Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hizkia Adhikaratma
"Permukaan jalan yang basah dan licin akibat hujan dapat memengaruhi tahanan kekesatan (skid resistance) jalan tersebut sehingga dapat membahayakan pengendara karena ban roda kendaraan dapat tergelincir. Bagian aspal beton yang bergesekan langsung dengan ban roda kendaraan adalah lapis aus permukaan (AC-WC). Salah satu sifat campuran aspal berdasarkan pengujian Marshall yakni rongga terisi aspal (VFA). Penelitian ini mengkaji VFA pada AC-WC dengan perubahan gradasi agregat, suhu pencampuran, dan suhu pemadatan terhadap nilai skid resistance. Salah satu material yang digunakan adalah Asbuton. Asbuton merupakan aspal alam yang berasal dari Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Asbuton dimodifikasi dengan bahan pelunak (oli bekas) dan dicampur dengan aspal minyak. Gradasi agregat yang digunakan, yaitu gradasi agregat AC-WC batas bawah (G1) dan batas atas (G2). Suhu pencampuran dan pemadatan yang digunakan, yaitu suhu panas (HMA) dan suhu hangat (WMA). Terdapat empat spesifikasi campuran, yaitu G1-HMA, G1-WMA, G2-HMA, dan G2-WMA. Kadar aspal terbaik untuk G1-HMA dan G1-WMA sebesar 6,5%, sedangkan untuk G2-HMA dan G2-WMA sebesar 9%. Pengujian skid resistance menggunakan alat British Pendulum Tester. Berubahnya suhu pencampuran dan pemadatan dari panas ke hangat pada gradasi batas bawah membuat nilai skid resistance semakin turun, tetapi VFA semakin naik. Pada gradasi batas atas, nilai skid resistance dan VFA semakin turun.

The wet road surface due to rain can affect the skid resistance ability. It can endanger driver because vehicle tires can slip. The asphalt-concrete part that rubs directly againts vehicle tires is Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC). One of the characteristics of AC-WC based on Marshall test is Voids Filled with Asphalt (VFA). This research analyzes the VFA in mixture with changes of aggregate gradation, mixing and compaction temperature to skid resistance value. One of the materials used is Buton asphalt (Asbuton) which from Buton Island, Indonesia. Asbuton was modified with used vehicle oil and mixed with oil asphalt. Types of aggregat gradation used are lower limit (G1) and upper limit gradation (G2). Types of mixing and compaction temperature used are Hot (HMA) and Warm (WMA). There are four mixture specifications, namely G1-HMA, G1-WMA, G2-HMA, and G2-WMA. The best asphalt content for G1-HMA and G1-WMA is 6,5%, while for G2-HMA and G2-WMA is 9%. The skid resistance test that using British Pendulum Tester. The change in mixing and compaction temperature from HMA to WMA at the lower limit gradation makes the skid resistance value decrease, but VFA increases. At the upper limit gradation, the skid resistance value and VFA decreases."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Suka, Jordan Ibrena Ginting
"Nilai Skid Resistance adalah suatu parameter uji kelayakan suatu perkerasan jalan, untuk dibuatnya sebuah jalan dengan kondisi tertentu dengan memenuhi nilai standar yang berlaku. Penelitian ini untuk mengetahui kekesatan dari suatu perkerasan jalan dimana dalam kondisi suhu permukaan yang berbeda, dapat mempengaruhi nilai British Pendulum Number (BPN) yang berasal dari pengujian menggunakan alat British Pendulum Tester (BPT). Campuran dalam pengujian ini menggunakan dua campuran berbeda dengan suhu pencampuran dan pemadatan yang berbeda. Campuran terdiri dari Asbuton sebagai sumber daya alam yang dimanfaatkan sebagai pengganti dari aspal minyak, aspal minyak, oli bekas, dan agregat. Untuk mendapatkan kadar aspal terbaik, dilakukan uji marshall untuk pengolahan data dimana kadar aspal terbaik merupakan kadar aspal yang memenuhi nilai-nilai standar volumetric terbanyak. Nilai marshall quotient didapatkan dari pembagian nilan stabilitas dengan kelelehan. Pengujian Skid Resistance terdiri dari dua metode yaitu metode kenaikan suhu dan penurunan suhu dimana variasi suhu dalam penelitian ini adalah 26 °C, 30 °C, 35 °C, 40 °C, 45 °C, dan 50 °C. Gradasi agregat terbaik dalam penelitian ini merupakan spek atas campuran hot mix (G2-HMA) dengan nilai marshall quotient sebesar 483,92 kg/mm.

Skid Resistance value is a parameter to test the feasibility of a road pavement, to make a road with certain conditions by meeting the applicable standard values. This study is to determine the roughness of a road pavement which in different surface temperature conditions can affect the value of the British Pendulum Number (BPN) derived from testing using the British Pendulum Tester (BPT). The mixture in this test uses two different mixtures with different mixing and solidification temperatures. The mixture consists of Asbuton as a natural resource which is used as a substitute for oil asphalt, oil asphalt, used oil, and aggregates. To get the best asphalt content, a Marshall test was carried out for data processing where the best asphalt content was the asphalt content that met the highest volumetric standard values. The Marshall quotient value is obtained from the division of the stability value by the melting point. Skid Resistance testing consists of two methods, namely the method of increasing temperature and decreasing temperature where the temperature variations in this study are 26 °C, 30 °C, 35 °C, 40 °C, 45 °C, and 50 °C. The best aggregate gradation in this study is the spec of hot mix mixture (G2- HMA) with a marshall quotient value of 483,92 kg/mm.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library