinaan keluarga rawan agar dapat berjalan dengan baik. ...... In Indonesia Infant Mortality Rate is still higher than the other ASEAN countries. Tetanus neonatorum is one of diseases that cause of death, especially at Sukabumi some factors related to the occur of tetanus neonatorum such as: TT immunization coverage and coverage of delivery (attendant by health provider not by traditional birth attendant), therefore birth attendant is one causal factor of tetanus neonatorum. Sampling, Design, and Research Objective: This study aim to determine factors related to choice of birth attendant in Sub district of Cibadak, District of Sukabumi in 2001 using cross sectional study design. The population of this study are the mothers who have the children under 12 month lived in Sub district of Cibadak, District of Sukabumi. Samples were selected randomly using Probability Proportional To Size regard to numbers of mothers who have children under 12 month for each village in Sub district of Cibadak, District of Sukabumi. Result: Factors that proven significant related to choice of birth attendant in multivariate analysis are believe to health provider OR-4_253 (95% Cl: 2.164-8.359) and compliant frequencies OR=2.584 (95% CI: L329-5_023). Suggestion:
a. Desimination of information to group of pregnancy mother about ANC, delivery, and tetanus neonatorum decease in each village.
b. Make a midwife training about method of growth the public believe and make a instruction for midwife in order to live in village.
c. Make the mother accustomed to save the money for finance her delivery.
d. Monitoring the pregnancy mother especially the high risk pregnancy mother.
e. Optimalize of public health nursing program especially midwife health provider to poor family with pregnancy mother.
f. Make a good plan and good allocation of financial for public health nursing program, monitoring the high risk pregnancy mother, and dissemination of information.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T2093
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aini Gandhi
Abstrak :
Pembangunan Kesehatan dewasa ini masih ditandai dengan masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu sebesar 373 per 100.000 kelahiran hidup, angka tertinggi dilingkungan negara ASEAN. Upaya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) adalah dengan meningkatkan mutu pelayanan antenatal sesuai dengan Pedoman Pelayanan Antanatal Di Tingkat Dasar (Depkes RI, 1998). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran keterampilan dan tentang kebenaran cara bidan melakukan pelayanan antenatal, yang merupakan salah satu kegiatan pokok di Puskesmas. Selain itu juga untuk mengetahui bagaimana hubungan pengetahuan, umur, masa kerja, pendidikan, pelatihan, kelengkapan sarana dengan keterampilan bidan dalam melakukan pelayanan antenatal, serta menggali lebih dalam kebenaran cara bidan melakukan pelayanan antenatal. Penelitian ini dilakukan di 36 Puskesmas Kota Palembang pada 12 maret sampai dengan 12 juni 2001. Sampel penelitian adalah 36 bidan yang bertugas di 36 Puskesmas tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatf dan kualitatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa proporsi keterampilan bidan di 36 Puskesmas kota Palembang masih sangat rendah, terutarna dalam melakukan anamnese, periksa pandang, dan penyuluhan pada ibu hamil. Dari hasil penelitian ini, disarankan agar keterampilan bidan ditingkatkan melalui pelatihan pelayanan antenatal. ...... Analysis Of Midwife Skill In Antenatal Care At Community Health Center Services, Palembang City, 2001.Indonesian Health Development is still facing its high maternal mortality rate (MMR). The MMR is 375/100.000 birth-life, this rate is the highest in ASEAN countries. One of the efforts to accelerate the decreasing MMR is by enhancing the quality of antenatal care (ANC) to pregnant-mother through quality assurance approach. The objective of this study is to get more information of midwife skill in antenatal care. Also, to know how it's the correlation to knowledge, age, duration of work, education, training, resources to midwife skill. This study is cross sectional approach that performed at 36 Community Health Center Services in Palembang, started March, 12 to June 12, 2001. The samples are 36 midwives in those 36 Community Health Center Services. This study is quantitative-qualitative, to reach more information in antenatal care. The univariat analysis showed that a low performance of anamnesis, inspection and counseling. in pregnant. It is suggested to promote the midwife skill and to use the Standard Operating Procedure (SOP) that recommended by National Health Department. By qualitative-analysis, it is known that this low appearance of Antennatal Care caused by no supervision, lack of team coordinating, compliance to the Standard Operating Procedure, which ,is suggested to induct and accelerate the quality of ANC.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T2006
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najiroh Sjofiatun
Abstrak :
Tesis ini disusun berdasarkan pemikiran apakah tingginya AKI disebabkan oleh rendahnya pemanfaatan kesehatan maternal yang modern. Dalam studi ini akan dilihat apakah karakteristik wanita dan rumah tangga mempunyai pengaruh positif terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu di Indonesia, mengingat pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu belum dilaksanakan secara optimal. Tujuan umum yang ingin dicapai dari studi ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari karakteristik wanita dan rumah tangga terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu di Indonesia. Karakteristik wanita ditinjau dari beberapa faktor yaitu pendidikan ibu dan status bekerja ibu. Sedangkan karakleristik rumah tangga ditinjau dari pengeluaran rumah tangga per bulan, jenis kelamin kepala rumah tangga dan keadaan rumah tangga. Pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu terdiri dari tiga jenis yaitu perawatan kehamilan, tempat persalinan dan penolong persalinan. Hubungan antara karakteristik wanita dan rumah tangga dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu ditinjau berdasarkan daerah tempat tinggal yaitu wilayah perkotaan dan perdesaan. Data yang digunakan adalah hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia, 1997. Analisis data dilakukan sccara deskriptif dan inferensial dengan menggunakan model regresi logistik binomial. Analisis deskriptif bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai pola dan perbedaan karakteristik wanita dan rumah tangga terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu di Indonesia. Sedangkan analisis inferensial bertujuan untuk mempelajari hubungan karakteristik wanita dan rumah tangga dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu di Indonesia. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa secara umum karakteristik wanita dan rumah tangga berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu di Indonesia. Tingkat pendidikan ibu, status bekerja, pengeluaran rumah tangga per bulan, jumlah anggota keluarga, jenis kelamin kepala rumah tangga dan keadaan rumah tangga mempunyai pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu di Indonesia.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T7132
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amy Trenggana
Abstrak :
ABSTRAK Peningkatan mutu pelayanan kesehatan sudah menjadi tuntutan masyarakat dengan demikian harus dilaksanakan oleh jajaran Departemen Kesehatan. Kabupaten Sumedang telah melaksanakan otonomi daerah dan desentralisasi kebijakan di bidang kesehatan, dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dilakukan dengan berbagai upaya agar dapat memberikan pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas yaitu pelayanan yang sesuai standar pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah melakukan uji coba standar pelayanan kesehatan melalui pelatihan Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) Antenatal bagi bidan Puskesmas, memakai desain quasi experimental. Sampel penelitian adalah 10 orang bidan Puskesmas yang diukur kepatuhannya sebanyak 100 kali pemeriksaan ibu hamil(seorang bidan diukur kepatuhannya sebanyak 10 kali). Sampel ibu hamil 100 orang ibu yang berkunjung ke Puskesmas, diukur kepuasan dan pengetahuannya dengan cara wawancara. Lokasi penelitian adalah 10 Puskesmas diwilayah Kota dan Tanjungsari. Sampel kelompok kontrol adalah bidan dan ibu hamil dengan jumlah sama dengan kelompok pelatihan yang berkunjung ke 10 Puskesmas di Wilayah Conggeang dan Tomo. Rerata skor kepatuhan SPK petugas dan skor pengetahuan/kepuasan ibu sebelum pelatihan 'pada kedua kelompok dalam keadaan setara. Pasca pelatihan dengan uji t menunjukan bahwa pelatihan meningkatkan kepatuhan pada kelompok pelatihan dengan rerata skor beda kepatuhan sebesar 29.57 dengan p=0,0001, rerata skor beda pengetahuan 28.51 dengan p=0.0001 dan rerata skor beda kepuasan 15,7 dengan p=0001. Uji regresi menunjukan bahwa yang berpengaruh terhadap kepatuhan petugas adalah pelatihan SPK Antenatal dan supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten. Peningkatan pengetahuan ibu dipengaruhi selain oleh pelatihan standar pelayanan kebidanan { SPK Antenatal) kepada petugas, juga oleh tingkat pendidikan ibu. Sedang yang berpengaruh terhadap kepuasan ibu adalah pelatihan standar pelayanan kebidanan { SPK Antenatal) kepada petugas dan pengalaman hamil sebelumnya. Kcsimpulannya petugas yang mendapat pelatihan SPK Antenatal mempunyai kepatuhan lebih tinggi dibandingkan sebelum pelatihan dan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang tidak mendapat pelatihan. ibu hamil yang dilayani petugas yang telah mendapat pelatihan SPK Antenatal mempunyai pengetahuan dan kepuasan lebih tinggi dibandingkan ibu yang dilayani petugas yang tidak mendapat pelatihan SPK Antenatal. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kepatuhan SPK dengan mengembangkan pengukuran kepatuhan melalui pemantauan pelaksanan proses pemeriksaan kehamilan di Puskesmas baik bagi bidan Puskesmas maupun bidan di Desa
ABSTRACT The Trial Test of Standar Antenatal Maternity Service in Kabupaten Sumedang The Year 2000.The improvement of quality health service has become the demand of community, so the Health Department must execute such qualify service. Kabupaten Sumedang, which status is an autonomy district now, has decentralized its health service policy and made efforts to improve the quality of health services to Fulfil the quality basic health service according to standard health service. The objective of this study is to trial test the antenatal maternity service standar by training the Community Health (Puskesmas) midwives with quasi experimen design. The trained group consisted of 10 Puskesmas midwives in 10 Puskemas and 100 pregnant women that attended to 10 Puskesmas in Kota and Tanjungsari. The untrained control group, was compossed of midwives and pregnant women with the same and quality, with attended 10 Puskesmas in Conggeang and Tomo areas. The pre training average scorres of midwives compliance to ante natal care standard, knowledge and satisfaction of pregnant women were similar in both group. Post training t test training indicated that the training had improved the avarage compliance score differentce of 29.57 with p = 0.0001 and the avarage satisfaction and knowledge score difference with p= 0.0001. The regretion test indicated that the influential factors for the midwives compliance were the training and supervision. Meanwhile rather than the aspect of occupation, age and social status, the factors that influence the improvement of mother knowledge were midwives training and mother education. The factors that influence the improvement of mother satisfaction werw midwives training and the mother pregnancy experience. Conclusion the trained midwives have higher compliance score if compared with the untrained group. Pregnant women, who were serves by trained midwives, had more knowledge and satiscfaction than the untrained group. We need more studies to know the antenatal via supervisions of pregnancy inspections which conducted by Puskesmas midwives or midwive in the village.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziah Anwar
Abstrak :
ABSTRAK Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah utama yang perlu ditanggulangi diantara program-program kesehatan lainnya pada saat ini di Indonesia. Usaha akselerasi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) memerlukan data dan informasi yang akurat dan tepat waktu dalam menentukan arah pencapaian tujuan program yang dikehendaki. Namun beberapa data dan informasi KIA di kabupaten Purwakarta diragukan keakuratannya. Data dan inforrnasi memegang peranan sentral dalam pengambilan keputusan untuk perencanaan, monitoring dan evaluasi. Disisi lain banyak hambatan yang ditemukan dalam mengumpulkan data, menganalisa, dan merubah data menjadi inforrnasi yang dapat digunakan secara maksimal. Sedangkan kecenderungan yang sering terjadi adalah ketidak sesuaian antara kebutuhan informasi yang diminta dengan ketersediaan data yang masuk, diolah dan didesiminasikan. Menyadari hal tersebut di atas perlu usaha-usaha untuk mengetahui pemanfaatan data dan informasi program KIA yang dikumpulkan di tingkat bawah dalam hal ini kabupaten Purwakarta dalam mendukung perencanaan di tingkat pusat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang pemanfaatan data dan informasi KIA yang dikumpulkan di kabupaten Purwakarta dalam mendukung perencanaan program KIA di tingkat pusat, serta faktor-faktor penghambat pemanfaatan data tersebut. Penelitian ini bersifat kualitatif, data diperoleh dari observasi kelengkapan data KIA tingkat kabupaten, pemeriksaan dokumen yang dipakai untuk memilah data serta jenis indikator-indikator yang dilaporkan ke propinsi dan pusat, dan wawancara mendalam untuk menggali penyebab rendahnya pemanfaatan. Responden adalah beberapa orang yang terlibat mengumpulkan, mengolah, mengkaji, dan memanfaatkan data KIA di kabupaten Purwakarta, propinsi Jabar, dan pusat. Hasil penelitian menemukan bahwa penyusunan rencana program KIA di tingkat pusat lebih banyak nienggunakan angka-angka nasional dari pada data dan informasi kabupaten. Selain itu pemanfaatan data dan informasi KIA belum optimal di propinsi maupun kabupaten. Disamping itu dualisme sumber data, anggapan kurang baik tentang bekerja di pengelolaan data, kurang pengetahuan, lama bekerja yang relatif singkat, dan ketersediaan dana yang tidak mencukupi untuk pemeliharaan komputer merupakan faktor-faktor penghambat pemanfaatan data KIA. Dalam mengoptimalkan pemanfaatan data dan informasi KIA di setiap tingkat administrasi kesehatan perlu dikembangkan penyusunan profil kesehatan ibu dan anak termasuk penyajian informasi dalam bentuk pemetaan. Penggalangan kerja sama antara unit teknis, unit pengelola informasi, Kantor Statistik, pihak ketiga (peneliti) akan membangun suatu jaringan kerja yang baik di bidang sistem informasi menghadapi faktor-faktor penghambat pemanfaatan data dan informasi KIA.
ABSTRACT Evaluation of the Making Use of Data and Information of Maternal and Child Health (MCH) Collected in Purwakarta District in supporting the Program Planning of MCH in CentralThe issue of MCH is still a main problem which needs to be coped with among other health problems today in Indonesia. Efforts to accelerate the decline of mother's death rate (MMR) require accurate date and information and punctuality in deciding the ways to reach the program objectives required. There is however, some doubt about several data and information of MCH in Purwakarta District. Data and information play an important part in making decisions for planning, monitoring, and doing evaluation. On another side, there are many constraints encountered in collecting data, analyzing, and changing data into ones which is applicable at maximum. Whereas the trand which often occurs is that there is incongruency between information required and the availability of data-input which is processed and disseminated. Considering the matter, it is necessary to put efforts to know the making use of data and information of MCH program which is collected in lower level, in this case Purwakarta District, in supporting the planning in central. This research has the objective to obtain the information about the using of data and information of MCH which is collected in Purwakarta District in supporting the planning of MCH program in central, and the constraints of the using of the data. The research is qualitative, in which the data is obtained from observation of data completion of MCH in district level, verification of documents used to select data, kinds of indicators reported to province and central, and profounding interview to dig out the cause of poor application. Respondents are several people involved in collecting, processing, analyzing and applying data in Purwakarta District, West Java Province and central. The findings of research indicate that the setting of the planning MCH Program in central applied more national figures than the data and information in distret. Besides that, the ambiguity of data sources, bad assumptions of working in data processing, lack of knowledge, relatively short work and the availability of funds which was not enough for computer maintenance were the constraints of data application of MCH. In making of the optimum use of data and information of MCH in every level of health administration, it is necessary to develop the setting of the profile of Maternal and Child Health including the presentation of information in the form of mapping. The promoting of cooperation among technical unit, information administration unit, Statistics Office, and the third hand (researchers) will build good networks in the field of information system to cope with the constraints encountered in the making use of data and information of KIA.
Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>