Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Inventori Kesiapan merupakan disusun oleh Risnawaty (2003) sebagai alat diagnostik yang bertujuan untuk mengukur kesiapan menikah pada individu yang berada dalam tahap pranikah. lnventori tersebut merupakan inventori kesiapan menikah yang pertama kali disusun di Indonesia. Sebagai alat diagnostik yang baru inventori tersebut memiliki beberapa kekurangan. Untuk itu peneliti melakukan modifikasi terhadap lnventori Kesiapan Menikah. Modiikasi pertama adalah menambahkan teori yang lebih komprehensiti Dari Iangkah tersebut. peneliti menambahkan tiga aspek kesiapan menikah yaitu "Minat dan pemanfaatan waktu Iuang". "Perubahan pada pasangan dan pola hidup". dan “Latar belakang suku bangsa". Dua aspek pertama dgadikan sebagai domain baru dengan nama yang sama. Aspek yang ketiga dijadikan sebagai bagian dari domain “Latar belakang pasangan dan relasi dengan keluarga besar". Modifikasi berikutnya adalah menambahkan 16 item yang mengukur ketiga aspek yang baru. serta mengeliminasi I2 item asli dan memodifikasi 11 item asli pada lnventori Kesiapan Menikah. Modilikasi terakhir adalah mengubah pilihan jawaban. instruksi pengerjaan pernyataan dan data kontrol. Alat hasil modifikasi peneliti disebut dengan Modifikasi lnventori Kesiapan Menikah. Peneliti kemudian melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap Modifikasi lnventori Kesiapan Menikah. Caranya adalah dengan melakukan pengambilan data terhadap 52 individu yang akan melangsungkan pernikahannya yang pertama kali dalam jangka waktu maksimal 6 bulan mendatang. Validitas yang diiqi adalah construct valdity. Metode yang digunakan adalah infernal consistency yaitu mengkorelasikan skor total tiap domain kesiapan menikah dengan skor total kesiapan menikah. Rumus yang digunakan adalah pr-oducl-moment Pearson. Reliabilitas yang diuji adalah infernal consistency reliability. Metode yang digunakan adalah koefisien alpha Cronbach. Pengolahan data dilal-tukan dengan program komputer SPSS 1 1.O. Hasil yang diperoleh adalah Modifikasi lnvemori Kesiapan Menikah merupakan alat diagnoslik yang bertujuan untuk rnengukur ringkat kesiapan menikah individu. Wakru yang diperlukan untuk mengerjakannya kurang lebih 30 menit. Inventori ini lerdiri dari 8 domain. yaitu "Komunikasi"- “Keuangan". “Anak dan Pengasuhan". “Pembagian Peran Suami-Istri". "Latar Belakang Pasangan dan Relasi dengan Keluarga Besar". "Agama". "Minat dan Pemanfaalan Waktu Luang". “Perubahan pada Pasangan dan Pola Hidup". Hasil uji validitas menunjukkan bahwa domain “Komunikasi". “Keuangan". “Latar belakang pasangan dan relasi dengan keluarga besar". serta "Minal dan pemanfaatan waktu luang" memiliki validitas yang cukup balk. Domain "Anak dan pengasuhan". “Pembagian peran suami istri". serta "Agama" memiliki validitas yang sedang. Sedangkan domain “Perubahan pada pasangan dan pola hidup" tidak valid. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa domain "Komunikasi". “Anak dan pengasuhan". sorta “Minat dan pemanfaatan waktu luang" memiliki reliabilitas yang cukup baik. Namun domain ‘'Keuangan". “Latar belakang pasangan dan relasi dengan keluarga besar". "Agama". Serta “Perubahan pada pasangan dan pola hidup" memiliki reliabilitas yang kurang balk. Hasil terakhir adalah ada 19 item yang perlu direvisi arau dieliminasi unruk meningkatkan reliabilitas Modifikasi lnventori Kesiapan Menikah. Secara keseluruhan domain yang dapat langsung digunakan dalam mengukur kesiapan menikah pada individu adalah "Komunikasi'’. “Anak dan pengasuhan". serla “Minat dan pemanfaalan waktu Iuang". Domain lainnya masih perlu direvisi dan ditelaah lebih Ianjut. Sebagai saran praktis. Modifikasi lnvenlori Kesiapan Menikah dapat digunakan oleh individu dan konselor pernikahan unnuk mengetahui tingkat kesiapan menikah dan aspek-aspek kesiapan menikah yang masih perlu dikembangkan. Untuk penelitian selanjutnya. disarankan agar melakukan perbaikan alat dan menggunakan metodologi penelitian yang lebih rinci.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T37848
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Risnawaty
Abstrak :
Fenomena Wedding Package yang kian marak beberapa tahun terakhir ini merupakan salah satu indikator bahwa pernikahan masih menjadi pilihan mayoritas masyarakat Indonesia. Namun, sayangnya meningkatnya kuantitas pernikahan tidak disertai peningkatan kualitas pernikahan itu sendiri. Berdasarkan survei tahun 1995, fakta menunjukkan bahwa 1 dari 11 pernikahan di Indonesia berakhir dengan perceraian. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu tindakan preventif, dan persiapan pernikahan merupakan salah satu bentuk pencegahan perceraian yang disarankan. Dalam rangka menyikapi fenomena tersebut, penelitian ini dilakukan untuk merancang suatu inventori yang dapat mengukur kesiapan pasangan yang akan menikah. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melakukan uji coba awal di lapangan guna melihat keterbatasan-keterbatasan inventori tersebut. Inventori ini berperan sebagai alat untuk menyeleksi dan mengidentifikasi pada domain mana pasangan yang bersangkutan mengalami masalah atau pada domain mana pasangan tersebut belum melakukan persiapan pernikahan. Penelitian ini melibatkan 5 pasangan (10 subjek penelitian), yang terdiri atas 5 perempuan dan 5 laki-laki. Mereka berusia 25 tahun ke atas dan akan menikah dalam jangka waktu maksimal 6 bulan ke depan. Pernikahan tersebut merupakan yang pertama bagi mereka. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Pada awalnya, ditetapkan dahulu domain-domain yang akan diukur, kemudian menuliskan item-itemnya serta skala respons yang sesuai. Selanjutnya, inventori ini diserahkan pada dosen pembimbing selaku expert judgment yang berperan menganalisis inventori tersebut untuk mendapatkan masukan. Setelah mengalami revisi, inventori ini diujicobakan pada subjek penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa inventori ini cukup berfungsi untuk melakukan identifikasi masalah, yaitu mendeteksi pada domain mana pasangan yang bersangkutan masih bermasalah atau kurang melakukan persiapan berkaitan dengan hal-hal yang diukur dalam domain tersebut. Berdasarkan pelaksanaan dan hasil penelitian, disarankan untuk mengurangi jumlah item, menambah keluasan cakupan teori, dan melanjutkan penelitian sampai tersusun norma kelompok.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Eryananda
Abstrak :
Kepuasan pernikahan berperan penting dalam kehidupan. Sebelum menjadi pasangan suami istri, individu memiliki faktor personal yang dibawa dan mempengaruhi dinamika pernikahan dan bagimana pandangan individu terkait pernikahannya. Penelitian ini akan melihat apakah human values sebagai faktor personal dapat secara signifikan mempengaruhi kepuasan pernikahan, lebih lanjut juga melihat apakah jenis strategi resolusi memoderasi pengaruh human values terhadap kepuasan pernikahan. Sebanyak 329 partisipan yang merupakan generasi Y dan sudah menikah selama 1 tahun terlibat dalam penelitian ini. Setiap partisipan diminta untuk mengisi Portrait Values Questioner (PVQ), Conflict Resolution Inventory (CRI) dan Quality Marriage Index (QMI). Hasil penelitian ini menemukan bahwa human values merupakan prediktor yang signifikan terhadap kepuasan pernikahan, dimana nilai self-enhancement dan openness to change memiliki hubungan negatif terhadap kepuasan pernikahan (B= -3.253, p.01; B=-1.802, p.01) sementara nilai selftranscendence (B=5.789, p.01) memiliki hubungan positif terhadap kepuasan pernikahan. Selain itu juga ditemukan jenis strategi resolusi positive problem solving memoderasi hubungan self-transcendence dan kepuasan pernikahan (B=-0.448, p05). Hasil penelitian ini bermanfaat untuk praktisi psikolog dan calon pasangan suami istri agar dapat mempertimbangkan peran human values dan melatih teknik positive problem solving. Penelitian lanjutan dapat dilakukan dengan melibatkan pasangan atau pada populasi bercerai untuk melihat peran nilai dan strategi resolusi konfliknya. ......Marriage satisfaction plays an important role in life. Before becoming a husband and wife, individuals have personal factors that are brought and influence the dynamics of marriage and how the individual views related to marriage. This study purpose to found out whether human values as a personal factor can significantly influence marital satisfaction, and also look at whether the type of conflict resolution strategy moderates the influence of human values on marital satisfaction. A total of 329 participants who were generation Y and had been married for at least a year were involved in this study. Each participant was asked to fill in the Portrait Values Questioner (PVQ), Conflict Resolution Inventory (CRI) and Quality Marriage Index (QMI). The results of this study found that human values are a significant predictor of marital satisfaction, where self-enhancement and openness to change values have a negative relationship with marital satisfaction (B = -3,253, p .01; B = -1.802, p .01 ) while the value of self-transcendence (B = 5.789, p .01) have positive relationship with marital satisfaction. It also found positive problem solving strategies moderate the relationship between self-transcendence and marital satisfaction (B = -0.448, p .05). The results of this study are useful for practitioners and potential couples to consider the role of human values and practice positive problem solving techniques. Further research can be done by involving partners or divorced populations to see the role of values and conflict resolution strategies.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T55218
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khana Salsabilla Wiguna
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang makna simbolik dalam upacara Nebus Kembar Mayang. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk menginformasikan makna yang terkandung dalam upacara Nebus Kembar Mayang ini. Masalah dilakukannya penelitian Upacara Nebus Kembar Mayang ini pertama karena kurangnya pengetahuan masyarakat sehingga upacara ini semakin dilupakan oleh masyarakat khususnya masyarakat Jawa. Kedua, Upacara Nebus Kembar Mayang memiliki fungsi dan peran yang penting dari keseluruhan rangkaian perkawinan adat Jawa; meskipun untuk memahaminya diperlukan kajian simbolisasi terhadap keseluruhan aspek yang terdapat dalam Upacara tersebut. Penelitian ini menggunakan teori orientasi nilai budaya Kluchkon tahun 1994 dan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa makna simbolik yang terkandung dalam upacara Nebus Kembar Mayang berdasakan simulasi peragaan dan aspek-aspek kebendaan yang disimbolkan dalam upacara tersebut adalah sebuah pengharapan orangtua dalam konteks religius agar calon pengantin wanita dalam hal ini anak perempuannya yang akan menikah mendapatkan kehidupan yang langgeng dan kehidupan yang bahagia.
ABSTRACT
The research is to examine the symbolic meaning of Nebus Kembar Mayang ceremony. The aims of research is to inform the symbolic meaning contained on the ceremony. The problem of research are; first, the lack of the acknowledge of this ceremony that made it forgotten, especially by those who live out of Java. Second, Nebus Kembar Mayang ceremony has important fuction and role as a part of all series in Javanese wedding tradition, though its is needed to do further study from whole aspects on the ceremony to comprehend it. The result of research is to show that the symbolic meaning of Nebus Kembar Mayang ceremony, based on simulation role and material aspects that symbolized on the ceremony is the parents expectance in terms of religion for the bride-to-be to find lasting life, happily everafter.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library