Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Regina Ratnadewati Ardiningrum
Abstrak :
Industri kosmetik lokal di Indonesia yang berkembang pesat membuat suatu merek memerlukan keunikan tersendiri agar dapat bersaing dengan para kompetitornya. Keunikan tersebut dapat dibuat melalui strategi branding untuk membangun brand image yang kuat di benak konsumen. Mad for Makeup merupakan salah satu merek yang memiliki keunikan tersendiri dalam membangun brand image, yaitu dengan mengimplementasikan branding co-creating yang berdasar pada kolaborasi konsumen bersama merek. Melalui strategi branding ini, Mad for Makeup tidak hanya memperhatikan aspek fungsional, namun juga aspek emosional dalam membangun brand image. Makalah ini disusun untuk menganalisis penerapan strategi branding co-creating oleh Mad for Makeup dalam pembentukan brand image. Teori dan konsep yang digunakan dalam makalah ini meliputi branding, self-concept connection dan brand image. Metode pengumpulan data makalah ini adalah menggunakan data sekunder yang bersumber dari studi literatur, penelitian terdahulu, analisis media komunikasi resmi brand serta didukung oleh wawancara. Hasil analisis mengungkapkan bahwa strategi branding co-creating berpotensi tinggi digunakan untuk membangun brand image yang kuat sekaligus membangun hubungan emosional brand dengan konsumen.
......The rapid growth of Indonesian cosmetic industry urges brands to build their own signature to endure in the competitive market situation. One way to make a brand appear unique is by implementing a branding strategy to build a strong brand image in the consumer's mind. Makeup's unique way to build brand image is by utilizing co-creating branding, building their brand upon collaborative efforts of consumer and brand. Through this strategy, Mad for Makeup maintains both functional and emotional aspect in its brand image. This paper aims to analyze the implementation of co-creating branding by Mad for Makeup in the establishment of brand image. The theory and concept used in this paper include branding, self-concept connection and brand image. The data gathering method is by using secondary data, sourced from literature review and preceding research, analyzing official media communication from brand and supported by interview. The results of the analysis found that co-creating branding is a highly potential strategy to build a strong brand image, as well as building emotional connection between consumers and brand.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Windya Nazlaa Maharani
Abstrak :
Social media has become one of the most important things in this digital era. Dynamic, widespread and often real-time interactions have made it possible for social media to significantly change the landscape for managing brand images (Gensler et al., 2013). This research focuses more on beauty enthusiasts who use Instagram as their most used social media platform and have an interest in Indonesian local beauty brands. The aim of this research is to know the effect of reposting consumer photos on Rose All Day's Instagram feeds that are regular social media users as a form of testimony as part of their social media strategy for future consumer purchase intentions. To fulfil this paper’s objective, this study uses two theories; User-Generated Content and Theory of Planned Behavior. The data collection is collected through content analysis and past journals. The data analysis is using qualitative data analysis. The result of this study is that people become more interested in Rose All Day Cosmetics products after seeing a post of regular social media users wearing Rose All Day’s product that is reposted by the Rose All Day Cosmetics Instagram account and people will ask further questions or find out further information about the item that is being used in the picture.
......Media sosial menjadi salah satu hal terpenting di era digital ini. Interaksi yang dinamis, tersebar luas, dan seringkali real-time memungkinkan media sosial mengubah lanskap pengelolaan citra merek secara signifikan (Gensler et al., 2013). Penelitian ini lebih fokus pada beauty enthusiast yang menggunakan instagram sebagai platform media sosial yang paling banyak digunakan dan memiliki ketertarikan pada brand kecantikan lokal Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh reposting foto konsumen pada feed Instagram Rose All Day yang merupakan pengguna media sosial reguler sebagai bentuk testimoni sebagai strategi media sosial mereka terhadap niat beli konsumen di masa mendatang. Untuk memenuhi tujuan makalah ini, penelitian ini menggunakan dua teori; User-Generated Content dan Theory of Planned Behavior. Pengumpulan data dilakukan melalui analisis isi dan jurnal masa lalu. Analisis data menggunakan analisis data kualitatif. Hasil dari penelitian ini masyarakat menjadi lebih tertarik dengan produk Rose All Day Cosmetics setelah melihat postingan pengguna media sosial yang biasa memakai produk Rose All Day yang di repost oleh akun Instagram Rose All Day Cosmetics dan akan bertanya lebih lanjut atau mencari informasi lebih lanjut tentang item yang sedang digunakan dalam gambar.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Pita Cindriyani Utami
Abstrak :
Pesatnya perkembangan Korean Wave di Indonesia menjadi kesempatan baru bagi industri kecantikan dalam membangun strategi pemasaran. Salah satunya adalah Whitelab, yang telah menjadikan Sehun–seorang anggota boyband EXO asal Korea Selatan–sebagai Brand Ambassador mereka. Whitelab berusaha memanfaatkan ketertarikan dan loyalitas penggemar Sehun untuk menyebarkan brand awareness, membangun engagement, dan menaikkan angka penjualan melalui pengadaan merchandise serta event. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana fenomena commodity fetishism pada penggemar EXO dimanfaatkan melalui strategi komunikasi pemasaran merek produk kecantikan lokal Whitelab. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari studi literatur dan qualitative content analysis. Hasil analisis menemukan bahwa fenomena commodity fetishism terbentuk melalui penerapan strategi komunikasi pemasaran Whitelab yang ditandai dengan pengadaan merchandise serta event. Hal ini disebabkan oleh tingginya nilai yang diberikan penggemar Sehun EXO terhadap merchandise serta event, yang kemudian dapat menggiring penggemar pada sebuah kesadaran dan kebutuhan palsu (false consciousness).
......The rapid development of the Korean Wave in Indonesia has become a new opportunity for the beauty industry to develop marketing strategies. One of them is Whitelab, which has made Sehun – a member of the boy band EXO from South Korea – as their Brand Ambassador. Whitelab tries to gain benefits from fans' loyalty to build brand awareness, intensify engagement, and increase sales figures by procuring merchandise and events. This study seeks to find out how Whitelab utilizes the phenomenon of commodity fetishism among EXO fans through a marketing communication strategy. By combining literature studies and qualitative content analysis, the study finds that Sehun fans are highly interested in merchandise and events related to the idol. Thus, leading to false consciousness and need.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Amira Qotrunnada Ardi
Abstrak :
Praktik sustainability sedang menjadi fokus para brand kecantikan, The Body Shop adalah brand kosmetik yang berkomitmen untuk melindungi lingkungan dan memperjuangkan isu sosial. Saat ini brand tersebut memiliki kebutuhan untuk memperkuat image sebagai sustainable beauty brand. Maka dari itu, The Body Shop Indonesia menyorot program corporate social responsibility dalam bidang lingkungan melalui konten Instagram. Salah satu program lingkungan yang dipublikasikan adalah Bring Back Our Bottle. Publikasi program tersebut dijadikan cara untuk membangun hubungan dengan pelanggan sehingga The Body Shop Indonesia membutuhkan pendekatan pemasaran yang mendukung. Tujuan penulisan ini adalah mendeskripsikan cara pemasaran The Body Shop Indonesia di Instagram dengan menggunakan relationship marketing. Melalui metode studi literatur dan observasi konten Instagram, tampak bahwa The Body Shop Indonesia telah menerapkan relationship marketing dengan pendekatan sosial. Pada akun Instagram, tampak bahwa The Body Shop Indonesia terus melibatkan pelanggan pada program corporate social responsibility melalui pengemasan pesan. Penggunaan influencer yang dipercaya publik juga dilakukan. The Body Shop Indonesia memakai Instagram untuk membentuk rasa kedekatan komunitas dan membangun nilai bersama. Penerapan relationship marketing utama terlihat dari penciptaan purpose-driven relationship, di mana brand mencoba untuk mengikat sisi emosional dari pelanggan dengan menitikberatkan pesan bahwa pelanggan tidak hanya berperan sebagai konsumen melainkan memiliki kekuatan untuk berkontribusi pada isu lingkungan yang bernilai sosial tinggi.
......Sustainability practice is currently beauty brand’s focus. The Body Shop is a cosmetic brand who has environmental preservation and social issue movement commitment. As a brand, they need to strengthen their image as sustainable beauty brand. Therefore, The Body Shop Indonesia highlights environmental corporate social responsibility program through Instagram posts. Bring Back Our Bottle is one of the environmental program that is published. The Body Shop Indonesia tries to build relationship with customers through content publication. In to do so, the brand needs a suitable marketing approach. This paper aims to describe The Body Shop Indonesia marketing approach on Instagram by using relationship marketing. Through literature study and Instagram content observation, it appears that The Body Shop Indonesia has used relationship marketing techniques through social approach. It appears that The Body Shop Indonesia consistently involving customer in corporate social responsibility program through Instagram copy. The brand also uses public-trusted influencers. The Body Shop utilizes Instagram to build sense of community and creating shared value. Relationship marketing implementation shows from purpose-driven relationship, where brand attempts to engage customer’s emotional bond by emphasizing message that customer not only act as consumers but have power to contribute in achieving high social value by solving environmental issues.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Morrison, Terri
New York: McGraw-Hill, 2012
658.8 MOR k
Buku Teks Universitas Indonesia Library