Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shitaratih Cindy Hastuti
Abstrak :
Tulisan ini merupakan suatu studi yang berupa laporan tentang kegiatan pemasaran suatu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang usaha industri yaitu PT (Persero) Indofarma. Pemilihan topik mengenai kegiatan pemasaran perusahaan ini dilatarbelakangi oleh pengamatan penulis secara global atas potensi produk perusahaan dan posisi yang cukup baik sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara. Perusahaan ini memiliki peluang untuk mengembangkan jaringan dan memperkenalkan produknya namun peluang tersebut tidak dimanfaatkan secara optimal. Studi semacam ini layak dibuat mengingat investasi negara untuk perusahaan ini cukup besar dan perusahaan memiliki potensi untuk terus berkembang bahkan memposisikan dirinya sebagai suatu duta negara. Hal tersebut juga didukung oleh inovasi-inovasi yang terus dilakukan namun sayangnya tidak dibarengi dengan metode penyebaran produk yang sesuai pada pengguna produknya sekalipun peluang yang ada cukup besar. Ironisnya masalah biaya selalu menjadi kambing hitam sekalipun keuntungan selalu meningkat. Ruang Iingkup studi ini terbatas pada Iingkungan manajemen PT (Persero) indofarma melalui metode pengumpulan data dan wawancara dengan pihak-pihak yang berwenang. Hasl pengumpulan data dan wawancara dimaksud dìanalogikan ke dalam teori-teori yang telah dipilih. Permasalahan yang nampak jelas bagi penulis adalah belum terwujudnya perusahaan menjadi Marketing Organization seperti diinginkan oleh orang nomor Satu di perusahaan ini. Ini terjadi nampaknya karena faktor konsentrasi perusahaan yang Iebìh besar pada inovasi produk dan adanya kemungkinan muncul kekhawatiran dari perusahaan untuk mengalokasi dana pemasaran yang Iebih besar. Ada juga masalah belum Optimalnya manajemen dalam memilih bentuk pemasaran baik dalam beriklan, memilih saluran distribusi maupun menentukan sasaran pasarnya. Dari temuan yang ada penulis mencoba untuk memberikan masukan agar perusahaan lebih cermat dalam menentukan cara pemasaran yang meliputi 4 hal mendasar seperti pendapat Kotler (product, place, price and promotion), perusahaan hendaknya membuat produk agar lebih variatif sehingga dapat memberikan variasi harga sehingga dapat mendukung penempatan lokasi pemasaran dan proses promosi lebih terarah. Namun demikian studi ini tidak lepas dari kelemahan-kelemahan khususnya pada penelitian lapangan yang tidak ditakukan penulis karena keterbatasan waktu dan luasnya objek pemasaran. Penelitian lapangan dilakukan hanya secara umum melalui media atau tempat produk perusahaan ini dijual.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T2918
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Hadiyani
Abstrak :
Paket 27 Oktober 1988 memberikan keleluasaan kepada masyarakat untuk membuka bank?bank baru, sedangkan Paket 20 Desember 1988 membuka kesempatan luar negeri untuk berpartjspas menyempurnakan struktur- kelembagaan dalam sistem keuangan di Indonesia dengan memperluas peranan lembaga?lembaga keuangan dengan usaha modal ventura, perdagangan surat berharga, dan pembiayaan konsumen. Dengan dikeluarkannya Pakto dan Pakdes tahun 1988, maka membuka peluang bagj dunia perbankan untuk meningkatkan operasionalnya karena banyak kemudahan diberikan. Kemudahan? kemudahan tersebut mengakibatkan semakin banyak jumlah bank dan kantor bank baru yang dibuka, dengan demikian bank-bank mulai bersaing ketat dengan meningkatkan berbagai bentuk produk dan pelayanan. Setiap pemain dalam industri perbankan berusaha mengantisipasi perkembangan dan persaingan dengan berbagai cara. Demikian pula PT. Bank Tabungan Negara (persero) berusaha meningkatkan kemampuan sumber daya yang dimilikìnya agar tetap mampu bertahan didalam industri perbankan. Dengan demikian, PT. Bank Tabungan Negara perlu bekerja keras dalam meningkatkan kinerja agar mampu bersaing dengan rekan perbankan lainnya. Fungsi pemasaran diharapkan dapat mendefinisikan target konsumen dan model?model yang kompetitif, sehingga mampu memuaskan kebutuhan serta keinginan dari konsumen. Untuk mengembangkan fungsi pemasaran yang sukses, bank harus mempunyai rencana dan strategi yang tepat untuk memuaskan setiap kelompok nasabah. Dalam bisnis perbankan, konsep mendapatkan dana masyarakat seoptimal mungkin dan menyalurkan kredit sebaik mungkin adalah tantangan yang utama bagi fungsi pemasaran. Mendapatkan calan nasabah, baik individu maupun lembaga yang mempunyal dana lebih dan bersedia menanamkan dananya ke Bank Tabungan Neqara bukanlah pekerjaan yang mudah. Begitu pula dalam hal menyalurkan dana yang tersedia ke dalam kredit pemilikan rumah serta kredit konsumsi dengan jaminan tanah dan bangunan, bank?bank pesaing memasarkan produk sejenisnya melalui model?model pemasaran yang spesifik. Persaingan yang ketat ini perlu diantisipasi oleh Bank Tabungan Negara dengan memperkuat fungsi pemasaran melalui berbagai teknik dan model pemasaran yang terencana, serta didukung oleh berbagai usaha untuk memangkas persyaratan yang menghambat penyaluran kredit secara optimal. Dalam tulisan ini, pembahasan meliputi strategi pemasaran di Bank Tabungan Negara dalam usaha menghimpun dana pihak ketiga, terutama dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito. Strategi pemasaran di Bank Tabungan Negara dalam rangka pemberian kredit pemilikan rumah, kredit konsumsi dengan jaminan rumah dan tanah, serta kredit konstruksi Pembangunan perumahan.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harino; Eka Lindadevi
Abstrak :
ABSTRAK
Pemerintah sangat mendukung setiap usaha yang berorientasi ekspor. Salah satu usaha yang berorientasi ekspor dan menghasilkan devisa banyak adalah sektor non- migas, khususnya tekstil dan produk tekstil. Dalam tahun 1988/89 ekspor non-migas dan komoditi tekstil dan produk tekstil, menduduki tingkat kedua terbesar setelah kayu. Industri produk tekstil (garmen) Indonesia mulai aktif kira kira duapuluh tahun lalu. Untuk pemasarannyai Amerika serikat dan Masyarakat Ekonomi Eropa adalah negara tujuan ekspor terbesar. Ekspor Indonesia ke negara tersebut adalah berdasarkan kuota yang diatur dalam Multi Fiber Arrangement (MFA).

Gambaran profil industri garmen Indonesia saat ini mempnyyai beberapa ciri, yaitu :

* Proses industri garmen menciptakan nilai tambah kira? kira sebesar 50%.

* Lokasi usahanya terkonsentrasi di Jakarta dan Jawa Barat.

* Bentuk investasi yang dilakukan sebagian besar berupa Penanaman Modal Dalam Negri.

* Sebagian besar perlengkapan dalam industri berusia dibawah 15 tahun dan berupa mesin impor dari berbagai negara, terutama Jepang.

* pasaran terus berkembang baik di dalam negri maupun di luar negri.

* produksi berkembang terus dengan tingkat kenaikan rata-rata 15% per tahun.

Dalam usaha meningkatkan pasaran ekspor produksi garmen yang terus meningkat industri garmen Indonesia ternyata masih menghadapi berbagal kendala dan tantangan, yaitu Kendala * Garmen juga diproduksi oleh sesama negara berkembang lain dan NIC.

* Pasar ekspor mencerminkan derived?demand, yaitu permintaan produk tergantung dari permintaan yang diterima lewat perantara/agen.

* Penguasaan informasi pasar masih lemah.

* Ekonomi biaya tinggi masih belum sepenuhnya bisa dihilangkan karena banyaknya faktor hingga mengurangi dayasaing industri.

Tantangan

* persaingan semakin tajam, baik dengan negara maju maupun dengan sesama negara berkembang.

* Tindakan proteksi dan kuota beberapa negara makin mempersempit pasar.

* Kemajuan teknologi memungkinkan negara maju memproduksi garmen dengan lebih efisien sehingga menyaingi produk negara berkembang.

* Timbulnya blok-blok perdagangan, misalnya Amerika Serikat, Kanada Pasar Tunggal Eropa, Australia dan Selandia Baru juga mempersempit pasar.

* Kemungkinan hapusnya MFA dan dimasukkannya produk tekstil ke dalam GATT akan mempertajam persaingan.

PT Rana Sankara yang dipilih sebagai obyek pengkajian ini tidak mampu memperoleh tingkat pertumbuhan yang berarti. Dari hasil pengkajian dijumpaì adanya beberapa petunjuk yang merupakan penyebabnya, yaitu :

* Produksi dan pemasarannya berdasarkan job-order.

* Tingkat pergantian karyawannya tinggi.

* Adanya kapasitas?lebih secara musiman.

* Produktivitas karyawannya rendah.

Untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih baik dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang ada, Perusahaan perlu mengambil berbagai larigkah perbaikan, yaitu: a. memanfaatkan kapasitas-lebih mesin dengan cara :

* Mencari pesanan?pesanan baru dan agen. * Melayani pasaran?bebas di luar agen negara kuota dengan produk yang ditangani atau produk yang baru.

b. Meningkatkan produktivitas tenaga kerja melalui :

* Latihan yang efektif.

*Motivasi dengan pendekatan balas jasa lebih baik dan penciptaan lingkungan kerja yang lebih menyenangkan.

c. Mengurangi tingkat pergantian pegawai dengan :

* Mernberi kesempatan untuk mengembangkan diri

* Membuat kesepakatan kerja bersama (KKB) dan mempermudah pembentukan Serikat Pekerja.
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaeful Hanefi Z.Z.
Abstrak :
ABSTRACT
In the last couple of years, Vietnam became one of the attractive target countries for international investors because of its stable political environment, high economic growth and enormous natural resources.

This paper provides an analysis that will describe feasibility on penetrating the Vietnamese instant noodle market and selection of the most appropriate market entry strategy.

The analysis indicates that Vietnam has a significant political stability with a great government role in supporting investment in this country, by providing ease and guarantee for investors. This shows future certainty, a very important factor for every investor.

From economic aspect, a country with 70 million population is a huge market High economic growth (more than 5% p.a) and enormous natural resources made Vietnam a promising market. The only constraint is lack of transportation and communication facilities in all over the country.

Chinese culture that has a strong influence in the Vietnamese society gives the community sense of appreciation toward private sector. High education and literacy rate, and good health facilities give an added value on this market viability.

Vietnamese instant noodle industry is dominated by VIFON, a state owned company with 52 % market share. But it seems this monopolist emphasizes its role as government agent of development (with the mission of providing food for Vietna mese) instead of a monopolist role that usually tends to keep its market domination by killing the other competitors in the market. In general, Vietnamese instant noodle market still provide enough opportunities for new entrants to come and create their competitive advantages. Vietnamese consumers are used to consume noodle, as one of China culture influence to their eating habits.

There are some constraints which will be faced by investors, such as econom ic constraints (poor physical infrastructure & distribution network and different consumer need), managerial constraints (different managerial role and task re quirement), and institutional constraints (government policy and quality of human resources). These should be deliberately considered and anticipated by investors who intend to enter Vietnam market.

All the analysis come to the conclusion that the most appropriate market entry strategy is Foreign Direct Investment (FDI).

Financial analysis confirms that the strategy is financially feasible. Among the 2 scenarios, Scenario I has a better financial feasibility and that?s why it becomes the proposed scenario.

Then, in order to protect the investment from foreign exchange risk, it is suggested to do preventive actions, such as: diversification on operation and financing, and hedging via option market.
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christin Gandaputra
Abstrak :
PT Telesonic Electric & Development Co. Ltd. merupakan anak perusahaan dari PT Borsumij Wehry Indonesia, yang berfungsi sebagai distributor company bagi produk merek Telesonic, yaitu suatu merek produk elektronik yang terkenal terutama oleh kelompok masyarakat menengah ke bawah. Adapun rangkaian produk yang dihasilkan meliputi audio-visual, mulai dari radio, casette, radio-cassette, mini compo, hi-fi, TV black & white, tv color. Pada awalnya PT Telesonic dikelola oleh perusahaan keluarga dengan nama Fa. Asia Indah, yang bertumbuh dengan pesat terutama di tahun 1970-an, sehingga pada tahun 1969 diubah menjadi PT Telesonic Electric & Development Co. Ltd. Tahun demi tahun telah dilalui dengan perkembangan yang cukup pesat, namun pada tahun-tahun terakhir ini telah timbul banyak masalah yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan, antara lain : * Devaluasi pada tahun 1986 yang lalu menimbulkari masalah yang cukup pelik dikareriakan sebagian dari bahan bakunya harus diimpor dari luar negeri, sehingga merupakan pukulan yang berat bagi PT Telesonic. * Pengelolaan perusahaan yang tidak mengikuti perkembangan jaman, terutama dalam Pengembangan produk-produk baru yang begitu cepat, menyebabkan Telesonic tertinggal jauh dari merek?merek produk elektronik lainnya. * Terjadinya declining market yang disebabkan kurang intensifnya market research yang dilakukan perusahaan sehingga menyebabkan permintaan menurun. Tindakan yang pertama dilakukan oleh PT Telesonic adalah merger dengan PT Borsumij Wehry Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 10 April 1989 yang lalu, dengan demikian untuk seterusnya PT Borsumij menjadi induk perusahaan dan distributor company bagi produk Telesonic. Dengan pengambilalihan tersebut PT Telesonic harus mengusahakan agar produk Telesonic mendapat citra yang balk di mata konsumen, antara lain dengan melakukan : * penyempurnaan produk, misalnya proouct design, model, bentuk, warna, dan sebagainya, yang ditujukan untuk goiongan konsumen menengah dan bawah. * melakukan promosi yang intensif, misalnya dengan Advertiaing di surat kabar maupun melalui media radio, yang sesuai dengan segmen pasar yang dituju. * memperluas jaringan distribusi sampai ke pelosok desa untuk menjangkau segmen pasar menengah dan bawah, yaitu dengan mempergunakan network dari PT Borsumij Wehry Indonesia, misalnya dengan selective distribution strategy dan exclusive distribution strategy. Alternatif tersebut di atas dapat dilakukan sekaligus atau secara bertahap sesuai dengan perkembangan perusahaan, namun untuk jangka pendek sebaiknya ditekankan pada perluasan Jaringan distribusi, sehingga dapat menjangkau segala lapisan konsumen di seluruh pelosok Indonesia. Penyempurnaan produk seperti perbaikan design, model, mutu, maupun merek (branding strategy), dapat dilakukan setelah ada suatu penelitian pasar, yang ditujukan untuk mengetahui selera konsumen, dan daya belinya. Dalam hal ini PT Telesonic bersama-sama PT Borsumjj harus melaksanakan research ini secara intensif, sehingga produk Telesonic mendapat image yang baik di mata konsumen. Advertensi yang intensif belum pernah dilakukan oleh Fa. Asia Indah maupun PT Telesonic, sehingga diharapkan dengan pengambilalihan ini PT Borsumij Wehry Indonesia dapat memberikan bimbingan dan pembinaan kepada PT Telesonic untuk meningkatkan kemampuan promosi bagi produk yang dihasilkan. Secara garis besar Pengambilalihan ini diharapkan dapat memperbaiki keadaan PT Telesonic dengan meningkatkan peranan djstribusi dari riset dan pengembangan produk serta diterapkannya marketing plan tersebut dan strategi pemasaran yang tepat dan efektif, seperti concentric diversification strategy, yang mengkonsentrasikan pada Pengembangan produk-produk elektronik jenis lain, seperti A/C, har dryer, refrigerator, video, dan sebagainya.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasianni Ferronika
Abstrak :
ABSTRAK
Dengan dikeluarkannya deregulasi pemerintah di bidang perbankan dalam Pakto 1988, Pakjan 1990, Pakfeb 1991, maka perbankan memiliki peluang yang lebih besar untuk meningkatkan peran penunjang kegiatan pembangunan. Perkembangan jumlah bank membuat persaingan antara bank menjadi ketat, sehingga setiap bank berlomba dengan berbagai macam cara untuk memenangkan persaingan. Salah satu cara bank untuk memenangkan persaingan meraih dana masyarakat adalah dengan menyediakan pelayanan jaringan kartu kredit, kartu debet, kartu ATM dan lain-lain. Hal ¡ni menjadi peluang bagi tumbuhnya bisnis perusahaan pengelola jaringan kartu pintar seperti PT. Procard International.

Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Procard International adalah bahwa teknologi kartu pintar merupakan teknologi baru yang harus dipasarkan kepada masyarakat. Selain itu, perkembangan bisnis pengelolaan jaringan kartu pintar mengundang perusahaan-perusahaan lain untuk masuk ke dalam bisnis tersebut. OIeh karena ¡tu, PT. Procard International harus mulai merencanakan strategi pemasaran jasa jaringan produk kartu pintar yang efektíf.

Melihat peluang, ancaman yang dihadapi dan kekuatan serta kelemahan yang dimiliki oleh PT, Procard International, maka dapat dibentuk strategi alternatif yang dapat dilakukan oleh PT. Procard International. Faktor kunci keberhasilan (key success factor) bagi PT. Procard International adalah jaringan merchant yang luas, pelayanan pendukung berupa sistem prosedur yang dapat langsung diaplikasikan terhadap bank, modal yang kuat dan informasi teknologi yang cepat. Dari strategi alternatif yang diusulkan dan faktor kunci keberhasilan perusahaan. maka dapat dirumuskan tujuan pemasaran dan formulasi strategi bauran pemasaran yang efektif bagi PT Procard International.

Adapun strategi bauran pemasaran yang diusulkan bagi PT Procard International dalam hal pemasaran jaringan kartu pintar di Indonesia adalah memfokuskan sumberdaya dan kemampuan kepada jaringan kartu pintar yang berfungsi sebagai kartu debet, kartu ATM, kartu tabungan dan kartu diskon (product), menetapkan harga berdasarkan jumlah cabang bank partner (price); meningkatkan citra dengan iklan di media cetak (promotion); memperluas jaringan merchant sampai ke kota-kota besar di luar Jabotabek (place); melakukan training yang kontinu (people dan provision to customer); serta menggunakan sistem prosedur secara efektif (process). Adapun sistem prosedur yang dimaksud adalah suatu prosedur yang diciptakan oleh PT. Procard International dalam melakukan kerjasama dengan bank partner, sehingga dapat membantu bank partner dalam mempercepat pembuatan card center yang diperlukan dalam kerjasama ini.
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Kusuma Dewi
Abstrak :
ABSTRAK Industri transportasi umum darat di Indonesia semakin dibutuhkan, mengingat semakin banyak masyarakat yang membutuhkan. Situasi yang serba tiada kepastian, masih menyisakan adanya kegiatan-kegiatan usaha yang bersifat pribadi dan bisnis, sehingga alat transportasi pendukung ke bandara Soekarno-Hatta bagi masyarakat yang membutuhkan masih diperlukan. Perum Damri Unit Angkutan Khusus Bandara Soekarno-Hatta sebagai perusahaan BUMN yang mengkhususkan dan dengan menyediakan jasa transportasi ke bandara mencoba memberikan pelayanan yang terbaik bagi penumpang. Layanan yang dapat memuaskan penumpang adalah yang selalu dicari dimana ada rasa aman, nyaman, tepat waktu dan tarif yang yang terjangkau. Oleh sebab itu agar perusahaan dapat mencapai kepuasan pelanggan yang tinggi, maka perlu diketahui aspek-aspek yang relevan dengan kepuasan pelanggan. Dengan dasar pemikiran diatas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi atribut-atribut yang mempengaruhi penumpang dalam memutuskan pemilihan perusahaan angkutan khusus ke bandara menggunakan bus DAMRI, kinerja perusahaan jasa angkutan umum dalam memuaskan pelanggan. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari 200 responden, dengan hasil 188 responden (sisanya rusak, tidak menjawab, dli) yang berdomisili di Jabotabek melalui pengisian kuisioner dimana pengumpulan data dilakukan dengan metode self-administered survey. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui penelitian eksploratif terhadap berbagai media cetak. Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah cluster sampling (Probability sampling). Hasil-hasíl penelitian ini menunjukkan bahwa atribut-atribut yang mempengaruhi pelanggan dalam memutuskan pemilihan perusahaan jasa angkutan bus dengan mengacu kepada tingkat kepentingan atribut yaltu harga karcis bus yang terjangkau termasuk dalain kategori layanan sebelum keberangkatan (dimensi Reliability), dan kebersihan dalam bus termasuk dalam kategori layanan selama perjalanan ke bandara (dimensi Tangibles). Selain itu dengan melihat analisa Gap yang ada pada perusahaan, bahwa dimensi Responsivenss (daya tanggap) yang memberikan celah antara penumpang dengan perusahaan yang terbesar adalah petugas tidak dapat memberikan informasi jika ada masalah seperti kesesuaian jadwal penerbangan dengan ketepatan keberangkatan bus sehingga menyebabkan perusahaan harus Iebih memperhatikan kinerja dari SDMnya serta memberikan layanan yang terbaik bagi para penumpangnya. Gap berikutnya juga mengenai ketepatan waktú keberangkatan bus yang tidak tepat waktu. Penumpang mengharapkan adanya disiplin tepat waktu agar dapat menyesuaikan dengan kesesuaian jadwal penerbangan maupun sampai di kantor didaerah bandara. Sebelum memasuki perusahaan DAMRI, akan Iebih balk bila kita membahas tentang industri transportasi di Indonesia, dimana Perum DAMRI termasuk sebagai transportasi darat. Kemudian Jika dilihat bahwa Perum DAMRI yang memiliki karakteristik jasa yaltu ketidaknyataan (intangibility), tidak terpisahkan antara produksi dan konsumsinya (inseparability), tidak tahan lama (perishability), dan keragaman (variability), dimana Perusahaan harus lebih melihat elemen-elemen pemasaran seperti price, product, promotions, place, people, process dan customer service (7P) serta untuk lebih mengkajì strategi apa yang baik bagi perusahaan jasa seperti Perum DAMRI ususnya bus bandara DAMRI. Adanya empat karakteristik yang khas pada perusahaan jasa maka umumnya kegagalan dan usaha jasa adalah karena adanya perbedaan persepsi antara jasa yang diharapkan oleh pelanggan dan yang disampaikan oleh penyedia jasa. Untuk menghindari kegagalan tersebut maka strategi pemasaran yang seharusnya dilakukan oleh Perum DAMRI UAK. Bandara harus meliputi pemasaran eksternal, pemasaran internal dan pemasaran interaktif. Pemasaran eksternal menggambarkan kerja normal yang dilakukan oleh perusahaan melalui strategi-strategi : mempersiapkan jasa dengan ramuan jasa pada UAK. Bandara, menentukan harga jasa dengan metoda yang berorientasi pada nilai guna permintaan, mendistribusikan jasa dan mempromosikan jasa kepada konsumen dengan penyebaran informasi, promosi dan kerjasama dengan perusahaan / negosiasi dan mengkomunikasikan jasa kepada pelanggan yang selama ini pasif kini dengan adanya personal selling maka UAK. Bandara dapat lebih meningkatkan komunikasi jasanya kepada pelanggan. Pemasaran internal menggambarkan pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan untuk melatih dan mendorong pelanggan internalnya, yaitu : karyawan penghubung pelanggan, dan karyawan pendukung pelayanan yang bekerja sebagai sebuah team agar dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan, agar setiap orang dalam organisasi dapat melakukan pemasaran. Hal ini yang dilakukan oleh UAK. Bandara adalah dengan usaha usaha jangka panjang seperti menciptakan budaya melayani dan orientasi pemasaran pelayanan kepada pelanggan dan usaha jangka pendek dengan kampanye pemasaran secara berkesinambungan agar karyawan sadar bahwa pemuasan kebutuhan dan keinginan penumpang bus bandara merupakan hal yang signifikan. Dalam kenyataannya pemasaran internal harus mendahului pemasaran ekstemal. Akan sedikit sekali artinya, jika perusahaan mengiklankan jasa istimewa sementara pada staf perusahaan belum slap melayanínya. Diperlukan adanya motivasi yang kuat dari karyawannya. Oleh karena itu adanya usaha-usaha seperti peningkatan kesejahteraan karyawan yang dibenikan oleh UAK. Bandan, adanya pemberian THR, lalu menyelenggarakan training-training yang berkesinambungan agar karyawan dapat menìngkatkan mutu pelayanan yang maksimal kepada penurnpang. Kemudian yang tenakhir adalah pemasaran interaktif menjelaskan keahlian karyawan dalam menangani hubungan dengan pelanggan. Dalam pemasaran jasa mutu pelayanan ditentukan oleh yang melakukan pelayanan. Para pelanggan tidak dapat menganggap bahwa mereka akan memuaskan pelanggan hanya karena niereka telah melakukan pelayanan teknis yang balk. Oleb karena itu harus dikuasai bend tentang pemasaran interaktif oleh para karyawan. Hal-hal yang harus dilakukan adalah dengan menead SDM yang bandai, tepat dan terpercaya. Kemudian adanya faktor pendukung linnya seperti fasilitas yang dapat menunjang kegiatan usaba UAK. Bandara seperti bengkel atau tempat pemeiiharaan dan adanya kelengkapan suku cadang sebagai sarana pendulcung dari kinerja perusahaan.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T1442
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mey Diniar
Abstrak :
ABSTRAK
Kehadiran produk pembersih tangan memang membuat orang tak perlu repot mencari air untuk mernbebaskan tangannya dari kotoran atau kuman. Produk cairan pembersih tangan tanpa air yang ada di Indonesia saat ini antara lain adalah : Handy Clean, Ezy Clean, Antis, dan Instance. Masalah yang dihadapi adalah belum terídentifikasinya pandangan konsumen, terutama sehubungan dengan pengembangan target pasar yang dibidik

Sehubungan dengan hal tersebut, kemudian dilakukan penelitian yang bertujuan:

1. Untuk mengetahui awareness target pasar terhadap kehadiran cairan pembersih tangan tanpa air di indonesia.

2. Untuk mengumpulkan informasi mengenai persepsi konsumen pemakai cairan pembersih tangan tanpa air terhadap produk merek-merek cairan pembersih tangan tanpa air yang ada di indonesia saat ini

3. Untuk niengetahui atnbut-atribut yang menjadi pertimbangan konsumen dalam asumsi produk cairan pembersih tangan tanpa air dan tingkat kepentingan masing masing atribut.

4. Untuk mengetahui penlaku serta preferensi konsumen dalam memilih media (tv, radio, dan cetak) sehina dapat memanfaatkannya untuk melakukan komunikasi dengan target pasar.

5. Untuk menetapkan strategl segmentasi, targeting dan positioning yang dapat dilakukan oleh produsen cairan pembersih tangan tanpa air.

Riset pemasaran diawali dengan exploratory research (riset kuaiitatif) yang terdiri dari Secondary data analysis & individual in depth interview. Kemudian dilanjutkan dengan descriptive research (riset kuantitatif). Metoda pengumpulan data primer dilakukan dengan cara self administered survey (Non Probability Sampling), Jumlah sampel ditetapkan sebanyak 120 orang / responden dengan metoda Convenience Sampling. Data sekunder didapatkan melalui internet, artikel majalah Koran, buku-buku. Hasil survey kemudian dianalisis dengan menggunakan metoda distribusi frekuensi, cross tabulation analysis, analisis faktor, analisis atrìbut (lmportance & rating analysis).

hasil penelìtian pada karya akhir ini antara lain:

Dari sisi awareness, merek Antis menempati Top of mind awareness atas merek cairan pembersih tangan tanpa air. Peringkat kedua untuk pengujian unaided awareness ditempati oleh merek Handy Clean. Dalam pengujian aided awareness sebanyak 50,8 % responden mengetahui merek Ezy Clean.

Dari sisi perilaku, alasan responden terbanyak menggunakan adalah kepraktisan dan kebersihan. Frekuensi responden memakai sebagian besar adalah satu dan dua kali dalam sehan. Kondisi/Waktu responden memakai sebagian besar adalah pada saat dalam perjalanan. Tempat paling sering membeli paling banyak adalah supermarket dan minimarket. Preferensi responden dalam memilih media adalah RCTI sebagai stasiun TV favorit dengan program acara yang disenangi adalah film lepas. Media radio yang sering didengar adalah Kis, sedangkan Koran Kompas sebagai media cetak yang senang dibaca.

Atribut tidak Iengket di tangan merupakan atribut yang sangat penting. Sedangkan atribut ukuran kemasan, disain kemasan, kadar alkohol dan kekentalan dianggap tidak terlalu penting oleh para responden.

Penilaian responden atas atribut-athbut ketiga merek cairan pembersih tangan tanpa air yang menjadi obyek penelitian ini sebagLian besar belum dapat memenuhi harapan konsumen / responden cairan pembersih tangan tanpa air saat ini.

Segmen dan target market adalah segmen yang peduli akan kebersihan dan kepraktisan (kelas A dan B). Positioning Antis sebagai ahlinya anti kuman, Handy Clean dengan membangun asosiasi-asosiasi terhadap mereknya (Kalbe Fanna) Ezy Clean memposisikan diri dalam harga murah dan lebih ampuh membunuh kuman. Beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

> Mengkomunikasikan mengenai produk / merek melalul iklan TV.

> Meningkatkan kampanye below the line dengan pemberian sampel gratis di tempat tempat yang ramai dikunjungi konsumen potensial.

> Perluasan distribusi cairan pembersih tangan tanpa air tidak hanya di minimarket, supermarket ataupun hypermarket saja tetapi juga ke warung dan toko.

> Menambah pilihan aroma keharuman dan membuat pilihan produk cairan pembersih tangan tanpa air yang non parfum.

> Para Produsen cairan pembersih tangan tanpa air di Indonesia sebaiknya melakukan riset pasar kepada target konsumen secara berkesinambungan.

Dalarn penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yaitu metoda sampling yang digunakan adalah Non Probability Sampling, jumlah merek yang diuji banya sebanyak 3 merek, data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini masih kurang karena produk cairan pembersih tangan tanpa air tergolong masih baru.
2002
T1374
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pudjo Nugroho
Abstrak :
Tesis ini menganalisa tentang Strategi Pemasaran Usaha Risoles Bunda Bogor. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Risoles Bunda Bogor denganmelakukan Strategi Perluasan Pasar. Rencana perluasan pasar sebagai langkahdalam mengembangkan usaha dilakukan dalam 2 (Dua) tahap. PengembanganTahap Pertama direncanakan pada Nopember 2009 di Lokasi Plaza Jambu Dua,Bogor dan Pengembangan Tahap Kedua direncanakan pada Mei 2010 di LokasiSKI Tajur, Bogor. Langkah ? langkah dalam perluasan pasar ini diawali denganmelakukan kegiatan segmentasi pasar, target pasar dan memposisikannya agarproduk yang ditawarkan diterima oleh konsumen.Meskipun termasuk kategori Usaha Mikro, Risoles Bunda membutuhkanrencana usaha yang meliputi kegiatan sebagai berikut : membuat ringkasaneksekutif, menyusun diskripsi perusahaan, menetapkan target pasar, kompetisi, menyusun rencana pemasaran dan penjualan, operasional, struktur manajemen,perkembangan masa depan dan keuangan. Setelah penyusunan rencana usahamaka hasil dari analisa kelayakan usaha tersebut adalah sebagai dasarpengembangan usaha dimasa akan datang. Kesimpulan dari analisa tersebutmerupakan tolok ukur atas keberhasilan usaha.
This thesis analyzes the Business Marketing Strategy of Risoles Bunda Bogor by doing a market spreading strategy. Plan market spreading as a step in developing the business done in 2 (two) stage. Development Stage One is planned for November 2009 on the Location Plaza Jambu Dua, Bogor and the plannedSecond Phase Development in May 2010 on Location SKI Tajur, Bogor. This market spreading begins with conducting market segmentation, target market and positioning it to offer products accepted by consumers. Although the category of this business is micro, Risoles Bunda needs a business plan which includes the following activities: create an executive summary, company description set, set the target market, competition, marketing plans and sales, operations, management structure, future development and finance. The business plan is the result of the business feasibility analysis is the basis of business development in the future. The conclusion of this analysis is a measure of business success.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28230
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Arifianto Koeswandito
Abstrak :
ABSTRAK
Pendekatan pesan secara emosional dan rasional di dalam iklan merupakan strategi yang sudah umum terdapat dalam sebuah iklan. Akan tetapi perhatian khusus dapat diberikan kepada periklanan produk obat karena berbagai peraturan seperti yang dikeluarkan WHO mengemukakan pentingnya iklan obat agar mampu membuat khalayak berpikir rasional dengan pesan iklan yang rasional pula. Penelitian ini berusaha melihat seberapa besar respon secara rasional dan emosional khalayak atas iklan obat dengan studi kasus iklan obat Bintangin versi Slank. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan paradigma positivis dan dalam pengumpulan datanya menggunakan survey. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah respon secara rasional dan emosional dapat diukur ketika khalayak melihat iklan obat.
ABSTRACT
The use of emotional and rational approach in advertising is a common practice these days. But special attention can be given towards the advertising of drugs because of all the guidelines such as the one issued by the WHO which states the importance of drug advertising to be able to make the audience think rationally by using rational messages in advertising. This study aims to see how much the audience response, both rationally and emotionally, towards drug advertisement by using the case study of Bintangin Slank version television commercial.. This study uses Quantitative approach, positivism paradigm, and uses survey in acquiring the data. The result of this study is the rational and emotional response the audience have towards the advertising of drugs is measureable.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>