Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Inco Hary Perdana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi political marketing Partai NasDem sebagai partai politik baru dengan tujuan memenangkan Pemilu Legislatif 2014, khususnya bagaimana peran kepemilikan media dalam strategi tersebut. Penelitian kualitatif ini menggunakan kerangka konsep political marketing Lees‐Marshment (2001) dan strategi kampanye partai politik Nursal (2004).
Kesimpulan utama, Partai NasDem merupakan sales oriented party dan banyak menggunakan pull political marketing dalam menyampaikan pesan politik mereka. Melihat dari fakta di Indonesia bahwa partai politik masih sangatlah lekat dengan figur ketokohan untuk dapat mengangkat elektabilitasnya, maka dibahas pula pembelajaran dari fenomena Partai Demokrat yang dapat memenangkan pemilu pada keikutsertaannya yang kedua kali karena kekuatan figur tokoh SBY. Sehingga penelitian ini dapat melengkapi strategi political marketing Partai NasDem yang ada saat ini.

This study aims to determine how political marketing strategy NasDem Party as a new political party with the aim of winning the 2014 legislative elections, in particular how the role of media ownership in the strategy. This qualitative study uses the concept of political marketing framework Lees‐ Marshment (2001) and political partyʹs campaign strategy Nursal (2004).
The main conclusion, NasDem Party is party oriented sales and using pull political marketing in their political message. View of the fact that political parties in Indonesia are still very closely with the figures to be able to lift the electability, then discussed the phenomenon of learning from the Democratic Party who can win elections on the participation of two times the force of character figures SBY. So this study can complement the strategy of political marketing NasDem Party that exists today.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30366
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Juwita
"Merek yang berasal dari nama orang sering digunakan dalam dunia usaha karena dapat menimbulkan kesan yang lebih personal bagi konsumen. Namun merek tersebut dapat memiliki banyak kesamaan dengan merek-merek lainnya karena sifat nama yang umum dan sangat mungkin dimiliki oleh lebih dari satu orang. Pihak lain yang kebetulan memiliki nama yang sama dapat memiliki kepentingan untuk mengklaim dirinya terkait dengan suatu usaha. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan nama orang terkenal dalam pendaftaran merek di Indonesia. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan teknik pengumpulan bahan hukum berupa studi Pustaka dan wawancara. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa definisi dan kriteria untuk dapat dikatakan sebagai orang terkenal belum diatur secara eksplisit dalam Perundang-undangan di Indonesia. Dalam proses pemeriksaan permohonan pendaftaran merek, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual menggunakan kriteria sendiri untuk dapat menentukan terkenal atau tidaknya seseorang. Hal ini dapat menimbulkan kekeliruan untuk kedepannya. Maka dari itu, perlu diadakan ketentuan yang mengatur mengenai cakupan untuk dapat dikatakan sebagai orang terkenal.

A brand name that is derived from a persons name is often used in the business world as it gives the consumer a more intimate impression. However, that brand name may have a lot in common with other brand names as those names are common and they are most likely owned by more than one person. Other parties who happen to share the same name may have an interest in claiming that they themselves are related to said business. Because of that, this study aims to analyze the use of famous people’s names in trademark registration in Indonesia. In this study, the author will use a normative juridical research method with legal material collection techniques in the form of library studies and interviews. The result of this study will show that the definition and criteria to be a famous person has not been explicitly regulated in the Indonesian legislation. In the process of examining the applications for the trademark registration, the Directorate General of Intellectual Property will use their own criteria to define whether a person is famous or not. This matter may cause misunderstandings in the future. Therefore, it is necessary to have provisions that will regulate the scope of being a famous person."
Lengkap +
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Dini Azizi
"Studi sebelumnya pada brand community menunjukkan pengaruh positif pada perilaku konsumen. Namun, itu bisa bertindak seperti pedang bermata dua dan memiliki sisi gelap yang berpotensi merusak brand. Penelitian ini menyelidiki brand identification dan brand passion dalam pengembangan perilaku impulsive dan obsessive-compulsive buying. Metode kuantitatif dengan survei online digunakan untuk melihat perilaku 533 tanggapan survei dari salah satu brand community di Indonesia. Hasil penelitian menemukan bahwa brand identification berpengaruh positif terhadap harmonious brand passion dan obsessive brand passion. Hanya obsessive brand passion yang ditemukan secara langsung memengaruhi impulsive dan obsessive-compulsive buying. Penelitian ini juga menguji efek moderasi dari community identification, idea shopping, dan social shopping motivation. Penelitian ini berkontribusi pada literatur tentang studi compulsive buying dari perspektif brand community. Saran praktis untuk pemasar tentang cara mencegah dan menghadapi perilaku konsumen ini juga disertakan.

Prior studies on brand communities showed a positive influence on consumer behavior. However, it could act like a double edge sword and possess dark sides that potentially could harm the brand. The present study investigates the role of brand identification and brand passion in the development of behaviors like impulsive and obsessive-compulsive buying. A quantitative method using an online survey was used to see the behavior of 533 survey responses from a brand community in Indonesia. The result found that brand identification positively influences harmonious brand passion and obsessive brand passion. Only obsessive brand passion was found to directly influence impulsive and obsessive-compulsive buying. This study also tested the moderation effect of community identification, shopping motivation of idea shopping, and social shopping. The research contributes to the literature on the study of compulsive buying from the brand community perspective. Practical suggestions for marketers on how to prevent and face these consumer behaviors are also included."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Lintang Sari
"Berkembangnya industri platform e-commerce di Indonesia diikuti oleh ketatnya persaingan antar platform yang salah satunya terlihat dari pemilihan brand ambassador yang dianggap paling populer di kalangan konsumen. Dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, peneliti mencoba untuk mengonfirmasi adanya pengaruh tingkat penilaian bintang K-Pop sebagai brand ambassador terhadap brand awareness, brand image, dan keputusan pembelian konsumen salah satu platform e-commerce yaitu Tokopedia. Penelitian dilakukan dengan membagikan kuesioner secara online kepada Milenial pengguna e-commerce usia 25-40 tahun dengan jumlah 450 responden yang kemudian diolah menggunakan analisis jalur (path analysis). Hasil analisis penelitian ditemukan bahwa adanya pengaruh tingkat penilaian kedua brand ambassador Tokopedia terhadap brand awareness dan brand image Tokopedia. Tingkat penilaian brand ambassador dan brand awareness namun ditemukan tidak cukup memengaruhi keputusan pembelian. Namun begitu ditemukan pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian konsumen pengguna platform e-commerce Tokopedia.

The e-commerce platform industry development in Indonesia was followed by intense competition between platforms, which can be seen from the selection of brand ambassadors who are considered the most popular among consumers. By using a quantitative research approach, this study tried to confirm the influence of the K-Pop stars as brand ambassadors' evaluations on Tokopedia brand awareness, brand image, and consumer purchasing decisions as one of the e-commerce platforms. The research was conducted by distributing online questionnaires to millennial e-commerce users aged 25- 40 years with a total of 450 respondents which were then processed using path analysis. The results of this research analysis found that there was an influence between the evaluation level of two Tokopedia brand ambassadors on Tokopedia's brand awareness and brand image. The assessment of brand ambassadors and brand awareness, however, was found to be insufficient to influence purchasing decisions. However, it was found that the brand image of Tokoedia significantly influences purchasing decisions of Tokopedia users."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jehan Fakhirah
"City branding telah lama menjadi praktik populer dalam mencari dan menemukan berbagai identitas khas untuk dapat bersaing, sebagaimana terjadi pada Kabupaten Situbondo. Warga sebagai konsumen kota bertanggung jawab atas keunikan yang dimiliki Kota/ Kabupaten dalam menampilkan kualitas dirinya. Upaya atau tindakan yang dilakukan dengan melibatkan warga akan mengarah pada keberhasilan strategi city branding. Penelitian ini mengkaji kesenjangan city branding Kabupaten Situbondo yang dipengaruhi oleh efektivitas suatu kebijakan. Penelitian ini menjawab fenomena kesenjangan city branding ditinjau dari 2 (dua) persepsi, yaitu warga dan otoritas kota, yang dianalisis melalui perspektif disiplin ilmu komunikasi.
Berdasarkan three-gap branding model, framework pada penelitian ini perlu: (1) mengeksplorasi identitas khas untuk menjadi keunggulan kompetitif; (2) mengidentifikasi persamaan dan perbedaan persepsi terhadap inkonsistensi branding (merek); dan (3) mengetahui persepsi kepuasan merek (pengalaman tempat dan citra yang dirasakan) warga. Hasil penelitian mengungkapkan untuk mengatasi kesenjangan city branding perlunya saran akademis dan praktis. Pada saran akademis menyarankan konsep three-gap branding model yang dikemukakan oleh Govers & Go (2009). Sedangkan saran praktis meliputi (1) mengikutsertakan peran warga dalam memahami identitas; (2) mempelajari kebutuhan dan pengalaman dari tipe utama konsumen; (3) memberi ruang pada kelompok pemangku kepentingan lainnya; dan (4) persepsi tokoh agama perlu digali dan dikomparasi dengan pemangku kepentingan lainnya.

City branding has long been a popular practice in seeking and finding various distinctive identities to be able to compete, as happened in Situbondo Regency. Citizens as city consumers are responsible for the uniqueness of the City/Regency in displaying their quality. Efforts or actions taken by involving citizens will lead to the success of the city branding strategy. This study examines the city branding gap in Situbondo Regency which is influenced by the effectiveness of a policy. This study answers the phenomenon of the city branding gap in terms of 2 (two) perceptions, namely citizens and city authorities, which are analyzed through the perspective of communication disciplines.
Based on the three-gap branding model, the framework in this research needs to: (1) explore a distinctive identity to become a competitive advantage; (2) identify similarities and differences in perceptions of branding inconsistencies (brands); and (3) knowing the perception of brand satisfaction (place experience and perceived image) of residents. The results of the study reveal that to overcome the city branding gap, academic and practical advice is needed. The academic suggestion suggests the concept of the three-gap branding model proposed by Govers & Go (2009). While practical suggestions include (1) involving the role of citizens in understanding identity; (2) studying the needs and experiences of the main types of consumers; (3) provide space for other stakeholder groups; and (4) perceptions of religious leaders need to be explored and compared with other stakeholders.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Proletina Puspa Negara
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai political branding oleh calon Bupati Ade Yasin dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Bogor tahun 2018. Merujuk pada teori brandingdari Adolphsen (2009), karakteristik political brandingterdiri dari adanya pembangunan identitas baru, pendistribusian branding, dan pembangunan kepercayaan. Penelitian skripsi ini kemudian menemukan tiga hal. Pertama, pembangunan identitas baru tersebut terbukti dengan penggantian nama yang semula Ade Munawaroh menjadi Ade Yasin agar masyarakat lebih familiar dengan nama tersebut. Kedua, pendistribusian brandingtercermin dari penggunaan nama dan citra yang fun terhadap Ade Yasin melalui situs adeyasin.net, akun instagram, facebook dan twitter. Ketiga, pembangunan kepercayaan masyarakat ini dapat tercermin dari branding Ade Yasin yang sukses dapat meyakinkan masyarakat Kab. Bogor untuk memilihnya pada Pilkada Bogor 2018.

ABSTRACT
This thesis discusses political branding by the candidate for Regent Ade Yasin in the 2018 Regional Head Election for Bogor Regency. Referring to the branding theory from Adolphsen (2009), the characteristics of political branding consist of building a new identity, distributing branding, and building trust. This thesis research then found three things. First, the development of the new identity was proven by the change of the original name Ade Munawaroh to Ade Yasin so that people were more familiar with the name. Second, the distribution of branding is reflected in the use of a fun name and image for Ade Yasin through the adeyasin.net site, Instagram, Facebook and Twitter accounts. Third, the building of public trust can be reflected in Ade Yasins successful branding in convincing the people of Kab. Bogor to vote for him in the 2018 Bogor Regional Head Elections."
Lengkap +
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library