Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
London: Granada, 1984
624.183 STR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ambrose, James E.
New York: John Wiley & Sons, 1991
693.1 AMB s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bias January Parmadi
Abstrak :
Indonesia merupakan negara kepulauan yang sering terkena bencana alam gempa. Dari kondisi tersebut, muncul kebutuhan akan struktur yang tahan gempa. Salah satu dari jenis sistem rangka penahan gaya lateral adalah SRPMB atau sistem rangka pemikul momen biasa. Untuk itu, penelitian dilakukan terhadap SRPMB dengan menggunakan material beton bertulang.

Kerusakan adalah hal yang tentunya akan dialami oleh struktur. Untuk mengkuantifikasi hal tersebut, digunakan konsep yang dinamakan damage index. Damage index adalah sebuah indeks nilai yang mengkuantifikasi kerusakan dari sebuah sistem struktur dengan menggunakan parameter seperti kekuatan struktur, displacement dan sebagainya. Selain dari itu, kerusakan struktur juga mempengaruhi nilai kekakuan struktur sehingga akan berpengaruh pula pada frekuensi natural struktur.

Penelitian ini ingin menganalisis korelasi antara damage index dengan frekuensi natural sebuah struktur seiring kerusakan yang dialami. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan studi parametrik dengan membuat kurva kapasitas pushover (monotonic dan semicyclic) dari struktur menggunakan CAST3M untuk mendapatkan nilai damage index. Lalu frekuensi natural struktur didapatkan dengan menggunakan SAP2000. Studi parametrik dibuat dengan variasi geometri penampang, jumlah bay dan story, dan variasi properti material yang digunakan.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa seiring struktur mengalami kerusakan, damage index cenderung mengalami peningkatan dan frekuensi alami mengalami penurunan.


Indonesia is an archipelago that is often plagued by earthquakes. And so, the need for structure that can handle lateral loads is important. One of the candidates for the lateral load-resisting structure type is Ordinary Momen Frame (OMF). This research focuses on the aforementioned lateral load-resisting structure type using reinforced concrete as choice material.

Damage is a natural phenomenon that will happen to structures. To quantify it, concept called damage index is used. Damage index itself is an index that make use of  parameter such as structural strength, displacement and so forth. Besides damage index, damage to structure will also influence its natural frequency.

This research aims to analyze the correlation between damage index and natural frequency of structures as it get progressively damaged. To do so, a parametric study is carried out by creating pushover capacity curves (monotonic and semicyclic) of the structures using CAST3M to obtain the damage index value. Following that, natural frequency of the structures are generated using SAP2000. The parametric study will be realized through the variations of cross-section geometry, number of bay and story, and variation in material property used.

From the research, it is concluded that as the structures get progressively damaged, the value of the damage index tends to increase while the natural frequency decrease.


 

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Schneider, Robert R.
New Jersey: Prentice-Hall, 1994
624.183 SCH r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ajun Hariono
Abstrak :
Indonesia termasuk dalam wilayah yang sangat rawan bencana gempa bumi. Gempa-gempa tersebut telah menyebabkan ribuan korban jiwa, keruntuhan dan kerusakan ribuan infrastruktur, serta dana triliunan rupiah untuk rehabilitasi dan rekonstruksi. Pencegahan kerusakan akibat gerakan tanah dapat dilakukan melalui proses perencanaan struktur dan konstruksi yang baik. Salah satu jenis sistem struktur yang banyak digunakan pada bangunan rumah di Indonesia adalah sistem confined masonry. Berdasarkan pengalaman kegempaan, daktilitas struktur merupakan salah satu parameter yang sangat penting dalam menjamin keamanan struktur bangunan. Hasil penelitian ini nantinya bisa digunakan sebagai alternatif teknologi struktur perkuatan daktilitas confine masonry dalam tahap perencanaan struktur. Metodologi penelitian adalah pengujian eksperimental dan analisis numerik. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian eksperimental lateral siklik skala penuh. Aspek yang dianalisa dari hasil pengujian adalah: kekuatan, kekakuan dan daktilitas. Benda uji yang dibuat sebanyak 3 buah yaitu: model konvensional (K), model perkuatan horizontal (H), dan model perkuatan diagonal (D). Dari hasil pengujian dan analisa data diketahui bahwa kinerja aspek kekuatan, kekakuan dan daktilitas Model H lebih superior dari model lainnya.
Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2016
728 JUPKIM 11:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Md Azree Othuman Mydin
Abstrak :
Lime is among the binding agents used in binding masonry units, such as brick, in many historical buildings around the world. Its physical strength, mechanical strength, and durability properties, as well as its raw material composition, can play substantial roles in the structural behavior of historic buildings. The production technologies may also differ according to their specific use in the structural layout. Hence, the characteristics of lime mortars are of interest in the assessment of the structural characteristics of historic buildings. In addition, the determination of characteristics of lime mortars is also important for the production of intervention mortars to be used in the restoration of historic buildings. This research focused on the effects of egg white on lime mortar’s physical and mechanical properties. Five mixes were prepared by maintaining a constant lime–sand–water ratio of 1:2:0.035. As the binder material, the control mixture comprised only lime putty, while various percentages of egg white in the range of 2–10% were used to prepare the remaining mixtures. An experiment was then performed with different percentages of egg white to examine the lime mortar’s axial compressive and flexural strength, as well as the water absorption. The results indicated that the compressive and flexural strength of the lime mortar increased with the increasing percentage of egg white added into lime mortar until the mixture reached 6% egg white. The addition of 8% and 10% egg white made the compressive and flexural strength start to decrease. Lime mortar that contains 6% egg white had the highest compressive and flexural strength compared to the other mix design groups. The axial compressive strength and bending strength of lime mortar can also be influenced by the air pores.
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2017
UI-IJTECH 8:5 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Pada skripsi ini penulis melakukan penelitian di laboratorium untuk mengetahui perilaku sambungan balok-kolom beton pracetak dengan penyambungan di daerah pertemuan, terhadap pembebanan semi siklik dengan sistem displacement control. Spesimen yang diuji adalah model dengan skala 1:2 sambungan balok-kolom beton pracetak bagian exterior. Model sambungan pada penelitian ini merupakan model dari struktur beton pracetak yang sesungguhnya yang diambil dari perencanaan suatu gedung perkantoran enam lantai dan didesain dengan metode desain kapasitas. Spesimen yang akan dibuat terdiri dari, bagian beton pracetak dan bagian sambungan. Bagian beton pracetak yaitu kolom bagian anats, kolom bagian bawah dan bagian balok sampai muka kolom. Bagian sambungan antara balok dan kolom dicor ditempat, kolom bagian atas akan disambung dengan cara grouting atau injeksi. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa sambungan balok-kolom beton pracetak dengan penyambungan di daerah pertemuan memiliki daktilitas dan kekuatan yang baik dibandingkan dengan sambungan monolit dan sambungan pracetak lainnya. Pada benda uji tersebut, pola retak yang terjadi diawali pada balok berupa retak lentur di daerah sendi plastis dekat muka kolom, dan pada kolom berupa retak lentur, sedangkan di daerah joint tidak terjadi retak geser.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34735
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Masalah lingkungan hidup merupakan masalah yang tidak terlepas dari peran kita sebagai perancang. Limbah merupakan salah satu masalah lingkungan hidup yang cukup mempengaruhi kualitas hidup manusia. Jumlah limbah yang kian bertambah setiap harinya ternyata tidak diimbangi dengan sistem pengolahan maupun pembuangan yang baik. Hal ini merupakan fenomena lingkungan yang seringkali terjadi dan dirasakan cukup mengganggu kesehatan dan kebersihan lingkungan. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup adalah dengan melakukan daur ulang limbah tersebut. Limbah yang ada, diolah sehingga menjadi unsur baru yang berguna dan dapat dimanfaatkan bagi kelangsungan hidup manusia. Salah satu jenis limbah yang banyak dijumpai di Indonesia dan keberadaannya dirasakan cukup mengganggu lingkungan adalah limbah kelapa sawit. Hal ini tidak dapat dipungkiri lagi mengingat luasnya perkebunan kelapa sawit yang dimiliki Indonesia serta belum adanya instansi/badan terkait yang memanfaatkan limbah kelapa sawit ini. Adapun hasil daur ulang limbah kelapa sawit ini adalah terciptanya material baru bagi bangunan, yaitu batu bata beton berlubang sawit. Kelebihan yang dimiliki oleh bata beton berlubang sawit ini menjadikannya dapat diterapkan dalam bangunan sebagai pembentuk dinding seperti batu bata beton berlubang pada umumnya. Tanpa mengurangi karakteristik yang dihasilkan, saya akan meninjau kelayakan penggunaan bata beton berlubang hasil daur ulang limbah sawit ini. Tinjauan dilakukan dengan membandingkan bata beton berlubang sawit dengan batu bata beton berlubang umumnya disertai pertimbangan ekonomisnya. Tinjauan dilengkapi pula dengan kajian teori yang diperoleh melalui studi literatur, dilanjutkan dengan studi kasus bangunan yang menggunakan bata beton berlubang sawit. Dari keseluruhan tinjauan, akan didapatkan suatu hasil yang dapat menggambarkan bagaimana proses daur ulang, komposisi campuran yang sesuai dalam pembuatan batu bata beton berlubang sawit beserta kelebihan dan kekurangannya. Hasil yang diperoleh diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai penggunaan batu bata beton berlubang sawit yang ternyata berkualitas baik dan dapat memberikan kenyamanan bagi penghuni bangunan. Diharapkan penulisan ilmiah ini dapat memberikan sumbangan pada bidang Teknologi Bangunan (Building Technology), khususnya dalam informasi tentang bahan bangunan alternatif.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reynanda Adrian Namara
Abstrak :
Dewasa ini banyaknya kebutuhan akan material beton telah memicu pemakaian sumber daya alam secara besar-besaran. Penggunaan beton pada industri konstruksi menghasilkan beton sisa atau limbah beton yang dapat merusak ekosistem tanah jika dibiarkan menumpuk. Penelitian ini akan menggunakan agregat halus daur ulang dan komposisi agregat kasar daur ulang sebesar 40%, dimana agregat tersebut berasal dari penghancuran limbah beton. Komposisi benda uji terdiri dari 0%, 20%, 40%, dan 60% agregat halus daur ulang dari limbah beton mutu K350-K400. Pengujian meliputi, yaitu pengujian kuat tekan, kuat lentur, dan susut pada beton. Kuat tekan beton dengan komposisi 40% agregat halus daur ulang meningkat 3,9% dan mengalami penurunan kuat lentur sebesar 7,6% dari kuat tekan dan kuat lentur beton normal pada umur 28 hari. Susut beton dengan komposisi 60% agregat kasar daur ulang mempunyai nilai susut tertinggi dibandingkan dengan campuran lainnya.
Nowadays, a huge mining activity of concrete forming maaterials been developed due to constructions in Indonesia. On the other hand, use of concrete in every sector of constructions produce a concrete waste, which will damage soil environment if it?s abandoned. This study will use recycled fine aggregate as aggregate in concrete and 40% recycled coarse aggregate. The composition of the test object consisting of 0%, 20%, 40%, and 60% recycled fine aggregate from concrete waste K350-K400. Testing includes, compressive strength test, flexural strength, and shrinkage in concrete. Compressive strength of concrete with 40% recycled fine aggregate increased by 3,9% and decreased by 7,6% for its flexural strength compared with compressive strength and flexural strength of the normal concrete at 28 days. Shrinkage of concrete with a composition of 60% recycled coarse aggregate has the highest shrinkage value compared to other mixtures.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>