Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prima Nadia Prastika
Abstrak :
Generasi muda Indonesia yang berusia antara 15-34 tahun adalah pasar yang potensial bagi UNIQLO. UNIQLO memulai membuka tokonya dari tahun 2013 bersaing dengan brand terkenal lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mengapa UNIQLO yang merupakan brand dari Jepang yang baru masuk ke Indonesia dapat dengan cepat diterima di Indonesia dan mengetahui bagaimana alur konsumen anak muda Indonesia dalam memutuskan pembelian produk UNIQLO. Penelitian ini menggunakan konsep rangsangan pemasaran dari Kotler dan alur keputusan pembelian dan metode penelitian kualitatif, dengan menggunakan kajian literature dan wawancara yang dilakukan kepada lima orang konsumen anak muda kelas menengah Indonesia. Penelitian ini menemukan, strategi UNIQLO dalam memasuki pasar konsumen Indonesia berdasarkan rangsangan pemasaran Kotler, produk yang dijual UNIQLO bagi konsumen kelas menengah dengan menawarkan kenyamanan dalam berpakaian. Alur keputusan pembelian konsumen membeli UNIQLO karena menawarkan produk yang sesuai dengan konsep zen pada budaya Jepang yang mementingkan kesederhanaan dan fungsional. ......Indonesian youth between 15-34 years old is a potential market for UNIQLO. UNIQLO start opening the store on 2013 compete with other popular brands. The purpose of these studies are to find out why UNIQLO, a brand from Japan, that has just entered Indonesia can quickly be accepted in Indonesia and how is the flow of Indonesian youth consumers in deciding to purchase UNIQLO products. These studies uses the concept of marketing stimuli from Kotler and the flow of buyer decision and qualitative method using literature studies and conducted the interview with five Indonesian middle class youth consumers. These studies found that UNIQLO strategy entering Indonesian consumer market base on Kotlers marketing stimuli is the products which UNIQLO sell, for middle class consumer are offering comfort in dressing. The flow of buyer decision show that consumers buying the UNIQLO because UNIQLO offering the products accordance with Japanese culture of zen concept that emphasize simplicity and functionality.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Yehuda
Abstrak :
Dunia pemasaran memasuki era baru Marketing 4.0, dimana adanya perubahan fokus kepada penciptaan dan pengelolaan interaksi dengan konsumen dan dengan demikian menciptakan proses komunikasi tingkat tinggi antara brand dan konsumen (Kotler et al., 2017). Penelitian ini bertujuan untuk memahami efektivitas Marketing 4.0 dalam industri otomotif dan fast moving consumer goods (FMCG). Penelitian ini menganalisis hubungan elemen Marketing 4.0, product category, customer satisfaction, dan purchase intention. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 660 responden melalui metode random sampling, terdiri dari 395 responden dari kategori produk FMCG dan 265 responden dari konsumen produk otomotif. Responden disaring melalui beberapa pertanyaan terkait domisili dan periode pembelian produk. PLS-SEM digunakan sebagai metode untuk menganalisis hubungan antara elemen Marketing 4.0 & purchase intention. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Brand Image dan Brand Integrity secara signifikan mempengaruhi kepuasan konsumen secara positif. Brand Integrity, Brand Interaction, dan Customer Satisfaction juga secara signifikan mempengaruhi Purchase Intention. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara hubungan elemen Marketing 4.0 dan Purchase Intention pada product category yang berbeda dalam level signifikansi 95%. Namun, penelitian ini menemukan bukti empiris perbedaan signifikan antara dua produk kategori pada hubungan Brand Identity terhadap Purchase Intention pada level signifikansi 90 %. ......The marketing world has entered a new era called Marketing 4.0, where the focus shifts towards the creation and management of interactions with consumers, thereby establishing high-level communication processes between brands and consumers (Kotler et al., 2017). This study aims to understand the effectiveness of Marketing 4.0 in the automotive and fast-moving consumer goods (FMCG) industries. The research analyzes the relationships between Marketing 4.0 elements, product category, customer satisfaction, and purchase intention using PLS-SEM. A sample of 660 respondents was obtained using random sampling, consisting of 395 respondents from the FMCG product category and 265 respondents from automotive product consumers. Respondents were filtered based on questions related to their domicile and purchase period. This study’s result indicate that Brand Image and Brand Integrity significantly influence customer satisfaction in a positive manner. Brand Integrity, Brand Interaction, and Customer Satisfaction also significantly affect Purchase Intention. Furthermore, this research shows there is no significant difference in the relationships between Marketing 4.0 elements and Purchase Intention across different product categories at 95% significance level. However, the study found empirical evidence of a significant difference between two product categories in the relationship between Brand Identity and Purchase Intention at a significance level of 90%.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Rodrick M. K.
Abstrak :
Saat ini bisnis logistik merupakan salah satu sektor bisnis yang memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi, hal ini seiring dengan meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat yang diiringi dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih. Perusahaan X merupakan cucu perusahaan dari grup Pertamina dan merupakan anak perusahaan dari Pertamina Patra Niaga sebagai sub holding Commercial and Trading. Saat ini strategi pemasaran yang dilakukan oleh X masih kurang baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan tidak adanya pendapatan lain dan hanya bergantung pada operasional perusahaan induk. Tidak adanya strategi pemasaran khusus yang secara langsung dapat menarik pelanggan di luar perusahaan induk PT. Pertamina menjadi salah satu penyebab tidak adanya pemasukan lain selain dari perusahaan induk. Dalam memecahkan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk merumuskan dan menganalisis strategi pemasaran dengan menggunakan analisis eksternal dan internal. Berdasarkan hasil analisis SWOT, perusahaan membutuhkan strategi dalam kategori Pertahanan (Kombinasi W-T) dimana strateginya adalah periklanan, promosi penjualan, meningkatkan fokus pada saluran proyek dan merevitalisasi peran Departemen SDM. ......Currently, the logistics business is one of the business sectors that has a high growth rate, this is in line with the increasing needs of people's lives accompanied by increasingly sophisticated technological developments. X Company is the grandson of the Pertamina group and is a subsidiary of Pertamina Patra Niaga as a Commercial and Trading sub-holding. Currently, the marketing strategy carried out by X is still not good. This can be proven by the fact that there is no other income and only depends on the operations of the parent company. There is no specific marketing strategy that can directly attract customers outside of the parent company PT. Pertamina is one of the reasons for the lack of income other than the parent company. In solving this problem, this study aims to formulate and analyze marketing strategies using external and internal analysis. Based on the results of the SWOT analysis, the company needs a strategy in the Defense category (W-T Combination) where the strategy is advertising, sales promotion, increasing focus on project channels and revitalizing the role of the HR Department.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Firman Karim
Abstrak :
Tesis ini membahas tantangan bagi UT untuk tetap survive. Permasalahan yang masih harus dihadapi oleh UT pada saat ini adalah bagaimana dapat membangun reputasi dan image di mata masyarakat. Yang menjadi tantangan UT ke depan adalah bagaimana meningkatkan popularitas UT dibanding institusi pendidikan tinggi lain, tantangan yang harus menjadi perhatian ke depan adalah bagaimana membangun imej positif di mata masyarakat. Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah jenis penelitian model survei, yaitu suatu rancangan penelitian dengan tujuan melakukan pengujian cermat terhadap objek penelitian berdasarkan kondisi tertentu. Biasanya informasi dari responden diperoleh dengan wawancara dan kuesioner dengan sampel tertentu, di mana penulis melakukan survei dengan menyebarkan kuesioner kepada pengguna mitra perusahaan untuk mendapatkan data yang diinginkan. Permasalahan yang ada adalah faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan penerimaan mahasiswa prog.studi Adininistrasi Niaga. Strategi pemasaran yang dapat digunakan untuk memperkecil kesenjangan (gap) antara kualitas pelayanan yang diharapkan dan kualitas pelayanan yang dialami.
This thesis discusses the challenges for the UT to keep survive. The problems that still must be faced by UT at the time this is how you can build a reputation and image in the public eye. UT is a challenge to the future is how to increase the popularity of UT compared to other higher education institutions, challenges that need to be a future concern is how to build a positive image in the public eye. Type of research used in writing this thesis is the type of survey research model, which is a design research with the goal of a test object of careful study based on certain conditions. Usually the information obtained from respondents to the questionnaire and interviews with a sample, where the author conducted a survey with a questionnaire to distribute user relations company to get the desired data. The problem is that there are factors that influence the increasing acceptance of students prog.studi Adininistrasi Commerce. Marketing strategies that can be used to reduce the gap (gap) between the expected quality of service and quality of service experienced.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26406
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ghossan Alqurnain
Abstrak :
Peneleitian ini akan membahas terkait faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku negatif konsumen seperti Negative Past Experience, Symbolic Incongruity, Ideological Incompatibility, dan Rumor pada kebencian masyarakat pada suatu merek atau perusahaan. Hal ini dilakukan karena jurnal-jurnal pemasaran terdahulu menyatakan bahwa perilaku negatif konsumen memiliki peran yang sama pentingnya dengan perilaku positif konsumen. Disisi lain penelitian terkait perilaku negatif masih jarang dilakukan hingga sekarang. Subjek dari penelitian ini adalah Restoran Holywings yang telah terkena kasus cancel culture karena penerapan strategi pemasaran yang dianggap kontroversial. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dengan teknik purposive sampling pada 371 responden yang didapatkan melalui penyebaran kuesioner secara daring. Data yang didapatkan diolah menggunakan SPSS melalui analisis statistik deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa pengaruh yang signifikan yaitu pengaruh ideological incompatibility terhadap brand hate, pengaruh symbolic incongruity terhadap brandhate. Telah ditemukan variabel negative past experience dan rumor tidak memilik pengaruh yang signifikan terhadap brand hate. ......This research will discuss the factors that influence negative consumer behavior such as Negative Past Experience, Symbolic Incongruity, Ideological Incompatibility, and Rumors on public hatred of a brand or company. This is done because previous marketing journals state that negative consumer behavior has an equally important role as positive consumer behavior. On the other hand, research related to negative behavior is still rarely done until now. The subject of this research is Holywings Restaurant which has been exposed to cancel culture cases due to the implementation of marketing strategies that are considered controversial. A quantitative approach was used in this study with a purposive sampling technique on 371 respondents obtained through distributing questionnaires online. The data obtained was processed using SPSS through descriptive statistical analysis and multiple linear regression analysis. The results showed that there were several significant influences, namely the influence of ideological incompatibility on brand hate, the influence of symbolic incongruity on brand hate. It has been found that the variables negative past experience and rumors do not have a significant influence on brand hate.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Dwi Saputri
Abstrak :
Stres merupakan pola reaksi serta adaptasi umum dalam menghadapi stresor yang dapat berasal dari luar maupun dalam diri individu tersebut. Stresor lingkungan yang menjadi variabel pada penelitian ini yaitu kepadatan bangunan, suhu udara dan jarak dari jalan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat distribusi spasial wilayah stresor lingkungan dan hubungan respon penduduk terhadap stresor lingkungan dengan masing masing stresor lingkungan. Peneliti mengambil 45 responden di wilayah Kecamatan Tambora. Metode penelitian menggunakan analisis spasial dengan teknik overlay dan analisis statstik. Untuk mengetahui hubungan respon penduduk terhadap stressor lingkungan dengan masing masing stressor lingkungan dilakukan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukan distribusi spasial wilayah stressor lingkungan tinggi cenderung memusat di kecamatan Tambora. Selain itu terdapat hubungan antara respon penduduk terhadap stresor lingkungan dengan satu stresor lingkungan yaitu kepadatan bangunan ( p value < 0,05). Dan tidak ditemukan hubungan antara respon terhadap stressor lingkungan dengan jarak dari jalan dan suhu udara ( p value > 0,05) Responden yang merasa stres dikarenakan stresor lingkungan sebanyak 32 responden dan terdapat 13 responden yang tidak merasa stres dikarenakan stresor lingkungan. ......Stress is common pattern of reactions and adaptations in dealing with stressors that can come from outside and within the individual. Environmental stressors that are the variables in this study are building density, air temperature and distance from the road. This study aims to see the spatial distribution of environmental stressors and the relationship between population responses to environmental stressors and environmental stressors. Researchers took 45 respondents in the Tambora Sub-district area. The research method uses spatial analysis with overlay techniques and statistical analysis. To determine the relationship between population responses to environmental stressors with each environmental stressor, a chi square test was performed. The results of this study indicate the spatial distribution of high environmental stressor areas tends to be concentrated in the Tambora district. In addition, there is a relationship between the response of the population to environmental stressors and one environmental stressor, namely building density (p value <0.05). And there was no relationship between response of population to environmental stressor and distance from the road and air temperature (p value> 0.05). Respondents who felt stressed due to environmental stressors were 32 respondents and there were 13 respondents who did not feel stressed due to environmental stressors.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Budi Kurnianto
Abstrak :
Era globalisasi telah mendorong terciptanya aktifitas perdagangan bebas di mana kemudian batas-batas fisik antar negara menjadi kabur. Dengan kesepakatan perdagangan bebas diantara beberapa negara maka pelaku bisnis dapat mengembangkan aktifitas usahanya lintas antar negara-negara tersebut dengan lebih mudah. Bentuk nyata dari kesepakatan perdagangan bebas (free trade) adalah North American Free Trade Agreement (NAFTA), Asean Free Trade Agreement (AFTA), Asia Pacific Economic Corporation (APEC) dan bentuk-bentuk kesepakatan perdagangan lainnya antar negara. Dengan dibentuknya kesepakatan seperti tersebut di atas, berdampak pada rata cara perdagangan internasional dan perubahan tersebut akhinya akan mempengaruhi jalannya bisnis di dunia termasuk sektor industri migas di Indonesia. Dan kondisi tersebut, dapat dibayangkan bagaimana akan membanjirnya beragam produk dari luar yang akan memasuki pasar Indonesia, di mana akan berakibat semakin ketatnya persaingan yang terjadi dan bahkan bisa jadi akan membunuh perusahaan nasional. PT XYZ yang telah berdiri sejak tahun 1973 dan telah bekerja sama lebih dari 30 (tiga puluh) tahun sebagai agen dan distributor gas turbin ABC yang berasal dari Amerika Serikat. PT XYZ dengan produk gas turbin ABC menguasai pangsa pasar gas turbin untuk kapasitas 1 - 20 MW di pasar Indonesia dengan mayoritas populasi di sektor industri migas. Dengan adanya globalisasi dan perdangan bebas secara langsung keberadaan PT XYZ akan terancam. Ancaman paling utama adalah kemungkinan forward integration di mana dengan kebijakan open market sebagai konsekuensi perdagangan bebas akan memungkinkan pihak pabrikan untuk langsung memasarkan dan mendistribusikan produknya di pasar Indonesia. Dengan globalisasi, iklim persaingan menjadi semakin kompetitif sehingga pelaku bisnis berupaya melakukan efisiensi biaya antara lain dengan hanya fokus pada bisnis inti perusahaan. Perubahan ini berdampak pada pegeseran pola pengadaan barang dan jasa ke arah pola outsourcing. Pergeseran tersebut disadari membuka peluang "bisnis solusi" di pasar. Sebelumnya kebutuhan pelanggan adalah peralatan untuk menunjang operasi antara lain gas turbin, sekarang ini kebutuhan pelanggan bergeser tidak lagi peralatan operasi melainkan output dari masing-masing peralatan tersebut, misalnya energi listrik, energi mekanik untuk menggerakkan kompresor dan pompa. Penelitian karya akhir dilakukan dengan dengan studi kepustakaan dan pengamatan langsung pada kegiatan usaha. Dengan penelitian tersebut dapat diperoleh pengetahuan mengenai faktor-faktor lingkungan baik eksternal maupun internal yang kemudian digunakan untuk merumuskan kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam menghadapi peluang dan ancaman yang ada di pasar. Dengan mengacu hasil penelitian yang secara detail dirumuskan dalam TOWS Matrix dan Grand Strategy Matrix. maka harus disadari bahwa kondisi kelemahan internal perusahaan masih lebih dominan dibandingkan dengan posisi kekuatan internal perusahaan tentunya pembenahan kondisi internal perusahaan harus menjadi agenda utama perusahaan. Prioritas pembenahan internal perusahaan antara lain adalah: ? Perumusan rencana jangka panjang perusahaan dalam upaya mencapai visi dan rnisi yang telah ditetapkan. Dengan adanya rencana jangka panjang maka perusahaan dapat dengan lebih mudah merumuskan target jangka pendek baik untuk perusahaan secara keseluruhan maupun untuk masing-masing S BU. Pembenahan sistem kepegawaian dan pelatihan SDM yang dikaitkan dengan jenjang kepegawaian. SDM merupakan aset yang akan sangat menentukan keberhasilan perusahaan untuk berkornpetisi di pasar yang terbuka. ? Penyiapan SDM yang memiliki kompetensi yang cukup untuk menggarap peluang bisnis solusi termasuk pula penyiapan wadah organisasinya yang terpisah dari PT XYZ. Pemisahan ini adalah agar organisasi di bisnis solusi dapat beroperasi secara kompetitif dengan tidak memiliki keterbatasan hanya menggunakan produk gas turbin ABC saja. Pemisahan ini juga merupakan upaya perusahaan untuk mengurangi resiko usaha bisnis solusi yang bisa berdampak buruk terhadap bisnis inti perusahaan.
Globalism economy had driving the Free Trade which has almost no 'barrier to entry' between countries in doing trading activities. The Free Trade Agreement among several countries has enabled the company easily to develop their business across countries. Some of Free Trade agreements are North American Free Trade Agreement (NAFTA) Asean Free Trade Agreement (AFTA), Asia Pacific Economic Corporation (APEC) and other trade agreement in countries. The Free Trade agreements were made impact on the mode of international trading, changes the business process as well as oil and gas industry in Indonesia When the free trade happens, it could be imagined that lots of products and services from outside will enter the Indonesia's market which further might kill the local company due to light competition. PT XYZ had establish since 1973 and more than 30 (thirty) years as sole agent and sole distributor of ABC gas turbine from USA. PT XYZ and ABC gas turbine has largest market share in the small-medium size (1-20 MW) which majority in the oil and gas industry. As consequences of globalism, Free Trade and World Trade Organization (WTO), government should establish the open market policy, which further triggers a threat, Forward Integration where principal (ABC gas turbine) performs direct marketing and has own distribution channel of products and services in Indonesia. Globalism and Free Trade was made competition in the market become more competitive, thus organization should operate in cost efficient. in order to efficient, many organizations are focusing the activity in core business only and outsourcing the non-core activity. This philosophy was made significant change on the mode of procurement products and services and creates an opportunity Solution Business. Solution Business was concentrate on customer's need, instead of proposing equipment such as gas turbine Solution Business is delivering the output such as electricity or energy for boosting the gas thru compressor and pumping the oil thru pump. This thesis was carrying out thru literature study and direct observation on the activity of PT XYZ. The analysis had resulted external and internal key environment factors and further mapping the company's strength and weakness to respond on threat and opportunity in the market. Referring to analysis results and proposes strategic actions which detail on TOWS Matrix and Grand Strategy Matrix, company has more internal weakness rather than internal strength thus improvement on internal organization as a must. Priority on internal organization improvement was following: ? Prepare a Corporate's Long Term Strategic Plan which has direction to achieve company's vision and mission, The Corporate's Long Term Strategic Plan will be a reference to generate short term strategic plan for corporate as well as each SBU. ? Since people are a key asset for organization to compete in market, therefore organization should develop an integrate HR system which incorporate with training program related to employee hierarchies program. ? Organization should prepare an infrastructure such as competent employee and separated organization for further to follow up on Solution Business opportunity. Separated organization was required in order to be competitive in market thus not has limitation on the selection of main equipment such as ABC gas turbine. Also to disconnect the risk on Business Solution which might be impacted the core business.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18325
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Wahyu Raharjo
Abstrak :
Introducing new products are the center of attention in most company because of their contribution to the survival and prosperity of the enterprise. New products, when matched to customer needs, offer opportunities for a firm to strengthen its position in existing product-markets and move into new ones. PT Toyota-Astra Motor (TAM) have launched Toyota Avanz to enter 4x2 Low segment. As a new entrant in a big and growing market in the future, Toyota Avanza has to face a reaction from existing competitors such as Mitsubishi, Daihatsu and Suzuki. To counter the competitive move from competitors, TAM has a competitive strategy for Toyota Avanza. The main problem is (I) what is the strong and weakness point of Toyota Avanza as a product and (2) how effective is the launching strategy of Toyota Avanza. This thesis uses the concept of strategy at broadest level (cost-leadership, differentiation and focus) which can be used singly or in combination. These three strategic approaches will cope the five competitive forces. Toyota Avanza's launching strategy will be evaluated by Analytical Hierarchy Process (AHP) approach. There are some inventions in this study. First, as a product, Toyota Avanza have a competitive advantages compare with its competitors in exterior and interior design, engine performance and handling. Second, cost-leadership strategy in the main priority in evaluation of Toyota Avanza's launching strategy. This is not the only strategy, TAM combine with differentiation strategy.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22139
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lalisang, Manenda Annerose
Abstrak :
Bisnis pelayanan jasa sekarang merupakan salah satu kegiatan bisnis yang sangat menjanjikan diseluruh dunia termasuk di Indonesia. Pertumbuhan bidang bisnis usaha di Indonesia saat ini merupakan bidang yang berkembang sangat pesat, demkkian juga dengan bisnis jasa /servis antara lain jasa penyewaan gedung pesta Gedung Balai Kartini. adalah gedung yang telah ada 20 tahun, sejak 1980 bergerak di bidang jasa penyewaan tempat perkawinan yang kemudian dibongkar dan direnovasi kembali pada tahun 2004 menjadi gedung yang "multi venue dan multi event". Uniknya Gedung ini dulunya dikelola secara manual, tradisional namun sempat berjaya menjadi Icon orang yang akan menikah. Dengan gedung baru yang telah berubah wajah cara pengelolaan seperti masa lalu tentu tidak bisa digunakan lagi. Peneliti membatasi pembahasan pada langkah-langkah komunikasi pemasaran yang ditempuh PT Kartika Buana Ayu (PT KBA) selaku Pengelola Balai Kartini. Bagaimana proses perencanaan komunikasi pemasaran dari pengelola untuk mengoptimalkan penggunaaan gedung Balai Kartini. Serta untuk mengetahui dan menganalisis hal-hal yang mempengaruhi serta upaya apa yang ditempuh oleh PT KBA dalam menghilangkan konsep pemikiran lama tentang penggunaan Gedung Pertemuan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif kualitatif dan bertujuan untuk menjelaskan dan memaparkan secara rinci tentang strategi dan langkah pemasaran yang dilakukan oleh PT Kartika Buana Ayu dalam mengelola sebuah gedung Balai Kartini yang multi venue for multi event. Tujuan lain adalah untuk mengetahui strategi apa yang digunakan dalam melakukan kegiatan pemasaran. Metode analisa penelitian ini menggunakan kerangka analisa SOSTAC . Dan penelitian ini menunjukan bahwa promosi terbuka pemasaran gedung mengalami hambatan karena belum mendapat ijin. Hal ini ikut mempengaruhi tingkat penjualan Balai Kartini. Balai Kartini masih tetap melekat dengan citra lamanya sebagai gedung pesta perkawinan saja. Walaupun demikian segenap cara pemasaran diluar promosi terbuka untuk memasarkan tetap dilakukan oleh pihak pengelola. Dalam elemen pemasaran yang paling penting adalah bahwa dia punya strategi punya taktik dan punya value. Dari analisis yang dilakukan maka pemasaran Balai Kartini memperhatikan unsur-unsur segmentasi, sasaran serta promosi. Secara teoritis Balai Kartini juga melaku taktik-taktik tertentu agar apa yang ingin dicapai dalam waktu dekat bisa terlaksana dengan baik, Beberapa temuan penelitian adalah sebagai berikut : - Keputusan manajemen untuk mengelola sendiri jasa boga bagi keperluan gedung menjauhkan pasar yang dibawa oleh pemain lain di industri jasa boga - Persepsi masyarakat yang mengatakan bahwa sekitar gedung Balai Kartini sangat macet lalu lintasnya membuat masyarakat enggan mempertimbangkan Balai Kartini sebagai pilihan pertama - Situasi pasar yang semakin kompetitif memaksa pesaing untuk melakukan perlawanan dari berbagai aspek dan yang paling lazim adalah melakukan perang harga - Strategi Komunikasi Marketing tidak dijalankan secara optimal karena tidak menggunakan metoda yang tahapannya jelas tolok ukumya Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bila PT KBA menggunakan strategi pemasaran yang tepat maka tingkat penjualan dan target yang ingin dicapai dapat terlaksana.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22109
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leis Suzanawaty
Abstrak :
Kondisi persaingan global yang semakin tajam, pergeseran orientasi pemasaran dari transaksional menuju relasional, keberadaan pemasaran relasional sebagai bagian dari keberhasilan suatu usaha, dan perlunya penerapan pemasaran relasional di lembagalembaga nirlaba, menjadi alasan mengapa UI perlu mengembangkan strategi pemasaran relasional dengan mahasiswa dan alumninya. Dalam penelitian ini akan dianalisis mengenai penerapan pemasaran relasional di Ul. Adapun yang menjadi dasar analisis adalah teori Discretionary Collaborative Behavior (DCB). Teori ini menjelaskan mengenai perilaku yang ditunjukkan oleh pelanggan untuk menolong vendor, perusahaan, atau institusi tanpa mengharapkan imalan langsung dan berada di Iuar ketentuan formal (Heckman dan Guskey, 1998). Perilaku ini dipengaruhi oleh faktor-faktor, seperti : kepuasan, ikatan relasional, dan opinion leader. Dalam tesis ini akan diteliti pengaruh kepuasan, ikatan relasional, dan opinion leader dari mahasiswa dan alumni terhadap bantuan yang diberikan kepada UI diluar ketentuan formal dan tanpa mengharapkan imbalan langsung. Akan diteliti pula apakah kesediaan untuk menyumbangkan pemikiran kepada UI, melakukan kerja sama dengan UI, mempengaruhi orang lain untuk memberikan kontribusi positif bagi UI dan perhatian terhadap kelangsungan hidup UI dari mahasiswa dan alumni UI dapat menjelaskan bantuan yang mereka berikan diluar ketentuan formal dan tanpa mengharapkan imbalan Iangsung. Empat hipotesis penelitian yang akan diuji dalam tesis ini adalah: H1 : Kepuasan mahasiswa dan alumni terhadap kinerja Universitas Indonesia mempengaruhi discretionary collaborative behavior. H2 : Ikatan relasional antara Universitas Indonesia dengan mahasiswa dan alumni mempengaruhi discretionary collaborative behavior. H3 : Opinion leadership mempengaruhi discretionary collaborative behavior. H4 : DCB dapat dijelaskan oleh adanya kesediaan untuk menyumbangkan pemikiran kepada UI, melakukan kerja sama dengan UI, mempengaruhi orang lain untuk memberikan kontribusi positif bagi UI dan perhatian terhadap kelangsungan hidup UI. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan 75 responden dari kalangan mahasiswa dan alumni sebagai sampel. Penarikan sampel dilakukan dengan metode convinience sampling. Pengolahan data dilakukan dengan analisis faktor dan regresi. Hasil analisis faktor terhadap model pengukuran variabel kepuasan, ikatan relasional, opinion leader dan DC13, menunjukkan ke empat model pengukuran tersebut valid. Disamping itu keempatnya juga memiliki nilai Cronbach 's Alpha lebih dari 0,6, yang menunjukkan reliabilitas model pengukuran baik. Dan hasil analisis regresi, diperoleh nilai koefisien determinasi 42,1 %. Nilai ini menunjukkan besarnya variasi pada DCB yang dapat dijelaskan oleh kepuasan, ikatan relasional dan opinion leader. Hasil analisis regresi juga menghasilkan persamaan regresi berganda yang dapat digunakan untuk mengukur DCB Model regresi itu adalah : DCB 0,066 kepuasan + 0,564 ikatan relasional + 0,094 opinion leader Hasil pengujian hipotesis, menunjukkan hipotesis pertama dan ketiga ditolak. Penolakan ini berarti kepuasan dan opinion leader tidak secara signifikan mempengaruhi DCB. Perilaku mahasiswa dan alumni untuk memberikan bantuan kepada UI secara sukarela, tanpa diatur oleh ketentuan formal dan tidak mengharapkan imbalan langsung merupakan perilaku yang tumbuh dari adanya hubungan relasional dari mahasiswa, alumni dan UI. Dalam hubungan tersebut kepuasan tidaklah secara signifikan mempengaruhi mahasiswa dan alumni. Akan tetapi kepercayaan dan komitmen yang mendasari terbentuknya ikatan relasional, secara signifikan mempengaruhi perilaku mahasiswa dan alumni. Disamping itu, agar mahasiswa dan alumni bersedia menunjukkan perilaku menolong seperti yang diuraikan diatas, diperlukan dorongan untuk membantu dan mendahulukan kepentingan orang lain (altruism) (Price et al 1995). Kecendenungan membantu akan meningkat seiring dengan meningkatnya frekuensi pertemuan dan pengetahuan mengenai objek yang dibantu. Karena itu menjadi tugas UI untuk memudahkan mahasiswa dan alumni mengakses informasi mengenai almamaternya, dan pada gilirannya nanti diharapkan mereka akan menunjukkan DCB. Hasil pengujian hipotesis juga menunjukkan bahwa hipotesis ke dua dan ke empat dari penelitian ini diterima. Penerirnaan terhadap hipotesis ke dua berarti ikatan relasional memiliki pengaruh secara signifikan terhadap DCB. Untuk mempertahankan ikatan relasional antara mahasiswa, alumni dan UI diperlukan adanya ketertarikan, kepercayaan dan komitmen terhadap UI. Penerirnaan terhadap hipotesis ke empat berarti DCB dapat diukur dari adanya kesediaan untuk menyumbangkan pemikiran kepada UI, melakukan kerja sama dengan UT, mempengaruhi orang lain untuk memberikan kontribusi positif bagi UI dan perhatian terhadap kelangsungan hidup UI. Dengan demikian ke empat perilaku tersebut dapat digunakan untuk menilai kualitas hubungan antara mahasiswa, alumni dan UL Hubungan yang baik diantara ketiganya ditandai dengan adanya bantuan yang diberikan mahasiswa dan alumni kepada UI secara sukarela, tanpa diatur oleh ketentuan formal dan tidak mengharapkan imbalan langsung. Selanjutnya, peneliti menyarankan agar dilakukan penelitian lanjutan guna menjelaskan lebih banyak variasi pada DCB yang tidak dijelaskan oleh kepuasan, ikatan relasionaI dan opinion leader. Penelitian mengenai DCB ini dapat dilakukan di bidangbidang lain di luar bidang pendidikan, karena DCB dalam bentuk informasi dan rekomendasi memiliki pengaruh yang kuat terhadap preferensi dan pilihan konsumen (King dan Summers, 1967 dalam Price et al, 1995).
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T20352
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>