Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dani Firmansyah
"Gerakan dan organisasi untuk melegalisasikan ganja muncul di Indonesia yang selama ini menempatkan ganja sebagai jenis narkotika golongan I yang hanya digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, tidak untuk terapi dan berpotensi tinggi adiktif. Tesis ini ditulis dengan tujuan untuk menelusuri munculnya legalisasi ganja dalam sejarah narkoba, kemudian mengenal gagasan legalisasi ganja di Indonesia melalui pengambilan data primer dari pimpinan Lingkar Ganja Nusantara serta legalisasi ganja dalam pandangan Ketahanan Nasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik deskripsi analitik. Hasil penelitian bahwa berdasarkan pendekatan sejarah, orang terdahulu mencari obat berasal dari bahan alam. Pemanfaatan tanaman obat makin berkembang dan sampai pada pemanfaatan obat yang dikategorikan sebagai narkotika. Dengan intervensi politik dan pertimbangan moral, tanaman obat yang dianggap berdampak buruk dilakukan pelarangan oleh negara. Pada era sekarang nuansa lama tanaman sebagai obat, khususnya ganja, dimunculkan kembali, termasuk di Indonesia, dengan tujuan pemanfaatan medis, pemanfaatan industri dan kebutuhan rekreasi. Konsekuensi nasional dan global secara keseluruhan digambarkan bahwa kelemahan dasar dari legalisasi ganja adalah dampak buruk terhadap kesehatan sebagai akibat dari ketersediaan ganja legal, mesk ipun diatur dan dalam pengawasan pemerintah. Potensi perdagangan gelap dan penyelundupan ganja juga masih selalu ada. Berkaca pada Cocaine War di Amerika Latin, sistem Ketahanan Nasional kita seharusnya dapat menahan gempuran intervensi negara lain dalam penyusunan kebijakan nasional mengenai narkotika. Sistem Ketahanan Nasional harus mempertimbangkan dinamika yang ada di masyarakat dengan bersumber pada nilai- nilai Pancasila untuk mencapai cita-cita dan tujuan bangsa. Legalisasi ganja perlu mendapat perhat ian dengan mempertimbangkan nilai- nilai yang ada di masyarakat tanpa ada intervensi politik dari pihak luar manapun. Rekomendasi dari penelitian ini adalah bahwa perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai legalisasi ganja dengan menghubungkan dengan variabel lain seperti pajak pemasukan ganja bagi negara, dampak terhadap demand penggunaan ganja, dana penegakan hukum yang terselamatkan, serta tingkat penyelundupan ganja lintas negara.

Movements and organization to legalize cannabis has been appeared in Indonesia, which has been put cannabis as a Schedule I of Narcotic that are only used for the development of science, not for therapy and high addictive potential. This thesis was written with the aim to explore the emergence of the legalization of cannabis in a drug history, then get to know the idea of legalizing cannabis in Indonesia through primary data collection from Lingkar Ganja Nusantara and the legalization of cannabis in the view of National Resilience. This study used a qualitative approach and used a analytical description technique. The results of research that is based on the historical approach, the former seeking drug derived from natural materials. Utilization of medicinal plants growing and to the use of drugs that are categorized as narcotics. With the intervention of political and moral considerations, medicinal plants are considered to be bad to prohibit the state. In the current era feel of the old plant as a medicine, in particular cannabis, raised again, including in Indonesia, with the purpose of the medical utilization, utilization of industrial and recreational needs. National and global consequences as a whole is described that the basic weakness of the legalization of cannabis is harmful health effects as a result of the availability of legal cannabis, although regulated and under government supervision. Potential illicit trade and smuggling of cannabis is still always there. Reflecting on Cocaine War in Latin America, the National Resilience system we should be able to withstand the onslaught of the intervention of other countries in the formulation of national policies on drugs. National Resilience system must consider the dynamics that exist in society, referring to the values of Pancasila to achieve the ideals and goals of the nation. Legalizing cannabis need attention by considering the values that exist in society without any political intervention from any outside parties. Recommendations from this study is that it is necessary to study more about the legalization o f cannabis by connecting with other variables such as income tax cannabis for the country, the impact on demand use of cannabis, law enforcement funds are saved, and the level of cross-border cannabis smuggling."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widi Asmoro
"Ganja merupakan tanaman psikoaktif yang mengandung 500 komponen kanabinoid dan dua diantaranya telah sering menjadi subjek penelitian ilmiah, yaitu tetrahydrocannabinol (THC) and cannabidiol (CBD). Bukti yang cukup kuat dari pemanfaatan CBD ditemukan pada 3 (tiga) gangguan kesehatan berikut, yakni gejala psikotik, nyeri kronis, dan kejang yang sering pada epilepsi dravet sindrome. Perlu adanya pengaturan yang baik terhadap pemanfaatan ganja untuk pelayanan kesehatan agar tidak memberikan ancaman bagi ketahanan nasional bangsa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk 1) memberikan gambaran kebijakan pemanfaatan ganja untuk pelayanan kesehatan di sejumlah negara, seperti Korea Selatan dan Australia; 2) mendeskripsikan kondisi pemanfaatan ganja yang ada di Indonesia; serta 3) menganalisis serta memberikan rekomendasi kebijakan pemanfaatan ganja untuk pelayanan kesehatan di Indonesia yang tetap menjaga ketahanan nasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan dan menganalisis kebijakan pemanfaatan ganja untuk pelayanan kesehatan di beberapa negara, termasuk kebijakan di Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah Korea Selatan dan Australia mengatur pemanfaatan ganja untuk pelayanan kesehatan dengan sangat ketat serta tetap melarang penggunaan ganja untuk tujuan rekreasional. Potensi tanaman ganja di Indonesia sangat besar, namun penyalahgunaan dan peredaran gelap ganja di Indonesia juga masih tinggi. Beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin meregulasi pemanfaatan ganja untuk pelayanan kesehatan agar ketahanan nasional di bidang kesehatan tetap terjaga adalah pengawasan, keamanan, serta kemandirian obat. Saran dari penelitian ini adalah apabila akan memanfaatkan potensi dari tanaman ganja tersebut diperlukan penelitian yang dilakukan oleh instansi terkait. Program alternative development perlu ditingkatkan secara berkesinambungan hingga berhasil bersamaan dengan upaya pemberantasan ladang ganja.

Cannabis is a psychoactive plant that contains 500 cannabinoid components and two of them have often been the subject of scientific research, namely tetrahydrocannabinol (THC) and cannabidiol (CBD). Sufficiently strong evidence of CBD was found related to health disorders such as psychotic symptoms, chronic pain, and frequent seizures in epilepsy dravet syndrome. Strong and good regulation were needed related to cannabis utilization for health services. Thus eliminate its threat to the national security of the Indonesian nation. This study aims to 1) provide an overview of cannabis utilization policies for health services in some countries, such as South Korea and Australia; 2) describe the conditions of cannabis use in Indonesia; and 3) analyze and provide policy recommendations for cannabis utilization for health services in Indonesia that still maintain national resilience. Qualitative approach used to describe and analyze policies on cannabis utilization for health services in several countries, including policies in Indonesia. This study revealed found that South Korea and Australia regulate the use of cannabis for health services very strictly and still prohibit the use of cannabis for recreational purposes. The potential of cannabis plants in Indonesia was very high. At the same time, the abuse and illicit trafficking of cannabis in Indonesia also still high. Several things must be considered in order to regulate cannabis utilization for health services so that national security in health sector still supervisioned, safe, and build resilience in pharma. If Indonesia desire to take advantage from cannabis plant and its potential, researchs needed to be conducted by the relevant agencies. Alternative development programs also need to be improved continuously along with efforts to eradicate cannabis fields."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library